• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis mahasiswa. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa dan mata kuliah, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran tersebut diperlukan fitur-fitur layanan e-Pembelajaran sebagai berikut:

Belajar berdasarkan subjek atau topik tertentu Belajar berdasarkan kompetensi tertentu yang ingin dicapai

Contoh yang sangat bagus untuk “belajar dengan melakukan” melalui e-Pembelajaran adalah pembelajaran berbasis skenario. Pembelajaran berbasis skenario merupakan sebuah rancangan pendidikan dimana satu skenario, atau lebih, berperan untuk membahas dan melibatkan semua aktivitas pembelajaran dan pengajaran. Skenario yang digunakan dibangun dari situasi kehidupan sesungguhnya. Tujuan skenario tersebut adalah merefleksikan, semirip mungkin, keberagaman dan kerumitan yang menjadi bagian dari situasi kehidupan sebenarnya. Untuk pengajar dan tutor, skenario ini memberikan sebuah konteks yang bermakna dan dapat digunakan untuk menjelaskan konsep yang abstrak, prinsip, dan prosedur dengan lebih mudah. Untuk pembelajar, skenario ini membuat

pembelajaran terasa penting, bermakna, dan berguna. Sebuah skenario yang bagus akan terlihat seperti sebuah cerita atau narasi tentang kejadian sehari-hari. Skenario memiliki konteks (hal yang dibahas), alur, karakter, serta sebuah kejadian yang akan dimainkan dan diperankan oleh pembelajar sesuai dengan peran yang diinginkan masing-masing pembelajar di

kehidupan sesungguhnya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, para pembelajar akan diberi beberapa tugas dan aktivitas, beberapa diantaranya

membutuhkan kolaborasi baik dengan pasangannya atau kelompok lain. Para pembelajar dapat

memanfaatkan sumber belajar yang terkait baik dari buku teks, artikel/bacaan, konten multimedia, dan pengalaman di lapangan tentang bagaimana para ahli di bidangnya menyelesaikan permasalahan dan situasi yang serupa dengan yang mereka temui. Aktivitas dan tugas ini, pada hakikatnya, berguna sebagai latihan yang (beberapa diantaranya) dapat dinilai serta dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan nilai akhir. (Naidu, 2006)

Belajar berdasarkan masalah dan tujuan tertentu

Kedua rancangan pembelajaran ini merupakan rancangan yang memiliki orientasi serupa dengan pembelajaran berbasis skenario. Dalam pembelajaran berbasis masalah, situasi masalah berguna sebagai basis dari semua aktivitas pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran berbasis masalah dimulai dengan pemaparan masalah kepada para

gambar dengan teks, atau hanya teks. Setelah menyimak paparan masalah, para pembelajar diharapkan untuk menganalisisnya dan memutuskan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya. Para pembelajar bekerja dalam grup-grup untuk menganalisis masalah yang telah dipaparkan,

kemudian membuat keputusan tentang tindakan yang harus dilakukan selanjutnya, dan bertindak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan melakukan proses tersebut, para pembelajar diharapkan mencapai hasil pembelajaran yang dikehendaki. Dalam pembelajaran berbasis masalah, pemecahan masalah adalah intisarinya. Para pembelajar tidak diminta secara jelas tentang peran mereka dalam pemecahan masalah, atau apa yang sebaiknya mereka lakukan setelah menganalisis masalah. Dalam

pembelajaran berbasis tujuan, para pembelajar diminta secara jelas tentang peran mereka dalam skenario masalah dan apa yang sebaiknya mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah secara

memuaskan. Bagaimana mereka menganalisis masalah untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang memuaskan adalah hal yang diserahkan sepenuhnya

pada imajinasi dan kreativiti pembelajar. Meskipun sedikit berbeda, keduanya, rancangan pembelajaran berbasis masalah dan tujuan, telah banyak

dimanfaatkan dalam pelajaran tentang kesehatan, pendidikan, dan ilmu lingkungan. (Naidu, 2006)

Belajar berdasarkan lintasan belajar tertentu Eksplorasi:

Eksplorasi, menurut kamus besar bahasa Indonesia, adalah suatu tindakan penelusuran dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak. Dalam praktek pembelajaran yang memanfaatkan e-Pembelajaran, penelusuran informasi lebih lanjut dilakukan oleh mahasiswa tentang mata kuliah atau topik tertentu secara bebas dan mandiri. Simulasi, permainan, eksperimen virtual, dan link ke web adalah beberapa fitur yang disediakan oleh sistem

e-Pembelajaran untuk eksplorasi.

