a. penadaan pemasangan sambungan baru √ √ √ √ √ PDAM
Jum lah Pelayanan
JUMLAH SISTEM KOTA LARANTUKA
B PDAM ADONARA TIMUR
1 Air Baku
a. Pembuatan Bronkaptering √ APBN b. Pengadaan pemasangan pompa √ APBN
Jum lah Air Baku
2 Pipa Transmisi
a. Pengadaan pemasangan pipa transmisi √ √ √ b. Pengadaan pemasangan Acc √ √ √ APBN
Jum lah Pipa Transmisi APBN
3 Pipa Distribusi
a. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan Acc √ √ √ APBD
Jum lah Pipa Distrubusi
4 Pelayanan
a. penadaan pemasangan sambungan baru √ √ √ √ √ PDAM
Jum lah Pelayanan
JUMLAH SISTEM ADONARA TIMUR
JUMLAH PENGEMBANGAN
TOTAL PDAM FLORES TIMUR
SPAM NON PDAM
I OPTIMALISASI REHABILITASI DAN PENGEMBANGAN
A SPAM DESA LAWANABI KEC. TANJUNG BUNGAN
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ APBD
VII-23
NO URAIAN Tahap I Tahap II Tahap III SUMBER
DANA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
B SPAM DESA LEWOBELE KEC. LEWOLEMA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM LEWOBELE
C SPAM DESA PAINAPANG KEC. LEWOLEMA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM PAINAPANG
D SPAM DESAILE PADUNG KEC. LEWOLEMA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM ILEPADUNG
E SPAM DESA SINAR HADING KEC. LEWOLEMA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM SINAR HADING
F SPAM DESA BANTALA KEC. LEWOLEMA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM BANTALA
G SPAM DESA RIANGKOTEK KEC. LEWOLEMA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM RIANGKOTEK
H SPAM DESA LAMIKA KEC. DEMON PAGONG
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM LAMIKA
I SPAM DESALEWOKLUOK KEC. DEMON PAGONG
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN
VII-24
NO URAIAN Tahap I Tahap II Tahap III SUMBER
DANA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM LEWOKLUOK
J SPAM DESA LERABOLENG KEC. TITEHENA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN
JUMLAH SPAM LERABOLENG √ √ √ √ √ APBD
K SPAM DESA ADABANG KEC. TITEHENA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM ADABANG
L SPAM DESA WATOWARA KEC. TITEHENA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM WATOWARA
L SPAM DESA ILEGERONG KEC. TITEHENA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM ILEGERONG
M SPAM DESA BOKANG WULU MATANG KEC. TITEHENA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM BOKANG WULU MATANG
N SPAM DESA KONGA KEC. TITEHENA
a. Pembenahan pipa distribusi √ √ APBD b. Pengadaan pemasangan pipa distribusi √ √ √ APBN c. Penambahan HU √ √ √ √ √ √ APBD
JUMLAH SPAM KONGA
JUMLAH OPTREHAB DAN PENGEMBANGAN
PELATIHAN APBN
a Pelatihan Operator jarinngan pipa √ √ √ √ √ APBN b Pelatihan perencanaan pipa √ √ √ √ √ APBN c Pelatihan keuangan √ √ √ √ √ APBN d Pelatihan Operator pompa √ √ √ √ √ APBN
VII-25
7.5. KEBUTUHAN AIR
7.5.1. KLASIFIKASI PELANGGAN
Klasifikasi pelanggan yang terdapat di PDAM Kabupaten Flores Timur dibagi menjadi 2 golongan yaitu domestik dan non domestik.
