• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti dan guru mitra membuat RPP. RPP memuat rincian tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, materi ajar, dan evaluasi. RPP menjadi pedoman bagi guru mitra dan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. RPP dapat dilihat pada lampiran 5, halaman 115.

2) Pembagian kelompok

Peneliti dan guru mitra menentukan pembagian kelompok berdasarkan hasil ujian pada materi sebelumnya. Kelas XII Sosial 2 terdiri dari 37 orang siswa. Mereka dibagi dalam 10 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang yang memiliki prestasi beragam. Masing-masing siswa akan berperan sebagai staf bagian penjualan dan pembelian, staf bagian keuangan, dan dua siswa sebagai staf bagian akuntansi. Staf di luar bagian yang telah disebutkan akan difasilitasi oleh para mahasiswa. Daftar kelompok dapat dilihat pada lampiran 21, halaman 154.

3) Pembuatan Media Pembelajaran

Beberapa media yang harus disiapkan dalam pembelajaran, antara lain:

a) Papan Nama

Papan nama yang perlu disiapkan adalah papan nama untuk bagian penjualan dan pembelian, bagian keuangan, bagian akuntansi, dan pihak luar perusahaan. Papan nama digunakan sebagai identitas setiap bagian dimana siswa akan memainkan perannya (lampiran 22, halaman 156). b) Uang-uangan

Uang-uang adalah media transaksi pembelian tunai, penjualan tunai, pembayaran gaji, pelunasan utang, dan pelunasan piutang (lampiran 23, halaman 157).

c) Instruksi masing-masing peran

Instruksi masing-masing peran adalah suatu rangkaian tugas/kegiatan yang harus dilakukan siswa sebagai staf bagian untuk menyelesaikan suatu transaksi. Instruksi masing-masing peran saling berkaitan satu dengan yang lainnya (lampiran 24, halaman 158).

d) Bukti Transaksi

Bukti transaksi mencakup faktur penjualan, kuitansi, bukti kas masuk (BKM), bukti kas keluar (BKK), slip gaji, dan nota kredit. Bukti transaksi tersebut akan digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi dalam jurnal khusus (lampiran 25, halaman 166).

e) Buku Akuntansi

Buku akuntansi memuat jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal khusus terdiri dari jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, jurnal penjualan, dan jurnal penerimaan kas. Buku akuntansi digunakan oleh staf bagian akuntansi untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dagang berdasarkan bukti transaksi (lampiran 26, halaman 172).

f) Buku kas

Buku kas adalah buku untuk mencatat sumber dan penyesuaian kas. Buku kas digunakan oleh staf bagian keuangan untuk mencatat kas masuk dan kas keluar sebagai konsekuensi adanya transaksi perusahaan (lampiran 27, halaman 175).

g) Media Pembelajaran lainnya

Media lain yang harus disiapkan adalah amplop/map, LCD, papan tulis, gambar/perlengkapan transaksi, power point, dan timer.

4) Penyusunan Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen untuk pengumpulan data yang harus disiapkan adalah:

a) Lembar observasi terhadap kegiatan guru (lampiran 8, halaman 137), kegiatan siswa (lampiran 9, halaman 139), dan keadaan kelas (lampiran 10, halaman 140).

b) Lembar refleksi guru (lampiran 11, halaman 141) dan lembar refleksi siswa (lampiran 12, halaman 142).

c) Instrumen wawancara guru dan wawancara siswa (lampiran 13, halaman 143).

d) Soal pre-test dan soal post-test (lampiran 7, halaman 121). 5) Simulasi

Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti dan guru mitra melaksanakan simulasi. Simulasi dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Oktober 2012. Simulasi dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada siswa tentang pelaksanaan role playing. Dalam simulasi, guru mitra dan peneliti dibantu beberapa mahasiswa. Saat pelaksanaan simulasi siswa diminta untuk menyaksikan dan mereka diberi kesempatan untuk bertanya apabila dirasakan ada yang belum dipahami. Hal demikian agar siswa tidak melakukan kesalahan dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

b. Tindakan

Penelitian tindakan kelas diselenggarakan pada hari Selasa, 23 Oktober 2012, pukul 12.30 sampai dengan 14.00 WIB di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Jumlah siswa kelas XII Sosial 2 yang hadir

sebanyak 31 orang dari 37 siswa. konsekuensi ketidakhadiran sejumlah 6 siswa saat pelaksanaan, guru mitra dan peneliti harus mengatur kembali pembagian kelompok. Jumlah kelompok yang semula 10 kelompok menjadi 8 kelompok (lampiran 21a, halaman 155).

