• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAYANAN KESEHATAN

Dalam dokumen Profil Kesehatan Tahun 2007 (Halaman 43-51)

Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan adalah :

1. Jumlah sarana kesehatan dasar dan sarana kesehatan rujukan. Dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan yang penting. Dari table Sarana Kesehatan dapat diketahui sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Demak pada tahun 2007 adalah sebagai berikut : 26

23 Rumah Bersalin swasta, 37 Balai Pengobatan swasta, 4 apotik milik pemda dan 14 milik swasta, dan 5 toko obat.

a. Puskesmas

Di Kabupaten Demak, distribusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah merata. Pada tahun 2007 jumlah puskesmas yang ada sebanyak 26 unit. Dari 26 unit tersebut 20 unit diantaranya rawat jalan, dan 6 unit ditunjang dengan pelayanan rawat inap.

Dengan demikian rata-rata rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 2,42. Ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 2 atau 3 puskesmas.

Sesuai dengan Inpres Kesehatan Nomor. 5 Tahun 1974, Nomor. 7 Tahun 1975, Nomor 4 Tahun 1976 dijelaskan bahwa satu unit Puskesmas Pembina ( Puskesmas Induk ) harus mencakup / melayani sekitar 30.000 penduduk. Jadi untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar dan meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Demak tahun 2007 minimal di butuhkan 35 unit Puskesmas.

Sehubungan dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB), diharapakan semua unit Puskesmas yang ada mampu memberikan pelayanan PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar). Sampai dengan tahun 2007 di Kabupaten Demak sudah 5 Puskesmas yang sudah mampu PONED yaitu Puskesmas Mijen I, Puskesmas Karangawen I, Puskesmas Guntur I, Puskesmas Dempet, dan Puskesmas Gajah.

b. Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu di Kabupaten Demak pada tahun 2007 berjumlah 52 buah. Ratio desa per puskesmas pembantu 4,7 dengan demikian setiap puskesmas pembantu rata-rata melayani 4 sampai 5 desa.

Ratio puskesmas pembantu terhadap puskesmas 2 yang berarti satu puskesmas rata-rata membawahi 2 puskesmas pembantu.

c. Rumah Sakit

Fasilitas lain yang memberikan layanan rujukan dan rawat inap di sebuah daerah yakni Rumah Sakit. Adapun jumlah rumah sakit di Kabupaten Demak pada tahun 2007 sebanyak satu buah yaitu RSD Sunan Kalijaga Demak.

d. Fasilitas Kesehatan di Puskesmas

Pada tahun 2007 jumlah puskesmas keliling darat roda empat sebanyak 30 buah dan mobil operasional di Dinas Kesehatan sebanyak 10 buah. Jumlah sepeda motor seluruhnya 131 buah. Dan di dukung juga sejumlah rumah dinas dokter, rumah dinas paramedis. Dengan adanya penambahan beberapa fasilitas seperti ini diharapkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dapat meningkat, demikian juga dengan kinerja tenaga kesehatan yang diberikan fasilitas kenderaan dinas.

e. Polindes

Jumlah Polindes di Kabupaten Demak tahun 2007 sebanyak 249 buah. Cakupan polindes aktif rata-rata kabupaten 45 %

sedangkan ratio Polindes per Puskesmas adalah 9,5 berarti rata-rata tiap puskesmas membawahi 9 - 10 polindes.

2. Tenaga Kesehatan

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.

a. Tenaga Medis

Tahun 2007 tercatat jumlah tenaga medis di Kabupaten Demak sebanyak 54 orang dengan perincian 42 orang dokter umum serta dokter gigi sejumlah 12 orang dengan rasio masing-masing per 100.000 penduduk yakni 3,9 untuk dokter umum dan 1,1 untuk dokter gigi. Sedangkan untuk rasio dokter keluarga belum dapat disajikan karena belum ada data yang masuk.

Bila dibandingkan dengan target pencapaian IS 2010, nampak bahwa rasio untuk tenaga dokter umum dan dokter gigi belum mencapai target ( dokter umum 40 per 100.000 penduduk, dokter gigi 11 per 100.000 penduduk).

Kurangnya tenaga medis di Puskesmas maka kebutuhan akan tenaga medis perlu diperhatikan. Adanya dokter PTT

masyarakat akan tenaga medis. Pada tahun 2007 jumlah dokter umum PTT sebanyak 13 orang, dann tidak ada dokter gigi PTT.

b. Tenaga Kefarmasian dan Gizi

Untuk tenaga kefarmasian, saat ini telah berjumlah 9 orang dengan rincian: apoteker 2 orang, dan Asisten Apoteker 7 orang.

