• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

a. Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat prasiklus dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi ide pokok. Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada hari Senin dan Rabu tanggal 13 dan 15 Mei 2013 dengan maksud untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Montor 1 terhadap materi ide pokok. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti tentang pembelajaran ide pokok adalah sebagai berikut:

Siswa kurang mampu menguasai materi ide pokok, siswa tidak aktif (hanya guru yang aktif), tidak ada kegiatan kelompok, metode yang digunakan masih berpusat pada guru, dan nilai yang diperoleh siswa masih kurang.

Untuk lebih jelasnya mari perhatikan tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 dibawah ini!

29

Tabel 4.1

Format Hasil Interview Terhadap Siswa

No. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu suka dengan materi ide pokok

suatu wacana? ‘Tidak’

2. Kenapa kamu suka dengan materi itu?

- 3. Kenapa kamu tidak suka dengan materi itu? ‘Sulit’

4. Apakah materi ide pokok suatu wacana sangat

sulit? ‘Ia’

5. Apa yang menyebabkan materi itu kamu

anggap sulit? ‘Tidak mengerti’

6. Apakah kamu suka dengan cara gurumu ketika mengajarkan materi ide pokok suatu wacana?

‘Suka, tapi sulit untuk dimengerit’

7. Mengapa kamu tidak suka dengan cara gurumu ketika mengajarkan materi ide pokok suatu wacana?

‘Sulit/tidak dimengerti’

8. Mengapa kamu suka dengan cara gurumu ketika mengajarkan materi ide pokok pada suatu wacana?

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Keterangan: Hampir dua puluh dua siswa jawabannya sama. Pertanyaan diberikan sebelum kegiatan tes pada pra siklus. Jenis tes yaitu tes lisan.

Tabel 4.2

Format Hasil Interview Terhadap Guru

No. Daftar Pertanyaan Jawaban

1. Apakah menurut bapak materi ide pokok suatu wacana termasuk materi yang sulit dalam mengajarkannya?

‘Gampang-gampang susah (suka

terkecoh)’

2. Apa yang bapak rasakan disaat bapak menyampaikan materi ide pokok suatu wacana kepada siswa?

‘Biasa saja’

3. Bagaimana respon anak-anak (siswa) disaat bapak mengajarkan materi ide pokok suatu wacana?

‘Biasa saja’

5. Metode apa yang bapak gunakan disaat menyampaikan materi ide pokok suatu wacana?

Bagaimana hasilnya?

‘Metode Ceramah dan tanya jawab. Hasilnya kurang dari

31

Tabel 4.3

Format Hasil Test yang Diberikan Siswa Pada Saat Pra Siklus

No .

Nama Aspek yang dinilai Nilai

1 2 3 4 5

1 M. Rifki - 10 - - 20 30

2 Masrip - 10 - - - 10

3 Budi Agung Laksana 20 20 - - 20 60

4 Kholiyah 20 10 - - - 30

5 Saripudin - - - - 20 20

6 Ahmad Fikri Alpadila - 20 - - 20 30

7 Azis Setiawan - - - - 20 20 8 Evi - - - - 20 20 9 Fazri - 10 - - 20 30 10 Halimah - 10 - - 20 30 11 Ihsan - - - - 20 20 12 Moch. Hayat 20 - - 20 20 60 13 Rijal Hidayatullah 20 10 - - 20 50 14 Robi Julfikri 20 20 - 20 20 70 15 Reni 20 10 - - 20 50 16 Sintia Andriani - 20 - - 20 40 17 Sri Rahayu 20 10 - - - 30 18 Suhari - 20 - 20 20 60

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

19 Sahri - 10 - - 20 30 20 Reynaldi N. G. 20 20 - - 20 60 21 Fitri Nuraini 20 - - - 20 30 22 Aprianti 20 - - - 20 40 Jumlah 200 210 30 380 820 Nilai ata-rata 37.27 Nilai rata-rata = 820:22=37.27 Keterangan:

Aspek yang dinilai: 1. Kalimat utama paragraf 2. Meringkas isi bacaan

3. Mengartikan kata-kata sukar

4. Menggunakan kata-kata sukar dalam bacaan, dan 5. Menjawab pertanyaan.

Jika skor nilainya 90-100 maka masuk pada kriteria sangat baik Jika skor nilainya 70-80 maka masuk pada kriteria baik

Jika skor nilainya 50-60 maka masuk pada kriteria cukup Jika skor nilainya 30-40 maka masuk pada kriteria kurang Jika skor nilainya 10-20 maka masuk pada kriteria sangat kurang.