1) Kegiatan awal pembelajaran

a) Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Guru mitra memeriksa layout kelas apakah telah sesuai dengan yang direncanakan dan alat pembelajaran yang dibutuhkan yaitu laptop, LCD, papan tulis, dan meja kursi siswa. Pengecekan kelengkapan media dilakukan bersama fasilitator kelompok.

b) Memeriksa kesiapan siswa

Guru mengawali kegiatan dengan memberikan salam pembuka dan melakukan presensi kepada siswa. Selanjutnya memeriksa kesiapan siswa. Guru memastikan apakah siswa sudah berkumpul bersama kelompoknya. Siswa selanjutnya diminta menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan.

c) Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran

Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Hal tersebut

dimaksudkan agar siswa mengetahui hal-hal apa yang harus dicapai dalam pembelajaran.

d) Menjelaskan rencana kegiatan

Guru menjelaskan gambaran kepada siswa tentang model pembelajaran role playing. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada siswa yang belum jelas dan memastikan semua siswa memahami model pembelajaran role playing.

e) Melakukan pre-test

. Guru mitra bersama peneliti melakukan pre-test untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel berikut ini (lampiran 28, halaman 176).

Tabel 5.3

Pemahaman Siswa Berdasarkan Hasil Pre-test PAP II

Skor Pre-test Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 12 – 15 1 3.23% Sangat Paham 10 – 11 6 19.35% Paham 8 – 9 18 58.06% Kurang Paham 6 – 7 6 19.35% Tidak Paham

0 – 5 0 0.00% Sangat tidak Paham

Jumlah 31 100%

Berdasarkan tabel 5.3 tentang pemahaman siswa terhadap soal pre-test dengan materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus diperoleh hasil bahwa sebanyak 1 (3,23%) siswa sangat paham, 6 (19,35%) siswa paham, 18 (58,06%) siswa kurang paham, 6 (19,35%) siswa tidak paham, dan sebanyak 0 (0%) siswa dikategorikan sangat tidak paham terhadap materi yang diberikan. Rata-rata tingkat pemahaman siswa adalah 8,48. Rendahnya rata-rata menunjukkan bahwa materi belum dikuasai oleh siswa.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan berdasarkan mekanisme dan peraturan dalam role playing (Lampiran 14, halaman 144).

Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru menjelaskan mekanisme dan peraturan dalam role playing. Setelah menjelaskan, guru menanyakan kembali untuk memastikan bahwa semua siswa telah mengerti mekanisme dan peraturan saat role playing berlangsung.

b) Guru bersama fasilitator membagi media yang digunakan untuk role playing

Saat guru telah menyelesaikan penjelasan tentang mekanisme dan peraturan, guru bersama fasilitator membagi media yang digunakan untuk role playing.

Rincian dari media yang digunakan untuk role playing adalah bagian penjualan dan pembelian akan menerima barang dagang, bukti transaksi, dan instruksi, bagian keuangan akan menerima bukti transaksi, buku kas, uang- uangan, dan instruksi, bagian akuntansi akan menerima buku akuntansi dan instruksi. Untuk pihak luar perusahaan akan diperankan oleh mahasiswa dengan menerima barang dagang, bukti transaksi, uang-uangan, dan instruksi. Instruksi dibagikan kepada setiap bagian agar membantu siswa dalam pelaksanaan role playing. Di dalam instruksi telah tersedia langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa sesuai perannya. Setelah semua media dibagi kepada siswa, guru membantu siswa untuk mengecek apakah semua media telah lengkap sesuai yang tertera dalam amplop. Mengingat media dirasa telah siap, maka role playing dimulai.

c) Guru membacakan informasi umum tentang perusahaan

dagang “HELM ELEVEN”.

