• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdiri dari pengertian dan ruang lingkup dari pelayanan prima secara keseluruhan dari berbagai aspek maupun spesifikasi terhadap pelayanan prima Polri serta perihal tugas pokok Kepolisian.

BAB III Brimob sebagai bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia

Terdiri dari Struktur Organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kedudukan Brimob di dalam lingkup Kepolisian Negara Republik Indonesia dilengkapi pula dengan tinjauan terhadap Undang – Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

BAB IV Pengamanan Demonstrasi Dalam Kasus Kenaikan Harga Bahan Bahar Minyak (BBM) Markas Komando Brigade Mobil Resimen II Pelopor

Terdiri dari bentuk penanganan, mekanisme penanganan dan faktor yang mempengaruhi pengamanan demonstrasi kenaikan harga bahan bakar minyak oleh Anggota Mako Brimob Resimen II Pelopor.

BAB V Penutup

Berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Dilengkapi juga dengan saran saran yang dapat membantu untuk dapat menjadikan pelayanan prima di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi lebih baik.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS MENGENAI PELAYANAN PRIMA LEMBAGA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Pengertian Pelayanan Prima

Perkembangan kehidupan masyarakat dewasa ini cenderung semakin kompleks. Hal ini ditandai dengan semakin beragam dan meningkatnya harapan masyarakat atas terpenuhinya kebutuhan pokok. Namun seringkali upaya pemenuhan harapan masyarakat tersebut dihadapkan dengan semakin terbatasnya sumber-sumber daya yang ada.

Pemenuhan harapan masyarakat ini pun dapat dikatakan sebagai bentuk sebuah pelayanan terhadap masyarakat tersebut agar tercapainya sebuah kepuasan dalam interaksi sosial. Standarisasi sebuah pelayanan yang baik adalah pelayanan yang memberikan kepuasan terhadap masyarakat sebagai tujuan pelayanan tersebut dibentuk dan meminimalisir kesalahan yang dibuat oleh si pemberi pelayanan. Semakin banyak respon kepuasan yang diberikan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut berhasil diterapkan dan untuk mencapai hal tersebut maka pelayanan yang diberikan harus bersifat maksimal atau dengan kata lain disebut dengan pelayanan prima.1

1

Sinambela, Sigit, Rusman, Akhmad, Didit, Djohan, Syaifudin,Reformasi Pelayanan Publik : Teori, Kebijakan, dan Implementasi,(Jakarta: Bumi Aksara,2006), h. 3.

Sebelum masuk kedalam pengertian pelayanan prima, terlebih dahulu menelaah pengertian dari sebuah pelayanan itu sendiri. Apa sebenarnya arti dari sebuah pelayanan ? maka jawabannya akan beraneka ragam dari banyak sumber, dan disini penulis akan menelaah sedikit demi sedikit pengertian yang beraneka ragam tersebut dan merangkumnya dalam sebuah kesimpulan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, arti pelayanan adalah :2(1) Perihal atau cara melayani, (2) Usaha melayani kebutuhan orang lain, (3) Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Kemudian pengertian lain dari pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik3.

Pengertian pelayanan pun dapat dikaitkan dengan istilah S.E.R.V.I.C.E :

1.Istilah pertama,

a. Self awarness : Menanamkan kesadaran diri, menanamkan

pelayanan dengan benar

b. Enthusiasm : Pelayanan dengan penuh gairah

c. Reform : Memperbaiki kinerja pelayanan

d. Value : Pelayanan dengan nilai tambah

2

Kbbi.web.id, diunduh pada tanggal 10 November 2015 pukul 22.12 wib

3

Sinambela, Sigit, Rusman, Akhmad, Didit, Djohan, Syaifudin,Reformasi Pelayanan Publik : Teori, Kebijakan, dan Implementasi, h. 5.

