• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Komponen Standar Pengelolaan Pendidikan

2. Pelaksanaan Program

berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan berdasarkan visi, misi dan tujuan sekolah. Rencana kerja sekolah berfungsi sebagai pedoman pengelolaan sekolah, gambaran kinerja sekolah empat dan satu tahun yang akan datang, wujud akuntabilitas dan transparasi sekolah kepada pemangku kepentingan (stakeholders), pengendali program dan kegiatan sekolah, serta sebagai alat evaluasi dan bahan perencanaan kerja sekolah jangka menengah berikutnya. Rencana Kerja Tahunan atau Rencana Operasional berfungsi sebagai dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Proses penyusunan rencana kerja sekolah dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh kepala sekolah, yang terdiri dari unsur kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, komite sekolah serta perwakilan siswa. Sasaran rencana kerja sekolah meliputi delapan bidang, yaitu kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan Sekolah/Madrasah, serta lainnya yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.

2. Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program merupakan salah satu fungsi manajemen yang merupakan sarana untuk merealisasikan perencanaan sekolah. Pada pelaksanaan program sekolah berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

29

Menengah dibagi menjadi tiga aspek, yaitu penyusunan pedoman sekolah, struktur organisasi, dan pelaksanaan kegiatan.

Pedoman sekolah merupakan dokumen tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak terkait yang mengatur berbagai aspek pengelolaan. Penyusunan pedoman sekolah dilakukan dengan mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan sekolah yang telah dirumuskan. Pedoman sekolah hendaknya juga dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kalender pendidikan/ akademik, struktur organisasi sekolah, pembagian tugas mengajar guru, pembagian tugas tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, dan biaya operasional sekolah. Pedoman sekolah dilaksanakan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional rencana sekolah, pada pengelolaan KTSP, kalender pendidikan serta pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan dievaluasi pelaksanaannya menggunakan skala tahunan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pedoman pengelolaan sekolah merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan standar pengelolaan sekolah. Pada aspek lainnya, pedoman sekolah dapat digunakan sebagai sarana evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan, baik evaluasi secara tahunan, semesteran, maupun empat tahunan.

Struktur organisasi merupakan bentuk dari organisasi secara keseluruhan yang menggambarkan kesatuan dari berbagai segmen dan fungsi organisasi yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, ukuran, jenis teknologi yang digunakan, dan sasaran yang hendak dicapai (Mada Sutapa, 2002: 122). Pengertian tentang

30

struktur organisasi ditegaskan oleh Child (1972: 10) menyatakan bahwa terdapat komponen dasar yang merupakan kerangka dalam memberikan definisi struktur organisasi, komponen dasar tersebut yaitu.

1. Struktur organisasi organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian-bagian dalam organisasi.

2. Memberikan gambaran mengenai hubungan pelaporan yang ditetapkan secara resmi dalam organisasi, dengan banyaknya tingkatan hierarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan di seluruh tingkatan dalam organisasi.

3. Menetapkan pengelompokan individu menjadi bagian dari organisasi dan pengelompokan bagian-bagian tersebut menjadi bagian suatu organisasi yang utuh.

4. Menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun horizontal, yang merupakan elemen yang bersifat dinamis bukan statis.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi merupakan bentuk sistematis dari penyelenggaraan dan administrasi sekolah yang diuraikan secara jelas dan transparan. Pembagian tugas dan kewenangan pimpinan, pendidik dan tenaga kependidikan diuraikan secara jelas terkait dengan sistem penyelenggaraan dan administrasi sekolah, hal ini dilakukan dalam rangka mengetahui pola komunikasi dan rentang kendali yang ada pada pengelolaan sekolah. Struktur organisasi sekolah agar dapat terbaca dengan baik oleh pihak terkait, perlu untuk diwujudkan dalam bentuk bagan struktur organisasi sekolah. Proses evaluasi terhadap struktur organisasi sekolah dengan memperhatikan tingkat efektifitas pelaksanaan dan mekanisme kerja.

