2) Pelayanan Keluarga Berencana
Pelayanan KB di tingkat masyarakat dilaksanakan melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) melalui jejaring pelayanan dibawah supervisi Puskesmas seperti Posyandu, Polindes, Poskesdes, Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan seperti PKK, Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA), dll.
Jenis pelayanan KB ditingkat masyarakat mencakup penyuluhan KB, pelayanan kontrasepsi sederhana seperti pil ulang dan kondom oleh kader, pos KB Desa; pil dan suntikan di Posyandu meja-5, di Polindes, Poskesdes; pada P4K dilakukan penyuluhan KB dan identifikasi penggunaan KB pasca salin, serta mengupayakan agar masyarakat memilih metode KB jangka panjang (MKJP). Tenaga pelayanan KB di tingkat masyarakat terdiri dari Bidan, Perawat untuk pelayanan kontrasepsi dan KIE medis, dan Kader untuk penyuluhan KB.
Monitoring pelaksanaan program KB di tingkat masyarakat dilakukan oleh puskesmas terintegrasi dengan kegiatan kesehatan ibu dan anak. Kendala yang dirasakan dalam pelayanan KB di tingkat masyarakat ini adalah kurangnya tenaga PLKB yang dapat membantu bidan dalam pelaksanaan penyuluhan tentang pentingnya KB.
Pelaksanan pelayanan Keluarga Berencana yang dilakukan di Puskesmas menjadi bagian dari program pelayanan Kesehatan Ibu yang meliputi:
pelayanan pemasangan alat kontrasepsi, penanganan komplikasi kontrasepsi, dan
konsultasi keluarga berencana dengan pelayanan KIE medis KB.
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
22
Berikut ini adalah data Pelayanan Keluarga berencana di wilayah Puskesmas Tempel II:
Grafik 13. Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kotrasepsi (MKJP) di Wilayah Puskesmas Tempel II Th 2019
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah peserta KB aktif dengan Metode Kontrasepsi jangka panjang yang tertinggi Desa Tambakrejo yaitu 37.2%, peserta terbanyak menggunakan IUD 24.3% sedangkan peserta terkecil di Desa Tambakrejo MOP 0,1% sedangkan Desa dengan Peserta KB aktif MKJP terendah di Desa Banyurejo 29.7%.
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
23
Grafik 14. Proporsi peserta KB Aktif Menurut Jenis Kotrasepsi (NON MKJP) di Wilayah Puskesmas Tempel II Th 2019
Dari data diatas dapat dilihat bahwa peserta KB aktif Non MKJP Desa Tertinggi di Desa Banyurejo yaitu 70.3% sedangkan peserta terendah di Desa Tembakrejo 62,8%.
3) Imunisasi
Imunisasi merupakan hal terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara efektif untuk memberikan kekebalan khususnya terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satunya penyakit campak yang sering kali menyerang anak dibawah usia lima tahun.
Berikut adalah capaian imunisasi di wilayah Puskesmas Tempel II tahun 2019.
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
24
Grafik 15. Pencapaian Imunisasi di Wilayah Puskesmas Tempel II Tahun 2019
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa capaian imunisasi di masing-masing desa sudah mencapai target renstra yaitu sebesar 95%. Terdapat dua desa yang capaian imunisasinya sudah 100% dan masih ada dua desa yang capaiannya sebesar 98,1% dan 99.2% yaitu desa Tambakrejo dan Pondokrejo. Hal ini dikarenakan masih ada orang tua yang tidak memperbolehkan anaknya untuk diimunisasi karena keyakinan.
a) Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar melalui perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah. Salah satu strategi pemerintah untuk meningkat derajat kesehatan anak sekolah yaitu dengan pemberian
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
25
imunisasi pada anak sekolah atau biasa disebut BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
Pada pelaksanaan BIAS, anak kelas 1 akan mendapatkan imunisasi DT sedangkan anak kelas 2 akan mendapat suntikan Td. Sebelum pelaksanaan BIAS diadakan pertemuan lintas sektor terlebih dahulu yaitu ke UPT Pelayanan Pendidikan, pertemuan guru UKS dan pertemuan kader. Diharapkan dengan adanya koordinasi yang baik dari pihak-pihak terkait, pelaksanaan BIAS dapat berjalan dengan lancar. Berikut hasil pelaksanaan BIAS November tahun 2019 di wilayah Puskesmas Tempel II :
Grafik 16. Hasil Bulan Imunisasi Anak sekolah Tahun 2019
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil imunisasi DT pada anak kelas 1 ada 98,8 % dan imunisasi Td pada anak kelas 2 ada 99.7%. Hal tersebut disebabkan karena pada waktu pelaksanaan BIAS di sekolah ada 2 siswa belum terimunisasi karena sakit dan 4 penolakan karena alasan agama. Untuk anak yang belum terimunisasi pada bulan November, sudah dilakukan
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
26
sweeping dengan mendatangi sekolah-sekolah. Ada juga beberapa anak yang diantar ke Puskesmas Tempel II untuk mendapatkan imunisasi DT maupun Td susulan.
Dengan adanya hasil BIAS tahun 2019 tersebut, Puskesmas Tempel II menghimbau kepada pihak sekolah dan masyarakat untuk lebih proaktif dalam pelaksanaan BIAS di tahun 2019 agar terbentuk imunitas global sehingga tidak terjadi wabah maupun KLB.