7.5.2. KEBUTUHAN AIR DOMESTIK
Kebutuhan air domestik pada setiap zona mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Kebutuhan air domestik pada tahun 2019 yang paling besar terdapat di zona I yaitu sebesar 42,44 l/dtk dan yang paling rendah terdapat di zona III yaitu 2,90 l/dtk. Pada tahun 2033 yaitu pada akhir perencanaan masing-masing zona harus memenuhi kebutuhan air domestik, zona I sebesar 66,42 l/dtk, zona II sebesar 22,22 l/dtk, dan zona III sebesar 6,84 l/dtk. Total kebutuhan air domestik tahun 2033 adalah sebanyak 95,48 liter/detik. Untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel berikut :
Tabel 7.6. Kebutuhan Air Domestik Tahun 2019-2033
No Kecamatan Kebutuhan Air Domestik (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033 ZONA I 1 Tanjung Bunga 1,74 2,45 3,40 4,41 4,69 2 Ile Mandiri 0,84 0,90 1,35 1,91 1,97 3 Lewolema 6,19 7,54 8,97 10,39 11,05 4 Larantuka 25,15 27,47 29,78 32,10 33,25 5 Demon Pagong 1,08 1,33 1,71 2,11 2,24 6 Titehena 5,64 6,49 7,57 8,70 9,11 7 Ilebura 0,51 0,61 0,91 1,24 1,28 8 Wulang Gitang 1,29 1,38 2,02 2,74 2,83 Jumlah ZONA I 42,44 48,17 55,70 63,59 66,42 ZONA II 1 Adonara Barat 1,78 1,98 2,60 3,33 3,47
2 Wotan Ulu Mado 0,57 0,61 0,98 1,40 1,44 3 Adonara Tengah 0,80 0,86 1,37 1,96 2,02 4 Adonara Timur 2,35 2,52 4,06 5,81 6,01 5 Ile Boleng 1,34 1,43 2,11 2,87 2,97 6 Witihama 1,03 1,10 1,76 2,50 2,59 7 Kelubagolit 0,75 0,80 1,27 1,81 1,88 8 Adonara 0,73 0,78 1,25 1,78 1,84 Jumlah ZONA II 9,36 10,08 15,41 21,46 22,22 ZONA III
VII-26
No Kecamatan Kebutuhan Air Domestik (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033
1 Solor Timur 1,19 1,27 1,89 2,59 2,67
2 Solor Barat 1,28 1,51 2,17 2,88 3,08
3 Solor Selatan 0,43 0,46 0,74 1,05 1,08
Jumlah ZONA III 2,90 3,24 4,80 6,52 6,84
Kebutuhan Air Domestik (lt/dtk) 54,71 61,49 75,91 91,57 95,48 Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2018
7.5.3. KEBUTUHAN AIR NON DOMESTIK
Kebutuhan air non-domestik merupakan kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan non rumah tangga dan sambungan kran umum. Kebutuhan air non domestik misalnya seperti penyediaan air bersih untuk perkantoran, perdagangan serta fasilitas sosial seperti tempat-tempat ibadah, sekolah, hotel, puskesmas, serta pelayanan jasa umum lainnya. Besarnya kebutuhan air non domestik ini pada setiap wilayah tidak selalu sama, tergantung besar kecilnya aktivitas yang berkembang di wilayah tersebut. Namun, secara umum besaran kebutuhan air non domestik adalah 15% dari kebutuhan air total dan direncanakan tetap hingga akhir tahun perencanaan. Besarnya kebutuhan air non domestik di Kabupaten Flores Timur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.7. Kebutuhan Air Non Domestik Tahun 2019-2033
No Kecamatan Kebutuhan Air Non Domestik (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033 ZONA I 1 Tanjung Bunga 0,26 0,37 0,51 0,66 0,70 2 Ile Mandiri 0,13 0,14 0,20 0,29 0,30 3 Lewolema 0,93 1,13 1,35 1,56 1,66 4 Larantuka 3,77 4,12 4,47 4,81 4,99 5 Demon Pagong 0,16 0,20 0,26 0,32 0,34 6 Titehena 0,85 0,97 1,14 1,31 1,37 7 Ilebura 0,08 0,09 0,14 0,19 0,19 8 Wulang Gitang 0,19 0,21 0,30 0,41 0,42 Jumlah Zona I 6,37 7,23 8,35 9,54 9,96 ZONA II 1 Adonara Barat 0,27 0,30 0,39 0,50 0,52
2 Wotan Ulu Mado 0,09 0,09 0,15 0,21 0,22
3 Adonara Tengah 0,12 0,13 0,21 0,29 0,30
4 Adonara Timur 0,35 0,38 0,61 0,87 0,90