e. Impressive : Penampilan menarik

f. Evaluation : Mengevaluasi layanan

2. Istilah kedua,

a. Self Esteem : Nilai pada diri sendiri

b. Exceed Expectation : Melampaui harapan pelanggan

c. Recover : Merebut kembali

d. Vision : Visi

e. Improve : Peningkatan

f. Care : Perhatian

3. Istilah ketiga,

a. Self Awareness & Self Esteem : Kesadaran dalam tugas dan menjaga

martabat diri dan pelanggan

b. Emphaty & Enthusiasm : Empati dan gairah

c. Vision & Victory : Visi dan kemenangan semua pihak

d. Initiative & Impressive : Inisiatif dan mengesankan

e. Care & Cooperative : Pengertian dan kerjasama yang baik

f. Empowerment & Evaluation : Pemberdayaan diri dan evaluasi4

Dalam suatu pelayanan, tentulah kualitas pelayanan merupakan hal yang penting untuk dipertahankan. Kualitas pelayanan berhubungan erat

4

Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima, (Bandung : Graha Ilmu, 2010), cet. ke 1, hal. 15-16.

dengan pelayanan yang sistematis dan komprehensif yang lebih dikenal dengan konsep pelayanan prima.Pelayanan primaadalah5 pelayanan yang diberikan kepada pelanggan (masyarakat) minimal sesuai denganstandar pelayanan (cepat, tepat, akurat, murah, ramah).

Adapun beberapa pendapat para ahli dalam mengemukakan pengertian dari pelayanan prima sendiri, diantaranya:

1) Menurut Philip Kottler6, “ Pelayanan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang bermanfaat atau yang diberikan oleh satu atau beberapa pihak kepada pihak lain untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan yang pada dasarnya bersifat berwujud dan tidak akan menimbulkan kepemilikan apapun kepada yang menerimanya.

2) Menurut AS. Moenir7, “ Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung diterima. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang lain agar masing-masing memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mendapat kepuasan

5

Sedarmayanti,Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (mewujudkan pelayanan prima dan kepemerintahan yang baik,(Bandung : Refika Aditama, 2009),h. 248

6

Philip Kottler, Marketing Management : Analisis Planning, Implementation and Control, Eight Edition, New Jersey,(Prentice Hall, 1994), h. 446

7

AS. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), cet. Ke-4, h.17

3) Sedangkan menurut H.N. Casson8, mendefinisikan pelayanan sebagai tindakan yang dinyatakan atau dikerjakan untuk menyenangkan, mencari petunjuk atau memberi keuntungan kepada pembeli dengan tujuan menciptakan good will atau nama baik serta peningkatan penjualan serta pendapatan

4) Pelayanan menurut Atep Adya Brata9 adalah segala usaha penyediaan fasilitas dalam rangka mewujudkan kepuasan para calon pembeli atau pelanggan sebelum atau sesudah terjadinya transaksi

5) Definisi pelayanan menurut Ivancevich, Corenzi, Skinner dan Erosby (1997 : 448)10“ Pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata 6) Sedangkan definisi pelayanan yang lebih rinci diberikan Gronross11 adalah

“ Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.

8

Herbert N. Casson, Petunjuk Praktis Dalam Berusaha, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), h.13

9

Atep Adya Brata, Bisnis dan Hukum Perdata dagas SMK,(Bandung: Armico, 1999), h. 93

10

Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pengembangan: Model Konseptual,Penerapan Citizens Character & Standar Pelayanan Minimal, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), cet. Ke-1, h.2

11

Ratminto , Manajemen Pengembangan,Model Konseptual,Penerapan Citizens Character & Standar Pelayanan Minimal, h. 3

Adapun pendapat lain yang mendefinisikan bahwa pelayanan prima merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, dimana diharapkan masyarakat dapat puas terhadap layanan yang diberikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan prima dapat ditandai dengan adanya pengabdian kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat.12

Hal yang melekat dalam pelayanan prima yaitu diantaranya: Keramahan

a. Kredibilitas b. Akses

c. Penampilan Fasilitas

d. Kemampuan Dalam Menyajikan Pelayanan.

Pelayanan prima dilakukan tidak lain untuk memberikan kepuasan bagi pengguna jasa, karena itu penyelenggaraannya membutuhkan asas-asas pelayanan. Dimana pelayanan prima pun berpedoman kepada asas-asas pelayanan publik menurut KEPMENPAN Nomor 63 Tahun 2003 sebagai berikut:

a. Transparansi.