33

b. Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti bersama guru berdiskusi dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian membahas rencana untuk menindak lanjuti hal-hal yang diperoleh pada saat pra siklus.

Berdasarkan pada hasil tes yang dilakukan pada pra siklus, nilai rata-rata siswa yaitu 37.27 (kurang). Dari tabel di atas menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok, mengartikan kata-kata sukar, menggunakan kata-kata sukar dalam bacaan dan meringkas isi bacaan masih rendah. Oleh karena itu peneliti akan mengatasi kesulitan-kesulitan itu, terutama pada aspek ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw pada siklus selanjutnya yaitu siklus I.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus I rencananya akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Mei 2013. Pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah, begitupun dengan alokasi waktunya. Adapun alokasi wakatu yang digunakan yaitu 2 jam pelajaran.

Pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengenai materi ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw.

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Dalam hal ini ada beberapa rencana yang akan dilakukan sebelum mengajarkan materi ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw, rencananya yaitu:

1) Membuat rencana pembelajaran dengan metode cooperative lerarning tipe jigsaw pada materi ide pokok (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP terlampir).

2) Menyiapkan bahan ajar.

3) Membuat lembar kerja siswa yang akan dikerjakan dengan cara berkelompok.

4) Memberikan evaluasi pada semua siswa pada kegiatan akhir.

b. Tindakan

Secara terperinci langkah-langkah kegiatan penelitian tindakan kelas, dalam pembelajaran selama siklus I dapat dilihat pada RPP (terlampir). Namun secara gais besar pelaksanaan siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Pada kegiatan awal guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin do’a. kemudian guru memberikan apersepsi yaitu mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari dan mengkolerasikan dengan materi yang akan dipelajari, sekaligus memotivasi siswa agar siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Setelah siswa siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, guru memberikan penjelasan mengenai materi yang diajarkan yaitu cara

35

menemukan ide pokok, menemukan arti kata, menggunakan kata-kata sukar dan merangkum atau meringkas isi bacaan. Setelah guru menjelaskan materi yang diajarkan, guru membagi siswa ke dalam lima kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 orang.

Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok dan setelah itu, tiap kelompok diambil satu orang (membentuk kelompok ahli) untuk mendapatkan penjelasan mengenai materi sesuai dengan materi tekstual yang diberikan. Setelah guru memberikan materi kepada kelompok ahli, kelompok ahli kemudian dibubarkan (kembali ke kelompoknya masing-masing) untuk menjelaskan kepada anggota atau teman kelompoknya mengenai materi materi tekstual yang diberikan itu. Setelah semua itu selesai setiap kelompok diberikan lembar kerja kelompok. Dan guru pada saat itu hanya bertugas sebagai prengontrol, fasilitator, dan pembimbing.

Setelah lembar kerja kelompok itu diselesaikan, tiap-tiap kelompok memaparkan hasil kerja kelompoknya. dan setelah semuanya berakhir setiap siswa dibagikan lembar evaluasi.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengobservasi kegiatan siswa. Adapun hasil observasinya akan dipaparkan pada pembahasan berikutnya.

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

c. Observasi

Dalam kegiatan observasi di siklus ke I ini, peneliti mengamati kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsaung atau ketika mempelajari atau membahas materi ide pokok.

Adapun hasil dari pengamatan proses kegiatan pembelajaran ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw adalah seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Dengan Metode

Cooperative Learning Tipe Jigsaw

No. Nama Aspek yang diamati Jumlah Rata-rata

1 2 3 4 1 M. Rifki 2 2 2 2 8 2 2 Masrip 2 1 1 2 6 1.5 3 Budi Agung L. 3 2 2 2 9 2.25 4 Kholiyah 1 2 2 3 8 2 5 Saripudin 2 2 2 1 7 1.75 6 Ahmad Fikri A. 3 2 3 2 10 2.5 7 Azis Setiawan 2 1 2 2 7 1.75 8 Evi 2 2 2 2 8 2 9 Fazri 2 3 1 2 8 2 10 Halimah 2 2 2 2 8 2

37 11 Ihsan 3 2 2 2 9 2.25 12 Moch. Hayat 2 2 3 2 9 2.25 13 Rijal Hidayatullah 2 2 2 2 8 2 14 Robi Julfikri 3 2 3 2 10 2.5 15 Reni 3 2 2 2 9 2.25 16 Sintia Andriani 1 2 2 2 7 1.75 17 Sri Rahayu 2 2 2 3 9 2.25 18 Suhari 3 3 3 2 11 2.75 19 Sahri 2 2 2 2 8 2 20 Reynaldi N. G. 2 3 2 3 10 2.5 21 Fitri Nuraini 2 2 2 2 8 2 22 Aprianti 1 2 1 2 6 1.5 Jumlah 47 45 45 46 183 45.75

