• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru menerapkan model pembelajaran CPS dalam proses pembelajaran PKn yang telah direncanakan. Pada pelaksanaan tindakan, guru kelas IV berperan melaksanakan proses pembelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran CPS dan peneliti bersama teman sejawat bertindak sebagai observer menggunakan lembar observasi yang telah dibuat serta mendokumentasikan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan, hal-hal yang diamati dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa dan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS oleh guru pada pembelajaran PKn. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pengamatan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti sebagai observer utama dengan teman sejawat sebagai observer pendamping yang dilakukan pada waktu pelaksanaan tindakan dan keduanya berlangsung secara bersamaan.

4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti bersama guru menganalisis tindakan yang sudah dilakukan, ketercapaian indikator yang telah ditetapkan, dan

51

mengevaluasi proses serta hasil dari tindakan. Refleksi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan penelitian sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika indikator keberhasilan belum tercapai, maka akan dilakukan siklus lanjutan.

C. Subjek dan Obyek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Jeruksari Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Objek penelitian adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn melalui penerapan model pembelajaran CPS.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jeruksari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada kelas IV semester II tahun ajaran 2015/2016.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian tindakan kelas ini, teknik yang digunakan sebagai berikut. 1. Pengamatan (Observasi)

Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan observasi partisipatif pasif (passive participant observation) dan terstruktur. Peneliti dapat mengamati bagaimana perilaku siswa dalam pembelajaran. Observasi jenis ini, peneliti datang ke sekolah untuk mengamati perilaku siswa

52

dalam pembelajaran tetapi peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai pendapat Sugiyono (2012: 312). Observasi yang dilakukan peneliti telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana tempat pengamatan.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati aktivitas siswa dan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS dalam pembelajaran PKn. Aspek aktivitas siswa yang diamati keaktifan mengikuti pembelajaran dengan indikator yang tercantum dalam lembar pengamatan. Sementara itu aspek aktivitas guru yang diamati meliputi keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran CPS dan kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan tindakan.

2. Catatan Harian

Catatan harian digunakan untuk merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, suasana kelas dan pengelolaan kelas. Catatan harian digunakan untuk mengetahui segala aktivitas siswa dan guru selama melakukan tindakan, sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya (2009: 98).

F. Instrumen Penelitian

53 1. Lembar Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data dari situasi sosial yang dipilih oleh peneliti. Lembar observasi berisi aspek-aspek untuk mengetahui keaktifan siswa dan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS oleh guru pada pembelajaran PKn. Observasi ini dilakukan setiap kali pertemuan. Lembar observasi terlampir.

2. Catatan Harian

Catatan harian disusun oleh peneliti berdasarkan hasil observasi di kelas selama pembelajaran berlangsung. Catatan harian dalam penelitian ini meliputi rangkaian proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan model pembelajaran CPS. Catatan harian digunakan untuk merekam aktivitas siswa, keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS oleh guru, suasana kelas, dan pengelolaan kelas. Lembar catatan harian terlampir. Catatan harian ditulis disela-sela observasi. Alat bantu yang digunakan untuk menunjang pengumpulan data catatan harian berupa kamera digital.

G. Validasi Instrumen Penelitian

Validasi instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan expert judgement atau meminta pendapat dan masukan dari dosen ahli. Instrumen yang divalidasi adalah lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi guru mengenai keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS pada pembelajaran PKn yang divalidasi oleh dosen pembimbing skripsi.

54 H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitiatif sesuai dengan data yang diperoleh yaitu data hasil observasi dan catatan harian mengenai keaktifan siswa dan keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS oleh guru pada pembelajaran PKn.

1. Analisis Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Lembar observasi keaktifan siswa digunakan sebagai pedoman peneliti mengamati keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran CPS. Analisis data untuk lembar observasi keaktifan siswa dengan cara deskriptif kuantitatif yang artinya mendeskripsikan data berupa angka. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4, sehingga perhitungan hasil observasi keaktifan masing- masing siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor Akhir =

x 4 (Abdul Majid, 2014: 178)

Sesuai Permendikbud No. 81A Tahun 2013 (Kemendikbud, 2013: 49-50), pedoman kriteria untuk keaktifan siswa sebagai berikut.

