• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAKIL KEPALA SEKOLAH

B. Paparan Data Sebelum Tindakan 1. Observasi

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa tujuan penelitian belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal yang belum sempurna dilaksanakan pada siklus I diperbaiki di siklus II. Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 8 April 2014. Pembelajarannya berlangsung selama 2 x 35 menit, pada siklus ini hanya dilaksanakan satu kali pertemuan.

Pelaksanaan pembelajaran dimulai, proses awal masuk kelas, peneliti langsung memposisikan diri sebagai guru. Sedangkan kolaborator yang masuk bersama peneliti duduk pada kursi belakang dengan membawa lembar observasi yang harus diisi sebagai lembar pengamatan. Pembelajaran berlangsung tidak jauh berbeda dengan penelitian tindakan siklus I, setelah berdoa dan presensi guru langsung memulai pembelajaran dengan menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran yaitu menelaah bersama topik pembahasan tentang keteladanan perilaku kholifah Umar bin Khattab.

Indikator pembelajaran pada siklus II adalah meneladani sifat keteguhan Umar bin khattab, meneladani sifat keberanian Umar bin Khattab dan meneladani sifat kesederhanaan Umar bin Khattab. Kondisis peserta didik saat diterangkan materi tersebut cukup tenang. Hanya saja

kondisi ruangan yang kurang idial menyebabkan banyak suara-suara dari kelas lain sedikit mengganggu.

Pada kegiatan inti proses pembelajaran dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran kontekstual. Guru membagi peserta didik menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat peserta didik. Kelompok ini anggotanya berbeda dari kelompok pada siklus I, Setelah kelompok terbentuk dilanjutkan dengan mempersilahkan peserta didik untuk menunjuk ketua dari masing-masing kelompok yang bertugas memimpin diskusi dan menunjuk seorang sekretaris yang tugas mecatat hasil diskusinya.

Setelah pembentukan kelompok selesai maka guru memberikan materi pembelajaran tentang keteladanan perilaku khalifah Umar bin Khattab kepada setiap kelompok. Masing-masing kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan menelaah materi pembelajaran dan membuat ilustrasi atau contoh riil yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Masing-masing kelompok bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

Proses pembelajarn pada siklus II ini sudah ada peningkatan dibanding pada siklus I, artinya sudah mulai banyak peserta didik yang berani bertanya kepada kelompok lain. Diantara teknik yang peneliti gunakan adalah memberikan pujian dan pemberian nilai tambah jika peserta didik berani bertanya. Akhirnya sejak kelompok I menyampaikan hasil diskusinya tentang kesederhaan khalifah Umar bin Khattab sudah ada peserta didik yang bertanya, sehingga dapat memancing peserta didik lain untuk bertanya dan berkomentar. Pertanyaan yang diajukan kelompok I adalah “bagaimana meneladani kesederhanaan khalifah Umar bin Khattab?”, pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Hanifa Muslimah dari kelompok III.

Pertanyaan tersebut ternyata memancing peserta didik lain untuk bertanya, karena memang suatu diskusi apabila tidak ada yang mendahului untuk memulai bertanya, maka banyak peserta didik lain akan merasa minder untuk bertanya dan mengungkapkannya meskipun dalam

pikirannya sudah ada pertanyaan yang sebenarnya ingin disampaikan, terlebih bagi anak usia sekolah yang belum terbiasa berdiskusi. Tercatat ada empat anak yang bertanya selama proses diskusi dan dua anak yang menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Faiza Azzahra, Aqila Aqhnia Fayza Gerriandi, Muhammad Hisyam Azmi dan Novalia Sabrina. Sedangkan dua anak yang telah berani menanggapi pertanyaan dari kelompk lain adalah Faiza Azzahra dan Akel Darmawan Audhifa.

Adanya peningkatan pertanyaan dan tanggapan dari peserta didik pada siklus II tersebut menunjukan keberhasilan penerapan pembelajaran kontekstual.

Sebagai penutup guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah di telaah bersama-sama dan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang telah didiskusikan. Tetapi tidak ada pertanyaan yang muncul saat pertanyaan itu diajukan guru.