VII-27
No Kecamatan Kebutuhan Air Non Domestik (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033 6 Witihama 0,15 0,16 0,26 0,38 0,39 7 Kelubagolit 0,11 0,12 0,19 0,27 0,28 8 Adonara 0,11 0,12 0,19 0,27 0,28 Jumlah Zona II 1,40 1,51 2,31 3,22 3,33 ZONA III 1 Solor Timur 0,18 0,19 0,28 0,39 0,40 2 Solor Barat 0,19 0,23 0,33 0,43 0,46 3 Solor Selatan 0,06 0,07 0,11 0,16 0,16
Jumlah Zona III 0,44 0,49 0,72 0,98 1,03
Kebutuhan Air Non Domestik (lt/dtk)
8,21 9,22 11,39 13,74 14,32 Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2018
7.5.4. KEHILANGAN AIR
Kehilangan dan kebocoran air adalah air yang bocor dari sistem yang bersangkutan, kesalahan meteran, sambungan-sambungan yang tidak sah dan lain-lain hal yang tidak dihitung. Kehilangan air ini perlu diketahui dan diperhitungkan dalam pengembangan SPAM sehingga dapat direncanakan upaya untuk menghindari kehilangan air yang lebih besar. Besarnya kehilangan air yang diperhitungkan dalam pengembangan SPAM adalah 20% pada awal tahun pengembangan tahun 2019 hingga tahun 2033. Seiring dengan peningkatan kebutuhan air, besarnya nilai kehilangan air yang kemungkinan terjadi pada pengembangan SPAM Kabupaten Flores Timur semakin besar pula. Nilai kehilangan air yang terjadi pada tahun 2019 hingga 2033 adalah 16,72 liter/detik, 17,01 liter/detik, 19,26 liter/detik, 21,56 liter/detik, dan 24,03liter/detik. Secara lengkap, besarnya kehilangan air yang terjadi di Kabupaten Flores Timur dapat digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel 7.8. Kehilangan Air Kabupaten Flores Timur Tahun 2019-2033
No Kecamatan Kehilangan Air (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033 ZONA I 1 Tanjung Bunga 0,40 0,56 0,78 1,02 1,08 2 Ile Mandiri 0,19 0,21 0,31 0,44 0,45 3 Lewolema 1,42 1,73 2,06 2,39 2,54 4 Larantuka 10,76 10,48 10,00 9,30 8,87 5 Demon Pagong 0,25 0,31 0,39 0,48 0,52 6 Titehena 1,30 1,49 1,74 2,00 2,10
VII-28
No Kecamatan Kehilangan Air (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033 7 Ilebura 0,12 0,14 0,21 0,29 0,30 8 Wulang Gitang 0,30 0,32 0,46 0,63 0,65 Jumlah ZONA I 14,73 15,25 15,96 16,54 16,50 ZONA II 1 Adonara Barat 0,41 0,45 0,60 0,77 0,80
2 Wotan Ulu Mado 0,13 0,14 0,23 0,32 0,33
3 Adonara Tengah 0,18 0,20 0,32 0,45 0,47 4 Adonara Timur 0,54 0,58 0,93 1,34 1,38 5 Ile Boleng 0,31 0,33 0,49 0,66 0,68 6 Witihama 0,24 0,25 0,40 0,58 0,60 7 Kelubagolit 0,17 0,18 0,29 0,42 0,43 8 Adonara 0,17 0,18 0,29 0,41 0,42 Jumlah ZONA II 2,15 2,32 3,54 4,94 5,11 ZONA III 1 Solor Timur 0,27 0,29 0,43 0,60 0,61 2 Solor Barat 0,30 0,35 0,50 0,66 0,71 3 Solor Selatan 0,10 0,11 0,17 0,24 0,25
Jumlah ZONA III 0,67 0,75 1,10 1,50 1,57
Kehilangan Air (liter/detik) 17,55 18,31 20,61 22,98 23,18 Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2018
7.5.5. REKAPITULASI KEBUTUHAN AIR
Rekapitulasi kebutuhan air atau kebutuhan air rata-rata adalah penjumlahan antara kebutuhan air domestik, kebutuhan air non domestik, dan kehilangan air. Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 7.9. Rekapitulasi Air Kabupaten Flores Timur Tahun 2019-2033
No Kecamatan Rekapitulasi Kebutuhan Air (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033 ZONA I 1 Tanjung Bunga 2,40 3,38 4,69 6,09 6,47 2 Ile Mandiri 1,16 1,25 1,87 2,63 2,72 3 Lewolema 8,54 10,41 12,37 14,33 15,25 4 Larantuka 39,68 42,07 44,25 46,21 47,11 5 Demon Pagong 1,49 1,83 2,36 2,91 3,09 6 Titehena 7,78 8,96 10,45 12,01 12,57 7 Ilebura 0,70 0,85 1,25 1,71 1,77
