• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS)

Bab 6. Peraturan Akademik

E. Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS)

G. Pelaksanaan ujian remediasi

H. Pelaksanaan referat I. Pelaksanaan skripsi J. Pelaksanaan yudisium K. Pencegahan plagiat

A. Penerimaan mahasiswa

1. Penerimaan mahasiswa di Jurusan Teknik Geologi FT UGM diatur oleh Universitas, Fakultas dan Jurusan. Mahasiswa yang tercatat sebagai peserta didik wajib mempunyai Kartu Mahasiswa yang masih berlaku. Mereka yang tidak memiliki kartu mahasiswa tidak berhak mengikuti seluruh kegiatan akademik di Jurusan.

2. Mahasiswa baru yang telah memiliki KTM (kartu mahasiswa) segera melalukan registrasi di bagian pengajaran Jurusan Teknik Geologi FT UGM untuk mendapatkan  berkas KRS.

3. Pengisian KRS semester I bagi mahasiswa baru, akan dilakukan secara kolektif (bersama-sama) yang dipandu oleh pengurus jurusan.

4. Pengesahan KRS oleh dosen wali akademik, selanjutnya dilakukan oleh masing-masing mahasiswa setelah mendapatkan informasi tentang pembagian dosen wali akademik bagi mahasiswa baru. Pembagian dosen wali akademik bagi mahasiswa  baru ditentukan oleh pengurus jurusan, setelah mendapatkan data registrasi mahasiswa  baru dari Fakultas Teknik UGM melalui pengajaran di Jurusan Teknik Geologi FT

B. Pelaksanaan proses pembelajaran

Kegiatan pembelajaran di Jurusan Teknik Geologi FT UGM dilaksanakan dengan menggunakan sistem kredit semester (SKS). Beberapa peraturan yang terkait dengan  pelaksanaan proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran setiap mahasiswa wajib  berkonsultasi dengan dosen walinya dalam pengisian KRS ataupun dalam pengarahan kegiatan akademik lainnya. Apabila karena sesuatu hal khusus, mahasiswa tidak dapat  berkonsultasi langsung dengan dosen walinya, maka pengisian KRS dapat diwakilkan dengan surat kuasa bermaterai dan surat pengantar yang menjelaskan alasan perlunya diwakilkan pengisian KRS tersebut (hasil Rapat Kerja Jurusan / RKJ tanggal 5 Agustus 2003).

2. Apabila dosen wali tidak berada di tempat pada periode waktu pengisian KRS, mahasiswa perwaliannya dapat berkonsultasi dengan Pengurus Jurusan atau dosen lain yang telah ditunjuk oleh Pengurus Jurusan, dengan syarat sudah ada laporan/informasi dari dosen wali yang berhalangan kepada Pengurus Jurusan.

3. Perubahan jadwal mata kuliah sedapat mungkin dihindari dan dosen pengampu mata kuliah yang terpaksa merubah jadwal diwajibkan melaporkan/mengusulkan perubahan  jadwal ke Pengajaran. Usulan perubahan jadwal tersebut dapat ditolak apabila terjadi  perbenturan jadwal dengan kuliah lainnya (hasil RKJ tanggal 5 Agustus 2003).

4. Ujian dilaksanakan setiap akhir semester sebanyak satu kali, dan ada ujian sisipan sebelumnya (midterm) sebanyak satu kali. Nilai akhir diberikan oleh para pengajar (dosen pengampu mata kuliah) dalam bentuk nilai relatif, berdasarkan penilaian tugas, midterm, dan ujian, yaitu dengan predikat huruf dan bobot sebagai berikut: A (= 4); B (= 3); C (= 2); D (= 1) dan E (= 0), serta nilai G (= gugur atau tidak ada nilai) dan nilai T (= tidak lengkap, karena semua tugas belum diselesaikan).

Nilai G dan T otomatis akan berubah menjadi nilai E  jika tidak ada  perubahan nilai dalam waktu dua minggu sejak diumumkan oleh dosen pengampu

matakuliah.