Tahap akhir dari pembelajaran ini adalah pemberian evaluasi pada peserta didik berupa tes individu. Pada siklus II ini waktu sudah terorganisir dengan baik, sehingga tes dilakukan langsung dengan alokasi waktu 15 menit. Lebih dari 80 persen peserta didik mampu menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu namun ada beberapa peserta didik yang mengumpulkan hasil tes terlambat.

3. Observasi

Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik mengalami peningkatan motivasi dan prestasi belajar yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik mulai berani bertanya dan mengemukakan pendapat apabila peneliti memberikan permasalahan.

Memasuki kegiatan inti, hasil pengamatan menunjukkan peserta didik begitu antusias untuk berlomba mencapai hasil yang lebih baik antar sesama anggota kelompok. Ketika peneliti memberi tugas/pembagian materi pada masing-masing kelompok, peserta didik menerima tugas

dengan senang hati dan atas anjuran peneliti mereka berusaha untuk saling membantu memahami materi yang dibebankan pada masing-masing kelompok. Sering kali peneliti mendengar pertanyaan-pertanyaan berbobot dari sesama anggota kelompok untuk mencapai hasil diskusi yang memuaskan. Sudah mulai ada komunikasi dan kerjasama yang cukup baik pada diskusi antar sesama anggota kelompok, karena masing-masing peserta didik sudah mulai bisa menghilangkan beban rasa malu dan takut salah dalam mengajukan pendapat. Mayoritas dari mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas V ini. Ditambah lagi pada siklus II ini, peneliti berusaha memberikan pujian pada setiap kelompok atas prestasi yang diraih, sehingga menjadi penyemangat bagi kelompok lain yang belum pernah mendapatkan pujian dari peneliti.

Indikator peningkatan motivasi belajar peserta didik tercermin dalam bertambahnya semangat, antusias dan rasa ingin tahu peserta didik dalam pembelajaran. Sedangkan indikator peningkatan prestasi belajar peserta didik terlihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik.

Pada pelaksanaan siklus II ini, prestasi belajar dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.5. Hasil penilaian tes pada Siklus II

No. Nama Nilai % Ketercapaian tuntasKetuntasantidak

1 Ahmad Faisal Baidhowi 85 85%

2 Akel Darmawan Audhifa 85 85%

3 Aqila Aqhnia Fayza Gerriandi 70 70%

4 Arya Wibawa 70 70%

5 Azkadita Widiyanti 70 70%

6 Daffa Pradipta Yusdiansyah 80 80%

7 Drajad Ksatria Wibaowo 80 80%

8 Faiza Azzahra 85 85%

10 Ivan Ashidiqqi Barlianto 80 80%

11 Muhammad Aditya Mulyadi 80 80%

12 Muhammad Alif Najmi 90 90%

13 Muhammad Devta Kautsar 75 75%

14 Muhammad Hisyam Azmi 85 85%

15 Novalia Sabrina 80 80%

16 Qonita Putrid Aryani 80 80%

17 Qori Afiah Fathdina 75 75%

18 Ralif Yoga Saputra 75 75%

19 Sarah Nisa 80 80%

20 Trianda Iqbal Ramadhan 90 90%

Jumlah 1605 16.05% 20

Nilai rata-rata 80.25 80.25% 100%

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat motivasi yang semula nilai rata-rata kelas dari pra siklus sebesar 58.6 meningkat menjadi 90,2 atau sekitar 53,92%, dan peningkatan prestasi belajar peserta didik terlihat dari rata-rata kelas yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test/siklus I sebesar 67 meningkat menjadi 80,25 atau mengalami peningkatan sebesar 19,8%.

Sedangkan peningkatan prestasi belajar peserta didik antara siklus I dengan siklus II adalah pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 73,96 meningkat menjadi 90,2 atau sekitar 21,95%, dan peningkatan prestasi belajar peserta didik antara siklus I dengan siklus II adalah pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 72,9 meningkat menjadi 80,25 atau mengalami peningkatan sebesar 10,08%.

4. Refleksi

Pada siklus II ini, peserta didik sudah mulai mengerti dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti. Bahkan mayoritas dari mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan. Pada waktu mengerjakan soal mereka sudah mulai bisa

menerima teman kelompoknya, dengan demikian tugas yang dikerjakan secara kelompok sudah mulai mereka kerjakan bersama-sama.