VII-29
No Kecamatan Rekapitulasi Kebutuhan Air (liter/detik)
2019 2023 2027 2031 2033
8 Wulang Gitang 1,78 1,90 2,79 3,78 3,90
Jumlah ZONA I 63,54 70,65 80,01 89,67 92,88
ZONA II
1 Adonara Barat 2,46 2,73 3,59 4,60 4,79
2 Wotan Ulu Mado 0,79 0,85 1,35 1,93 1,99
3 Adonara Tengah 1,11 1,18 1,90 2,70 2,79 4 Adonara Timur 3,25 3,48 5,60 8,01 8,30 5 Ile Boleng 1,85 1,98 2,91 3,96 4,10 6 Witihama 1,42 1,52 2,43 3,46 3,57 7 Kelubagolit 1,03 1,10 1,76 2,50 2,59 8 Adonara 1,01 1,08 1,72 2,45 2,53 Jumlah ZONA II 12,92 13,91 21,27 29,62 30,66 ZONA III 1 Solor Timur 1,64 1,75 2,61 3,57 3,69 2 Solor Barat 1,77 2,09 3,00 3,98 4,25 3 Solor Selatan 0,59 0,63 1,02 1,45 1,49
Jumlah ZONA III 4,01 4,47 6,62 8,99 9,43
Rekapitulasi Kebutuhan Air (liter/detik)
80,47 89,03 107,90 128,28 132,98 Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2018
7.6. ALTERNATIF RENCANA PENGEMBANGAN
7.6.1.
SISTEM ZONA PELAYANAN ISistem zona pelayanan I meliputi: 1. Kecamatan Tanjung Bunga 2. Kecamatan Ile Mandiri 3. Kecamatan Lewolema 4. Kecamatan Larantuka 5. Kecamatan Demon Pagong 6. Kecamatan Titehena
7. Kecamatan Ilebura
8. Kecamatan Wulang Gitang
Salah satu alternatif rencana pada sistem zona pelayanan I adalah pengembangan Sistem Jaringan Koneksi Terpadu (Pengembangan IPA Regional). Sistem terpadu dimaksudkan
VII-30 untuk mensuplai kekurangan kapasitas distribusi di masing-masing IKK. Melalui penunjukan satu IPA sentral yang menjadi IPA terpusat diharapkan akan melayani beberapa IKK yang ada disekitarnya. Sistem ini merupakan koneksi terpadu, pengembangan ke depan dapat diharapkan juga mampu melayani wilayah tetangga, sehingga dengan demikian IPA ini dapat bersifat regional.
Alternatif lain selain sentralisasi IPA yang dimaksudkan untuk menghindari kerusakan pada sistem pusat yang dapat mempengaruhi sistem yang lain adalah dengan membangun jaringan interkoneksi yang menghubungkan booster-booster, sehingga kerusakan satu sistem tidak mempengaruhi sistem yang lain.
Secara garis besar dalam memenuhi kebutuhan akibat rencana peningkatan jumlah pelanggan diperlukan program pembangunan sarana dan dan prasarana air minum agar air terproduksi dan terdistribusi ke pelanggan dengan kuantitas, kualitas dan kontinuitas yang sesuai dengan peraturan. Kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan dimulai dari unit-unit yang ada adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan atau peningkatan kapasitas unit produksi bila debit cadangan tidak mencukupi sesuai proyeksi kebutuhan air minum pada tahun rencana
2. Pengadaan dan pemasangan pipa Induk serta assesories bila wilayah pelayanan belum terpasang jaringan pipa induk yang melayani wilayah tersebut.
3. Rehabilitasi pipa induk lama untuk jaringan pusat Kabupaten Flores Timur terkait usia pipa serta kebocoran pipa akibat beban yang yang berubah dari rencana awal.
4. Pengadaan dan pemasangan pipa sekunder untuk wilayah-wilayah pengembangan baru.
5. Pengadaan dan pemasangan pipa tersier untuk wilayah pengembangan baru dan wilayah lama yang belum terpasang.
6. Peremajaan sebagian peralatan dan unit instalasi IPA.
7. Peremajaan pipa yang sudah tidak layak sesuai dengan simulasi jaringan dari NWS yang sesuai dengan program Penanggulangan Kebocoran Air (Non Revenue For Water (NRW).