Guru mitra berperan sebagai pemandu jalannya role playing, sedangkan peneliti sebagai observer. Pada awal

pelaksanaan role playing, guru membacakan terlebih dahulu gambaran umum perusahaan. Perusahaan ”HELM

ELEVEN” adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam penjualan helm dan aksesoris helm.

d) Guru memulai permainan role playing.

Selesai membacakan gambaran umum, guru mitra menginstruksikan siswa untuk menyelesaikan transaksi pertama. Waktu pengerjaan setiap transaksi adalah 3 menit, sedangkan untuk bagian akuntansi diperbolehkan untuk terus mengerjakan hingga selesai mencatat dalam buku akuntansi. Prosedur pelaksanaan role playing adalah sebagai berikut:

(1) Guru sebagai instruktur memberikan instruksi kepada siswa untuk menyelesaikan transaksi.

(2) Siswa yang berperan dalam transaksi tersebut melaksanakan perannya sesuai dengan instruksi masing-masing peran.

(3) Berdasarkan bukti transaksi yang telah dibuat, bagian akuntansi melakukan pencatatan dalam jurnal setelah sebelumnya menganalisis bukti transaksi tersebut. (4) Jika suatu transaksi telah diselesaikan, instruktur

menginstruksikan kepada siswa untuk menyelesaikan transaksi berikutnya.

3) Kegiatan Penutup

a) Melakukan post-test

Setelah pembelajaran selesai, guru mitra dibantu peneliti membagikan lembar soal dan jawaban post-test untuk dikerjakan siswa. Post-test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada akhir pembelajaran. Berikut hasil post-test yang didapat (lampiran 36, halaman 197):

Tabel 5.4

Pemahaman Siswa Berdasarkan Hasil Post-test PAP II

Skor Post-test Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 12 – 15 31 100% Sangat Paham 10 – 11 0 0.00% Paham 8 – 9 0 0.00% Kurang Paham 6 – 7 0 0.00% Tidak Paham

0 – 5 0 0.00% Sangat tidak Paham

Jumlah 31 100%

Rata-rata 12.71 Sangat Paham

Berdasarkan tabel 5.4 tentang pemahaman siswa terhadap soal post-test dengan materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus diperoleh hasil bahwa semua siswa atau 31 (100%) siswa sangat paham terhadap materi yang diberikan. Rata-rata tingkat pemahaman siswa adalah 12,71.

b) Melakukan refleksi dan menarik kesimpulan pembelajaran Setelah selesai melaksanakan post-test, guru dan peneliti membagi lembar refleksi. Guru juga mengajak siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran. Berikut rangkuman dari hasil refleksi siswa setelah pelaksanaan pembelajaran (lampiran 32, halaman 187):

Tabel 5.5

Hasil Refleksi Siswa Sesudah Penerapan Metode Role

Playing

No Uraian Komentar

1 Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran dengan

menggunakan metode role playing (topik pembahasan, media

pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkunagn kelas,dll)?

Keseluruhan siswa menyatakan bahwa mereka merasa senang dan seru dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.

Siswa berpendapat lebih mengerti dengan pengalaman secara praktik langsung dari pada hanya

mendengarkan. 2 Apakah anda berminat mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode role playing?

Semua siswa menyatakan berminat dengan pembelajaran role playing dan 2 diantaranya menyatakan jangan terlalu sering karena sudah mendekati UAN

3 Apa saja yang anda lakukan selama pembelajaran dengan menggunakan metode role playing?

Sebanyak 15 siswa atau 48,38% berperan sebagai bagian penjualan dan pembelian dan bagian akuntansi. Dan sebanyak 16 siswa atau 51,62% berperan sebagai bagian keuangan dan bagian akuntansi. Selama pembelajaran semua siswa merasakan peran sebagai bagian akuntansi.

4 Apakah anda lebih paham tentang materi siklus akuntansi perusahaan dagang pada pembelajaran dengan menggunakan metode role

playing?

Semua siswa menyatakan lebih paham tentang siklus perusahaan dagang dan 2 diantaranya

menyatakan kurang maksimal karena waktu yang terbatas.