Tabel 3. Pedoman Kriteria Keaktifan Siswa

Skor Kriteria

3,33 < skor < 4,00 Sangat Baik 2,33 < skor < 3,33 Baik

1,33 < skor < 2,33 Cukup

55

2. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran CPS oleh Guru pada Pembelajaran PKn

Lembar observasi kegiatan pembelajaran guru berguna untuk mengamati dan mengecek keterlaksanaan RPP yang sudah disiapkan oleh peneliti. Pada penelitian ini dilakukan analisis data yang berupa kata-kata kemudian diolah menjadi kalimat yang bermakna.

3. Analisis Data Hasil Catatan Harian

Analisis data untuk catatan harian menggunakan cara deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan data yang berupa kata atau kalimat yang tertulis atau lisan dari subjek yang diamati. Data yang diperoleh dari catatan harian berupa aktivitas siswa, keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CPS oleh guru, suasana kelas, dan pengelolaan kelas.

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn dikatakan berhasil jika sekurang-kurangnya ≥75% siswa memperoleh skor akhir >2.66 (Kemendikbud, 2013: 50). Skor akhir tersebut termasuk dalam kriteria baik.

56 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jeruksari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bangunan sekolah menghadap ke timur dan memiliki halaman yang cukup luas. Gedung yang dimiliki SD Negeri Jeruksari terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), 1 ruang perpustakaan, 1 ruang gudang, 1 ruang dapur, 4 ruang kamar mandi, dan kantin sekolah. Jumlah siswa SD Negeri Jeruksari pada tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 110 siswa, dengan perincian 56 siswa laki-laki dan 54 siswa perempuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 14 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. SD Negeri Jeruksari, didukung oleh 14 tenaga pengajar yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 6 guru kelas, 2 orang guru Pendidikan Agama Islam (PAI), 1 orang guru agama Khatolik, 1 orang guru agama Kristen, 1 orang guru Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), 1 orang guru Olahraga, dan ditambah 1 orang penjaga sekolah. Hampir semua tenaga pengajar yang ada adalah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengajar.

Visi dan misi Sekolah SD Negeri Jeruksari menjadi fokus orientasi terhadap seluruh sistem dan program pendidikan di SD Negeri Jeruksari adalah sebagai berikut.

57 1. Visi

Menjadi sekolah yang berkualitas dalam bidang akademik, berbudi pekerti luhur, dan peduli terhadap lingkungan.

2. Misi

a. Membekali ilmu pengetahuan melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

b. Membina dan menjunjung tinggi budi pekerti luhur dan peduli terhadap lingkungan.

c. Menciptakan suasana tempat belajar yang menyenangkan, tertib, aman, dan nyaman.

d. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diuraikan adalah data mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebelum menggunakan model pembelajaran CPS dan pelaksanaan tindakan pada tiap-tiap siklus untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran CPS.

1. Deskripsi Pra Tindakan

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Jeruksari. Peneliti meminta izin pada tanggal 2 Februari 2016 dengan menyampaikan surat izin penelitian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul kepada Kepala Sekolah dan guru yang bersangkutan untuk melakukan

58

penelitian di sekolah tersebut. Pembelajaran PKn dilaksanakan setiap hari Kamis pada jam pertama dan kedua, namun peneliti diberi kesempatan untuk melakukan penelitian sebanyak dua kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin atau Selasa dan Kamis. Hal tersebut tentunya dengan izin Kepala Sekolah. Guru menghendaki penelitian dilakukan dua kali dalam seminggu dengan alasan bahwa penelitian dapat diselesaikan sebelum Ulangan Tengah Semester (UTS) Genap. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi pra tindakan yaitu pada tanggal 4 Februari 2016. Observasi atau pengamatan yang dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa kelas IV dalam pembelajaran PKn sebelum menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). 2. Pelaksanaan Pra Tindakan

Pra tindakan dilaksanakan sebelum pelaksanaan tindakan siklus I yaitu pada tanggal 4 Februari 2016. Peneliti melakukan observasi pembelajaran PKn di kelas IV. Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan gaya yang menarik. Tidak ada kegiatan diskusi dalam kelompok yang dilakukan oleh siswa.

Gambar 2. Guru sedang Menjelaskan Materi kepada Siswa dengan Metode Ceramah dan Tanya Jawab

59

Materi pembelajaran pada hari itu mengenai lembaga eksekutif. Guru mencoba mengaktifkan siswa dengan mengajukan pertanyaan, namun ketika siswa diberi kesempatan bertanya, tidak ada siswa yang bertanya. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa masih ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika pembelajaran dan cenderung diam tidak merespon aktivitas guru dengan baik. Hanya ada beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru. Siswa yang aktif tersebut cenderung siswa yang sama. Berikut data yang diperoleh pada saat peneliti melakukan observasi pra tindakan.

