BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pelaksanaan Siklus I
Kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan oleh peneliti diterapkan di kelas XI IPA 2 SMA Batik I Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 8-15 Februari 2010. Pada siklus
Nilai Ulangan Harian
0 20 40 60 80 100 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 Siswa N il a i
commit to user
I peneliti membuat rencana pembelajaran yang terdiri dari tiga pertemuan. Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru fisika yang bersangkutan, pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian adalah fluida statik. Masing-masing pertemuan menggunakan metode diskusi kelompok dengan bantuan media LCD untuk menampilkan animasi Flash. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yang berupa perencanaan dan pelaksanaan tindakan dapat dijabarkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut
Tabel 4.2 Perencanaan dan Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I
Perencanaan Tindakan
1. Peneliti menyusun rencana pembelajaran untuk tiga pertemuan yaitu RPP 1 untuk pertemuan pertama, RPP 2 untuk pertemuan kedua, dan RPP 3 untuk pertemuan ketiga.
1. Pertemuan pertama untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2010. Pada pertemuan pertama ini menjelaskan materi mengenai Tekanan Hidrostatis. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2010. Pada pertemuan ini, materi yang dibahas mengenai hokum Pascal dan Archimedes. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2010. Materi yang dibahas adalah tegangan pemukaan, kapilaitas dan viskositas 2. Di dalam ketiga RPP tersebut
peneliti akan melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis ICT dan metode diskusi kelompok
2. Untuk kelompok diskusi dibuat sembilan kelompok dengan personel masing-masing kelompok berjumlah 5-6 orang. Pembelajaran yang digunakan memanfaatkan media komputer berupa animasi
Macromedia Flash mengenai fluida statik.
commit to user
36
3. Untuk mengamati aktivitas siswa dalam setiap pertemuan, peneliti menyusun lembar aktivitas belajar siswa
3. Membuat lembar aktivitas siswa berupa lembar cek list yang akan diisi observer (teman sejawat) yang berada di belakang kelas sebagai lembar monitoring/pengamatan aktivitas siswa yang tidak mungkin diamati secara detail oleh peneliti 4. Sebagai alat evaluasi di akhir
pembelajaran siklus I, peneliti menyusun instrumen tes kognitif
4. Membuat Instrumen tes kognitif kemudian diujicobakan pada siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA MTA Surakarta. Berdasarkan hasil ujicoba instrumen tes kognitif siswa mengenai validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda maka peneliti menyusun instrumen tes kognitif siklus I yang terdiri dari soal pilihan ganda berjumlah 20 soal
Sedangkan hasil pengamatan dan refleksi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dijabarkan pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pengamatan dan Refleksi Tindakan pada Siklus I
Pengamatan Refleksi
1. Selama melakukan tindakan, guru dibantu observer (peneliti) mengamati kegiatan siswa baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun di dalam kelompok. Pada awal kegiatan pembelajaran pada siklus I, kelas belum terkondisikan dengan baik. Siswa masih sulit menyesuaikan diri dengan teman-
1. Kegaduhan pada awal kegiatan pembelajaran ini disebabkan karena siswa belum sepenuhnya bisa menyesuaiakan diri dengan teman- teman kelompoknya. Selain itu, siswa jarang menggunakan metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran sehingga siswa memerlukan waktu untuk
commit to user
teman kelompoknya dalam kegiatankelompok. Untuk perpindahan tempat duduk siswa kelihatan masih sedikit ribut. Siswa belum benar- benar bisa menyesuaikan diri di dalam kelompoknya. Pada awal pembelajaran, siswa masih sedikit mengalami kesulitan menemukan penyelesaian dari permasalahan. Akan tetapi, dengan bimbingan dari guru, kesulitan tersebut dapat diatasi.
beradaptasi.
2. Hasil observasi menunjukkan bahwa oral activity siswa masih kurang. Siswa masih enggan dalam mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan.
2. Hal tersebut dikarenakan masih banyak siswa yang masih enggan dan malu dalam mengajukan pertanyaan, atau masalah-masalah yang dihadapi baik kepada temannya maupun kepada guru. Selain itu dalam diskusi kelompok, pertanyaan dan tanggapan banyak didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi.
3. Hanya 18 siswa dari 43 siswa yang dinyatakan lulus pada tes siklus I dengan persentase 41,86%. Persentase ini belum melampaui target yang ditentukan sebelumnya yaitu 65%
3. Perlu adanya metode yang lebih memprioritaskan penguasaan konsep dalam diri siswa terutama cara-cara penyelesaian soal hitungan. Oleh karena itu, materi pembelajaran yang diulang pada siklus II lebih difokuskan pada materi dengan indikator yang
commit to user
38
menunjukkan hasil yang belum maksimal dimana masih banyak siswa yang menjawab salah.
Adapun data penelitian yang diperoleh dari siklus I ini adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas Belajar Siswa
Pengukuran aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi langsung. Dari hasil observasi, diperoleh bahwa distribusi aktivitas belajar siswa pada siklus pertama seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 . Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1
No Indikator Sub Indikator Presentase
1. Visual Activity Memperhatikan penjelasan guru/teman 80 % Memberikan/menanggapi pendapat dalam
kerja kelompok (diskusi/presentasi).
13 % 2. Oral Activity
Bertanya/menjawab pertanyaan dari guru/anggota kelompok.
