• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.3. Pelaksanaan Program Manajemen Penanggulangan Keadaan

Dalam pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu organisasi tanggap darurat digunakan acuan dari Kepmen No.

KEP.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja. Dalam acuan tersebut dikatakan bahwa dalam pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu organisasi tanggap darurat ada beberapa ketentuan, antara lain setiap anggota organisasi sudah mengetahui tugas masing- masing, setiap anggota organisasi sudah terlatih dan dilakukan peninjauan terhadap organisasi tanggap darurat.

Berdasarkan acuan dari Kepmen No. KEP.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja, maka dapat diketahui bahwa organisasi tanggap darurat di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan, adalah sebagai berikut:

1. Setiap anggota tim penanggulangan keadaan darurat sudah mengetahui tugasnya masing-masing.

2. Setiap anggota tim penanggulangan keadaan darurat sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan penanggulangan keadaan darurat terutama kebakaran.

3. Tim penanggulangan keadaan darurat selalu ditinjau sekali dalam setahun terutama jika terdapat anggota tim yang mengalami mutasi kerja.

Hal ini dapat dilihat pada salah satu kutipan pernyataan informan berikut: “Sudah tahu karena sudah dipraktekkan juga saat latihan; Semua sudah dilatih minimal satu atau dua kali dalam setahun; Ya, peninjauan rutin dilakukan setiap tahun, siapa tahu ada anggota yang pindah tugas jadi langsung diganti”. (I-2)

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu organisasi tanggap darurat sudah

sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Kepmen No. KEP.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja sehingga organisasi tanggap darurat dapat bekerja dengan baik dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran di Kantor Sektor maupun di Pusat Listrik Paya Pasir.

5.3.2. Prosedur Tanggap Darurat

Dalam pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu prosedur tanggap darurat digunakan acuan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam acuan tersebut dikatakan bahwa dalam pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu prosedur tanggap darurat ada beberapa ketentuan, antara lain terdapat koordinasi dengan pihak pemadam kebakaran setempat, prosedur tanggap darurat ditinjau secara berkala terutama bila terdapat perubahan pada peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan perusahaan dan prosedur tanggap darurat diketahui oleh seluruh karyawan.

Berdasarkan acuan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka dapat diketahui bahwa prosedur tanggap darurat di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan, adalah sebagai berikut:

1. Dalam prosedur tanggap darurat terdapat koordinasi dengan beberapa pihak pemadam kebakaran setempat. Selain itu terdapat juga koordinasi dengan pihak lain seperti rumah sakit, kantor polisi serta pihak kelurahan setempat.

2. Prosedur tanggap darurat tersebut diuji dan ditinjau secara berkala setiap tahun terutama jika terdapat perubahan pada peralatan, proses ataupun bahan baku yang digunakan dalam proses produksi perusahaan. Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui keandalan prosedur tanggap darurat tersebut pada saat terjadi keadaan darurat khususnya kebakaran. Hal tersebut dilakukan oleh personil atau pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan.

3. Prosedur tersebut sudah diketahui oleh seluruh karyawan di perusahaan karena pada saat latihan simulasi kebakaran digunakan prosedur tanggap darurat tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada salah satu kutipan pernyataan informan berikut: “Ada kerjasama dengan pemadam kebakaran; Ditinjau berkala tapi setahu saya belum ada perubahan kalau prosedunya; Setiap karyawan di sini sudah tahulah prosedurnya. Seluruh tim langsung bekerja sesuai tugas masing2 dan dibantu karyawan lain yang tidak masuk dalam tim”.(I-4)

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu prosedur tanggap darurat sudah sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga setiap karyawan sudah tahu prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi keadaan darurat atau kebakaran.

5.3.3. Latihan Tanggap Darurat Kebakaran

Dalam pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu latihan tanggap darurat kebakaran digunakan acuan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam acuan tersebut dikatakan bahwa dalam pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu latihan tanggap darurat kebakaran ada beberapa ketentuan, antara lain terdapat latihan penaggulangan kebakaran minimal sekali dalam setahun dan pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang.

Berdasarkan acuan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka dapat diketahui bahwa latihan tanggap darurat kebakaran di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan, adalah sebagai berikut:

1. Melakukan latihan penanggulangan kebakaran minimal sekali dalam setahun dan latihan evakuasi kebakaran yang diikuti seluruh tenaga kerja. Latihan-letihan yang sudah dilaksanakan antara lain latihan pemadaman api dengan menggunakan APAR dan hidran, simulasi kebakaran tanpa pemberitahuan sebelumnya dan simulasi kebakaran dengan pemberitahuan sebelumnya serta evakuasi kebakaran. 2. Latihan-latihan tersebut diberikan oleh pihak kesehatan dan pemadam kebakaran,

baik berupa teori maupun praktek.

Hal ini dapat dilihat pada salah satu kutipan pernyataan informan berikut: “Selalu ada latihan setiap tahun, minimal satu kali; Latihan pemadam kebakaran, cara penggunaan hidran dan APAR, simulasi kebakaran; Seluruh tim dan pegawai. Di luar pegawai kita undang kelurahan setempat, masyarakat, depnaker dan damkar; Damkar yang memberi latihan”. (I-2)

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program manajemen penanggulangan keadaan darurat, yaitu latihan tanggap darurat kebakaran sudah sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga karyawan khususnya tim penanggulangan keadaan darurat di Kantor Sektor maupun Pusat Listrik Paya Pasir sudah terlatih menghadapi kebakaran.

Dokumen terkait