Simulasi

Istilah simulasi digunakan secara luas untuk berbagai bidang baik pendidikan, penelitian, hingga

visual yang ditampilkan di layar PC atau komputer untuk mendemonstrasikan konsep atau teori tertentu. Simulasi dapat disajikan dalam bentuk animasi statik ataupun interaktif.

Ilustrasi

Dalam mata kuliah fisika, konsep tentang hukum Newton tentang gaya dan gerak sangat penting dimengerti dengan baik oleh pelajar sebagai dasar berfikir untuk memahami sebagian besar fenomena alam seputar gaya dan gerak. Oleh karena itu, setelah mendapatkan penjelasan secara teoritik tentang konsep hukum Newton baik dari penjelasan pengajar atau buku para pelajar perlu melakukan kajian ulang melalui simulasi agar penguasaan konsep menjadi lebih matang.

Eksperimen Virtual

Fitur eksperimen virtual memungkinkan pelajar untuk melakukan percobaan secara virtual di layar PC atau laptop masing-masing untuk topik mata kuliah tertentu. Eksperimen virtual ini tidak berbeda dengan topik eksperimen yang dilakukan di laboratorium

tetapi dapat memudahkan pelajar untuk melakukan eksperimen secara virtual secara berulang-ulang.

Permainan

Kata permainan adalah kata yang memiliki kesan menyenangkan bagi pelajar. Keterlibatan permainan dalam kegiatan pembelajaran akan memicu semangat dan emosi pelajar ketika menerima dan memahami satu atau beberapa informasi. Konsep ini dapat diterapkan dalam pembelajaran yang berbasis TIK sebagaimana ilustrasi berikut ini.

Link ke Web

Fitur link ke web adalah salah satu fasilitas eksplorasi bagi pelajar apabila menemui kendala atau

memperdalam pemahaman tentang konsep tertentu. Dalam materi pembelajaran tentang topik tertentu, para pengajar atau penyusun materi perlu

menyertakan beberapa alamat situs web yang digunakan sebagai referensi atau alternatif belajar bagi para pelajar. Alamat situs web tersebut ditampilkan sebagai sebuah link sehingga pelajar

dapat mengakses alamat situs yang tertulis secara langsung hanya dengan satu ‘klik’.

Elaborasi:

Penugasan analisis, penyelesaian masalah, diskusi sinkron/asinkron, tugas membaca atau menulis menggunakan blog/jurnal.

Pertemuan virtual juga dapat dimanfaatkan untuk

elaborasi melalui aktivitas bertukar pikiran dan berdiskusi tentang materi-materi yang telah dipelajari oleh peserta. Untuk melaksanakan pertemuan virtual, disarankan untuk menggunakan prosedur berikut ini: Pengajar mengirimkan sebuah pesan atau email, setidaknya sepuluh hari sebelum jadwal pertemuan virtual yang direncanakan, tentang topik yang akan didiskusikan dan materi yang harus dibaca

sebelumnya. Beberapa hari sebelum jadwal pertemuan virtual pengajar mengingatkan para peserta tentang agenda tersebut dan meminta mereka untuk menyimpulkan materi yang telah dibaca. Akhirnya, seorang pakar materi memimpin diskusi pada pertemuan virtual dengan menjawab dan memberikan penjelasan tentang berbagai keraguan

dan pertanyaan dari semua peserta terkait materi yang telah dibaca dan dipelajari. (European Training Foundation, 2009)

Konfirmasi:

Email, forum diskusi, tanya-jawab, umpan-balik terhadap: tugas, latihan, dan ujian.

Pengajaran/web lecture/Narasi audio/video, radio, televisi.

Penugasan online Latihan online

Ulangan dan Ujian online Unggah/unduh materi

Penilaian Hasil Belajar

Dokumen terkait