• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelampiasan Diri

Dalam dokumen PENGARUH DISORGANISA SI KELUARGA TERHADAP (Halaman 37-42)

3.7. Pengaruh Disorganisasi Keluarga Terhadap Perkembangan Remaja

3.7.5. Pelampiasan Diri

Kemungkinan terjemus dalam pengaruh negatif bagi orang tua )dewasa( dalam konteks Broken Home ini sangat kecil. Orang tua dapat mencari solusi untuk menenangkan pikirannya. Namun berbeda dengan seorang anak yang sedang menghadapi situasi Broken Home. Anak-anak dapat saja terjerumus dalam hal-hal negatif, apalagi dengan media informasi dan komunikasi yang menawarkan banyak hal. Contoh konkritnya, merokok, minuman keras )alkohol(, obat-obat terlarang )narkoba( bahkan pergaulan bebas yang menyesatkan.

3.8. Sikap-sikap Seseorang dalam Menghadapi Disorganisasi Keluarga (Broken Home)

Sikap-sikap seseorang dalam menghadapi disorganisasi keluarga tentu berbeda-beda, sikap tersebut terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Sikap Positif

o Tariklah pelajaran positif dari masalah tersebut o Dekatkan pada Tuhan

o Jangan menghakimi semua orang karena keadaan tersebut o Tetap menjaga diri dan memegang teguh kebenaran o Broken home bukanlah akhir dunia

b. Sikap Negatif

o Denial

Remaja tersebut sepertinya tidak menunjukan reaksi apa apa bahkan cenderung menyangkal : “ah memang mereka begitu, tapi ah, kenapa memang?” mereka tidak tertarik untuk membicarakannya. Padahal justru di saat saat seperti ini ia butuh bimbingan dan kekuatan dari orang lain yang dapat membimbing dalam kebenaran.

o Shame

Remaja tersebut dibalik penyangkalannya merasa begitu malu, akan keberadaan hidupnya. Ditunjukan dengan khayalan khayalan “seandainya saya memiliki orang tua yang bahagia”.

o Guilt

Remaja tersebut merasa kecil hati karena jangan-jangan keberadaannya juga salah satu penyebab keributan atau perceraian mereka, atau merasa “kok saya tidak dapat berbuat apa-apa sih”.

o Anger

Sebagian remaja lain akan merasa begitu kesal sebab menurut mereka banyak keributan orang tua yang tidak rasional. “masa cuma itu aja diributin tidak dewasa benar sih”.

o Iini secure

Remaja merasa kemana ia harus lari, keluarga sudah menjadi tempat yang menakutkan, tidak aman dan damai.

BAB IV PENUTUP

4.1. Simpulan

Diorganisasi keluarga adalah kegagalan sebuah keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam menjalankan kewajiban, fungsi dan perannya masing-masing anggota didalam lembaga keluarga. Disorganisasi keluarga dapat terjadi pada setiap level keluarga. Tidak terkecuali masyarakat kelas bawah, masyarakat kelas menengah, dan masyarakat kelas atas, semuanya memiliki problemnya masing- masing yang setiap saat siap menjadi pemicu terjadinya disorganisasi keluarga.

Penyebab utama disorganisasi keluarga adalah ketidakharmonisan suasana keluarga. Keluarga yang tidak harmonis akan selalu mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pendidikan bagi anak-anak mereka. Adapun penyebab lainnya, seperti: ketidaksahan, pemabatalan, perpisahan, perceraian, dan meninggalkan, keluarga selaput kosong, ketiadaan seseorang dari pasangan karena hal yang tidak diinginkan, dan kegagalan peran penting yang tak diinginkan.

Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga yaitu: pertama, disorganisasi keluarga yang disebabkan oleh karena hubungan-hubungan yang dibangun tidak berdasarkan ikatan perkawinan yang sah. Kedua, disorganisasi keluarga yang terjadi sebagai akibat dari putusnya hubungan perkawinan, yakni yang disebabkan oleh perceraian. Ketiga, disorganisasi keluarga yang disebabkan oleh adanya kematian dari kepala keluarga yang bersangkutan. Keempat, isorganisasi keluarga yang disebabkan oleh faktor-faktor intern keluarga yang bersangkutan, seperti terdapat anggota keluarga yang sakit jiwa, berperilaku menyimpang, dan lain sebagainya.

Akibatnya, anak-anak merasa kurang perhatian yang pada gilirannya akan mencari konpensasi dengan mencari kegiatan-kegiatan lain yang cenderung bersifat negatif.

Pengaruh yang ditimbulkan akibat disorganisasi keluarga terhadap perkembangan kepribadian remaja yaitu, remaja tersebut dapat berperilaku nakal, depresi, melakukan hubungan seksual aktif diluar nikah, dan kecenderungan pada alkohol dan obat-obatan terlarang.

Disorganisai juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja saat ini yang seolah sudah menjadi budaya dizaman modern ini. Padahal jika dilihat dari sisi sosiologi, kenakalan remaja dan disorganisasi sosial merupakan masalah-masalah sosial.

4.2. Saran

Menurut pendapat saya, untuk mengatasi terjadinya masalah sosial seperti disorganisasi keluarga ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kedua orangtua sebagai pemilik peran penting dalam lembaga keluarga.

Sebagai orangtua seharusnya menjadi orangtua yang memiliki sikap ideal. Ideal disini diartikan dapat menjalankan kewajiban, fungsi, dan peran untuk anak- anaknya dengan semaksimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar anak tersebut mendapatkan kenyamanan dan keamanan ketika berada didalam rumah. Seorang ayah harus menjalankan perannya sebagai pemimpin keluarga yang baik, menjalankan kewajibannya untuk mencari nafkah yang halal dan baik bagi keluarganya dan menjalankan fungsinya sebagai pelindung utama. Seorang ibu dapat menjalankan perannya sebagai pembimbing bagi anak-anaknya, menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya dengan semaksimal mungkin, dan menjalankan fungsinya sebagai pendidik primer bagi anak-anaknya. Seorang anak dapat menjalankan perannya dengan menghormati kedua orangtuanya, menjalankan kewajibannya sebagai seorang

pelajar dan membantu kedua orangtuanya, menjalankan fungsinya sebagai seorang yang menjadi bimbingan orangtuanya. Dan kedua orangtua juga, harus mengenalkan anak tersebut kepada agama dan Tuhan-Nya.

Apabila semua hal tersebut dapat dipenuhi dengan sempurna, maka tidak akan timbul masalah sosial, baik itu disorganisasi keluarga ataupun kenakalan remaja. Masalah-masalah sosial yang timbul sangat berpengaruh pada kualitas kepribadian seorang remaja. Dan kualitas kepribadian remaja sangat menentukan remaja tersebut dalam bertindak dimasa depannya nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono.1982.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rajawali Pers, 2013. hlm,324. http://www.siswapedia.com/disorganisasi-keluarga/ http://munircute.blogspot.co.id/2011/03/broken-home.html http://tugasekol.blogspot.com/2014/01/pengertian-organisasi-disorganisasi- dan.html http://kutchertaw.blogspot.co.id/2012/02/disorganisasi-keluarga.html https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga http://syafriyadi45.blogspot.co.id/2012/10/usul-penelitian.html https://carapedia.com/pengertian_definisi_pengaruh_info2117.html http://dilihatya.com/2236/pengertian-pengaruh-menurut-para-ahli https://bayusuryana.wordpress.com/2013/05/17/organisasi-dan-disorganisasi/ http://brainly.co.id/tugas/768071 http://reksaalantap.blogspot.co.id/2013/07/perkembangan-kepribadian.html http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/ http://dkaghoo.blogspot.co.id/

Dalam dokumen PENGARUH DISORGANISA SI KELUARGA TERHADAP (Halaman 37-42)

Dokumen terkait