• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaporan dan Evaluasi ( evaluating ) Realisasi Pendapatan Asl

B. Analisis Hasil Pembahasan Peranan Dinas Pendapatan dalam Pengelolaan

4. Pelaporan dan Evaluasi ( evaluating ) Realisasi Pendapatan Asl

Setelah fungsi pengawasan maka selanjutnya terdapat proses pengevaluasian untuk menjaga agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai. Rapat evaluasi yang dilakukan per 3 bulan bersama SKPD dan UPTD serta membahas kendala-kendala yang didapatkan dilapangan apabila hasil yang dicapai tidak mencapai target. Penyampaian laporan data realisasi pendapatan daerah dari SKPD maupun UPTD melalui rapat evaluasi terhadap realisasi pendapatan yang dilakukan per 3 bulan, yang dilanjutkan dengan monitoring bersama terhadap hasil evaluasi pendapatan. Indikator Laporan dan evaluasi (evaluating) ini meliputi sub indikator yakni: Laporan dan evaluasi realisasi PAD dengan konstribusi terbesar dalam Tahun 2013, Laporan dan evaluasi realisasi Penerimaan PAD Terbesar Per SKPD, Laporan dan evaluasi realisasi PAD Terbesar Per UPTD.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian terkait dengan objek penelitian peneliti. Dari hasil kegiatan pra penelitian, peneliti menemukan informasi bahwa ada beberapa peneliti sebelumnya yang telah melakukan penelitian di Dispenda Kota Bandar Lampung dalam jarak waktu yang relatif berdekatan yaitu tahun 2011 dengan topik atau objek penelitian yang hampir relevan sebagaimana yang peneliti uraikan di bawah ini.

Hasil-hasil penelitian itu peneliti jadikan sebagai rujukan untuk menambah referensi dan memperkaya analisis. Berikut ini adalah hasil penelitian sebelumnya pada penelitian laporan Akhir Program D4 Keuang Daerah IPDN

oleh Syamsul Bahri Lanta mengenai “Optimalisasi Pengelolaan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (RPKB) di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Lampung”. Penelitian ini, peneliti menggunakan satu variabel yaitu, optimalisasi pengelolaan RPKB dengan indikatornya yaitu perencanaan pemerintah setempat, kerjasama yang dilakukan, pelaksanaan dan pengawasan dari pemerintah daerah. Indikator ini dirumuskan dengan menggunakan teori pengelolaan Harol Kont.

Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, Syamsul Bahri Lanta menemukan fakta bahwa, dalam optimalisasi pengelolaan RPKB diperoleh gambaran bahwa dalam perencanaan pengelolaan RPKB Propinsi Lampung masih belum optimal. Setelah melakukan pembahasan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk dimasukkan ke dalam RAPBD dan dibahas oleh DPRD untuk menjadi APBD masih terdapat perubahan anggaran. Menurut Syamsul Bahri Lanta, hal ini menunjukkan bahwa proses pengumpulan atau penyampaian informasi pengelolaan RPKB masih belum begitu akurat sehingga penentuan perencanaan pengelolaan RPKB tidak didasarkan pada data yang ril.

Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan peneliti sebelumnya adalah dalam penelitian yang dilakukan peneliti fokus penelitian pada peranan Dinas Pendapatan dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) sedangkan pada peneliti sebelumnya fokus penelitian pada optimalisasi Pengelolaan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (RPKB). Selain itu penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada teori pengelolaan George R. Terry sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan teori pengelolaan Harol Kont.

G. Kerangka Pikir

Teori peranan oleh David Berry dalam Soekanto (2009:94) menekankan suatu bentuk peran organisasi dalam hubungan dengan kinerja. Suatu organisasi dapat menjalankan kewajiban-kewajibannya yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Dalam teori ini lembaga pemerintah yang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan tujuan dan harapan sebagaimana peranan yang dipegang oleh lembaga pemerintah tersebut.

Melihat peranan Dinas Pendapatan dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut peneliti mendasari teori peranan dalam hubungan dengan kinerja, bahwa Dinas Pendapatan merupakan suatu organisasi pemerintah daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi, oleh sebab itu Dinas Pendapatan dalam peranannya menjalankan kewajiban-kewajibannya. Peranan ini di dalam pengelolaan PAD meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, laporan dan evaluasi.