Pelaksanaan kegiatan sekolah didasarkan pada rencana kerja tahunan atau rencana operasional sekolah. Pelaksanaan harus dapat dilaksanakan oleh

31

penanggung jawab kegiatan dengan memperhatikan potensi sumber daya yang dimiliki, jika pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana maka harus mendapatkan persetujuan dari unsur-unsur yang dilibatkan pada proses perencanaan program. Kepala sekolah sebagai pimpinan memiliki tugas memberikan laporan pertanggung jawaban pada pihak terkait. Pada pelaksanaan pengelolaan akademik memberikan laporan kepada dewan pendidik, aspek pengelolaan bidang non akademik kepada komite sekolah, serta menyampaikan laporan pertanggung jawaban secara keseluruhan pada akhir tahun sebelum penyusunan rencana kerja sekolah periode selanjutnya. Pelaksanaan kegiatan sekolah berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 meliputi delapan bidang, yaitu kesiswaan, kurikulum dan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan, peran serta masyarakat dan kemitraan, serta bidang lain untuk peningkatan dan pengembangan mutu.

Pelaksanaan kegiatan bidang kesiswaan mencakup komponen penerimaan peserta didik, layanan konseling, ekstrakurikuler, pembinaan prestasi unggulan, serta pelacakan terhadap alumni. Komponen penerimaan peserta didik, sekolah menetapkan kriteria peserta didik yang dapat diterima dan daya tampung yang dimiliki. Penerimaan peserta didik dilakukan secara obyektif, transparan dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam aturan sekolah. Proses penerimaan peserta didik dilakukan tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status sosial, dan kemampuan ekonomi. Proses orientasi peserta didik baru bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan

32

pengawasan guru. Pelaksanaan aktifitas kesiswaan, sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan layanan secara optimal kepada peserta didik. Beberapa layanan yang sebaiknya ada pada sekolah meliputi layanan konseling, pembinaan ekstrakurikuler maupun kokurikuler, pembinaan prestasi siswa bagi yang memiliki bakat atau keunggulan tertentu, serta optimalisasi peranan alumni sebagai salah satu unsur penting sarana membangun hubungan masyarakat dan kemitraan.

Pelaksanaan kegiatan bidang kurikulum dan pembelajaran meliputi penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kalender pendidikan, program pembelajaran, penilaian hasil belajar peserta didik, serta peraturan akademik. Penyusunan KTSP dilakukan dengan memperhatikan standar kompetensi lulusan, standar isi, dan peraturan pelaksanaan lainnya. Proses pengembangan KTSP dilakukan dengan memperhatikan kondisi sekolah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. KTSP merupakan dokumen kurikulum yang terdiri dari beberapa aspek, diantaranya adalah komponen silabus setiap mata pelajaran. Penyusunan kalender pendidikan meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, serta hari libur. Proses perumusan kalender pendidikan didasarkan pada standar isi. Penyusunan kalender pendidikan memiliki isi berupa aktifitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, serta mingguan. Sekolah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap. Penyusunan program pembelajaran dilaksanakan sekolah dalam rangka menjamin mutu kegiatan pengelolaan sekolah, khususnya

33

pada kegiatan akademik. Kegiatan pembelajaran didasarkan pada standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian. Kegiatan melibatkan peserta didik secara aktif, demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong kreatifitas dan dialogis berupa pelaksanaan aktifitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji, menemukan dan memprediksi. Hasil pembelajaran diharapkan peserta didik mampu meningkatkan rasa ingin tahunya, mencapai keberhasilan belajar secara konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan, memahami perkembangan pengetahuan dengan kemampuan mencari sumber informasi, mengolah informasi menjadi pengetahuan, menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah, mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain, serta mengembangkan belajar mandiri dan kelompok dengan proporsi yang wajar.

Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh sekolah untuk melihat hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan, laporan kepada pihak yang memerlukan, pertimbangan kenaikan kelas atau kelulusan, dan dokumentasi. Program penilaian hasil belajar perlu ditinjau secara periodik, berdasarkan data kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan penguji eksternal dalam rangka mendapatkan rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung jawab. Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sisematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala. Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti

34

kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian. Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah dan institusi di atasnya. Peraturan akademik merupakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang memberikan arahan berupa tata tertib kepada seluruh warga sekolah untuk ditaati. Peraturan akademik berisi persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru. Peraturan akademik berisi ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan. Peraturan akademik memuat ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor Pelaksanaan kegiatan bidang pendidik dan tenaga kependidikan meliputi penyusunan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, penyusunan job description, rekruitmen tenaga tambahan, pengembangan karir dan prestasi, promosi, penempatan dan mutasi, serta pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Penyusunan job description (pembagian tugas) dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil dan terbuka. Proses pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah.