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membu-tuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas

12

Putri Diati Yanuarsasi, Heru Ribawanto, Stefanus Pani Rengu, Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol.2No. 1,Universitas Brawijaya,h. 183

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan per-undang-undangan.

c. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

d. Partisipatif

Mendorong peran serta masya-rakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebu-tuhan dan harapan masyarakat.

e. Kesamaan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.

f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.13

B. Ruang Lingkup Pelayanan Prima

Sebuah pelayanan prima masih masuk kedalam lingkup pelayanan publik, hanya saja pelayanan prima lebih ditingkatkan kepada bentuk pelayanan publik dengan memfokuskan kepada kinerja yang maksimal. Ruang lingkup pelayanan prima pun dapat dilihat pada pasal 5 Undang – Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dimana ruang lingkup pelayanan

13

Sedarmayanti,Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (mewujudkan pelayanan prima dan kepemerintahan yang baik,h. 248

publik terdiri dari pelayanan barang publik, pelayanan jasa dan pelayanan administratif. Untuk mengetahui lebih lanjut masing-masing penjelasan dari pelayanan barang publik, pelayanan jasa dan pelayanan administratif dapat dilihat sebagai berikut :14

1. Pelayanan Barang Publik :

a. Meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata dan sektor strategis lainnya

b. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah

c. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan

d. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan

14

negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi kesediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan15

2. Pelayanan Jasa Publik :

a. Penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah

b. Penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan

c. Penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan16

3.Pelayanan Administratif :

a. Tindakan administrasi pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan

15

Pasal 5 ayat (1), (2), (3), Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

16

perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda warga negara

b. Tindakan administratif oleh instansi non pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan17

Apabila ditelaah lebih dalam ruang lingkup pelayanan publik menurut Undang-Undang Pelayanan Publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dalam ruang lingkup tsb, termasuk pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

Dari ketiga kategori ruang lingkup pelayanan publik diatas, ruang lingkup pelayanan prima masuk kedalam golongan pelayanan jasa publik dan pelayanan administrasi. Dimana penyedia dalam pelayanan jasa bisa dari instansi pemerintah ataupun badan usaha yang modal pendirian sebagian ataupun seluruhnya bersumber dari kekayaan negara atau kekayaan daerah yang kekayaannya terpisah dari kekayaan negara.

Dalam melaksanakan pelayanan, pemerintah membentuk Organisasi Penyelenggara. Penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara,

17

korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undangundang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan. Penyelenggara dan seluruh bagian organisasis penyelenggara bertanggung jawab atas ketidakmampuan, pelanggaran, dan kegagalan penyelenggaraan pelayanan.

Selanjutnya secara lebih rinci Lembaga Administrasi Negara menyebutkan bahwa sebagai suatu disiplin dan sistem, ruang lingkup pelayanan publik yang bersifat prima meliputi hal-hal berikut :18

1. Tata Nilai

Menyangkut nilai kultural, spiritual, etika, falsafah hidup yang menjadi dasar dan tujuan serta acuan prilaku dari sistem dan proses adminstrasi pubik.

2. Organisasi Pemerintahan Negara

Terdiri dari organisasi lembaga eksekutif (pemerintah), legislatif (badan perwakilan rakyat), yudikatif (badan peradilan),dan lembaga-lembaga negara lainnya yang diperlukan serta saling berhubungan dalam rangka penyelenggaraan negara, termasuk organisasi kesekretariatan lembaga-lembaga tersebut.

18

Wirman Syafri, Studi Tentang Administrasi Publik, (Jatinangor : Erlangga, 2012), cet.ke 1, hal. 114 - 115

3. Manajemen Pemerintahan Negara

Meliputi kegiatan pengelolaan pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan dan wilayah pemerintahan, merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pemerintahan, seperti pengelolaan kebijakan, perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian, pelayanan, pengawasan, dan pertanggungjawaban hasil-hasilnya dari setiap atau keseluruhan organisasi pemerintahan negara.