5 Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan metode role playing?

Keseluruhan siswa menyatakan hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran adalah keterbatasan waktu sehingga ada beberapa transaksi yang belum terselesaikan dan terasa terburu-buru serta 6 siswa atau 19,35%

diantaranya menyatakan bingung saat menjalankan perannya. 6 Manfaat apa yang anda peroleh

pada pembelajaran dengan menggunakan metode role palying?

Sebanyak 27 siswa menyatakan paham dan 20 atau 64,51%

diantaranya menyatakan bahwa tau praktik langsung pada saat bekerja sebagai akuntan suatu perusahaan dagang serta 7 siswa atau 22,58% menyatakan bahwa lebih jelas dan tidak membuat jenuh ataupun bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Sekitar 12,91% atau 4 siswa lainnya menyatakan pembelajaran seperti ini lebih sering dilakukan karena

menyenangkan.

Tabel 5.5 menunjukkan tanggapan siswa terhadap pembelajaran role playing adalah keseluruhan siswa menyatakan bahwa mereka merasa senang dan seru dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. Siswa berpendapat lebih mengerti dengan

pengalaman secara praktik langsung dari pada hanya mendengarkan. Semua siswa menyatakan berminat dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dan 2 diantaranya menyatakan jangan terlalu sering

karena sudah mendekati UAN. Yang dilakukan siswa pada saat mengikuti role playing sebanyak 15 siswa atau 48,38%

berperan sebagai bagian penjualan dan pembelian dan bagian akuntansi. Dan sebanyak 16 siswa atau 51,62% berperan sebagai bagian keuangan dan bagian akuntansi. Selama pembelajaran semua siswa merasakan peran sebagai bagian akuntansi. Semua siswa juga menyatakan Paham tentang materi tersebut dan 2 diantaranya menyatakan tetapi kurang maksimal karena waktu yang terbatas. Keseluruhan siswa menyatakan hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran adalah keterbatasan waktu sehingga ada beberapa transaksi yang belum terselesaikan dan terasa terburu-buru serta 6 siswa atau 19,35% diantaranya menyatakan bingung saat menjalankan perannya. Manfaat yang diperoleh siswa pada pembelajaran dengan menggunakan metode role playing, 27 siswa menyatakan bahwa mereka lebih paham, 20 diantaranya atau 64,51% menyatakan tahu praktik langsung pada saat bekerja sebagai akuntan suatu perusahaan, serta sisanya atau 22,58% menyatakan lebih jelas dan tidak membuat jenuh ataupun bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. 12,91% atau 4 siswa menyatakan pembelajaran seperti ini lebih sering dilakukan karena menyenangkan.

c. Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan atas pembelajaran role playing. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan guru, kegiatan

siswa, dan keadaan kelas selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran role playing berlangsung. Berikut ini uraian hasil observasi:

1) Observasi terhadap kegiatan guru

Tabel 5.6

Hasil Observasi Aktivitas Guru Pengampu Dalam Proses Pembelajaran

No Deskripsi Ya Tidak Catatan

1 Guru membuka pelajaran

Guru memberi salam pembuka dan mengecek kesiapan siswa

2 Guru menjelaskan metode

role playing

Guru menjelaskan apa itu role playing dan

mekanisme serta peraturannya. 3 Guru berperan dalam

pembentukan kelompok.

Guru mengecek apakah siswa telah masuk kedalam kelompoknya. 4 Guru mengorganisasikan

pokok bahasan untuk membantu siswa memahami materi.

Guru menjelaskan materi dengan memberi contoh seperti kehidupan nyata 5 Guru memberikan

dorongan bagi siswa untuk lebih aktif berperan dalam role playing

Guru mengajak siswa untuk lebih aktif agar semua transaksi dapat terselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. 6 Guru memberikan

dorongan bagi siswa untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompok.

Guru menyapaikan siswa harus membaca instruksi dengan benar agar dapat menyelesaikan transaksi secara bersama-sama 7 Guru memberikan

kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran

Iya, siswa diperbolehkan memilih perannya dengan bebas.

masing-masing anggota dalam kelompok.