Nilai rata-rata: 2.07(cukup)

Nilai rata-rata = 45.75 (jumlah rata-rata) : 22 (jumlah siswa) =2.07 Untuk aspek yang diamati:

1) Keterlibatan dalam proses pembelajaran: a) Memperhatikan guru

b) Menyimak materi yang diajarkan c) Fokus terhadap materi yang diajarkan d) Mengikuti proses pembelajaran dengan baik

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

2) Kegiatan kelompok:

a) Keaktifan dalam kelompok

b) Kerjasama dengan teman sekelompok

c) Mampu bersikap baik dengan teman sekelompok d) Menghargai pendapat teman sekelompok

3) Keaktifan dalam diskusi kelompok

a) Saling menghargai pendapat setiap anggota kelompok b) Mengeluarkan pendapat

c) Dapat mempresentasikan hasil kerja kelompok d) Aktif dalam bertanya.

4) Penguasaan dalam konsep pembelajaran

a) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah dengan cara sendiri

b) Mengeluarkan pendapat

c) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

d) Mampu mendeskripsikan ide atau konsep dengan penyampaian yang baik.

Kriteria penilaian:

Nilai 4: Jika ada 4 deskriptor yang nampak Nilai 3: Jika ada 3 deskriptor yang nampak Nilai 2: Jika ada 2 deskriptor yang nampak Nilai 1: Jika ada 1 deskriptor yang nampak

39

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa di atas, terlihat bahwa nilai aktivitas siswa dalam pembelajaran ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw memperoleh nilai 2.07. Jika dikonversikan masuk pada kategori cukup.

Selain hasil observasi, peneliti juga memperoleh data dari hasil tes belajar siswa pada siklus 1. Adapun data hasil tes belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini!

Tabel 4.5

Penilaian Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw

No. Nama Aspek yang dinilai Nilai

1 2 3 4 5

1 M. Rifki - 10 20 - 20 50

2 Masrip - 10 20 - - 30

3 Budi Agung Laksana 20 10 20 10 20 80

4 Kholiyah 20 10 20 - - 50

5 Saripudin - - - - 20 20

6 Ahmad Fikri Alpadila 20 10 20 20 20 90

7 Azis Setiawan - 10 20 - 20 50

8 Evi - 10 20 20 20 70

9 Fazri 20 10 20 20 20 90

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

11 Ihsan 20 10 20 - 20 70 12 Moch. Hayat 20 10 - 20 20 70 13 Rijal Hidayatullah 20 20 20 - 20 80 14 Robi Julfikri - 20 20 20 20 70 15 Reni 20 20 20 - 20 80 16 Sintia Andriani - 20 - 20 20 60 17 Sri Rahayu 20 20 20 20 20 100 18 Suhari 20 20 20 20 20 100 19 Sahri - 10 - 20 20 50 20 Reynaldi N. G. 20 10 20 20 20 90 21 Fitri Nuraini 20 20 20 20 20 100 22 Aprianti 20 10 20 - 20 90 Jumlah 260 280 360 230 400 1530 Nilai rata-rata 69.54

Nilai rata-rata= 1530:22=69.54 (cukup)

d. Refleksi

Dari tabel 4.5 kita bisa melihat hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw, dan hasilnya lebih meningkat dibandingkan dengan nilai disaat pra siklus. Adapun nilai yang siswa pada pra siklus yaitu 37.27 (kurang). Sedangkan nilai pada siklus I atau setelah pembelajaran

41

dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw nilai siswa yaitu 69.54 (cukup mendekati baik). Dari nilai yang diperoleh setelah pembelajaran siklus I, maka kesulitan siswa pun teratasi (kesulitan dalam menemukan ide pokok, mengartikan kata-kata yang sukar, menggunakan kata sukar dan merangkum isi bacaan). Hanya saja nilai yang diperoleh siswa masih tergolong pada kategori cukup dan hampir menginjak pada kategori baik. Oleh karena itu, peneliti akan mengadakan siklus berikutnya yaitu siklus II guna meningkatkan hasil belajar atau kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan pembelajaran pada siklus II rencananya akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2013. Pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah, begitupun dengan alokasi waktunya. Adapun alokasi wakatu yang digunakan yaitu 3 jam pelajaran.