4. Sumber Daya Aparatur

Sumber daya manusia sebagai unsur dominan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan negara, pengelolaan dan pembinaannya mendapat perhatian dalam keseluruhan aspek dan dimensinya, mulai dari recruitmen, pengembangan kompetensi, pengembangan karier, dan kesejahteraan serta pemensiunannya.

5. Sistem dan Proses Kebijakan Negara19

Sistem dan Proses Kebijakan negara, peran administrasi publik terutama dalam fungsi dan proses: (a) perumusan kebijakan, (b) penetapan kebijakan, (c) pelaksanaan kebijakan, (d) pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan, (e) penilaian hasil (evaluasi kinerja) pelaksanaan berbagai kebijakan dalam berbagai aspek

19

kehidupan masyarakat (sosial, ekonomi, politik, hukum, agama, lingkungan hidup, dan lain sebagainya

6. Posisi, Kondisi, dan Peran Masyarakat Bangsa Dalam Bernegara

Negara didirikan oleh rakyat bangsa untuk mencapai tujuan bersama sehingga rakyatlah pemilik kedaulatan. Dengan demikian, organisasi dan manajemen pemerintah tidak dapat mengabaikan aspirasi dan peran masyarakat atau rakyat dalam penyelenggaraan pemerintah negara.

7. Hukum Administrasi Publik

Menyangkut dimensi hukum yang bertalian dengan pengaturan sistem dan proses penyelenggaraan negara, termasuk mengenai eksistensi, tugas, fungsi lembaga – lembaga pemerintahan negara, saling berhubungan satu sama lain dimaksudkan agar kelembagaan negara tersusun dan terselenggara secara efisien, proporsional, efektif dan legitimate.20

C. Tugas Pokok Kepolisian

Tugas pokok kepolisian negara Republik Indonesia telah jelas dicantumkan didalam pasal 30 ayat (4) Undang-Undang Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 pada amandemen ketiga yang berbunyi, “ Kepolisian

Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan

20

ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani

masyarakat, serta menegakan hukum.” Kemudian lebih dispesifikasikan

kembali tugas kepolisian didalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Tugas pokok Kepolisian seperti tercantum pada pasal 13 Undang-Undang Polri adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan pada masyarakat. Kemudian dijelaskan lebih rinci mengenai tugas pokok Kepolisian, dimana Kepolisian bertugas :21

1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

2. Menyelenggarakan segala kegiatan dan menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dijalan.

3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.

4. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

6. Melakukan kordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil,dan bentuk – bentuk pengamanan swakarsa.

21

7. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya.

8. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik, dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian.

9. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

10.Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang.

11.Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.

12.Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih dalam lagi kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menyelenggarakan tugasnya, diantaranya :22

1. Menerima laporan dan/atau pengaduan

2. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum

22 Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

3. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat

4. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa

5. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian

6. Melaksanakan pemeriksaan khsusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan

7. Melakukan tindakan pertama ditempat kejadian

8. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya saat memotret seseorang 9. Mencari keterangan dan barang bukti

10.Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional

11.Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat

12.Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat

13.Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu23

Dari pemaparan tugas Kepolisian sendiri dapat dilihat bahwa keseluruhan tugas yang dicantumkan adalah untuk kepentingan masyarakat demi tercapainya keamanan dan ketertiban masyarakat. Dan secara nyata pun dapat terlihat bahwa fungsi kepolisian yang tertulis didalam Undang-Undang Kepolisian telah sesuai

23 Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

dengan keinginan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

D. Pengertian Pelayanan Demonstrasi

Sebelum masuk kepada pengertian atau maksud dari pelayanan demonstrasi, terlebih dahulu akan dipaparkan pengertyian dari pelayanan dan demonstrasi itu sendiri. Di awal pembahasan skripsi ini, penulis telah memberikan beberapa pengertian tentang 91pelayanan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pelayanan adalah : (1) Perihal atau cara melayani, (2) Usaha melayani kebutuhan oranglain, (3) Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa. Kemudian pengertian lain dari pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

Masuk kedalam pengertian dari Demonstrasi atau Unjuk Rasa yang terdapat pada Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan

Pendapat di Muka Umum, yaitu “Unjuk Rasa atau Demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran.24

Selain itu pengertian lain dari Unjuk Rasa atau Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang didepan umum. Biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau menentang

24 Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum

kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.25

Dapat disimpulkan bahwa sebuah pelayanan demonstrasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekumpulan orang didepan umum untuk menyatakan pendapat sebagai upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.