17 %
Mengerjakan tugas/PR 70%
3. Writing
Activity Menulis yang relevan dengan KBM 71 %
Rata-rata 50%
b. Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil tes kognitif siklus I yang dilaksanakan pada akhir pemberian tindakan pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut
Tabel 4.5 . Hasil tes kognitif Siklus 1
No Kode Siswa Nilai No Kode Siswa Nilai
1 A1 55 22 A22 75
2 A2 60 23 A23 60
3 A3 70 24 A24 50
commit to user
5 A5 75 26 A26 70 6 A6 70 27 A27 60 7 A7 65 28 A28 45 8 A8 55 29 A29 55 9 A9 60 30 A30 45 10 A10 60 31 A31 70 11 A11 60 32 A32 65 12 A12 70 33 A33 65 13 A13 60 34 A34 50 14 A14 50 35 A35 45 15 A15 70 36 A36 55 16 A16 65 37 A37 50 17 A17 40 38 A38 70 18 A18 55 39 A39 55 19 A19 65 40 A40 80 20 A20 80 41 A41 55 21 A21 70 42 A42 65 43 A43 60Berdasarkan analisis dengan menggunakan program SPSS 14, diperoleh hasil yang ditampilkan pada Tabel 4.6 dan 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.6 One-Sample Statistic
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean SEBELUM 43 60.5814 9.71065 1.48086
commit to user
40
Tabel 4.7 One-Sample Test
One-Sample Test Test Value = 65 95% Confidence Interval of the Difference t Df Sig. (2-tailed) Mean
Difference Lower Upper SEBELUM -2.984 42 .005 -4.4186 -7.4071 -1.4301
Dari Tabel 4.7 diperoleh probabilitas 0,005 < 0,05 yang berarti H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kelas XI IPA 2 berbeda secara nyata dengan batas nilai kriteria ketuntasan yang ditetapkan.
Adapun data mengenai ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Aspek ketuntasan belajar siswa pada siklus I
Aspek Yang Dinilai
Siswa Yang Tuntas
Jumlah Siswa Persentase (%)
Ketuntasan Belajar 18 43 41.86%
Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran
Gambar 4.2 Diagram Pie Aspek Ketuntasan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pada Siklus I
commit to user
Apabila hasil tes kognitif siklus I dirinci tiap butir soal, persentase ketercapaian masing-masing adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9Rincian hasil tes kognitif siklus I tiap butir soal
Persentase Ketercapaian (%) No Indikator Nomor Soal Setiap Soal Setiap Indikator kompetensi 1 Tekanan Hidrostatis 4 5 7 67 56 23 48.67 2 Hukum Pascal 1 2 6 8 9 60 95 65 70 16 61.2 3 Hukum Archimedes 3 13 14 60 79 58 65.67
4 Tegangan Permukaan dan Kapilaritas 10 11 12 18 40 88 77 72 69.25 5 Viskositas 15 16 17 19 20 30 84 79 42 47 56.4 Rata-rata 60.4 60.24
Berdasarkan target keberhasilan pada siklus I, maka target keberhasilan dari kegiatan pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10 Target Keberhasilan dan Ketercapaian pada Siklus 1 Target Siklus 1 No Indikator Sub Indikator
Keberhasilan Ketercapaian Kriteria Keberhasilan 1. Visual Activity Memperhatikan penjelasan guru/teman 80 % 80 % Berhasil 2. Oral Activity Memberikan/menangga pi pendapat dalam kerja
20 % 13 % Tidak
commit to user
42 kelompok Bertanya/menjawab pertanyaan dari guru/anggota kelompok. 25 % 17 % Tidak BerhasilMengerjakan tugas/PR 70 % 70% Berhasil
3. Writing
Activity Menulis yang relevan dengan KBM
70 % 71 % Berhasil
4. Hasil Belajar
Soal Tes Kognitif 65 % tuntas 41,86 % tuntas Tidak Berhasil
Adapun analisis data dari siklus I adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan observasi aktivitas siswa, indikator yang perlu ditingkatkan adalah oral activity. Dalam hal menjawab pertanyaan hanya beberapa siswa yang mau mengemukakan pendapat atau menjawab. Hal ini disebabkan oleh kurang berani atau kurangnya rasa percaya diri siswa. 2. Dalam diskusi kelompok, banyak siswa terlihat kurang aktif dalam
mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan. Hal tersebut dikarenakan masih banyak siswa yang masih enggan dan malu dalam mengajukan pertanyaan atau menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi baik kepada temannya maupun kepada guru. Pertanyaan dan tanggapan banyak didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi.
3. Untuk itu pada tindakan II perlu adanya metode yang dapat memancing siswa untuk lebih aktif lagi.
4. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I ini belum menunjukkan keberhasilan. Dari 43 siswa hanya 18 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 41,86%. Persentase ini belum mencapai keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 65%.
5. Untuk sub materi tekanan hidrostatik, hukum pascal dan viskositas belum dapat dikatakan mencapai batas tuntas karena hanya mencapai 48,67%
commit to user
untuk sub materi tekanan hidrostatik, 61.2% untuk sub materi hukum Pascal dan 56,4% untuk sub materi viskositas.
6. Perlu adanya metode yang lebih memprioritaskan penguasaan konsep dalam diri siswa terutama cara-cara penyelesaian soal hitungan.
7. Materi pembelajaran yang diulang pada siklus II lebih difokuskan pada materi dengan indikator yang menunjukkan hasil yang belum maksimal dimana masih banyak siswa yang menjawab salah.