Penerapan pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik terhadap materi PAI melalui pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II ini bahwa penerapan pembelajaran ini, dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari:

a. Kegiatan diskusi kelompok yang sudah dapat membawa peserta didik untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan.

b. Sebagian peserta didik sudah dapat mengandalkan kemampuan menyikapi atau memecahkan persoalan, untuk mensinkronkan materi dengan kehidupan nyata.

c. Motivasi belajar peserta didik terhadap materi PAI dimiliki hampir semua peserta didik kelas VA, jadi bukan hanya mereka yang memiliki prestasi di kelas, tetapi juga mereka yang berprestasi rendah/kurang.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran di kelas VA selama pembelajaran berlangsung secara keseluruhan diperoleh data sebagai berikut:

a. Pada pra siklus (Rabu, 26 Maret 2014) persentase aktivitas peserta didik 58,6%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik.

b. Pada siklus I (Selasa, 1 April 2014) persentase aktivitas peserta didik adalah 73,96%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik.

c. Pada siklus II (Selasa, 8 April 2014) persentase aktivitas peserta didik adalah 90,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik sekali.

Dari data di atas, kemudian divisualisasikan dalam bentuk histrogram seperti tampak dalam gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4.2.

Histogram hasil pengamatan aktivitas peserta didik

Sedangkan prestasi belajar peserta didik, diperoleh perbedaan rata- rata nilai tes pembelajaran pada setiap akhir siklus. Adapun rata-rata tes pembelajaran setiap siklus diperoleh data sebagai berikut.

a. Hasil tes pra siklus (26 Maret 2014) rata-rata nilai tes adalah 67 dari 20 peserta didik yang mengikuti tes, dengan banyaknya peserta didik 50% (10 anak) yang tuntas dan 50% (10 anak) yang tidak tuntas.

b. Pada siklus I (1 April 2014) rata-rata nilai tes adalah 72,9 dari 20 peserta didik yang mengikuti tes, dengan banyaknya peserta didik 70% (14 anak) yang tuntas dan 30% (6 anak) yang tidak tuntas.

c. Pada siklus II (8 April 2014) rata-rata nilai tes adalah 80,25 dari 20 peserta didik yang mengikuti tes, dengan banyaknya peserta didik 100% (20 anak) yang tuntas.

Dari data di atas kemudian divisualisasikan dalam bentuk histrogram seperti tampak dalam gambar 4.2 dan gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3. Histogram hasil nilai tes

Gambar 4.4.

Histogram ketuntasan peserta didik

Adapun untuk mengetahui hasil penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6. hasil penelitian pra siklus, siklus I, siklus II

Indikator Pra SiklusHasil Siklus I Siklus II

Pengamatan PengamatanHasil PengamatanHasil Hasil Belajar

(nilai rata-rata kelas) 67 72,9 80,25

Aktivitas Belajar 58.6% 73.96% 90.2%

66

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkat, yaitu pada pra siklus persentase aktivitas peserta didik sebesar 58,6%, pada siklus I aktivitas peserta didik mengalami peningkatan menjadi 73,96%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik, sedangkan pada siklus II persentase aktivitas peserta didik meningkat menjadi 90,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak peserta didik yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran berkriteria baik sekali.

2. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V-A SD Islam An-Nizomiyah Pasarminggu Jakarta Selatan terhadap materi PAI. Peningkatan prestasi belajar peserta didik meningkat, yang semula nilai rata-rata pra siklus 67 meningkat menjadi 72,9 atau sekitar 8.81% pada siklus I dengan banyaknya peserta didik 70% (14 anak) yang tuntas dan 30% (6 anak) yang tidak tuntas, pada siklus II lebih meningkat lagi menjadi 80,25 atau meningkat sekitar 10,08% dengan banyaknya peserta didik 100% (20 anak) yang tuntas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang membuktikan adanya hubungan yang positif antara pembelajaran kontekstual dengan prestasi belajar peserta didik, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi beberapa pihak, antara lain:

a. Kepala Lembaga Pendidikan/Kepala Sekolah

Alangkah baiknya jika hasil penelitian ini dijadikan pedoman oleh lembaga pendidikan untuk selalu meningkatkan prestasi belajar peserta didik, sebab untuk mencapai prestasi belajar peserta didik secara maksimal perlu adanya motivasi yang tinggi dari peserta didik itu sendiri.