Adapun tujuan diadakannya siklus II ini, bukan lagi untuk mengatasi kesulitan siswa melainkan meningkatkan hasil belajar siswa yang masih berada dalam kriteria cukup.

Pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengenai materi yang sama yaitu ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw. Dalam hal ini ada beberapa rencana yang akan dilakukan sebelum mengajarkan materi ide pokok dengan

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw, rencananya yaitu:

1) Membuat rencana pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe jigsaw pada materi ide pokok.

2) Menyiapkan bahan ajar.

3) Membuat lembar kerja siswa yang akan dikerjakan dengan cara berkelompok.

4) Memberikan evaluasi pada semua siswa pada kegiatan akhir.

b. Tindakan

Secara terperinci langkah-langkah kegiatan penelitian tindakan kelas, dalam pembelajaran selama siklus I dapat dilihat pada RPP (terlampir). Namun secara gais besar pelaksanaan siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Pada kegiatan awal guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin do’a. kemudian guru memberikan apersepsi yaitu mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari dan mengkolerasikan dengan materi yang akan dipelajari, sekaligus memotivasi siswa agar siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Setelah siswa siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, guru memberikan penjelasan mengenai materi yang diajarkan yaitu cara menemukan ide pokok, menemukan arti kata, menggunakan kata-kata sukar dan merangkum atau meringkas isi bacaan. Setelah guru

43

menjelaskan materi yang diajarkan, guru membagi siswa ke dalam lima kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 orang.

Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok dan setelah itu, tiap kelompok diambil satu orang (membentuk kelompok ahli) untuk mendapatkan penjelasan mengenai materi sesuai dengan materi tekstual yang diberikan. Setelah guru memberikan materi kepada kelompok ahli, kelompok ahli kemudian dibubarkan (kembali ke kelompoknya masing-masing) untuk menjelaskan kepada anggota atau teman kelompoknya mengenai materi materi tekstual yang diberikan itu. Setelah semua itu selesai setiap kelompok diberikan lembar kerja kelompok. Dan guru pada saat itu hanya bertugas sebagai prengontrol, fasilitator, dan pembimbing.

Setelah lembar kerja kelompok itu diselesaikan, tiap-tiap kelompok memaparkan hasil kerja kelompoknya. dan setelah semuanya berakhir setiap siswa dibagikan lembar evaluasi.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengobserfasi kegiatan siswa. Adapun hasil observasinya akan dipaparkan pada pembahasan berikutnya.

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

c. Observasi

Dalam kegiatan observasi di siklus ke II ini, peneliti mengamati kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsaung atau ketika mempelajari atau membahas materi ide pokok.

Adapun hasil dari pengamatan proses kegiatan pembelajaran ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw adalah seperti pada tabel di bawah ini;

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelompok Siswa Dengan Metode

Cooperative Learning Tipe Jigsaw

No. Nama Aspek yang diamati Jumlah Rata-rata

1 2 3 4 1 M. Rifki 3 4 3 3 13 3.25 2 Masrip 3 2 3 3 11 2.75 3 Budi Agung L. 3 3 3 4 13 3.25 4 Kholiyah 3 3 3 3 12 3 5 Saripudin 3 3 3 3 12 3 6 Ahmad Fikri A. 3 4 4 3 14 3.5 7 Azis Setiawan 3 3 4 2 12 3 8 Evi 3 4 3 3 13 3.25 9 Fazri 3 4 3 3 13 3.25

45 10 Halimah 3 3 3 2 11 2.75 11 Ihsan 3 3 3 4 13 3.25 12 Moch. Hayat 3 3 4 3 13 3.25 13 Rijal Hidayatullah 3 3 3 3 12 3 14 Robi Julfikri 4 3 4 3 14 3.5 15 Reni 4 3 3 3 13 3.25 16 Sintia Andriani 3 3 3 3 12 3 17 Sri Rahayu 3 3 3 4 13 3.25 18 Suhari 4 4 4 3 15 3.75 19 Sahri 3 3 3 3 12 3 20 Reynaldi N. G. 4 3 4 4 15 3.75 21 Fitri Nuraini 3 3 3 3 12 3 22 Aprianti 3 3 3 2 11 2.75 Jumlah 70 70 72 67 279 69.75 Rata-rata: 3.17 (Baik)

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa pada tabel 4.6, membuktikan bahwa nilai aktivitas siswa dalam pembelajaran ide pokok dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw pada siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. pada siklus sebelumnya nilai rata-rata kelompok yang diperoleh oleh siswa yaitu 2.07 (cukup) dan pada siklus II nilai rata-rata kelompok siswa yaitu 3.17, jika dikonversikan masuk pada kategori baik.

