• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DATA

3. Pelesapan (Elipsis)

Penghilangan satuan lingual tertentu yang telah disebutkan sebelumnya merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang disebut pelesapan atau elipsis. Unsur atau satuan lingual yang dilesapkan dapat berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat.

Pelesapan atau elipsis dalam teori wacana umum berguna untuk mengejar kepraktisan dan efisiensi komunikasi dengan tetap menjaga kepaduan wacana dengan cara merangsang pembaca untuk mengasosiasikan dan menghubungkan pikirannya terhadap hal-hal yang diungkapkan secara linguistis dalam wacana. Berikut ini adalah data pemakaian bentuk sifar sebagai penanda keterpaduan dalam wacana infotainmen silet

(17) Brigjen Indraditanus, direktur 4 Mabes Polri menetapkan status Ahmad Akbar sebagai tersangka karena terbukti memakai sabu, dan Ø Fakhri Akbar masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO karena dikamarnya di kawasan megapolitan Cinere Jawa Barat ditemukan 1,2 gram cokain (38/TDJ/12/Nov/2008)

Data (17) unsur yang dilesapkan adalah satuan lingual kata menetapkan. Dalam data (17) pelesapan digunakan untuk efektifitas dan efisien dalam berbahasa. Jika dituliskan secara lengkap, bentuk wacana itu dapat dilihat pada kalimat di bawah ini.

Brigjen Indraditanus, direktur 4 Mabes Polri menetapkan status Ahmad Akbar sebagai tersangka karena terbukti memakai sabu, dan menetapkan Fakhri Akbar masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO karena dikamarnya di kawasan megapolitan Cinere Jawa Barat ditemukan 1,2 gram cokain.

Pelesapan dalam sebuah wacana tidak hanya berupa pelesapan kata, tetapi juga dalam satuan lingual berupa frasa. Pelesapan berupa frasa dapat dilihat pada data (18)

(18) Akibat banjir air pasang banyak warga yang memilih tinggal dan bertahan di tempat pengungsian. Ø Banyak warga takut kembali kerumah, sementara yang lain rumahnya sudah roboh dan rusak diterpa gelombang pasang. Kondisi para warga yang mengungsi sungguh memprihatinkan, karena tidak ada listrik dan air bersih, bahkan anak-anak dan bayi terpaksa tidur dalam kegelapan (19/TDJ/12/Nov/2008)

Data (18) mengalami pelesapan sataun lingual yang berupa frasa, yaitu Akibat banjir air pasang. Pelesapan yang terjadi pada data (18) berfungsi untuk mengaktifkan pikiran pembaca terhadap hal-hal yang tidak diungkapkan dalam satuan bahasa. Dengan demikian, apabila kalimat itu dituliskan kembali dalam bentuknya yang lengkap tanpa pelesapan dapat dipresentasikan menjadi seperti dibawah ini

Akibat banjir air pasang banyak warga yang memilih tinggal dan bertahan di tempat pengungsian. Akibat banjir air pasang Banyak warga takut kembali kerumah, sementara yang lain rumahnya sudah roboh dan rusak diterpa gelombang pasang. Kondisi para warga yang mengungsi sungguh memprihatinkan, karena tidak ada listrik dan air bersih, bahkan anak-anak dan bayi terpaksa tidur dalam kegelapan

Pelesapan yang terjadi tidak hanya berupa kata dan frasa, tetapi bisa juga satuan lingual berupa klausa. Pelesapan satuan lingual klausa dapat dilihat pada data (19) berikut ini

(19) Perjalanan hari ini dipahami Luna sebagai masa lalu yang tidak mudah dikejar. Populeritasnya sebagai selebritis yang laris manis dengan tingkat kesibukan yang kelewat ketat, membuat Luna Maya terlewat menyadari bahwa ibunya hanya seorang diri dirumah hanya ditemani Duli sang kakak. Bahkan, Ø membuatnya merindukan wanita yang disayanginya tersebut (76/HI/22/Des/2008)

Data (19) mengalami pelesapan satuan lingual yang berupa klausa, yaitu Populeritas Luna Maya sebagai selebritis yang laris manis dengan tingkat kesibukan yang kelewat ketat. Pelesapan yang terjadi pada data (19) apabila kalimat itu kembali dituliskan dalam bentuknya yang lengkap tanpa pelesapan dapat dipresentasikan menjadi seperti di bawah ini

Perjalanan hari ini dipahami Luna sebagai masa lalu yang tidak mudah dikejar. Populeritas Luna Maya sebagai selebritis yang laris manis dengan tingkat kesibukan yang kelewat ketat membuatnya terlewat menyadari bahwa ibunya hanya seorang diri dirumah hanya ditemani Duli sang kakak. Bahkan Populeritas Luna Maya sebagai selebritis yang laris manis dengan tingkat kesibukan yang kelewat ketat membuatnya merindukan wanita yang disayanginya tersebut.