Tabel 4. Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Pra Tindakan No. Nama Siswa Skor Jmlh Skor Skor Akhir Krite-ria *) Ket. **) Indika- tor 1 Indika- tor 2 Indika- tor 3 Indika- tor 4 1. RA 1 1 1 1 4 1 K BB 2. ICU 1 1 1 1 4 1 K BB 3. YF 1 1 1 1 4 1 K BB 4. ABB 1 1 1 1 4 1 K BB 5. BR 1 1 1 1 4 1 K BB 6. BSN 1 1 1 1 4 1 K BB 7. IAR 1 1 1 1 4 1 K BB 8. IDP 1 1 1 1 4 1 K BB 9. RDS 1 1 1 1 4 1 K BB 10. RWD 1 1 1 1 4 1 K BB 11. RFP 1 1 1 1 4 1 K BB 12. FCY 1 1 1 1 4 1 K BB 13. YST 1 1 1 1 4 1 K BB 14. FS 1 1 1 1 4 1 K BB Jumlah 14 14 14 14 56 14 Rata-rata 1 1 1 1 4 1 Tertinggi 1 1 1 1 4 1 Terendah - - - - - -

*) Siswa dalam kriteria Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB).

**)Siswa dikatakan berhasil mencapai indikator keberhasilan jika mendapat skor akhir >2,66 dengan keterangan Berhasil(B) dan Belum Berhasil (BB).

60

Berdasarkan tabel di atas, pada indikator 1 sampai 4 seluruh siswa mendapatkan skor 1 karena siswa tidak mengemukakan pendapat, tidak menanggapi dan menghargai pendapat siswa lain, tidak melakukan diskusi, dan tidak melakukan presentasi. Guru tidak melakukan diskusi penyelesaian masalah yang sesuai dengan indikator dalam penelitian ini. Seluruh siswa memperoleh skor akhir dalam kriteria kurang aktif yaitu <1,33. Menurut indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti, penelitian ini dikatakan berhasil jika sekurang-kurangnya ≥75%

siswa memperoleh skor akhir >2.66. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa guru harus mengemas suatu model pembelajaran yang tepat dan dapat membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan siswa. Pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan nilai yang diperoleh pun akan baik pula. Berdasarkan data hasil observasi yang diperoleh, peneliti merencanakan sebuah penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model pembelajaran CPS untuk meningkatkan keaktifan siswa.

3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri Jeruksari dilakukan dalam dua siklus yaitu dua kali pertemuan pada siklus I dan dua kali pertemuan pada siklus II. Penelitian ini diadakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Siklus I dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Februari 2016. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 dan 18 Februari 2016. Berikut materi yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II.

61

a. Siklus I ini dilaksanakan dua kali pertemuan dimana pertemuan 1 membahas materi mengenai lembaga eksekutif. Pertemuan 2 membahas mengenai lembaga yudikatif dilanjutkan refleksi siklus I.

b. Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan dengan rincian pada pertemuan 1 membahas mengenai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pada pertemuan 2 membahas mengenai Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilanjutkan refleksi siklus II.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang mencakup empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam setiap siklus.

a. Siklus I

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Siklus I dimulai dengan membuat desain pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi mengenai lembaga eksekutif dan yudikatif.

a) Tahap perencanaan tindakan peneliti dan guru sebagai kolaborator menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa.

b) Menyiapkan RPP dan Lembar Kerja Siswa (LKS). RPP dan LKS yang dibuat dengan materi lembaga eksekutif dan yudikatif. Guru meminta materi lembaga eksekutif diulangi kembali karena masih ada materi yang belum selesai dijelaskan. Kemudian pada

62

pertemuan 2 dilanjutkan dengan materi lembaga yudikatif. LKS disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru.

c) Menyusun lembar observasi dan catatan harian. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran CPS yang dilakukan guru dan mengetahui keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Catatan harian digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran yang tidak terekam dalam lembar observasi.

d) Peneliti dan guru berlatih bersama (coaching) mengenai penerapan model pembelajaran CPS pada pembelajaran PKn. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pelaksanaan tindakan berjalan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I a) Siklus I pertemuan 1

