• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Definisi Pendidikan Agama Islam

Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.28

Menurut Ahmad D. Marimba yang dikutip dari bukunya Hasbullah, mengemukakan pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.29

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwasannya pendidikan merupakan usaha sadar yang diberikan seorang pendidik untuk menggali dan mengembangkan potensi jasmani dan rohani peserta didik agar sebagai manusia mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara, penyembahan dan permohonan dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu.30

Islam kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada Allah) berasal dari katasalamaartinya patuh atau menerima; berakar dari huruf sin lam mim. Kata dasarnya adalah salama yang berarti sejahtera, tidak tercela, ridak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar salamat(yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan Islam

28Kemdikbud,Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional, h. 2 29Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),h. 3 30 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 40

dari segi bahasa adalah kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan dan kepatuhan.31

Menurut Zakiah Darajat yang dikutip dari bukunya Abdul Majid dan Dian Andayani, pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.32

Dalam kurikulum PAI yang dikutip dari bukunya Abdul Majid dan Dian Andayani, pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Berdasarkan definisi dan pengertian yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana berupa bimbingan dan asuhan terhadap pertumbuhan jasmani dan rohani anak didik yang bertujuan untuk membentuk anak didik agar setelah mereka memperoleh pendidikan itu anak didik dapat meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan seluruh ajaran Islam sehingga mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai oleh seseorang yang melakukan suatu kegiatan. Dalam bidang pendidikan tujuan merupakan faktor yang sangat penting, karena merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula halnya dalam pendidikan agama, maka tujuan pendidikan agama itulah yang hendak di capai dalam pelaksanaan pendidikan.

31Ibid.,h. 49

32 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi:

Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam keimanan. Ketaqwaan, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.33

Dalam buku metodologi pengajaran agama Islam, Ahmad Tafsir menyatakan, bahwa:

Tujuan pendidikan agama Islam harus meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk aspek kognitif tujuannya adalah mengembangkan atau membina pemahaman agama Islam, agar siswa paham akan ajaran Islam tersebut. Pada aspek afektif tujuan yang ingin dicapai adalah siswa menerima ajaran Islam tersebut. Sedangkan pada aspek psikomotor, tujuan yang ingin dicapai adalah agar siswa terampil melakukan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.34

Dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam disebutkan bahwa, Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan penumpukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta penglaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.35

Tujuan pendidikan merupakan hal yang dominan dalam pendidikan, menurut Breiter, bahwa pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secara utuh.

Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai -nilai ini

33Ibid., h. 135

34 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1997), h. 86

juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan(hasanah)di akhirat kelak.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam memiliki cakupan sangat luas, karena ajaran Islam memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, maka pendidikan agama Islam merupakan pengajaran tata hidup yang berisi pedoman pokok yang digunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini dan untuk menyiapkan kehidupannya yang sejahtera di akhirat nanti.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Al Qur’an dan Hadits b. Aqidah

c. Akhlak d. Fiqih

e. Tarikh dan Kebudayaan Islam.

Ruang lingkup tersebut materinya meliputi:

a. Al-Quran dan Hadits, meliputi: 1) Hafalan surat-surat pendek

2) Pengenalan huruf dan tanda baca Al-Quran 3) Membaca Al-Quran dengan tajwid

4) Menulis huruf Al-Quran

5) Surat-surat yang berkaitan dengan: ilmu pengetahuan, IPTEK, kejadian manusia, alam semesta, buah-buahan, hewan, kesehatan dan lain-lain. b. Ilmu Tauhid (aqidah), ruang lingkup materinya meliputi:

1) Rukun iman

2) Iman kepada Allah swt.

3) Iman kepada Malaikat-malaikat Allah swt. 4) Iman kepada para Rosul Allah swt.

5) Iman kepada Kitab-kitab Allah swt.

6) Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Rosul yang terakhir 7) Iman kepada hari akhir/kiamat

8) Iman kepada Qadha dan Qadar c. Akhlak, meliputi:

1) Hal-hal yang berkaitan dengan adab 2) Sifat-sifat terpuji

3) Sifat-sifat tercela 4) Syukuran nikmat 5) Cinta ilmu pengetahuan d. Fiqh, meliputi: 1) Syahadatain 2) Rukun Islam 3) Thaharah 4) Berwudlu 5) Salat fardhu 6) Azan dan Iqamah 7) Salat berjama’ah 8) Puasa

9) Zakat dan pajak 10) Haji dan Umrah

11) Makanan dan minuman 12) Penyembelihan hewan 13) Infak

14) Sumber hukum Islam 15) Wakaf

16) Mawaris

e. Tarikh Islam, meliputi:

1) Sejarah nabi Muhammada Saw 2) Khulafaurrasyidin

4) Penyebaran Islam setelah Khulafaurrasyidin 5) Cendikiawan muslim36

4. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam

a. Dasar Yuridis/Hukum

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari empat macam, yaitu:

1) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Dasar struktural/kontitusioanl, yaitu UUD 45 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

3) Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikann Nasional Pasal 12 ayat 1 yang berbunyi: “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”.37

4) Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat 1 dan 2 yang berbunyi “Kurikulum pendidikan dasar, menengah dan tinggi wajib memuat pendidikan agama”.38

b. Segi religius

Yang dimaksud dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam yang tertuang dalam al-Quran dan al-Hadits. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Dalam al-Quran banyak ayat yang menunjukan perintah tersebut, antara lain:

1) Q.S An Nahl ayat 125

ِﻋْﻮَﻤْﻟاَو ِﺔَﻤْﻜِﺤْﻟﺎِﺑ َﻚﱢﺑَر ِﻞﯿِﺒَﺳ ٰﻰَﻟِإ ُعْدا

َﻲِھ ﻲِﺘﱠﻟﺎِﺑ ْﻢُﮭْﻟِدﺎَﺟَو ۖ ِﺔَﻨَﺴَﺤْﻟا ِﺔَﻈ

36 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum: Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Ciputat Press, 2005), h. 28-30

37Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,op. cit.,h. 8 38Ibid.,h. 20

َﻦﯾِﺪَﺘْﮭُﻤْﻟﺎِﺑ ُﻢَﻠْﻋَأ َﻮُھَو ۖ ِﮫِﻠﯿِﺒَﺳ ْﻦَﻋ ﱠﻞَﺿ ْﻦَﻤِﺑ ُﻢَﻠْﻋَأ َﻮُھ َﻚﱠﺑَر ﱠنِإ ۚ ُﻦَﺴْﺣَأ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

2) Q.S Ali Imran ayat 104

َﺨْﻟا ﻰَﻟِإ َنﻮُﻋْﺪَﯾ ٌﺔﱠﻣُأ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﻦُﻜَﺘْﻟَو

ِﻦَﻋ َنْﻮَﮭْﻨَﯾَو ِفوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َنوُﺮُﻣْﺄَﯾَو ِﺮْﯿ

َنﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟا ُﻢُھ َﻚِﺌَٰﻟوُأَو ۚ ِﺮَﻜْﻨُﻤْﻟا

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.

3) Al-Hadits

ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا ناو ﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﷲا ﺪﺒﻋ ﻦﻋ

:

ﺔﯾا ﻮﻟو ﻰﻨﻋ اﻮﻐﻠﺑ

)

ىرﺎﺨﺒﻟا هاور

(

Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupu hanya sedikit.

c. Aspek psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup.

Semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-Nya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitif maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi kepada Zat Yang Maha Kuasa.39

Dokumen terkait