4. Perangkaian (Konjungsi)

Kohesi gramatikal lainnya adalah konjungsi. Konjungsi merupakan penghubung dua unsur, baik yang berupa frasa, klausa, kalimat, atau paragraf. Yang dimaksud dengan relasi konjungsi pada penelitian ini adalah relasi dua unsur bahasa, baik antarklausa, antarkalimat, maupun antarparagraf. Berikut pemakaian relasi konjungsi sebagai alat kohesi gramatikal yang ditemukan dalam wacana Infotainment Silet di RCTI.

a. Sebab-Akibat

Sebab dan akibat merupakan dua kondisi yang berhubungan. Hubungan sebab-akibat terjadi apabila salah satu proposisi menunjukkan penyebab terjadinya suatu kondisi tertentu yang merupakan akibat atau sebaliknya (Abdul Rani, Bustanul Arifin, dan Martutik, 2006: 122). Penanda konjungsi sebab- akibat yang ditemukan seperti data di bawah ini.

(20) Sebagai pasien yang baru keluar dari ruang perawatan dengan serangkaian operasi besar, sangat wajar jika Gugun membutuhkan

waktu panjang untuk sampai pada kondisi semula. Oleh sebab itu, Gugun harus menjalani fisioterapi secara rutin untuk mempertemukan kembali daya hidupnya yang sempat berada di titik terrendah... (36/SYDAG/23/Nov/2008)

(21) Perjalanan hidup sekaligus pergumulan Olga dalam mengejar karir tidak bisa dilepaskan dari peranan ibundanya yang melimpahkannya dengan doa. Akibatnya, Olga selalu tak kuasa menahan air mata setiap menginggat ketulusan sang ibunda dalam memberi sokongan batin untuk karirnya (87/HI/22/Des/2008)

Konjungsi sebab-akibat pada data (20) yaitu oleh sebab itu Satuan lingual kata oleh sebab itu menunjukkan hubungan sebab-akibat. Proposisi Sebagai pasien yang baru keluar dari ruang perawatan dengan serangkaian operasi besar, sangat wajar jika Gugun membutuhkan waktu panjang untuk sampai pada kondisi semula menjadi konstituen penyebab, sedangkan proposisi Gugun harus menjalani fisioterapi secara rutin untuk mempertemukan kembali daya hidupnya yang sempat berada di titik terrendah sebagai konstituen akibat.

Pada data (21) menandakan adanya hubungan akibat-sebab, penanda konjungsi tersebut adalah kata akibat. Preposisi Perjalanan hidup sekaligus pergumulan Olga dalam mengejar karir tidak bisa dilepaskan dari peranan ibundanya yang melimpahkannya dengan doa sebagai konstituen penyebab, dan Olga selalu tak kuasa menahan air mata setiap menginggat ketulusan sang ibunda dalam memberi sokongan batin untuk karirnya sebagai konstituen akibat.

b. Pertentangan

Hubungan pertentangan terjadi apabila ada dua proposisi/ide yang menunjukkan pertentangan atau kekontrasan. Untuk menyatakan hubungan pertentangan dapat digunakan kohesi konjungsi pertentangan (Abdul Rani,

Bustanul Arifin, dan Martutik, 2006: 120). Konjungsi pertentangan ditandai dengan satuan lingual tetapi dan namun. Penggunaan konjungsi pertentangan dapat dilihat pada data (22) di bawah ini.

(22) Empat bulan mendampingi suami yang terlelap dalam ketidaksadaran di Singapura, lalu lima hari di rumah menjaga perjalanan mengetik kesembuhan total, membuat Ana Maria selalu berada dalam ruang perasaan yang bercampur aduk antara sedih, kesepian, dan putus asa, kadang ada timbul rasa sendiri didiri Ana. Tetapi Ana Marisa tak akan menyerah demi cintanya pada sang suami. (42/SYDAG/23/Nov/2008)

Konjungsi tetapi pada data (22) mengandung makna pertentangan, yaitu proposisi Empat bulan mendampingi suami yang terlelap dalam ketidaksadaran di Singapura, lalu lima hari di rumah menjaga perjalanan mengetik kesembuhan total, membuat Ana Maria selalu berada dalam ruang perasaan yang bercampur aduk antara sedih, kesepian, dan putus asa, kadang ada timbul rasa sendiri didiri Ana dipertentangkan dengan preposisi Ana Marisa tak akan menyerah demi cintanya pada sang suami..

c. Harapan (optatif)

Hubungan optatif terjadi apabila ada ide atau proposisi yang mengandung suatu harapan atau doa (Abdul Rani, Bustanul Arifin, dan Martutik, 2006: 123). Satuan lingual penanda konjungsi harapan antara lain, mudah-mudahan, semoga, dan moga-moga. konjungsi harapan dapat dilihat pada data berikut.