Nilai E artinya : bahwa mahasiswa tersebut pernah menempuh, tetapi gagal dalam prestasi yang diraih saat ujian semester.

Nilai T artinya : bahwa mahasiswa dianggap belum menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan atau syarat-syarat administratif yang ditetapkan . Demi menghindari perubahan otomatis nilai T menjadi E, hendaknya mahasiswa segera menemui dosen pengampu untuk melengkapi kekurangan yang dibutuhkan, sebelum waktu 2 minggu setelah nilai ujian diumumkan terlampaui.

Nilai G artinya : bahwa mahasiswa tersebut dianggap belum pernah menempuh (karena persyaratan perkuliahannya tidak memenuhi yang disyaratkan : kehadiran kurang dari 75%  dari total perkuliahan, praktikum gugur, dan melakukan kecurangan pada saat ujian).

5. Indek Prestasi (IP) dihitung dengan formula: IP = {Σ (nilai x kredit)}/{Σ kredit}

6. Sesuai dengan ketentuan universitas maka pengambilan SKS per semester ditentukan  berdasar IP yang telah dicapai pada semester sebelumnya sebagai berikut :

IP semester sebelumnya Maksimum SKS yang dapat diambil 0,00 – 1,49 : 12 SKS 1,50 – 1,99 : 15 SKS 2,00 – 2,49 : 18 SKS 2,50 – 2,99 : 21 SKS 3,00 – 4,00 : 24 SKS Catatan :

Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk mahasiswa tahun pertama (mahasiswa baru) karena untuk semester I dan II bersifat paket.

Ketentuan tersebut juga berlaku bagi angkatan 2010 dan sebelumnya, menggantikan  ketentuan pada buku panduan akademik Jurusan Teknik Geologi yang telah ada. Dengan demikian, maka pembagian sebagai berikut di bawah ini menjadi tidak berlaku lagi:

IP semester sebelumnya SKS yang dapat diambil IP sem < 1,50 : 16 SKS

IP sem 1,50 – 1,99 : >16 – 18 SKS IP sem 2,00 – 2,49 : >18 – 20 SKS IP sem 2,50 – 2,99 : >20 – 22 SKS IP sem > 3,00 : >22 – 24 SKS

7. Mata kuliah pilihan dilaksanakan apabila peserta mencapai minimal 5 orang (tidak ada  batas maksimal). Apabila peminat matakuliah pilihan terlalu banyak, maka kuliah dapat dilaksanakan dengan 2 kelas dan atau 2 dosen pengampu (hasil RKJ tanggal 5 Agustus 2003).

8. Dalam kurikulum 2011, mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih mata kuliah pilihan minimal 12 SKS, sesuai dengan minat mahasiswa dalam merencanakan Skripsi yang akan diambil.

9. Matakuliah pilihan sudah mulai dapat diambil semenjak Semester III.

10. Bagi mahasiswa yang mengulang  suatu matakuliah, nilai yang diambil dalam  perhitungan IPK adalah nilai terakhir, bukan nilai terbaik (hasil RKPJ tanggal 21 Agustus 2009). Diharapkan mahasiswa mengulang secara serius dan sungguh-sungguh tekun dalam memperbaiki prestasinya.

11. Bagi mahasiswa yang batal mengambil  suatu matakuliah, diharapkan segera membatalkan atau merevisi KRS-nya, demi mencegah namanya terus tercantum sebagai salah satu peserta matakuliah tersebut hingga ujian akhir yang berakibat mendapatkan nilai G (hasil RKPJ tanggal 21 Agustus 2009).

C. Cuti akademik

1. Cuti akademik hanya diperbolehkan apabila mahasiswa sudah memiliki izin tertulis dari dekan atau rektor.

2. Cuti akademik lebih dari 2 tahun, baik berturut-turut maupun tidak, harus mengajukan surat permohonan cuti akademik kepada rektor dengan tembusan dekan. 3. Masa cuti akademik tidak diperhitungkan  sebagai masa aktif dalam kaitannya

dengan batas waktu studi.

