B. Masalah Yang Berkaitan Dengan Ciri dan Sifat Dari Sistem Penerbitan Terbitan Berseri
8. Daerah nomor standar Tanda baca
2.8 Pelayanan Terbitan Berseri .1 Sistem pelayanan
Tugas perpustakaan perguruan tinggi yaitu memberikan pelayanan pada seluruh aktivitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, staf pengajar, peneliti, dan staf administrasi. Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan perpustakaan dengan baik, maka perpustakaan harus dapat menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dikatakan demikian karena bahan pustaka merupakan
sumber informasi yang sangat penting bagi mahasiswa dalam penyelesaian tugas yang telah diberikan oleh dosen, bagi staf pengajar untuk keperluan mengajar, sedangkan bagi peneliti untuk menyelesaikan tugas penelitian yang sedang dilakukannya. Sistem layanan yang diterapkan suatu perpustakaan tergantung pada ketentuan serta kebijakan perpustakaan tersebut.
1. Sistem Layanan Terbuka (open access).
Sistem layanan terbuka memungkinkan pengguna untuk mengambil langsung bahan pustaka ke rak. Hal ini sesuai seperti yang dimuat dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 71) bahwa: “Layanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang memungkinkan pengguna menelusur jajaran koleksi penempatan relatif akan lebih menguntungkan karena pengguna memiliki kesempatan menemukan pustaka lain yang berkaitan dengan pustaka yang dibutuhkannya”.
2. Sistem Layanan Tertutup (Closed Access) Layanan tertutup adalah suatu sistem layanan yang tidak memungkinkan pengguna perpustakaan masuk ke ruang koleksi. Sistem ini menyimpan koleksi tesis, karya ilmiah serta koleksi audiovisual, sehingga pengguna tidak mengambil sendiri koleksi tersebut tetapi akan dibantu oleh petugas bagian sirkulasi.
Sistem layanan terbuka
Sistem layanan terbuka merupakan salah satu siatem layanan perpustakaan. Menurut Lasa (1994: 5), “Suatu layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguan perpustakaan untuk mencari, memilih dan menggunakan koleksi sesuai yang dibutuhkannya.
Dalam menjalankan sistem terbuka perpustakaan ada kemungkinan hal yang terjadi di dalam pelaksanaannya. Sistem layanan terbuka memiliki keuntungan dan kerugian antara lain:
Keuntungan:
1. Kartu- kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang
menggunakanya. Pada umumnya mereka langsung menuju rak buku untuk memilih sendiri.
2. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan, Pustakawan hanya mencatat dan kemudian
mengembalikan buku-buku yang telah dibaca di tempat maupun yang dikembalikan hari ini.
3. Judul-judul yang diketahui dan dibaca lebih banyak.
4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang di pinjam, nama dan alamat peminjam.
5. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu dia dapat memilih judul lain yang relevan.
6. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam
Kerugian:
1. Frekuensi kerusakan lebih besar
2. Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar.
3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving.
4. Pemula yang datang ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering bingung. (Lasa, 1994: 5)
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa sistem layanan terbuka adalah dengan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari, memilih dan menggunakan koleksi sesuai dengan kebutuhanya. Sehingga tugas petugas layanan perpustakaan menjadi ringan karena petugas tidak lagi megambil koleksi dari rak. Namun dengan sitem layanan terbuka perpustakaan membutuhkun ruangan yang luas dan keamanan yang aktif dan baik untuk mengatasi kemungkinan koleksi hilang. Sistem layanan tertutup
Perpustakaan juga dapat menerapkan sistem layanan tertutup di perpustakaan yaitu bahwa didalam perpustakaan tidak memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari, memilih serta menggunakan koleksi sesuai dengan kebutuhannya. Petugas layanan yang berperan penuh dalam mencari, mengambil serta melayani sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan.
Menurut Lasa (1994: 5) “Layanan tertutup adalah suatu layanan yang tidak kemungkinan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi ingin di pinjam dapat dipilih melalui daftar/katalog yang tersedia koleksinya akan diambil oleh petugas.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan tertutup adalah petugas layanan yang bertugas penuh dalam melayani sesuai kebutuhan akan koleksi pengguna, pengguna hanya mencatat pada kertas form yang disediakn berdasarkan data dari katalog.
Keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaan sistem tertutup antara lain: Keuntungan:
1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat.
