• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Tindakan

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 56-66)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siswa kelas XA berpedoman pada rencana perbaikan pembelajaran dan perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Tindakan dilakukan dengan aplikasi permainan edukatif ular tangga pada pembelajaran Biologi materi Protista. Sebelum melaksanakan tindakan kelas siklus I, terlebih dahulu dilaksanakan pre-test sebagai dasar perbandingan nilai sebelum tindakan dilakukan dan setelah tindakan dilaksanakan. Pretest dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Oktober 2012 dimulai pukul 13.15-14.00 WIB. Jumlah siswa yang hadir 30 orang.

a. Tindakan kelas siklus I

1. Perencanaan tindakan siklus I (Planning)

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan berdasarkan perbaikan dari RPP yang sudah dibuat dengan memuat metode pembelajaran permainan edukatif ular tangga. Dalam tahap ini, peneliti juga menyusun LKS dan soal-soal evaluasi untuk siklus I. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi aktivitas bertanya dan menjawab siswa. Pembelajaran tindakan siklus I

akan dilakukan selama 2 jam pelajaran (2x45 menit) dengan materi ajar Protista sub bab Protista mirip hewan.

2. Pelaksanaan tindakan siklus I (Acting)

Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Oktober 2012, dimulai pukul 10.30-12.00 WIB. Jumlah siswa yang hadir adalah 29 orang. Dalam melaksanakan tindakan siklus I ini, peneliti berperan sebagai guru dengan dibantu oleh 2 orang observer dan satu orang dokumentasi. Pada saat melaksanakan siklus I guru kelas tidak mendampingi karena ada tugas lain di luar sekolah.

Pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru menjelaskan rencana kegiatan, pengarahan, dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memberikan handout kepada siswa, setiap 2 orang mendapatkan satu handout pembelajaran. Guru mempresentasikan inti dari materi Protista mirip hewan dengan menggunakan power point selama 30 menit kemudian memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

Guru membagi siswa dalam kelompok permainan ular tangga, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Setiap kelompok memilih satu anggota yang akan menjadi pemain di depan. Pemain memulai dengan pionnya di kotak pertama yang terletak pada sudut kiri bawah dan secara bergiliran melemparkan dadu. Pion dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Setiap pion berhenti pada kotak bernomor,

pemain diberi pertanyaan dari nomor satu. Jika pemain dapat menjawab pertanyaan, pemain boleh melempar dadu kembali dan menjalankan pionnya sesuai dengan mata dadu yang muncul. Bila pemain tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, maka pemain berhenti pada kotak tersebut dan permainan dilanjutkan oleh kelompok lain sesuai urutan nomor kelompok dengan melempar dadu terlebih dahulu. Apabila langkah pemain mata pionnya jatuh pada gambar Euglena bertangga, maka pemain boleh naik ke ujung tangga. Apabila pemain mata pionnya jatuh pada gambar Euglena dengan ekor ular, maka pemain harus menurunkan mata pionnya ke kepala ular. Pemenangnya adalah pemain pertama yang mencapai kotak terakhir dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Peraturan cara bermain dibacakan kemudian siswa diajak bermain dalam kelas besar yang dipandu oleh guru selama 40 menit. Soal yang diberikan dikerjakan dengan berdiskusi dalam kelompok. Langkah terakhir guru memberikan sedikit evaluasi kegiatan permainan sebagai kesimpulan dan mengakhiri kegiatan pembelajaran.

3. Pengamatan tindakan siklus I (Observing)

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan observer. Hal yang diamati adalah bagaimana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Banyak tidaknya siswa yang sungguh-sungguh dalam bermain, berdiskusi, dan menjawab serta bertanya jika tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan siswa bisa ditujukan kepada guru maupun sesama siswa dalam permainan edukatif ular tangga untuk mendalami materi Protista sub bab Protista mirip hewan. Observasi dilakukan oleh guru yang dibantu dua orang rekan.

Gambar 4.2. Observasi dalam permainan ular tangga 4. Evaluasi

Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah melaksanakan Evaluasi I (post-test I) yang dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Oktober 2012 pada pukul 13.15-14.00 WIB. Hasil dari post-test ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan perbandingan nilai pre-test yang sudah dilakukan. Presensi diedarkan pada saat evaluasi dilaksanakan untuk ditandatangani siswa.