8. Pemasangan sambungan rumah.
9. Pelaksanaan Program Penurunan Kehilangan Air (PKA) yang seiring dengan peremajaan pipa yang sudah tidak layak. Program ini bertumpu pada pembentukan DMA pada setiap Sub zone. Prioritas adalah pada Zone dengan tingkat kehilangan air paling besar. Program ini didahului dengan program Interzone yang bertujuan
VII-31 menghitung dan menemukan Zone yang paling besar kehilangan airnya. Termasuk di dalamnya schedule penggantian meter pelanggan dan rehabilitasi dan penggantian meter induk.
10. Program peningkatan kualitas air produksi sampai di tangan pelanggan. 11. Program optimalisasi pelayanan pelanggan.
12. Program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Untuk lebih jelas mengenai skema pengembangan di zona I (Pulau Flores) dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:
VII-32
VII-33
VII-34
VII-35
VII-36
VII-37
VII-38
VII-39
VII-40
VII-41
VII-42
VII-43
VII-44
VII-45
VII-46
VII-47
VII-48
7.6.2.
SISTEM ZONA PELAYANAN IISistem zona pelayanan II meliputi: 1. Kecamatan Adonara Barat 2. Kecamatan Wotan Ulu Mado 3. Kecamatan Adonara Tengah 4. Kecamatan Adonara Timur 5. Kecamatan Ile Boleng 6. Kecamatan Witihama 7. Kecamatan Kelubagolit 8. Kecamatan Adonara
Salah satu alternatif rencana pada sistem zona pelayanan II adalah pengembangan Sistem Jaringan Koneksi Terpadu (Pengembangan IPA Regional). Sistem terpadu dimaksudkan untuk mensuplai kekurangan kapasitas distribusi di masing-masing IKK. Melalui penunjukan satu IPA sentral yang menjadi IPA terpusat diharapkan akan melayani beberapa IKK yang ada disekitarnya. Sistem ini merupakan koneksi terpadu, pengembangan ke depan dapat diharapkan juga mampu melayani wilayah tetangga, sehingga dengan demikian IPA ini dapat bersifat regional.
Alternatif lain selain sentralisasi IPA yang dimaksudkan untuk menghindari kerusakan pada sistem pusat yang dapat mempengaruhi sistem yang lain adalah dengan membangun jaringan interkoneksi yang menghubungkan booster-booster, sehingga kerusakan satu sistem tidak mempengaruhi sistem yang lain.
Secara garis besar dalam memenuhi kebutuhan akibat rencana peningkatan jumlah pelanggan diperlukan program pembangunan sarana dan dan prasarana air minum agar air terproduksi dan terdistribusi ke pelanggan dengan kuantitas, kualitas dan kontinuitas yang sesuai dengan peraturan. Kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan dimulai dari unit-unit yang ada adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan atau peningkatan kapasitas unit produksi bila debit cadangan tidak mencukupi sesuai proyeksi kebutuhan air minum pada tahun rencana
2. Pengadaan dan pemasangan pipa Induk serta assesories bila wilayah pelayanan belum terpasang jaringan pipa induk yang melayani wilayah tersebut.
3. Rehabilitasi pipa induk lama untuk jaringan pusat Kabupaten Flores Timur terkait usia pipa serta kebocoran pipa akibat beban yang yang berubah dari rencana awal.
VII-49 4. Pengadaan dan pemasangan pipa sekunder untuk wilayah-wilayah pengembangan
baru.
5. Pengadaan dan pemasangan pipa tersier untuk wilayah pengembangan baru dan wilayah lama yang belum terpasang.
6. Peremajaan sebagian peralatan dan unit instalasi IPA.
7. Peremajaan pipa yang sudah tidak layak sesuai dengan simulasi jaringan dari NWS yang sesuai dengan program Penanggulangan Kebocoran Air (Non Revenue For Water (NRW).
8. Pemasangan sambungan rumah.
9. Pelaksanaan Program Penurunan Kehilangan Air (PKA) yang seiring dengan peremajaan pipa yang sudah tidak layak. Program ini bertumpu pada pembentukan DMA pada setiap Sub zone. Prioritas adalah pada Zone dengan tingkat kehilangan air paling besar. Program ini didahului dengan program Interzone yang bertujuan menghitung dan menemukan Zone yang paling besar kehilangan airnya. Termasuk di dalamnya schedule penggantian meter pelanggan dan rehabilitasi dan penggantian meter induk.