Secara aktual mengenai Peranan Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dilandaskan pada ketentuan dalam Peraturan Daerah dalam hal strategi pengelolaan keuangan daerah,

khususnya mengenai pengelolaan operasional, intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap seluruh sumber penerimaan daerah, dan mengidentifikasi secara optimal sumber-sumber PAD.

Pengelolaan PAD ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor pendukung adalah faktor- faktor yang menyebabkan penyelenggaraan kegiatan dapat terlaksana dengan baik, sedangkan faktor penghambat adalah faktor-faktor yang menyebabkan hambatan dalam pelaksanaannya. Peranan Dinas Pendapatan dalam pengelolaan PAD diperlukan suatu penilaian peranan terhadap kinerja suatu organisasi. Unsur-unsur pokok dalam melakukan penilaian peranan Dinas Pendapatan antara lain:

a) Menetapkan perencanaan, tujuan, sasaran, dan arah kebijakan organisasi perencanaan;

b) Melaksanakan indikator dan ukuran kinerja;

c) Melakukan pengawasaan tingkat ketercapaian tujuan dan pentausahaan sasaran-sasaran organisasi;

d) Laporan dan evaluasi kinerja.

Penilaian peranan digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui seberapa jauh prestasi strategi pengelolaan keuangan daerah oleh Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung. Mengingat dalam strategi pengelolaan organisasi juga tidak terlepas dari konsep dasar strategi pengelolaan dalam teori George R. Terry yang pada hakikatnya mencakup perencanaan (planning), pelaksanaan

(implementing), pengawasan (controlling), laporan dan evaluasi (evaluating).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori George R. Terry yang memiliki relevansi dengan peranan organisasi dan pengelolaan keuangan

daerah yakni Peranan Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung Pengelolaan dalam pengelolaan PAD.

Secara konsepsional bahwa dalam unsur-unsur pokok dalam melakukan penilaian peranan yakni peranan Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung meliputi: unsur menetapkan perencanaan (planning) tujuan, sasaran, dan arah kebijakan organisasi perencanaan; melaksanakan (implementing) indikator dan ukuran kinerja; melakukan pengawasaan (controlling) tingkat ketercapaian tujuan dan pentausahaan sasaran-sasaran organisasi; laporan dan evaluasi

(evaluating) kinerja.

Merujuk pada konsep pengelolaan organisasi maka dalam hal pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki relevansi dengan teori pengelolaan oleh George R. Terry yang meliputi: perencanaan (planning), pelaksanaan

(implementing), pengawasan (controlling), laporan dan evaluasi (evaluating)

sehingga dalam penelitian ini indikator peranan Dinas Pendapatan dalam Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Perencanaan (planning), dengan indikator: 1) Perencanaan target dan potensi PAD. 2) Arah kebijakan Pengelolaan PAD.

b) Pelaksanakan (implementing), dengan indikator: 1) Pelaksanakan Pemungutan PAD.

c) Pengawasaan (controlling), dengan indikator: 1) Pengawasan atas Penatausahaan PAD.

d) Laporan dan evaluasi (evaluating), dengan indikator:

1) Laporan dan evaluasi realisasi PAD dengan konstribusi terbesar Tahun 2013.

2) Laporan dan evaluasi realisasi Penerimaan PAD Terbesar Per SKPD. 3) Laporan dan evaluasi realisasi PAD Terbesar Per UPTD.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kota Bandar Lampung

Perda Kota Bandar Lampung No 4 Tahun 2011 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

Peran Dispenda dalam Pengelolaan PAD:

1.Perencanaan (planning):

- Perencanaan Target dan Potensi PAD - Arah Kebijakan Pengelolaan PAD 2.Pelaksanaan (implementing):

- Pelaksanaan Pemungutan PAD 3.Pengawasan (controlling):

- Pengawasan atas Penatausahaan PAD 4.Pelaporan dan Evaluasi (evaluating):

- Laporan dan evaluasi realisasi PAD dengan konstribusi terbesar Tahun 2013 - Laporan dan evaluasi Realiasi Penerimaan PAD Terbesar Per SKPD - Laporan dan evaluasi Realiasi Penerimaan PAD Terbesar Per UPTD

Pengelolaan PAD Pemerintah Kota Bandar Lampung Pada Tahun 2013

Sesuai Dengan Tugas Pokok Dan Fungsi Dispenda

Teori George R. Terry

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mengelola dan menggambarkan data serta informasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Metode ini tidak terbatas sampai pada pengumpulan data, tetapi meliputi juga analisis. Penyampaian data dan informai digambarkan dalam bentuk tampilan kalimat yang lebih bermakna dan mudah dipahami Singarimbun (1989:21).