8 Guru mengamati kegiatan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.

Guru sebagai instruktur dalam pelaksanaan role playing

9 Guru berinteraksi dengan siswa di depan kelas untuk menjelaskan prosedur role playing.

Guru menanggapi

pertanyaan siswa dengan baik

10 Guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelompok untuk menjelaskan prosedur role playing.

Guru bertanya kepada masing-masing kelompok tentang prosedur role playing

11 Guru berinteraksi dengan siswa secara perorangan untuk menjelaskan prosedur role playing.

Guru melakukan interaksi perorangan kepada siswa yang terlihat masih

bingung dengan perannya. 12 Guru berinteraksi dengan

siswa untuk menumbuhkan motivasi dan semangat melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan.

Guru memberikan

motivasi dengan contoh siswa benar-benar bekerja dalam perusahaan dagang

13 Guru kurang berinteraksi

dengan siswa.

Guru berinteraksi dengan baik.

14 Guru tidak membantu siswa yang kesulitan menentukan peran dalam kelompok.

guru membantu siswa dengan menjelaskan tugas inti dari peran-peran dalam role playing 15 Guru tidak membantu

siswa yang kurang mengerti prosedur role playing.

Guru menanyakan kepada siswa yang belum paham pada prosedur role playing.

16 Guru hanya berinteraksi

dalam kelompok tertentu.

Guru berinteraksi kepada semua kelompok.

17 Guru membiarkan siswa yang membuat kegaduhan di dalam kelas.

Guru langsung menegur dengan tegas siswa yang kurang serius/rebut di kelas.

18 Guru kurang memainkan perannya dalam role playing.

Guru berperan baik sebagai instruktur. 19 Guru hanya mengamati

kelas selama

Guru terlibat aktif sebagai instruktur pada

pembelajaran berlangsung.

pelaksanaan role playing. 20 Guru mengajak siswa

untuk melakukan refleksi.

Guru mengajak siswa melakukan refleksi secara lisan dan tertulis

Awal pelajaran guru membuka pelajaran dengan salam kepada siswa. Guru memeriksa kesiapan kelas, alat pembelajaran, media, serta kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, serta tujuan pembelajaran. Guru memberikan apersepsi tentang pembelajaran yang akan berlangsung. Guru juga menjelaskan tentang model pembelajaran role playing. Setelah membuka pelajaran guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal pre-test.

Setelah pembukaan dan pengerjaan pre-test selesai, guru masuk inti pembelajaran. Pertama guru menyampaikan mekanisme serta aturan main pembelajaran role playing. Dan memotivasi serta memberi dorongan bagi siswa untuk lebih berperan aktif dan berkerja sama di kelompok dalam pembelajaran role playing. Guru juga memberikan kesempatan untuk bertanya bila masih ada siswa dalam kelompok masing- masing yang belum jelas dengan mekanisme dan peraturan role playing. Pada awal pelaksanaan guru memberi kesempatan

siswa untuk menentukan perannya di dalam kelompok. Guru berinteraksi dengan baik pada siswa di dalam kelompok maupun

perorangan untuk menjelaskan prosedur/mekanisme role playing. Guru juga mengamati kegiatan kelas selama proses

pembelajaran role playing berlangsung.

Saat role playing telah selesai, guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal post-test. Setelah selesai mengerjakan post- test guru bersama dengan siswa melakukan refleksi tentang

pembelajaran yang telah berlangsung. 2) Observasi terhadap perilaku siswa

Tabel 5.7

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Saat Penerapan Metode Role playing

No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran.

Beberapa siswa kurang siap 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Siswa memperhatikan 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.

Siswa menanggapi dengan bertanya karena belum jelas. 4 Siswa mengerjakan

memainkan peran dalam role playing dengan baik.

Beberapa siswa terlihat bingung di awal pelaksanaan 5 Siswa memperhatikan tugas

dari masing-masing peran.

Siswa menjalankan perannya dengan baik 6 Siswa berinteraksi dengan

baik selama role playing berlangsung.

Siswa dengan antusias dalam menjalankan peran yang membuat interaksi berjalan dengan baik.