5. Refleksi terhadap tindakan siklus I (Reflecting)

Refleksi tindakan kelas siklus I dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan ini dilakukan untuk mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil observasi tindakan kelas siklus I, dapat dilihat bahwa proses pembelajaran dengan aplikasi permainan edukatif ular tangga belum sesuai harapan. Perlu diadakan beberapa tindakan perbaikan pada siswa, guru, dan metode pembelajaran agar siswa dapat memahami materi pelajaran secara optimal.

Keterbatasan waktu menjadikan pelaksanaan kegiatan belum maksimal dilaksanakan. Selain itu, pelaksanaan permainan juga belum baik karena peraturan yang kurang dipahami siswa dan beberapa pertanyaan tidak terjawab oleh anggota kelompok.

Selain dari segi siswa, guru juga memiliki beberapa kekurangan yang menyebabkan pembelajaran kurang maksimal. Persiapan guru untuk mengajar sudah cukup baik, namun waktu melaksanakan pembelajaran di depan kelas, terjadi salah istilah antara Protista dengan Protozoa . Volume suara guru terkadang kurang keras juga menjadi masalah bagi siswa yang duduk dibagian belakang karena kurang menangkap apa yang disampaikan guru. Pada kegiatan akhir, guru mengevaluasi kegiatan permainan sebagai kesimpulan, memberikan motivasi pada siswa untuk belajar Protista diluar jam pelajaran sekolah, dan tugas pekerjaan rumah untuk mendalami materi.

Dari refleksi ini, diperoleh beberapa catatan sebagai masukan dan perbaikan untuk tindakan siklus II, yaitu:

(a). ada beberapa siswa yang belum memanfaatkan diskusi dalam permainan dengan optimal, sehingga materi belum dikuasai dengan baik. Hal ini mempengaruhi nilai hasil belajar siswa yang rendah/belum mencapai KKM;

(b). permainan belum dilaksanakan dengan maksimal dan waktu belum dimanfaatkan dengan baik;

(c). guru perlu mencermati dan mendalami materi dengan baik agar tidak terjadi salah istilah kembali;

(d). volume suara guru harus distabilkan agar materi dapat ditangkap sempurna oleh siswa.

Karena masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, maka peneliti mengadakan perbaikan tindakan pada siklus II.

b. Tindakan kelas siklus II

1. Perencanaan tindakan siklus II (Planning)

Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan berdasarkan perbaikan dari siklus I. Perbaikan ini dilakukan oleh peneliti dan diberi tambahan oleh guru bidang studi. Hal yang diperbaiki dalam tindakan siklus II ini adalah:

(a). pada saat melakukan pembelajaran, guru perlu memberikan motivasi untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan;

(b). permainan yang akan dilakukan dibuat lebih menarik agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran; (c). permainan dilakukan dengan kelompok yang lebih kecil,

yaitu setiap kelompok terdiri dari 3 orang agar permainan lebih efisien;

(d). guru harus menegur siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan serius dan menyampaikan materi dengan baik agar nilai hasil belajar siswa meningkat;

(e). menggunakan waktu yang ada seefektif mungkin.

Pembelajaran tindakan kelas siklus II dilaksanakan dari perbaikan yang sudah direncanakan dan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x45 menit) dengan materi ajar Protista sub bab Protista mirip jamur dan Protista mirip tumbuhan. Pembelajaran dilaksanakan dengan aplikasi pembelajaran dengan permainan edukatif ular tangga seperti pada tindakan kelas siklus I.

2. Pelaksanaan tindakan siklus II (Acting)

Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pada hari Rabu, 24 Oktober 2012, dimulai pukul 10.30-12.00 WIB. Jumlah siswa yang hadir adalah 30 orang. Dalam melaksanakan tindakan siklus II ini, peneliti berperan sebagai guru dengan dibantu oleh 1 orang observer dan satu orang dokumentasi. Pada saat melaksanakan siklus I guru kelas yang sudah diminta menjadi observer hanya mendampingi satu jam pelajaran kemudian meninggalkan kelas karena ada kegiatan di luar sekolah yang harus dihadiri, jadi guru hanya dibantu oleh satu observer saja.