5. Mahasiswa tidak diperkenankan mengambil cuti akademik sebelum evaluasi empat semester pertama. Apabila ada alasan tertentu (misal: hamil/melahirkan, sakit dan harus dirawat di rumah sakit) dan hal tersebut mendapatkan persetujuan rektor dapat diberi izin cuti akademik, namun masa cutinya tetap akan diperhitungkan  sebagai masa studi aktif dan dipakai sebagai dasar perhitungan dalam evaluasi.

6. Mahasiswa yang ingin aktif kuliah kembali setelah menjalani cuti akademik harus melaksanakan tahapan-tahapan sbb.:

a. Mengajukan surat permohonan aktif kuliah  kepada dekan  (bagi yang sebelumnya mendapat izin cuti dari dekan) atau kepada rektor (bagi yang sebelumnya mendapat izin cuti dari rektor). Surat permohonan ini harus sudah diajukan paling lambat 1 bulan sebelum kegiatan semester bersangkutan berjalan.  b. Melakukan herregistrasi dengan menunjukkan surat izin aktif kuliah  dan Kartu

Mahasiswa di Kantor Registrasi UGM dan melakukan pembayaran SPP/BOP.

D. Pelaksanaan evaluasi masa studi

Pelaksanaan evaluasi masa studi pendidikan S-1 (program sarjana) di Jurusan Teknik Geologi FT UGM diatur sebagai berikut :

1. Pada dua tahun pertama  (selama 4 semester) mahasiswa harus mencapai prestasi minimum menempuh 30 SKS  (satuan kredit semester) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)  2,0 ; tanpa nilai E; serta angka kredit dengan dengan nilai D kurang dari 25% dari seluruh angka kredit yang telah ditempuh. Jika hal itu tidak dicapai maka mahasiswa diminta mengundurkan diri atau diberhentikan. Proses  pemberhentian mahasiswa yang tidak memenuhi syarat evaluasi 2 tahun pertama, dilakukan oleh Fakultas Teknik UGM dengan pemberitahuan pada Jurusan Teknik Geologi FT UGM, sebagai berikut:

a. Di akhir Semester 2  akan dikirimkan Surat Peringatan Pertama  bagi mahasiswa dengan IPK  2,00 untuk 30 SKS terbaiknya.

 b. Di akhir Semester 3  akan dikirimkan Surat Peringatan Kedua  bagi mahasiswa dengan IPK  2,00 untuk 30 SKS terbaiknya.

c. Di akhir Semester 4  akan dikirimkan Surat Permintaan Mengundurkan Diri bagi mahasiswa dengan IPK  2,00 untuk 30 SKS terbaiknya.

Izin cuti kuliah hanya diberikan apabila mahasiswa telah lolos evaluasi dua tahun  pertama.

2. Evaluasi hasil studi empat tahun. Dua tahun setelah lolos dari evaluasi pertama, mahasiswa diwajibkan (diluar masa cuti yang diijinkan):

a. Mengumpulkan   80 SKS (minimal 80 SKS), termasuk jumlah SKS yang dikumpulkan dalam dua tahun pertama, dan

 b. Mencapai IPK 2.00.

Jika hal itu tidak dicapai maka mahasiswa diminta mengundurkan diri atau diberhentikan.

3. Masa studi maksimum 7 tahun  (atau 14 semester) diberlakukan untuk semua mahasiswa, masa non-aktif studi dengan izin (cuti kuliah) tidak diperhitungkan, sedangkan yang tanpa izin tetap diperhitungkan. Cuti kuliah maksimum hanya dua tahun (4 semester) dan dapat diambil sekaligus ataupun per semester. Selama cuti kuliah, masa studi tidak diperhitungkan. Namun demikian, mahasiswa yang  bersangkutan tetap membayar SPP dan BOP sesuai dengan ketentuan administrasi

4. Masa studi lebih dari 7 tahun.  Mahasiswa yang mendekati masa studi 7 tahun, akan mendapat peringatan dari Fakultas Teknik UGM untuk mempercepat kelulusannya, sebagai berikut:

a. Di akhir Semester 11  akan dikirimkan Surat Peringatan Pertama  bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.

 b. Di akhir Semester 12  akan dikirimkan Surat Peringatan Kedua  bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.

c. Di akhir Semester 13  akan dikirimkan Surat Peringatan Ketiga  bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.

d. Di akhir Semester 14 akan dikirimkan Surat Permintaan Mengundurkan Diri bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.