10. Program peningkatan kualitas air produksi sampai di tangan pelanggan. 11. Program optimalisasi pelayanan pelanggan.
12. Program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Untuk lebih jelas mengenai skema pengembangan di zona II (Pulau Adonara) dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:
VII-50
VII-51
7.6.3.
SISTEM ZONA PELAYANAN IIISistem zona pelayanan III meliputi: 1. Kecamatan Solor Timur 2. Kecamatan Solor Barat 3. Kecamatan Solor Selatan
Salah satu alternatif rencana pada sistem zona pelayanan II adalah pengembangan Sistem Jaringan Koneksi Terpadu (Pengembangan IPA Regional). Sistem terpadu dimaksudkan untuk mensuplai kekurangan kapasitas distribusi di masing-masing IKK. Melalui penunjukan satu IPA sentral yang menjadi IPA terpusat diharapkan akan melayani beberapa IKK yang ada disekitarnya. Sistem ini merupakan koneksi terpadu, pengembangan ke depan dapat diharapkan juga mampu melayani wilayah tetangga, sehingga dengan demikian IPA ini dapat bersifat regional.
Alternatif lain selain sentralisasi IPA yang dimaksudkan untuk menghindari kerusakan pada sistem pusat yang dapat mempengaruhi sistem yang lain adalah dengan membangun jaringan interkoneksi yang menghubungkan booster-booster, sehingga kerusakan satu sistem tidak mempengaruhi sistem yang lain.
Secara garis besar dalam memenuhi kebutuhan akibat rencana peningkatan jumlah pelanggan diperlukan program pembangunan sarana dan dan prasarana air minum agar air terproduksi dan terdistribusi ke pelanggan dengan kuantitas, kualitas dan kontinuitas yang sesuai dengan peraturan. Kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan dimulai dari unit-unit yang ada adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan atau peningkatan kapasitas unit produksi bila debit cadangan tidak mencukupi sesuai proyeksi kebutuhan air minum pada tahun rencana
2. Pengadaan dan pemasangan pipa Induk serta assesories bila wilayah pelayanan belum terpasang jaringan pipa induk yang melayani wilayah tersebut.
3. Rehabilitasi pipa induk lama untuk jaringan pusat Kabupaten Flores Timur terkait usia pipa serta kebocoran pipa akibat beban yang yang berubah dari rencana awal.
4. Pengadaan dan pemasangan pipa sekunder untuk wilayah-wilayah pengembangan baru.
5. Pengadaan dan pemasangan pipa tersier untuk wilayah pengembangan baru dan wilayah lama yang belum terpasang.
VII-52 7. Peremajaan pipa yang sudah tidak layak sesuai dengan simulasi jaringan dari NWS
yang sesuai dengan program Penanggulangan Kebocoran Air (Non Revenue For Water (NRW).
8. Pemasangan sambungan rumah.
9. Pelaksanaan Program Penurunan Kehilangan Air (PKA) yang seiring dengan peremajaan pipa yang sudah tidak layak. Program ini bertumpu pada pembentukan DMA pada setiap Sub zone. Prioritas adalah pada Zone dengan tingkat kehilangan air paling besar. Program ini didahului dengan program Interzone yang bertujuan menghitung dan menemukan Zone yang paling besar kehilangan airnya. Termasuk di dalamnya schedule penggantian meter pelanggan dan rehabilitasi dan penggantian meter induk.
10. Program peningkatan kualitas air produksi sampai di tangan pelanggan. 11. Program optimalisasi pelayanan pelanggan.
VII-53
VII-54
7.7. PENURUNAN TINGKAT KEBOCORAN
7.7.1. PENURUNAN KEBOCORAN TEKNIS
Permasalahan kebocoran teknis yang dialami dalam pengembangan SPAM di Kabupaten Flores Timur adalah kerusakan meter air milik pelanggan, pencurian air, dan kerusakan jaringan perpipaan, baik karena kerusakan akibat gangguan alam dan manusia, pipa habis masa pakai, pecah, korosif, dan sebagainya serta pemasangan pipa yang kuran sempurna. Besarnya kebocoran air yang diprediksikan terjadi pada tahun-tahun mendatang adalah 20%. Permasalahan kebocoran air tersebut tentunya harus ditindaklanjuti agar tidak memberikan kerugian bagi pelanggan air bersih.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebocoran teknis antara lain:
1. Melakukan perbaikan dan penggantian meter air secara bertahap pada wilayah tertentu sesuai dengan skala prioritas.
2. Memperbaiki dan mengatur kembali sistem distribusi air.
3. Melakukan penggantian meter induk dan pemasangan meter induk baru pada unit-unit produksi yang belum ada meter induk.
4. Melakukan pengecekan, perbaikan, pemeliharaan rutin ataupun pengadaan jaringan perpipaan dan perpompaan.
5. Melakukan perbaikan pada penyebab kebocoran air dengan tepat.
7.7.2. PENURUNAN KEBOCORAN NON TEKNIS
Kebocoran air non teknis dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah ketidaktelitian dalam pembacaan meteran air pelanggan yang tidak sesuai dengan ukuran dan teknis distribusi air, kesalahan dalam pencatatan angka meteran air, adanya sambungan liar yang tidak diketahui oleh petugas PDAM, dan penggunaan air untuk pemakaian yang tidak tercatat seperti pemadam kebakaran.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kebocoran non teknis antara lain:
1. Menyempurnakan data jaringan pipa transmisi dan distribusi.
2. Melakukan pengumpulan datan dan informasi yang akurat mengenai pelanggan (inventarisasi pelanggan).
3. Meningkatkan keterampilan, ketelitian, dan kecermatan petugas PDAM, khususnya petugas pencatat meteran air.
4. Memberikan penyuluhan pada masyarakat yang belum menjadi pelanggan PDAM dan menjelaskan kerugian pemasangan sambungan air liar.
VII-55
7.8. POTENSI AIR BAKU
7.8.1. PERHITUNGAN WATER BALANCE
Analisis water balance dilakukan dengan membandingkan antara ketersediaan air sebagai potensi, jumlah air yang sudah dimanfaatkan pada kondisi eksisting, dan kebutuhan air sebagai fungsi tempat, waktu, teknologi dan finansial. Analisis water balance dilakukan pada kondisi eksisting dan kondisi waktu-waktu yang diproyeksikan di masa-masa yang akan datang. Dari analisis water balance ini akan diketahui jumlah air, baik air permukaan maupun air tanah/mata air, yang masih tersisa dan dapat dikembangkan untuk berbagai sektor pada masa mendatang. Disamping itu hasil dari analisis water balance ini juga dapat digunakan sebagai rekomendasi pemanfaatan sumberdaya air yang tersisa untuk berbagai sektor.
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Baku Kabupaten Flores Timur akan dilaksanakan sesuai dengan zona-zona pengembangan yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, potensi air baku yang akan digunakan juga disesuaikan dengan kondisi dan keadaan sumber air baku yang terdapat pada masing-masing zona pengembangan.
Berikut ini merupakan Water Balance pada masing-masing zona pengembangan: A. Zona I (Pulau Flores)
VII-56
Gambar 7.22 Water Balance Kecamatan Ile Mandiri
VII-57
Gambar 7.24 Water Balance Kecamatan Demon Pagong
Gambar 7.25 Water Balance Kecamatan Titehena
VII-58
Gambar 7.27 Water Balance Kecamatan Wulang Gitang
B. Zona II (Pulau Adonara)
VII-59
Gambar 7.29 Water Balance Kecamatan Wotan Ulu Mado
VII-60
Gambar 7.31 Water Balance Kecamatan Adonara Timur
VII-61
Gambar 7.33 Water Balance Kecamatan Witihama
VII-62
Gambar 7.35 Water Balance Kecamatan Adonara
C. Zona III (Pulau Solor)
VII-63
Gambar 7.37 Water Balance Kecamatan Solor Barat
VII-64
7.8.2. REKOMENDASI SUMBER AIR YANG DIGUNAKAN
Sampai sejauh ini, pelayanan SPAM oleh PDAM Kabupaten Flores Timur masing mengandalkan mata air sebagai sumber air baku untuk setiap unit kerjanya, diantaranya MA. Letomatan, MA. Gere, MA. Waidoko, dan Galery Waiknawe