Pada kegiatan awal, guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru menjelaskan rencana kegiatan, pengarahan, dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memberikan handout kepada siswa, setiap 2 orang mendapatkan satu handout pembelajaran. Guru mempresentasikan inti dari materi Protista mirip jamur dan Protista mirip tumbuhan selama 40 menit dengan menggunakan media power point kemudian memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Peraturan cara bermain sama dengan pada siklus I, bedanya dalam siklus II ini, anggota setiap kelompok lebih sedikit yaitu 3 orang. Setelah peraturan dibacakan, kemudian siswa diajak bermain dalam kelas besar yang dipandu oleh guru selama kurang lebih 40 menit. Soal yang diberikan dikerjakan dengan berdiskusi dalam kelompok.

Pada kegiatan akhir, guru mengevaluasi kegiatan permainan sebagai kesimpulan dan memberikan motivasi pada siswa untuk belajar Protista diluar jam pelajaran sekolah untuk mendalami materi. Selain itu, guru juga memberikan tugas pekerjaan rumah.

3. Pengamatan tindakan siklus II (Observing)

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan observer. Hal yang diamati adalah bagaimana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, apakah ada peningkatan dari tindakan siklus I. Banyak tidaknya siswa yang sungguh-sungguh dalam berdiskusi, menjawab serta bertanya. Pertanyaan siswa bisa ditujukan kepada guru maupun sesama siswa dalam permainan edukatif ular tangga untuk mendalami materi Protista sub bab Protista mirip jamur dan Protista mirip tumbuhan. Observasi dilakukan oleh guru yang dibantu satu orang rekan.

Gambar 4.4. Observasi oleh observer pada siklus II 4. Evaluasi (Evaluating)

Evaluasi dilakukan dengan melaksanakan evaluasi II

(post-test II) hasil tindakan siklus II. Evaluasi dilaksanakan pada hari

Kamis, 25 Oktober 2012 pada pukul 13.15-14.00 WIB. Hasil evaluasi II digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar dengan perbandingan hasil pre-test dan hasil evaluasi I. Pada saat evaluasi dilaksanakan, presensi diedarkan untuk ditandatangani siswa.

5. Refleksi terhadap tindakan siklus II (Reflecting)

Refleksi tindakan kelas siklus II dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan ini dilakukan untuk mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil observasi tindakan kelas siklus II, dapat dilihat bahwa proses pembelajaran dengan aplikasi permainan edukatif ular tangga belum sesuai harapan.

Masih ada siswa yang mengantuk di dalam kelas, namun tidak terlihat siswa yang bermain dengan siswa lain lagi. Permainan dapat dilaksanakan dengan baik hanya selama 25 menit pertama, waktu yang seharusnya dilaksanakan selama 40 menit terpotong dengan adanya pengumuman dari sekolah yang terlalu lama. Selain itu, banyak siswa yang dipanggil ke ruang OSIS oleh guru Bimbingan Konseling karena keperluan tertentu sehingga kelompok yang sudah terbentuk anggotanya berkurang. Hal ini juga membuat konsentrasi siswa dan guru menjadi terganggu.

Guru juga sudah lebih matang dalam persiapan materi pembelajaran, sehingga materi dapat disampaiakan dengan baik dan lancar. Volume suara guru sudah lebih konstan, sehingga semua siswa dapat mendengarkan penjelasan guru.

Keterbatasan waktu kembali menjadikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini belum maksimal dilaksanakan.

Dari kegiatan refleksi didapatkan hasil sebagai berikut. (a). Siswa lebih aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan,

dapat memanfaatkan diskusi dalam permainan dengan lebih baik.

(b). Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami penurunan, lebih rendah dari hasil belajar siklus I.

(c). Permainan belum dilaksanakan dengan maksimal dan waktu yang seharusnya untuk pelaksanaan permainan terpotong.

Dari tindakan yang sudah dilakukan, hasil pengamatan pada kegiatan awal, sebagian besar siswa serius mengikuti pembelajaran dalam permainan, berdiskusi dan menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh. Hal ini menunjukkan bahwa dengan permainan edukatif ular tangga, para siswa mempunyai keberanian dan inisiatif untuk bertanya dan menjawab yang lebih tinggi.

C. Hasil Penelitian

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 56-66)

Dokumen terkait