35

Pengembangan karir dan prestasi pendidik serta tenaga kependidikan diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah. Promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan dan profesionalisme. Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas. Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga kependidikan tambahan tidak ada mutasi.

Pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi tugas kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, konselor, tenaga perpustakaan, tenaga administrasi serta tenaga kebersihan. Kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan pengelolaan sekolah. Wakil kepala melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pembantu kepala sekolah. Guru melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas serta mampu mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimal. Konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Tenaga perpustakaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan sumber belajar di perpustakaan. Tenaga laboratorium melaksanakan tugas dan tanggung jawab membantu guru mengelola kegiatan praktikum di laboratorium.

36

Tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan administratif. Tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan

Pelaksanaan kegiatan bidang sarana dan prasarana meliputi penyusunan program pengelolaan sarana prasarana, pengelolaan sarana prasarana sekolah, dan pengelolaan perpustakaan sekolah. Penyusunan program pengelolaan sarana prasarana mencakup beberapa aspek, yaitu merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan, mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan, melengkapi fasilitas pembelajaran, menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas, serta pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan. Pengelolaan sarana prasarana sekolah direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu standar sarana prasarana, serta dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta pengembangannya. Pengelolaan perpustakaan sekolah berupa menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya, merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik, membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja, melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal, serta menyediakan fasilitas peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain, baik negeri maupun swasta.

Pelaksanaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan meliputi penyusunan pedoman pengelolaan biaya dan sosialisasi pedoman kepada warga sekolah. Pedoman pengelolaan biaya terdiri dari sumber pemasukan, pengeluaran,

37

dan jumlah dana yang dikelola. Penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi serta operasional. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.

Pelaksanaan kegiatan bidang budaya dan lingkungan diupayakan dapat mendorong pencapaian prestasi siswa dan akuntabilitas pengelolaan sekolah. Upaya merealisasikan sekolah yang memiliki suasana, iklim dan lingkungan pendidikan adalah dengan membuat beberapa pedoman, yaitu berupa tata tertib sekolah, kode etik sekolah, kode etik peserta didik, kode etik pendidik dan tenaga kependidikan, serta program kesadaran beretika. Tata tertib sekolah mengatur tentang pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, termasuk dalam hal ini menggunakan dan memelihara saran serta prasarana pendidikan. Tata tertib sekolah berisi petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di sekolah, serta pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib. Kode etik sekolah merupakan pedoman yang mengatur tentang hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat. Kode etik sekolah merupakan sebuah sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar. Kode etik peserta didik meliputi menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya, menghormati pendidik dan tenaga kependidikan, mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku, memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di

38

antara teman, mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama, mencintai lingkungan, bangsa, dan Negara, serta menjaga dan memelihara sarana prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamana sekolah. Pada proses pelaksanaan kode etik peserta didik, siswa perlu mendapat bimbingan dengan keteladanan, pembinaan dengan membangun kemauan, serta pengembangan kreatifitas dari pendidik dan tenaga kependidikan. Kode etik pendidik dan tenaga kependidikan meliputi tidak diperkenankan menjual buku pelajaran, seragam atau bahan pakaian, dan perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik dan tidak memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik. Sekolah diharapkan memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua warga.

Pelaksanaan kegiatan bidang peran serta masyarakat dan kemitraan, sekolah diharapkan melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah dalam mengelola pendidikan. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan kegiatan akademik, sedangkan masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam pengelolaan non akademik. Sekolah dapat menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses, output dan pemanfaatan kelulusan.

Pelaksanaan kegiatan bidang lainnya untuk peningkatan dan pengembangan mutu dapat dilakukan oleh sekolah dengan menyesuaikan karakter serta jangka waktu pelaksanaan. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi program Rintisan Sekolah Standar Nasional/ Sekolah Standar Nasional (RSSN/SSN), program

Dokumen terkait