Siswa telah mempersiapkan diri dengan langsung duduk di dalam kelompoknya masing-masing dan menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada saat awal pelajaran

untuk melaksanakan pembelajaran role playing. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang pembelajaran dengan role playing. Siswa menanggapi dengan baik dan ada beberapa yang bertanya pada guru karena masih belum jelas mengenai mekanisme dan peraturan role playing.

Pada saat pelaksanaan role playing, siswa memperhatikan instruksi yang diberikan oleh guru. Siswa membaca instruksi dan melakukan perannya sesuai dengan yang tertera di lembar instruksi. Setiap kelompok harus berkerja sama agar dapat menyelesaikan suatu transaksi dengan baik. Awalnya terlihat beberapa siswa di dalam kelompok masih kesulitan dalam mengerjakan instruksi yang telah diberikan oleh peneliti. Siswa dengan serius dan senang mengerjakan setiap transaksi. Interaksi yang dilakukan siswa selama role playing berlangsung sangat baik karena siswa sangat fokus dalam menjalankan perannya. Pada akhir pelajaran setelah pelaksanaan role playing siswa melakukan refleksi atas apa yang telah dipelajari.

3) Observasi terhadap keadaan kelas

Tabel 5.8

Hasil Observasi Terhadap Keadaan Kelas Saat Penerapan Metode Role playing

No Deskriptor Ya Tidak Catatan

1 Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar.

Sifat kelas adalah heterogen dalam kemampuan belajarnya.

ada di dalam pembelajaran. melanggar aturan langsung

mendapatkan hukuman. Secara keseluruhan baik 3 Siswa membentuk kelompok-

kelompok tertentu di dalam kelas.

Siswa masuk ke dalam kelompok- kelompok yang telah ditentukan.

4 Buku-buku dan fasilitas

pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa.

Semua fasilitas dan media pembelajaran telah tersedia. 5 Ruang kelas tertata dengan bersih

dan rapi.

Ruang kelas tertata seperti rancangan layout untuk pelaksanaan role playing.

6 Lingkungan kelas kondusif untuk

pembelajaran.

Kelas tenang, tidak terdengar suara dari luar.

7 Aktifitas di kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak memainkan perannya dengan baik.

di beberapa transaksi membuat siswa bingung. 8 Siswa kurang mampu untuk

membagi peran di dalam kelompok.

Siswa mampu membagi peran dengan kondusif. 9 Siswa tidak mampu

memanfaatkan waktu dengan baik di dalam role playing.

beberapa transaksi siswa tidak dapat menyelesaikannya. 10 Siswa kurang mengenal teman

satu kelasnya.

Siswa saling

mengenal teman satu kelas.

11 Kondisi kelas berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan role playing dengan baik.

Keadaan kelas sangat kondusif.

Pembelajaran role playing memiliki penataan terhadap kelas secara khusus dan dengan sebaik-baiknya. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan role playing dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ruang kelas disusun dengan layout

tertentu. Dimana meja dan kursi disusun membentuk kelompok- kelompok yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam bergerak dan memudahkan pelaksanaan role playing tersebut. Siswa masuk ke dalam kelompok yang telah ditentukan. Sifat dari kelompok adalah heterogen dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda. Siswa menaati peraturan yang dibuat walaupun ada beberapa siswa yang melanggar aturan dan mendapatkan hukuman. Akan tetapi secara keseluruhan keadaan kelas sudah baik.

d. Evaluasi dan refleksi

Evaluasi dan refleksi digunakan untuk melihat kembali yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran, manfaat yang diperoleh, serta kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode role playing.

1) Evaluasi

a) Wawancara guru

Dalam wawancara guru menyatakan bahwa model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar sangat banyak dan andaikan guru dapat memilih dan punya banyak waktu untuk mempersiapkannya dapat dipastikan pembelajaran itu akan menyenangkan. Guru memiliki kesimpulan manfaat yang didapatkan oleh siswa adalah suatu pengalaman langsung dengan tuntutan

profesionalisme. Guru juga menyatakan secara keseluruhan pembelajaran dengan model role playing sudah baik hanya

Dokumen terkait