b. Bagi Guru

Evaluasi terhadap pembelajaran kontekstual seperti yang disebutkan di atas perlu diterapkan secara berkesinambungan, agar guru senantiasa melakukan upaya-upaya perbaikan dalam tindakan pengajarannya sehingga akan terjadi peningkatan prestasi belajar peserta didik.

c. Bagi Peserta didik

1) Agar peserta didik selalu antusias dalam kegiatan pembelajaran, lebih berani mengungkapkan gagasannya, berkomunikasi dan berkerjasama dengan teman kelompoknya, membiasakan aktif dalam segala permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mengaktualisasikan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, karena itu merupakan jalan untuk mendapatkan motivasi dan prestasi belajar yang lebih baik.

2) Agar peserta didik lebih meningkatkan motivasi belajar, sebab terbukti bahwa peserta didik yang memiliki prestasi belajar yang baik adalah peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap prestasi belajar peserta didik, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih akurat, valid dan reliabel.

A.M., Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

_______, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Departemen Agama RI,Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri,Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, Cet. 3. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006.

Kemdikbud, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan

Nasional.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi: Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Rosda Karya, 2004

Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Nasution,Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet. 11. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,

Jakarta: Rajawali Press, 2013.

Sa’ud, Udin Syaefudin, Ph.D., Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009, Cet. ke-14.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009.

No. Nama KelaminJenis Keterangan

1 Ahmad Faisal Baidhowi L Jumlah siswa = 20

2 Akel Darmawan Audhifa L Laki-laki = 12

3 Aqila Aqhnia Fayza Gerriandi P Perempuan = 8

4 Arya Wibawa L

5 Azkadita Widiyanti P

6 Daffa Pradipta Yusdiansyah L

7 Drajad Ksatria Wibaowo L

8 Faiza Azzahra P

9 Hanifa Muslimah P

10 Ivan Ashidiqqi Barlianto L

11 Muhammad Aditya Mulyadi L

12 Muhammad Alif Najmi L

13 Muhammad Devta Kautsar L

14 Muhammad Hisyam Azmi L

15 Novalia Sabrina P

16 Qonita Putrid Aryani P

17 Qori Afiah Fathdina P

18 Ralif Yoga Saputra L

19 Sarah Nisa P

KELAS V-A

Kelompok I Kelompok II

1. Ahmad Faisal Baidhowi 1. Azkadita Widiyanti

2. Akel Darmawan Audhifa 2. Daffa Pradipta

Yusdiansyah 3. Aqila Aqhnia Fayza

Gerriandi 3. Drajad Ksatria Wibaowo

4. Arya Wibawa 4. Faiza Azzahra

Kelompok III Kelompok IV

1. Hanifa Muslimah 1. Muhammad Devta

Kautsar

2. Ivan Ashidiqqi Barlianto 2. Muhammad Hisyam Azmi

3. Muhammad Aditya

Mulyadi 3. Novalia Sabrina

4. Muhammad Alif Najmi 4. Qonita Putrid Aryani

Kelompok V 1. Qori Afiah Fathdina 2. Ralif Yoga Saputra 3. Sarah Nisa

KELAS V-A

Kelompok I Kelompok II

1. Daffa Pradipta Y 1. Ahmad Faisal Baidhowi

2. Faiza Azzahra 2. Aqila Aqhnia Fayza

Gerriandi Yusdiansyah 3. Muhammad Aditya

Mulyadi 3. Muhammad Devta K

4. Muhammad Alif Najmi 4. Qori Afiah Fathdina

Kelompok III Kelompok IV

1. Akel Darmawan Audhifa 1. Arya Wibawa

2. Drajad Ksatria Wibaowo 2. Azkadita Widiyanti

3. Hanifa Muslimah 3. Ivan Ashidiqqi Barlianto

4. Trianda Iqbal Ramadhan 4. Novalia Sabrina

Kelompok V 1. Muhammad Hisyam Azmi 2. Qonita Putrid Aryani 3. Ralif Yoga Saputra 4. Sarah Nisa

Abu Bakar as Siddiq adalah sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah SAW, perilaku Abu Bakar yang pantas diteladani adalah sebagai berikut:

1. Bersegera membenarkan ajaran Rasullah

Saat Rasulullah menyampaikan ajaran Islam, Abu Bakar segera mempercayai dan membenarkan ajaran Rasulullah, begitu juga saat Isro’ Mi’roj tanpa ragu Abu Bakar segera membenarkannya.