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
27
d. Pelayanan Gizi
Salah satu fungsi utama program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas adalah mempersiapkan, memelihara dan mempertahankan setiap orang agar mempunyai status gizi baik, dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat terwujud kalau setiap petugas dalam melaksanakan program gizi dilakukan dengan cara yang baik dan benar sesuai komponen-komponen yang harus ada dalam program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Surveilans Gizi, dan Pemberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat. Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, semesteran (6 bulan sekali) dan tahunan serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan Kejadian Luar Biasa (KLB) masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar gedung Puskesmas. Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah :
1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6-24 bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi (90 tablet) selama masa kehamilan
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
28
4. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga miskin yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah puskesmas
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi, KLB Gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Kegiatan yang dilakukan bulanan adalah :
1. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita (Penimbangan Balita) adalah pengukuran berat badan balita untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan balita.
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan Pemberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Hasil Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu selama tahun 2019 dapat diukur dari beberapa indikator yaitu K/S, D/S, dan N/D. K/S menunjukkan cakupan program posyandu yaitu jumlah balita di suatu wilayah posyandu yang memiliki KMS. D/S menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat terutama ibu balita dan balita dalam kegiatan posyandu. Diukur dari jumlah balita yang datang dan ditimbang di posyandu dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ada di suatu wilayah posyandu. Sedangkan N/D menunjukkan keberhasilan program yang diukur dari jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan jumlah balita yang datang di posyandu.
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
29
Grafik 17. Partisipasi Balita Menimbang di Posyandu Tahun 2019
Dari grafik diatas bahwa partisipasi masyarakat dalam memantau pertumbuhan Balita rata rata sudah baik khususnya anak umur 0-23 bulan sedangkan untuk seluruh balita 0-59 bulan di Desa Pondokrejo yang terendah yaitu 87.7% yang tertinggi di Desa Banyurejo yaitu 89.3%.
Grafik 18. Capaian Pemberian Tablet Fe Bagi Ibu Hamil di Masing Masing Desa Tahun 2019
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
30
Grafik diatas adalah cakupan pemberian Tablet Tambah Darah Fe 30 untuk ibu hamil hasil nya sudah 100 %, namun cakupan Fe 90 belum bisa 100%.
Kegiatan yang dilakukan setiap semester (6 bulan
sekali) adalah :
Pemberian Kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita adalah pemberian kaspusl vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan anak balita secara periodik yaitu :
1. Bayi usia 6-11 bulan diberikan vitamin A dosis 100.000 IU pada bulan Februari dan Agustus
2. Anak Balita usia 12-59 bulan diberikan vitamin A dosis 200.000 IU pada bulan Februari dan Agustus
Grafik 19. Cakupan Pemberian Vitamin A Tahun 2019
Dari grafik diatas diketahui bahwa hasil pemantauan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita pada tahun 2019 mencapai 100%. Cakupan pemberian vitamin A ini telah mencapai target Renstra yaitu sebesar 98%.
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
31
1. Pemantauan Status Gizi balita 2. Pemantauan konsumsi gizi
3. Pemantauan penggunaan garam beryodium Pemantauan Status Gizi
Pemantauan Status gizi dilaksanakan pada bulan Februari setiap tahunnya. Hasil Pemantauan status gizi ini menjadi gambaran masalah gizi balita di wilayah Puskesmas Tempel II. Adapun hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2019 sebagai berikut :
Grafik 20. Status Gizi Puskesmas Tempel II Tahun 2019
Grafik diatas menunjukan bahwa masalah Status Gizi di wilayah Puskesmas Tempel II masih perlu penanganan serius terutama di Balita Pendek dan sangat pendek yang angkanya masih cukup tinggi dan juga balita Gizi Buruk yang angkanya rata rata masih lebih dari 0,46 %. Strategi / upaya untuk mengurangi balita stunting: 1. Peningkatan KIE tentang PMBA
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
32
3. Pemberian PMT pada balita
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit meliputi pencegahan penyakit menular dan tidak manular. Penyakit menular terdiri DF, TBC, HIV/AIDS, siphilis, Kusta, diare, pneumonia(15), ISPA. Penyakit tidak menular terdiri dari Diabetes Mellitus, Hipertensi, ca nashopharyng, Ca paru, Ca panyudara, Ca cervic uteri, Infarc
miocard acute, gagal jantung, stroke, COPD, gagal ginjal kronis, angina pectoris, osteoporosis, kecelakaan lalu lintas, obesitas. Jumlah
kunjungan penyakit menular pada tahun 2019 sebagai berikut:
Grafik 21. Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap Tb Paru Bta+ Serta Keberhasilan Pengobatan
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
33
Grafik 22. Penderita Pnemonia Pada Balita Yang Di Temukan Dan Di Tangani
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Perkesmas adalah suatu bidang didalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan. Kegiatannya meliputi kegiatan didalam gedung (melakukan asuhan keperawatan di unit rawat jalan) dan di luar gedung (kunjungan rumah untuk kasus risiko tinggi dan perlu tindak lanjut)
Jenis kasus yang dikunjungi meliputi : Bumil risti, Neonatus risti, Nifas risti, lansia risti, psikosa, penatalaksanaan kasus (TBC), kurang gizi, sedangkan kasus terbanyak yang dikunjungi adalah bumil risti. Capaian kegiatan perkesmas pada tahun 2019 telihat pada grafik berikut ini:
Profil Puskesmas Tempel II Tahun 2020
34
Grafik 23. Capaian Kegiatan Perkesmas Tahun 2019