Pertemuan 1 pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 9 Februari 2016 dengan materi lembaga eksekutif. Pembelajaran dilaksanakan pada jam kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2x35 menit. Guru sebagai pengajar sedangkan peneliti sebagai observer kegiatan pembelajaran serta satu orang observer pendamping untuk membantu kegiatan observasi. (1) Kegiatan awal

Guru terlebih dahulu mengkondisikan siswa supaya siap mengikuti proses pembelajaran PKn. Selanjutnya, guru

63

baru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan absensi siswa. Pembelajaran dimulai pada jam kedua maka tidak ada berdoa. Berdoa dilakukan pada jam pertama ketika pembelajaran Agama. Hari itu ada 2 siswa yang tidak masuk dikarenakan sakit yaitu RA dan ICU, jadi siswa yang hadir pada hari itu hanya 12 siswa. Guru melakukan apersepsi dengan menceritakan pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia beberapa waktu lalu. Guru memberikan pertanyaan, “Siapa yang memenangkan pemilihan presiden

dan wakil presiden Indonesia pada pemilu beberapa waktu

lalu ?” FS menjawab, “Jokowi-JK pak”. Guru merespon dengan membenarkan jawaban FS. Kemudian guru kembali bertanya, “Siapa saja kandidat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden kita kemarin ?” IDP dan BR menjawab,

“Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Rajasa”. Guru membenarkan jawaban siswa, kemudian guru berkata bahwa dalam pemilihan presiden kemarin dimenangkan oleh Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Rajasa harus legowo menerima kekalahan mereka. Guru menjelaskan bahwa dalam menjalankan pemerintahan Jokowo-JK, Prabowo juga mendukung pemerintahannya. Kemudian guru memberitahu siswa bahwa materi hari itu masih mengulang materi pertemuan sebelumnya yaitu mengenai lembaga eksekutif.

64

Masih ada beberapa materi yang perlu dijelaskan kembali karena materi mengenai pemerintahan pusat cukup banyak. (2) Kegiatan inti

Siswa bertanya jawab dengan guru tentang lembaga eksekutif. Guru menuliskan di papan tulis mengenai materi lembaga eksekutif. Pembelajaran hari itu guru meneruskan penjelasan materi mengenai lembaga eksekutif karena pada pertemuan sebelumnya belum menyelesaikan pembahasan materi tersebut. Tindakan selanjutnya yang dilakukan guru adalah sebagai berikut.

(a) Tahap pertama, guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan tingkat prestasi siswa dimana dalam satu kelompok terdiri dari siswa pandai, sedang, dan kurang pandai. Kelompok 1 terdiri dari IDP, RWD, RFP, dan IAR. Kelompok 2 terdiri dari BSN, RDS, ABB, dan YST. Kelompok 3 terdiri dari BR, FS, YF, dan FCY. Siswa masih sulit dikondisikan untuk berkelompok dengan anggota kelompok yang telah ditentukan oleh guru. Beberapa siswa masih ada yang protes karena siswa cenderung masih membeda-bedakan teman dan lawan jenis. Beberapa siswa bahkan saling mengejek sehingga suasana kelas menjadi ramai.

65

Membutuhkan waktu beberapa saat untuk mengkondisikan siswa.

(b) Tahap kedua, guru menjelaskan petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa yaitu menemukan masalah yang disajikan dalam LKS, mengidentifikasi penyebab dari masalah tersebut, kemudian menyelesaikan masalah secara kreatif dari hasil brainstorming berdasarkan pengalaman, pengetahuan siswa, maupun membaca referensi.

(c) Tahap ketiga, guru membagikan LKS yang berisi situasi problematik atau masalah yang harus diselesaikan oleh siswa. Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan masalah yang ada dalam LKS dan siswa lain menyimak. Guru meminta siswa lain mengulangi membaca. Guru memperjelas masalah yang ada dalam LKS yaitu mengenai masalah pemilihan ketua kelas yang menggambarkan pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Masalah yang disajikan guru mengenai terjadi kecurangan dalam pemilihan ketua kelas yaitu Widya menyogok teman-temannya dengan coklat agar dia terpilih menjadi ketua kelas. Setelah pemilihan ketua kelas dilaksanakan ternyata Widya tidak mendapatkan suara satupun dari teman-temannya. Widya protes dan

66

marah terhadap teman-temannya. Masalah yang disajikan guru tersebut siswa harus mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan solusi kreatif dari masalah tersebut.