Mahasiswa yang telah dinyatakan mengundurkan diri dari Fakultas Teknik UGM, dan berkeinginan untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi swasta, maka Jurusan Teknik Geologi FT UGM dengan sepengetahuan Fakultas Teknik UGM akan memberikan Surat Keterangan dan transkrip nilai akademik, selama menempuh  pendidikan di Jurusan Teknik Geologi FT UGM.

5. Untuk lulus Sarjana Teknik program S-1 sekurang-kurangnya telah dicapai kredit sebesar 144 SKS dengan IPK 2,0, dan tidak ada nilai E; jumlah SKS nilai D tidak melebihi 25% jumlah SKS total, termasuk telah menyelesaikan skripsi dan ujian pendadaran.

6. Seluruh mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa tetap diperhitungkan dalam menghitung IP Kumulatif , meskipun jumlah SKS total telah melampaui  jumlah SKS yang dipersyaratkan (144 SKS) untuk diambil mahasiswa sebagai syarat

kelulusannya (hasil RKJ tanggal 5 Agustus 2003).

7. Lulusan Sarjana Teknik program strata-1 diberi predikat kelulusan sebagai berikut : IP 2,00 – 2,75 : Memuaskan

IP 2,76 – 3,50 : Sangat memuaskan

IP 3,51 – 4,00 : Cum Laude (dengan masa studi maksimum 4.5 tahun)

E. Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS)

Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) atau midterm di Jurusan Teknik Geologi FT UGM, diatur sebagai berikut :

1. UTS dilaksanakan 2 (dua) minggu pada tengah semester yang sedang berlangsung, setelah perkuliahan berjalan 7 minggu, atau pada minggu ke-8 dan 9  di setiap semester.

2. Setelah masa perkuliahan berlangsung 6 kali (6 minggu) atau 2 minggu sebelum masa UTS berlangsung, pengurus jurusan akan mengedarkan pemberitahuan  jadwal UTS. Pemberitahuan ini diberikan kepada dosen pengampu dan diumumkan

kepada mahasiswa.

3. Selama UTS berlangsung, perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya (praktikum,  field trip, dll.) ditiadakan.

4. Jika ada mahasiswa yang tidak mengikuti UTS yang sudah dijadwalkan, maka UTS susulan atau tugas khusus pengganti UTS dapat diberikan, jika alasan dari mahasiswa yang bersangkutan adalah: (a) mahasiswa yang sakit atau sampai masuk rumah sakit (disertai surat keterangan dokter); (b) orangtua kandung/mertua meninggal dunia, (c) bencana alam, (d) tugas-tugas yang sangat penting untuk mewakili kepentingan Universitas/Fakultas.

5. Pemberian UTS susulan atau tugas khusus pengganti UTS, sepenuhnya adalah wewenang dosen pengampu mata kuliah.

6. Soal UTS harus diserahkan dosen pengampu kepada Pengajaran minimal sehari sebelum pelaksanaan ujian midterm diberlakukan.

7. Penggandaan soal UTS dan pengawasan saat UTS dilangsungkan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengajaran dibawah pengaturan Pengurus Jurusan.

8. Dosen pengampu mata kuliah yang diujikan, dihimbau untuk hadir pada saat UTS  berlangsung.

9. Setelah UTS berakhir; pihak pengajaran segera menyerahkan jawaban UTS kepada dosen pengampu mata kuliah tersebut untuk dikoreksi.

10. Nilai UTS diumumkan 14 hari kerja setelah pelaksanaan UTS.

Dokumen terkait