Sementara itu, untuk tenaga gizi hingga tahun 2007 berjumlah 23 orang dengan klasifikasi pendidikan D III Gizi berjumlah 18 orang dan DI Gizi berjumlah 5 orang.

c. Tenaga Keperawatan

Tenaga kesehatan tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Rasio tenaga perawat di Kab.Demak hingga tahun 2007 mencapai 51,85 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga bidan sebesar 39,65 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IS 2010 untuk tenaga perawat sebesar 100 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga bidan untuk tenaga bidan adalah 117,5 per 100.000 penduduk. Dengan melihat angka ini maka rasio ini belum mencapai targe IS 2010.

Adapun tenaga keperawatan ini dapat dirinci menurut jenisnya yaitu jumlah perawat sebanyak 68 orang dengan jumlah lulusan terbanyak berasal dari SPK sejumlah 45 orang, D III keperawatan sebanyak 22 orang dan Sarjana Keperawatan sejumlah 1 orang.

Adapun jumlah tenaga bidan sebanyak 52 orang dengan klasifikasi pendidikan D III Kebidanan sejumlah 20 orang dan D I

untuk memenuhi kekurangan tenaga bidan maka direkrut bidan PTT, yang pada tahun 2007 jumlah bidan PTT tinggal berjumlah 1 orang, sebab tenaga bidan PTT yang lainnya telah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.

d. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi

Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Demak tahun 2007 mencapai 24 orang dengan rasio sebesar 16,77 per 100.000 penduduk. Sementara itu, pada tahun yang sama jumlah tenaga sanitasi telah mencapai jumlah 21 orang dengan klasifikasi pendidikan D III sebanyak 4 orang dan D I Sanitasi sebanyak 17 orang, dengan rasio sebesar 3,05 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IS 2010 maka kedua jenis tenaga tersebut masih sangat dibutuhkan mengingat target yang diharapkan adalah masing-masing 40 per 100.000 penduduk.

Dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan yang penting. Dari table Sarana Kesehatan dapat diketahui sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Demak pada tahun 2007 adalah : 1 rumah sakit daerah milik pemerintah daerah, 2 rumah sakit umum swasta, 26 puskesmas, 54 pustu, 39 pusling, 1225 posyandu, 249 polindes, 23 Rumah Bersalin swasta, 37 Balai Pengobatan swasta, 4 apotik milik pemda dan 14 milik swasta, dan 5 toko obat.

3. Jumlah Persalinan Yang ditolong oleh Petugas Kesehatan. Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes) merupakan salah satu upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih).

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2007 di Kabupaten Demak adalah sejumlah 23.914 persalinan (98,74%). Sedangkan sisanya dilakukan oleh dukun terlatih. Dibandingkan tahun 2006 persalinan nakes sebesar 96,59 % %, maka terjadi peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.

Gambar 12. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2005 – 2007

Dalam mengatasi permasalahan yang dapat mengakibatkan tingginya Angka Kematian Ibu di Kabupaten Demak, maka

PERSENTASE PERSALINAN OLEH NAKES TAHUN 2005-2007

90,36 96,18 98,74 86 88 90 92 94 96 98 100 2005 2006 2007

dikembangkanlah salah satu Puskesmas menjadi Puskesmas mampu PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar) yaitu Puskesmas yang telah dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ).

4. Jumlah bayi yang telah diimunisasi lengkap

Dari tabel Imunisasi dapat diketahui bahwa bayi yang telah diimunisasi BCG adalah sebesar 99,2 %, DPT 1 sebesar 96,5 %, DPT 3 sebesar 91,0 %, Polio 3 sebesar 92,0 %, Campak sebesar 91,1 % dan Hepatitis B3 sebesar 63,0 %.

Dari gambar di bawah terlihat bahwa cakupan UCI desa selalu mengalami peningkatan mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, walaupun pernah terjadi penurunan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.

Gambar 13. Cakupan UCI Desa Kabupaten Demak Tahun 20034 – 2007

PERSENTASE CAKUPAN DS / KEL UCI KAB.DEMAK 2003-2007

82.18 73.68 61.1 86.75 96.79 0 20 40 60 80 100 120 2003 2004 2005 2006 2007

BAB V

KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan Daerah yang berwawasan kesehatan bertolak dari kesadaran dan keyakinan bahwa kesehatan adalah hak azazi manusia. Kinerja Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Demak, khususnya yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dapat diketahui dari telah dilaksanakannya semua kegiatan yang ditunjang baik dari APBD II, APBD I maupun APBN dan Bantuan lainnya.

Kegiatan yang telah dapat dilaksanakan pada tahun 2007 bersumber APBD II telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan program yang direncanakan sebagaimana tertuang dalam keterangan Bab.2.

Sedangkan kegiatan yang dibiayai oleh APBN adalah : Program JPKMM pada tahun 2007 sebesar Rp 3.748.249.000 ,-

A. KINERJA RUMAH SAKIT DAERAH

Dalam dokumen Profil Kesehatan Tahun 2007 (Halaman 43-51)

Dokumen terkait