Gambar 3. Guru Menegaskan Masalah yang Disajikan dalam LKS ketika Siswa Duduk dalam Kelompok (d) Tahap keempat, siswa melakukan diskusi untuk

menemukan penyebab timbulnya masalah yang terjadi kemudian menyelesaikan masalah tersebut. Siswa masih kebingungan mengidentifikasi penyebab masalah yang disajikan dalam LKS. Sebagian besar kelompok menuliskan kembali masalah yang sudah tersaji dalam tabel penyebab dari masalah. Tabel yang disediakan dalam LKS seharusnya diisi penyebab dari masalah dan solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Namun, jika dilihat dari keaktifannya diskusi dalam kelompok 1 dan 3 berjalan cukup baik. Antar anggota kelompok terjadi tukar pendapat, namun antar anggota kelompok kurang menghargai pendapat. Diskusi dalam

67

kelompok 2 berjalan kurang baik karena ada siswa yang hanya diam dan tidak memberikan pendapat ataupun menanggapi pendapat siswa lain. Guru kurang aktif membimbing diskusi siswa sehingga siswa yang kebingungan bertanya kepada peneliti.

Gambar 4. Diskusi dalam Kelompok 2 Berjalan Kurang Baik karena Ada Siswa yang Kurang Aktif

(e) Tahap kelima, siswa dengan bimbingan guru mempresentasikan jawaban dari masing-masing kelompok. Dimulai dari kelompok 1, hasil diskusi dibacakan oleh IDP dan RWD. IDP membacakan penyebab dari masalah dalam LKS. Kemudian RWD membacakan solusi dari masalah tersebut. Guru meminta kelompok lain menanggapi namun tidak ada siswa yang menanggapi. Selanjutnya dari kelompok 2, hasil diskusi dibacakan oleh BSN dan RDS. BSN membacakan penyebab dari masalah dalam LKS. Kemudian RDS membacakan solusi dari masalah tersebut. Guru meminta

68

kelompok lain menanggapi. IDP menanggapi bahwa penyebab timbulnya masalah yang dikemukakan kelompok 2 kurang tepat. Guru menerima tanggapan IDP. Kelompok 2 juga menerima tanggapan dari IDP. Terakhir kelompok 3, hasil diskusi dibacakan oleh BR dan FCY. BR membacakan penyebab dari masalah dalam LKS. Kemudian FCY membacakan solusi dari masalah tersebut. Guru meminta kelompok lain menanggapi namun tidak ada siswa yang menanggapi. Guru mengkonfirmasi jawaban setiap kelompok dengan jawaban yang benar. Sebagian besar jawaban siswa yang kurang tepat. Siswa diminta mengidentifikasi penyebab dari masalah yang timbul pada LKS, namun siswa menuliskan kembali masalah-masalah yang sudah ada dalam LKS tersebut. Solusi yang diberikan oleh siswa beberapa sudah benar.

(3) Kegiatan penutup

Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hari itu yaitu mengenai lembaga eksekutif. Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang belum dipahami, namun tidak ada siswa yang bertanya. Keaktifan bertanya siswa masih sangat kurang. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi yang

69

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang lembaga yudikatif. Mata pelajaran PKn berada pada jam kedua dan ketiga kemudian dilanjutkan dengan istirahat pertama.

b)Siklus I pertemuan 2

Pertemuan 2 pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2016 dengan materi lembaga yudikatif. Pembelajaran dilaksanakan pada jam pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2x35 menit. Guru sebagai pengajar sedangkan peneliti sebagai observer kegiatan pembelajaran serta satu orang observer pendamping untuk membantu kegiatan observasi peneliti.

(1) Kegiatan awal

Guru memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa. Guru terlebih dahulu mengkondisikan siswa supaya siap mengikuti proses pembelajaran PKn. Guru mempresensi kehadiran siswa. Hari itu semua siswa hadir sehingga jumlah siswa sebanyak 14 siswa. Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan, “Siapa yang suka menonton berita

?” Siswa menjawab, “Saya suka pak”. Kemudian guru

memberikan pernyataan, “Dengan menonton berita kita akan

mengetahui informasi yang terjadi di sekitar lingkungan kita bahkan berita luar negeri. Dengan menonton berita kita

70

mendapatkan informasi mengenai pelanggaran-pelanggaran aturan yang terjadi di seluruh penjuru dunia, salah satunya

adalah terorisme”. Guru kemudian bertanya, “Mengapa

Dokumen terkait