Pada 17 November 2014, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM. Premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, sedangkan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Menurut pemerintah, pengurangan subsidi BBM akan memberikan ruang fiskal hingga Rp 100 triliun. Menurut menteri keuangan Bambang Brodjonegoro, pemerintah akan memberikan kompensasi berpa bantuan langsung senilai Rp 200 ribu per bulan yang akan disalurkan kepada 15,5 juta keluarga. Kenaikan ini terjadi beriringan dengan turunnya harga minyak dunia secara drastis sejak Juni 2014.26

E. Satuan II Pelopor dari Masa ke Masa

1. Awal Berdirinya Satuan Brimob (Korps Baret Biru)

Pasukan semi militer dan militer serta polisi tugas khusus awal mulanya dibentuk oleh Jepang yang bertujuan untuk memenuhi kekurangan tenaga manusia untuk mendukung kepentingan perangnya. Kekurangan tenaga

25

https://id.wikipedia.org/wiki/Unjuk_rasa , diunduh pada tanggal 24 April 2016 Pukul 22.56 WIB.

26

https://id.wikipedia.org/wiki/Harga_bahan_bakar_minyak_di_Indonesia , yang diunduh pada tanggal 15 Mei 2016 pukul 9.45 WIB

ini disebabkan karena kekalahan pada perang sejak awal tahun 1943 dalam pertempuran laut di sekitar Midway dan laut karang. Jatuhnya kepulauan Saipan ke tangan Ameria menimbulkan keresahan masyarakat Jepang serta hilangnya kapal-kapal angkut dan kapal perang Jepang seiring dengan terpukul mundurnya mereka dari Paua Nugini, Kepulauan Salomon dan Kepulauan Marshall.27

Atas dasar kekalahan tersebutlah pada awal Maret 1943 akhirnya diresmikan berdirinya Seinendan atau Barisan Pemuda, Gakutotai atau Barisan Pelajar, Keibodan atau Barisan Bantu Polisi, Pembantu Prajurit Jepang (Heiho) dan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (Peta). Pada zaman pendudukan Jepang ini, Kepolisian (Keisatsutai) mempunyai pasukan polisi dengan tugas-tugas khusus, yang dinamakan Tokubetsu Keisatsu Tai (Polisi Istimewa) dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berubah nama menjadi Polisi Istimewa (PI) atau Pasukan Polisi Perjuangan (P-3) yang dibentuk di tiap-tiap Karesidenan.

Polisi istimewa ini merupakan satu-satunya badan kepolisian bentukan Jepang yang tetap dipertahankan untuk memegang senjata, memainkan peranannya memperkuat Barisan Perjuangan Rakyat menentang penjajahan dan menjadi cikal bakal terbentuknya Mobrig atau yang dikenal dengan Brigade Mobil Polri (Brimob). Pada tanggal 14 November 1946 Perdana

27 Hari Supriyadi, Satuan II Pelopor : Pengawal Setia yang Tangguh dan Dapat Diandalkan, (Bogor: Satuan II Pelopor, 2010) cet.ke I, h. 17- 18

Menteri Sutan Sjahrir membentuk Mobile Brigade (Mobrig) sebagai ganti pasukan Polisi Istimewa dan tanggal ini pula ditetapkan sebagai hari jadi Korps Baret Biru.28

Dalam kapasitasnya ini Mobrig telah banyak menghadapi berbagai gejolak didalam negeri, diantaranya menumpas pelaku Peristiwa Madiun di Madiun dan Blitar Selatan dakam Operasi Trisula, Penumpasan DI/TII di

Dokumen terkait