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Selain hasil observasi, peneliti juga memperoleh data dari hasil test belajar siswa pada siklus II. Adapun data hasil test belajar dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini!

Tabel 4.7

Penilaian Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw

No. Nama Aspek yang dinilai Nilai

1 2 3 4 5

1 M. Rifki 20 20 20 20 20 100

2 Masrip - 10 20 10 20 60

3 Budi Agung Laksana 20 20 20 20 20 100

4 Kholiyah 20 10 20 10 20 100

5 Saripudin 20 20 20 - 20 90

6 Ahmad Fikri Alpadila 20 20 20 20 20 100

7 Azis Setiawan - 10 20 10 20 60 8 Evi 20 20 20 20 20 100 9 Fazri 20 20 20 20 20 90 10 Halimah 20 20 20 20 20 100 11 Ihsan 20 20 20 20 20 70 12 Moch. Hayat 20 20 20 20 20 100 13 Rijal Hidayatullah 20 20 20 20 20 100

47 14 Robi Julfikri 20 20 20 20 20 70 15 Reni 20 20 20 - 20 80 16 Sintia Andriani 20 20 20 20 20 60 17 Sri Rahayu 20 20 20 20 20 100 18 Suhari 20 20 20 20 20 100 19 Sahri 20 20 20 20 20 50 20 Reynaldi N. G. 20 20 20 20 20 100 21 Fitri Nuraini 20 20 20 20 20 100 22 Aprianti 20 10 20 - 20 90 Jumlah 400 400 440 350 440 2030 Nilai rata-rata 92.27 d. Refleksi

Secara umum pelaksanaan siklus II ini terlihat berjalan dengan lancar dan adanya peningkatan yang signifikan, sehingga tidak ada permasalahan yang harus didiskusikan antara peneliti dan guru selaku observer. Artinya pada siklus II ini tidak ada lagi yang harus direfleksikan.

Jika pelaksanaan belajar mengajar berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan, maka siklus II ini dinyatakan berhasil. Terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat, jika dibandingkan dengan siklus I atau pra siklus. Dalam siklus II ini, setiap aspek yang dinilai memiliki kuallitas yang baik bahkan sangat baik.

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Salah satu aspek yang menjadi indikator keberhasilan pada siklus II ini adalah nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat. Pada pra siklus I hasil belajar siswa rata-rata siswa yaitu 37,27 (siswa kesulitan dalam menemukan ide pokok, mengartikan kata sukar, menggunakan kata sukar dalam bacaan dan merangkum isi bacaan). Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 69.54 (kesulitas siswa pada pra siklus teratasi, hanya saja nilainya belum memuaskan atau tidak seperti yang diinginkan yaitu masih pada kriteria cukup). Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 92.27 (kriteria nilai hasil belajar siswa yaitu sangat baik).

Setelah selesai melakukan penelitian, mulai dari pra siklus sampai dengan siklus II. Penulis berani mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw dapat mengatasi sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terbukti dari hasil belajar siswa pada setiap siklus dan dapat dilihat dari tabel 4.8 dan grafik 4.1 di bawah ini.

49

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw

No. Nama Pra siklus Siklus I Siklus II

1 M. Rifki 30 50 100

2 Masrip 10 30 60

3 Budi Agung Laksana 60 80 100

4 Kholiyah 30 50 100

5 Saripudin 20 20 90

6 Ahmad Fikri Alpadila 30 90 100

7 Azis Setiawan 20 50 60 8 Evi 20 70 100 9 Fazri 30 90 90 10 Halimah 30 50 100 11 Ihsan 20 70 70 12 Moch. Hayat 60 70 100 13 Rijal Hidayatullah 50 80 100 14 Robi Julfikri 70 70 70 15 Reni 50 80 80 16 Sintia Andriani 40 60 60 17 Sri Rahayu 30 100 100 18 Suhari 60 100 100

Dede Mulyadi, 2013

KESULITAN SISWA SD DALAM MENEMUKAN IDE POKOK SUATU WACANA DENGANMENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II 37.27 69.54 92.27 19 Sahri 30 50 50 20 Reynaldi N. G. 60 90 100 21 Fitri Nuraini 30 100 100 22 Aprianti 40 90 90 Jumlah 820 1530 2030 Rata-rata 37.27 69.54 92.27 Grafik 4.1

Grafik Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw

51

Dokumen terkait