2. Sangat mencintai Rosulullah dan ajarannya

Abu Bakar sangat mencintai Rosulullah, Saat Rosulullah Hijrah, Abu Bakar menemaninya. Beliau rela mempertaruhkan nyawanya untuk menemani Rosulullah.

3. Rendah hati, sederhana dan jujur

Abu Bakar adalah seorang manusia yang rendah hati, lemah lembut terhadap sesama muslim tapi keras terhadap musuh. Tidak pernah berlaku angkuh, apalagi bertindak sewenang-wenang, baik terhadap sesama pada zaman jahiliyyah maupun sesudah masuk Islam, terlebih saat menjabat sebagai khalifah.

4. Dermawan

Abu Bakar sebagai saudagar yang kaya raya tidak segan-segan untuk mendermakan hartanya di jalan Allah SWT. Beliau membelanjakan hartanya untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin.

5. Tegas dan bijaksana dalam memimpin

Salah satu contoh kebijaksanaan Abu Bakar dalam masa pemerintahannya adalah dibentuknya lembaga pengadilan, bidang kementrian, lembaga keuangan negara dan pengumpulan al-Qur’an serta usaha menyebarkan agama Islam ke negara lain. Begitu pula terhadap orang-orang yang enggan membayar zakat Abu Bakar bersikap tegas.

6. Sangat memperhatikan kepentingan rakyat

Abu Bakar adalah khalifah yang sangat memperhatikan kepentingan rakyat. Mendahulukan kepentingan rakyat dari pada kepentingan keluarganya.

hinaan dan cercaan kaum kafir.

Abu Bakar selalu menyelesaikan segala persoalan dengan musyawarah. Beliau tidak pernah memutuskan sesuatu perkara tanpa meminta pendapat dan pertimbangan dari para sahabatnya.

Jasa dan perjuangan Umar bin Khattab dalam menyebarluaskan agama Islam ke luar Jazirah Arab sangat besar. Perilaku terpuji Umar bin Khattab yang bisa diteladani antara lain:

1. Sederhana dan rendah hati

Meskipun menjabat sebagai kepala negara. Umar bin Khattab adalah seorang yang rendah hati, baik dalam makanan mapun pakaian. Hidupnya sangat sederhana dan tidak pernah berfoya-foya.

2. Sangat memperhatikan rakyat

Umar bin khattab tidak ingin rakyatnya merasakan kelaparan, ketidakadilan dan lain-lain. Beliau sangat takut jika harus bertanggung jawab kepada Allah kelak. Setiap malam beliau keliling kota Madinah untuk mengetahui keadaan rakyatnya secara langsung.

3. Berani membela kebenaran

Umar bin Khattab adalah seorang yang paling berani di antara umat Rasulullah. Beneraniannya digunakan untuk membela Islam dan Rasulullah. 4. Bersikap Adil

Khalifah Umar bin khattab juga dikenal sebagai khalifah yang sangat adil. Beliau menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya. Jika ada yang melanggar hukum maka mereka harus berhadapan dengan hukum. Ia tidak pernah membedakan rakyat dan pejabat dihadapan hukum.

5. Suka bermusyawarah

Umar bin Khattah selalu mengutamakan jalan musyawarah dalam mengambil semua keputusan.