2. Susunan buku lebih teratur dan tidak mudah rusak
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem layanan terbuka
4. Tidak memerlukan meja baca di ruang koleksi Kerugian:
1. Banyak energi yang terserap di bagian sirkulasi ini
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar atau dipinjam
3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan misalnya salah pengertian antara petugas dan peminjam
4. Antrian peminjam maupun mengembalikan buku di bagiana ini sering berjubel, keadaan ini berarti membuang waktu. (Lasa, 1994: 4)
Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa dalam pelaksanaan sistem layanan tertutup dengan tidak memperbolehkan pengguna mengambil koleksi yang dibutuhkan harus melalui petugas. Hal ini kerapian dan keamanan koleksi lebih terjamin, namun pelayanan ini membutuhkan energi yang banyak dan kurang memberikan kepuasan bagi pengguna perpustakaan.
2.8.2 Jenis-Jenis Pelayanan Perpustakaan: 1. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi sangat penting disuatu perpustakaan karena berhubungan secara langsung dan banyak dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Layanan sirkulasi merupakan kegiatan yang berhubungan langsung kepada pengguna dalam hal peminjaman serta pengembalian bahan pustaka. Layanan sirkulasi yang memberikan kesempatan kepada pengguna untuk meminjam bahan pustaka untuk di pergunakan di luar perpustakaan serta mengkoordinir kegiatan peredaran bahan pustaka.
Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 73) menyatakan bahwa tujuan dari layanan sirkulasi antara lain:
- Memungkinkan pengguna menggunkan bahan pustaka secara tepat guna. - Memungkinkan pengguna mengetahui bahan pustaka yang dipinjamkan. - Mengetahui siapa yang meminjam bahan pustaka tersebut.
- Menjamin kembalinya bahan pustaka yang dipinjam.
- Mendapatkan data-data yang kuantitatif kegiatan layanan sirkulasi.
Untuk melaksanakan pelayanan sirkulasi, hendaknya perpustakaan memperhatikan dasar- dasar pelyanan berikut ini:
a. Pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat b. Prosedur dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana c. Keamanan bahan pustaka dapat terjamin
d. Pelanggaran dapat diketahui dengan segera
e. Pencatatan kegiatan dilakukan secara teratur. ( Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 2004: 81)
Layanan sirkulasi diperpustakaan dapat dibedakan berdasarkan sistem penyelenggaraan dan jenis pekerjaan layanan sirkulasi tersebut, antara lain:
a. Menurut sistem penyelenggaraanya, layanan sirkulasi dapat dibedakan ke dalam dua jenis:
1. Layanan dengan sistem terbuka
Pelayanan sirkulasi yang tidak memungkinkan para pemakai secara langsung memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki.
2. Layanan dengan sistem tertutup
Pelayanan sirkulasi yang tidak memungkinkan pemakai memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang disediakan. Pengambilan bahan pustaka yang dikehendaki dilakukan oleh petugas.
b. Menurut jenis pekerjaanya, layanan sirkulasi dapat dibedakan 1. Peminjaman
Layanan sirkulasi berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai meminjam bahan pustaka.
2. Pengembalian
Layanan sirkulasi berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamkanya.
3. Penagihan
Layanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman dilampaui.
4. Pemberian sanksi
Layanan sirkulasi berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai serta pemberian sanksi
5. Bebas pinjam
Layanan sirkulasi berupa kegiatan pemeriksaan tanda bukti bahwa pemakai tidak lagi mempunyai pinjaman.
6. Statistik sirkulasi
Layanan sirkulasi berupa pengumpulan data kegiatan sirkulasi sebagai bahan untuk pembuatan statistik perpustakaan.
Untuk mencapai tujuan pelayanan sirkulasi tersebut di atas, pelayanan sirkulasi harus dapat melaksanakan fungsinya secara baik, menurut Sulistyo, Basuki (2000: 257) fungsi sirkulasi adalah:
a. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan
b. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggota dan pengunduran diri anggota perpustakaan.
c. Meminjamkan serta mengembalikan buku serta memperpanjang waktu peminjaman.
d. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan
e. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.
f. Tugas yang berkaitan dengan buku, khusunya buku rusak dan hilang. g. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman.
h. Membuat statistik peminjaman. i. Peminjaman antar perpustakaan.
j. Mengawasi urusan penitipan tas, jas , mantel, dan sebagainya. k. Tugas lainya terutama yang berkaitan dengan peminjaman.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa layanan sirkulasi penting pada perpustakaan karena layanan sirkulasi bertugas bertanggungjawab tas semua berkas peminjaman dan pengembalian buku atau bahan pustaka baik di dalam maupun di luar perpustakaan dan segala yang berkaitan dengan buku bahkan antar perpustakaan.