Berkenaan dengan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor dalam Singarimbun (1989:24) berpendapat bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk meneliti obyek kajian. Hal ini ditunjukkan untuk memperoleh informasi yang mendalam dangan jalan berinteraksi langsung kepada masyarakat.

Prosedur penelitiannya bersifat menjelaskan, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan atau kalimat sebagai

jawaban atas permasalahan yang diteliti. Selanjutnya Mathew B. Miles dan A. Mitchel Huberman dalam Singarimbun (1989:32) menjelaskan:

“Data kualitatif sangat menarik. Ia merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses- proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif, kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Dan lagi, data kualitatif dapat membimbing kita untuk memperoleh penemuan-penemuan yang tak diduga sebelumnya dan untuk membentuk kerangka teoritis baru; data tersebut membantu para peneliti untuk melangkah lebih jauh lagi dari praduga dan kerangka kerja awal”.

Penekanan pelaksanaan dalam penelitian ini adalah unsur manusia sebagai instrumen penelitian. Hal tersebut sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang lentur dan mengikuti pola pemikiran manusia. Sehingga dari sifat inilah penulis mampu secara tanggap merespon kondisi dan kenyataan di lapangan selama pelaksanaan penelitian. Proses penelitian ini menuntut kecermatan, ketelitian dan konsistensi tentang topik dan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan serta menjaga obyektifitas penelitian.

Berdasarkan konsepsi tipe penelitian tersebut, maka dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah ingin melihat gambaran secara menyeluruh mengenai peranan Dinas Pendapatan dalam Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Bandar Lampung pada Tahun 2013, maka tipe penelitian ini adalah peneltian deskriptif yang didasarkan pada kualitatif. Penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai Peranan Dinas Pendapatan dalam Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Bandar Lampung pada Tahun 2013, namun di dalam melihat objek tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu

yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus menemukannya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut.

B. Fokus Penelitian

Untuk memberi suatu pemahaman, agar memudahkan penelitian, maka perlu adanya beberapa batasan penelitian dan fokus penelitian ini yang dioperasionalkan melalui beberapa indikator. Adapun Indikator Peranan Dinas Pendapatan dalam Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan (planning), dengan indikator: 1) Perencanaan target dan potensi PAD. 2) Arah kebijakan Pengelolaan PAD.

b) Pelaksanakan (implementing), dengan indikator: 1) Pelaksanakan Pemungutan PAD.

c) Pengawasaan (controlling), dengan indikator: 1) Pengawasan atas Penatausahaan PAD.

d) Laporan dan evaluasi (evaluating), dengan indikator:

1) Laporan dan evaluasi realisasi PAD dengan konstribusi terbesar dalam Tahun 2013.

2) Laporan dan evaluasi realisasi Penerimaan PAD Terbesar Per SKPD. 3) Laporan dan evaluasi realisasi PAD Terbesar Per UPTD.

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan dalam konsep peranan Dispenda dalam pengelolaan PAD yakni penentuan target PAD Kota Bandar Lampung dilakukan pembahasan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk dimasukkan ke dalam RAPBD dan dibahas oleh DPRD untuk menjadi APBD. Indikator ini meliputi sub indikator antara lain:

a. Perencanaan target dan potensi PAD.

Dokumen perencanaan dan penganggaran Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD dibuat oleh setiap SKPD Pengelola PAD. Dispenda selaku koordinator pengelola PAD merencanakan target PAD, selain itu Dispenda mengkaji sumber-sumber PAD yang berpotensi memberikan konstribusi besar sangat berperan penting dalam pencapaian target PAD. b. Arah kebijakan Pengelolaan PAD.

Arah kebijakan yang dilakukan dengan menggali dan mendayagunakan seluruh potensi pendapatan daerah guna memperkuat perekomomian daerah dan penyelenggaraan otonomi daerah. Tujuannya agar terjadi peningkatan kinerja pengelolaan pendapatan daerah dan khususnya PAD.

2. Pelaksanaan (implementing)

Pelaksanakan (implementing) ini adalah pelaksanakan pemungutan PAD. Pemungutan retribusi diserahkan pada SKPD-SKPD lain dan UPTD sesuai dengan kewenangan masing-masing. Hasil pungutan kemudian disetor ke Bendahara SKPD dan UPTD Kecamatan untuk kemudian diteruskan ke Bidang Perbendaharaan Dispenda atau disetor langsung ke BPD kemudian bukti pembayaran diserahkan ke Bendahara Penerimaan Dispenda.

3. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan Dispenda dilakukan melalui pengawasan atas penyetoran langsung hasil penerimaan ke rekening PAD Kota Bandar Lampung dan setiap hasil setoran tersebut akan dibahas dalam rapat evaluasi. Indikator Pengawasaan (controlling) ini meliputi indikator yakni Pengawasan atas Penatausahaan PAD. Tata usaha keuangan daerah merupakan penatausahaan PAD yang difokuskan pada Bidang Pembukuan dan Pelaporan melalui pencatatan terhadap bukti pembayaran atau penyetoran dari setiap jenis PAD terutama dari jenis pajak dan retribusi daerah dari petugas pemungut PAD yakni dari SKPD dan UPTD setiap kecamatan.

4. Pelaporan dan Evaluasi (Evaluating)

Rapat evaluasi yang dilakukan per 3 bulan bersama SKPD dan UPTD serta membahas kendala-kendala yang didapatkan dilapangan apabila hasil yang dicapai tidak mencapai target. Penyampaian laporan data realisasi pendapatan daerah dari SKPD maupun UPTD melalui rapat evaluasi terhadap realisasi pendapatan yang dilakukan per 3 bulan, yang dilanjutkan dengan monitoring bersama terhadap hasil evaluasi pendapatan. Indikator Laporan dan evaluasi

(evaluating) ini meliputi sub indikator yakni: Laporan dan evaluasi realisasi

PAD dengan konstribusi terbesar dalam Tahun 2013, Laporan dan evaluasi realisasi Penerimaan PAD Terbesar Per SKPD, Laporan dan evaluasi realisasi PAD Terbesar Per UPTD.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan tepatnya pada Instansi Pemerintah Kota Bandar Lampung khususnya pada Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung.

D. Jenis Data

Menurut Singarimbun (1989:41) menjelaskan bahwa dalam penelitian ilmiah data didapatkan dari dua jenis,yaitu:

a) Data Primer

Data yang telah diperoleh langsung dari informan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa interview (wawancara) langsung. Teknik wawancara dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan- pertanyaan terkait pokok masalah dalam penelitian kepada informan. Data diperoleh peneliti dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan, bertatap muka, mendengarkan secara langsung informasi yang diberikan oleh informan.

b) Data sekunder

Data yang telah diperoleh berdasarkan dokumen-dokumen, catatan- catatan, profil, arsip-arsip resmi, serta literatur lainnya yang relevan dalam melengkapi data primer penelitian. Data diperoleh peneliti dengan mengumpulkan berbagai buku-buku atau literatur penunjang, mempelajari dan melakukan olah data profil dari Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung serta beberapa dokumen dari instansi-instansi UPTD maupun Kecamatan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab langsung dengan informan dengan peneliti yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan sehubungan dengan rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara langsung kepada Kepala dan beberapa Staff Ahli Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung, beberapa Kepala UPTD, dan Camat di wilayah Kota Bandar Lampung.

b) Dokumentasi

Dokumentasi dapat diasumsikan sebagai sumber data tertulis yang terbagi dalam dua ketegori yaitu sumber resmi dan sumber tidak resmi. Sumber resmi merupakan dokumen yang dibuat atau dikeluarkan oleh lembaga atau perorangan atas nama lembaga. Sumber tidak resmi adalah dokumen yang dibuat atau dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga. Dokumen yang akan dijadikan sebagai sumber referensi dapat berupa hasil rapat, laporan pertanggungjawaban, surat, dan catatan harian.

F. Teknik Pengelolaan Data

Dalam suatu teknik pengelolaan data menurut Singarimbun (1989:53) memeberikan penjelasan bahwa data yang telah dikumpulkan dari lapangan sebelum disajikan terlebih dahulu diolah beberapa tahap yaitu :

1. Identifikasi data, yaitu mencari dan meneliti kembali data yang diperoleh untuk disesuaikan dengan pembahasan yang akan dilakukan yaitu dengan menelaah peraturan, buku atau artikel yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas.

2. Klasifikasi data, yaitu hasil identifikasi data yang selanjutnya diklasifikasikan atau dikelompokkan sehingga diperoleh data yang benar- benar objektif.