No. Nama A B C D E F G H Jml % Klasi-fikasi

1 Ahmad Faisal Baidhowi 3 2 4 3 3 3 4 3 25 78.1 A 2 Akel Darmawan Audhifa 2 3 3 3 3 3 2 3 22 68.8 A 3 Aqila Aqhnia Fayza G 4 3 3 2 4 2 3 4 25 78.1 A 4 Arya Wibawa 2 3 2 3 3 3 3 3 22 68.8 A 5 Azkadita Widiyanti 3 4 3 4 4 4 3 3 28 87.5 A 6 Daffa Pradipta Yusdiansyah 3 3 3 3 3 3 4 3 25 78.1 A 7 Drajad Ksatria Wibaowo 3 1 3 2 2 3 3 2 19 59.4 A 8 Faiza Azzahra 3 4 4 3 3 4 3 3 27 84.4 A 9 Hanifa Muslimah 3 3 2 3 3 3 3 2 22 68.8 A 10 Ivan Ashidiqqi Barlianto 2 3 3 3 3 3 2 2 21 65.6 A 11 Muhammad Aditya Mulyadi 2 2 3 2 2 3 3 2 19 59.4 A 12 Muhammad Alif Najmi 3 3 3 4 4 3 3 4 27 84.4 A 13 Muhammad Devta Kautsar 3 3 4 3 2 3 3 3 24 75 A 14 Muhammad Hisyam Azmi 2 3 2 3 3 2 3 3 21 65.6 A 15 Novalia Sabrina 3 4 4 3 3 4 4 4 29 90.6 B 16 Qonita Putrid Aryani 3 2 3 2 4 3 3 4 24 75 A 17 Qori Afiah Fathdina 3 3 3 4 3 2 3 3 24 75 A 18 Ralif Yoga Saputra 3 3 3 3 3 3 2 3 23 71.9 A 19 Sarah Nisa 2 3 3 3 3 3 3 3 23 71.9 A 20 Trianda Iqbal Ramadhan 3 2 3 3 3 3 3 3 23 71.9 A Jumlah 55 57 61 59 61 60 60 60 473 1478 Persen (%) 68.8 71.3 76.3 73.8 76.3 75 75 75 73.9 739 A Klasifikasi B B A B A A A A B B

Keterangan :

A : Memperhatikan penjelasan guru

B : Keberanian peserta didik dalam bertanya

C : Keseriusan dan partisipasi peserta didik dalam bekerja sama D : Inisiafif individu dalam penguraikan topik pembahasan E : Antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaran F : Keaktifan dan kontribusi peserta didik dalam diskusi

G : Kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok H : Indentifikasi peserta didik saat merefleksikan materi pembelajaran dalam

2 : cukup 1 : kurang

Skala persentase :

> 75% : baik sekali (A)

51% - 75% : baik (B) 26% - 50% : cukup (C) ≤ 25% : kurang (D) Jakarta, Maret 2014 Observer, Imron HS NIM. 1810011000004

No. Nama A B C D E F G H Jml % Klasi-fikasi

1 Ahmad Faisal Baidhowi 4 3 4 4 4 4 4 3 30 93.8 A 2 Akel Darmawan Audhifa 3 4 3 4 4 4 3 3 28 87.5 A 3 Aqila Aqhnia Fayza G 4 4 4 3 4 3 4 3 29 90.6 A 4 Arya Wibawa 3 4 3 4 4 4 4 4 30 93.8 A 5 Azkadita Widiyanti 3 4 3 4 4 4 3 3 28 87.5 A 6 Daffa Pradipta Yusdiansyah 4 3 3 4 4 4 4 4 30 93.8 A 7 Drajad Ksatria Wibaowo 4 3 4 3 4 4 3 3 28 87.5 A 8 Faiza Azzahra 3 4 4 3 4 4 3 3 28 87.5 A 9 Hanifa Muslimah 4 4 3 4 3 4 4 3 29 90.6 A 10 Ivan Ashidiqqi Barlianto 3 4 4 4 4 4 3 3 29 90.6 A 11 Muhammad Aditya Mulyadi 4 4 4 3 3 4 4 4 30 93.8 A 12 Muhammad Alif Najmi 4 3 4 4 4 3 3 4 29 90.6 A 13 Muhammad Devta Kautsar 4 4 4 3 3 4 4 3 29 90.6 A 14 Muhammad Hisyam Azmi 3 4 3 4 4 3 4 4 29 90.6 A 15 Novalia Sabrina 3 4 4 3 2 3 3 2 24 75 B 16 Qonita Putrid Aryani 4 3 4 4 4 4 4 4 31 96.9 A 17 Qori Afiah Fathdina 4 4 4 3 4 3 4 3 29 90.6 A 18 Ralif Yoga Saputra 4 3 4 3 3 4 3 4 28 87.5 A 19 Sarah Nisa 3 3 4 4 4 4 4 4 30 93.8 A 20 Trianda Iqbal Ramadhan 4 3 4 3 4 4 4 3 29 90.6 A Jumlah 72 72 74 71 74 75 72 67 577 1803 Persen (%) 90 90 92.5 88.8 92.5 93.8 90 83.8 90.2 902 A Klasifikasi A A A A A A A A A A

Keterangan :

A : Memperhatikan penjelasan guru

B : Keberanian peserta didik dalam bertanya

C : Keseriusan dan partisipasi peserta didik dalam bekerja sama D : Inisiafif individu dalam penguraikan topik pembahasan E : Antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaran F : Keaktifan dan kontribusi peserta didik dalam diskusi

G : Kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok H : Indentifikasi peserta didik saat merefleksikan materi pembelajaran dalam

2 : cukup 1 : kurang

Skala persentase :

> 75% : baik sekali (A)

51% - 75% : baik (B) 26% - 50% : cukup (C) ≤ 25% : kurang (D) Jakarta, Maret 2014 Observer, Imron HS NIM. 1810011000004

Nama Sekolah : SD Islam An-Nizomiyah Kelas/Semester : V / 2

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Kisah kalifah Umar bin Khattab ra

No. Nama Nilai % Ketercapaian tuntas tidakKetuntasan

1 Ahmad Faisal Baidhowi 70 70% 

2 Akel Darmawan Audhifa 65 65% 

3 Aqila Aqhnia Fayza Gerriandi 65 65% 

4 Arya Wibawa 55 55% 

5 Azkadita Widiyanti 60 60% 

6 Daffa Pradipta Yusdiansyah 60 60% 

7 Drajad Ksatria Wibaowo 60 60% 

8 Faiza Azzahra 70 70% 

9 Hanifa Muslimah 75 75% 

10 Ivan Ashidiqqi Barlianto 70 70% 

11 Muhammad Aditya Mulyadi 65 65% 

12 Muhammad Alif Najmi 75 75% 

13 Muhammad Devta Kautsar 60 60% 

14 Muhammad Hisyam Azmi 60 60% 

15 Novalia Sabrina 75 75% 

16 Qonita Putrid Aryani 75 75% 

17 Qori Afiah Fathdina 70 70% 

18 Ralif Yoga Saputra 65 65% 

19 Sarah Nisa 70 70% 

20 Trianda Iqbal Ramadhan 75 75% 

Jumlah 1340 13.40% 10 10

Nama Sekolah : SD Islam An-Nizomiyah Kelas/Semester : V / 2

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Kisah kalifah Abu Bakar As Siddiq ra

No. Nama Nilai Ketercapaian% Tuntas TidakKetuntasan

1 Ahmad Faisal Baidhowi 75 75% 

2 Akel Darmawan Audhifa 65 65% 

3 Aqila Aqhnia Fayza G 70 70% 

4 Arya Wibawa 65 65% 

5 Azkadita Widiyanti 68 68% 

6 Daffa Pradipta Yusdiansyah 70 70% 

7 Drajad Ksatria Wibaowo 65 65% 

8 Faiza Azzahra 70 70% 

9 Hanifa Muslimah 85 85% 

10 Ivan Ashidiqqi Barlianto 70 70% 

11 Muhammad Aditya Mulyadi 65 65% 

12 Muhammad Alif Najmi 85 85% 

13 Muhammad Devta Kautsar 65 65% 

14 Muhammad Hisyam Azmi 85 85% 

15 Novalia Sabrina 75 75% 

16 Qonita Putrid Aryani 75 75% 

17 Qori Afiah Fathdina 75 75% 

18 Ralif Yoga Saputra 70 70% 

19 Sarah Nisa 70 70% 

20 Trianda Iqbal Ramadhan 90 90% 

Jumlah 1458 14.58% 14 6

Nama Sekolah : SD Islam An-Nizomiyah Kelas/Semester : V / 2

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Kisah kalifah Umar bin Khattab ra

No. Nama Nilai Ketercapaian% Tuntas TidakKetuntasan

1 Ahmad Faisal Baidhowi 85 85% 

Dokumen terkait