3. Sistematisasi data, yaitu malakukan penyusunan dan penempatan data pada setiap pokok secara sistematis sehingga mempermudah interpretasi data dan tercipta keteraturan dalam menjawab permasalahan.

4. Interpretasi data, yaitu memberikan pendapat atau pandangan secara teoritis terhadap suatu data.

G. Informan

Informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk menentukan informan yang ada, digunakan teknik purposive sampling yaitu dipilih berdasarkan pertinbangan-pertimbangan atau maksud tertentu. Dari informan yang mengalami langsung situasi atau kejadian-kejadian kemungkinan besar diperoleh informasi berhubungan dengan gambaran Peranan Dinas Pendapatan dalam Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung pada Tahun 2013.

Adapun informan pada penelititan ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Monitoring dan Evaluasi Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung, Ibu Rosmawati, S.E., M.M.

2. Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung, Bapak Drs. Achmad Sutiono, M.IP.

3. Kepala Bidang Pendaftaran dan Penetapan Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung, Ibu Mutiah M. Aliun, S.E.

4. Kasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung, Bapak Aradhana Syahrie, S.IP, M.Si.

5. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung, Ibu Dra. Dedeh Ernawati F., M.Si. 6. Kepala UPTD Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung, Bapak Brahmana

Syahrie, S.E.

7. Camat Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung, Ibu Dra. Maryamah.

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh telah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Dalam penelitian deskriptif ini pengolahan data tidak harus dilakukan setelah data terkumpul, atau analisis data tidak mutlak dilakukan setelah pengolahan data selesai. Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, data yang diperoleh kemudian dianalisis secara bersamaan dengan proses pengumpulan data, proses analisis yang dilakukan merupakan suatu proses yang cukup panjang.

Data dari hasil wawancara yang diperoleh kemudian dicatat dan dikumpulkan sehingga menjadi sebuah catatan lapangan. teknik ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta-fakta dan data yang diperoleh. serta hasil-hasil penelitian baik dari hasil studi lapang maupun studi literatur untuk kemudian memperjelas gambar hasil penelitian. Analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, meliputi:

1) Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang mencul dari catatan- catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2) Penyajian data, yaitu usaha menampilkan sekumpulan informasi tersusun dalam proses penyajian data dianalisis mengenai peranan Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan juga dianalisis berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi keuangan daerah dalam upaya meningkatkan PAD, dan mengelola seluruh pendapatan daerahnya sebagai salah satu ukuran kinerja pemerintah daerah dengan membandingkan antara rencana atau target pendapatan maupun realisasinya yang selanjutnya memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3) Menarik kesimpulan, merupakan bagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenaran,

kekokohan dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. proses ini merupakan kegiatan yang sudah dilakukan sejak pengumpulan data, meskipun masih bersifat sementara. pada permulaan pengunpulan data, seorang peneliti kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur-alur sebab akibat dari proposisi.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

Pemberlakuan kebijakan Otonomi Daerah mendorong Pemerintah Daerah untuk mandiri dalam segala hal dalam menyelenggarakan urusan rumah tangganya. Tidak terkecuali pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang pendapatan dan keuangan. Untuk itu perlu dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah. Demikian halnya dengan Kota Bandar Lampung sebagai salah satu daerah otonom yang juga dilengkapi dengan Dinas Pendapatan (Dispenda) yang bertempat di Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Bandar Lampung Jl. Dr. Susilo Nomor 2 (Gedung Pepadun) Telukbetung Utara Bandar Lampung.

1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 63 Tahun 2011 Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan di Bidang Pengelolaan Daerah Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan. Sedangkan Fungsi dari Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung adalah :

1). Pengelolaan urusan administrasi keuangan dan penyusunan anggaran Dinas.

2). Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang pendapatan daerah.

4). Pengelolaan urusan pembukuan dan pelaporan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli daerah lainnya, serta penagihan PBB.

5). Pengoordinasian di bidang pendapatan daerah dengan unit dan instansi terkait dalam pemungutan pajak dan retribusi.

6). Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

7). Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah.

8). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung

Visi Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung sebagaimana tertuang dalam

Grand Strategy Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung yakni “Terwujudnya

Penerimaan Daerah yang optimal dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan serta mewujudkan masyarakat Bandar Lampung yang Aman, Sejahtera, Maju dan Modern”.

Misi Dinas Pendapatan Kota Bandar Lampung sebagai berikut:

1). Melaksanakan upaya-upaya terobosan dalam memperluas kewenangan

Dokumen terkait