(23) Ratusan kepala keluarga di Muara Baru dan Muara Karang Jakarta yang mengalami musibah banjir pasang semuanya tanpa harapan, sebab harta benda dan mata pencaharian mereka hanyut tersapu laut dan untuk sementara, tinggal dipengungsian tanpa listrik dan tanpa air bersih. Semoga para korban bisa tabah dan kuat menghadapi bencana yang terjadi. (12/TDJ/12/Nov/2008)

Konjungsi semoga pada data (23) menyatakan makna harapan (optatif). Dalam data tersebut dapat diketahui, bahwasannya penutur mengharapkan

Ratusan kepala keluarga di Muara Baru dan Muara Karang Jakarta yang mengalami musibah banjir pasang semuanya tanpa harapan, sebab harta benda dan mata pencaharian mereka hanyut tersapu laut dan untuk sementara, tinggal dipengungsian tanpa listrik dan tanpa air bersih bisa tabah dan kuat menghadapi bencana yang terjadi .

d. Konjungsi Tegasan

Dalam menyampaikan gagasan, pembawa acara ataupun narator Infotainment sering menggunakan berbagai macam cara agar proposisi yang disampaikan itu segera dipahami oleh pemirsa. Salah satu cara yang dilakukan pembawa acara atau narator adalah dengan menggunakan cara penegasan (Abdul Rani, Bustanul Arifin, dan Martutik, 2006: 126). Satuan lingual penanda konjungsi tegasan yakni bahkan dan apalagi. Penggunaan konjungsi tegasan dapat dilihat pada data (24) dan (25) di bawah ini.

(24) Ada satu persoalan berat yang membuat Ana dan keluarga harus membanting tulang mengatasinya. Persoalan menyangkut beban biaya yang teramat berat untuk menjemput kesembuhan Gugun yang sebenar-benarnya sembuh. Setiap kali teringat bentangan biaya yang harus diukur, Ana selalu disudutkan pada rasa putus asa yang mendalam, bahkan kinipun biaya untuk menjaga Gugun agar tetap mengalami perkembangan dalam kesehatannya sudah mulai menipis (48/SYDAG/23/Nov/2008)

(25) Olga berhasil memaknai popularitasnya dengan cara yang sederhana saja. Bahwa kesuksesan yang ia raih juga kesuksesan orang-orang disekitarnya. Dan setiap kali teringgat perjuangan yang berat dalam menapak karir, air matanya tak mudah dibendung, apalagi setiap kali mendengar suara ibunya yang mengharap ia pulang kerumahnya berkumpul dengan orang tua dan adik-adiknya. (83/HI/22/Des/2008)

Konjungsi bahkan pada data (24) berfungsi menegaskan proposisi yang diuraiakan sebelumnya. Proposisi Ada satu persoalan berat yang membuat Ana dan keluarga harus membanting tulang mengatasinya. Persoalan

menyangkut beban biaya yang teramat berat untuk menjemput kesembuhan Gugun yang sebenar-benarnya sembuh ditegaskan lagi melalui proposisi selanjutnya, yaitu Setiap kali teringat bentangan biaya yang harus diukur, Ana selalu disudutkan pada rasa putus asa yang mendalam, bahkan kinipun biaya untuk menjaga Gugun agar tetap mengalami perkembangan dalam kesehatannya sudah mulai menipis

Kojungsi tetapi yang terdapat pada data (25) menunjukkan hubungan tegasan, yakni proposisi setiap kali teringgat perjuangan yang berat dalam menapak karir, air matanya tak mudah dibendung ditegaskan lagi melalui proposisi selanjutnya, yaitu setiap kali mendengar suara ibunya yang mengharap ia pulang kerumahnya berkumpul dengan orang tua dan adik- adiknya.

e. Tujuan

Hubungan tujuan terjadi apabila proposisi yang satu menyatakan suatu tujuan dari apa yang disebut oleh proposisi sebelumnya (Hasan Alwi, et.al, 2003: 407). Satuan lingual penanda konjungsi tujuan yang ditemukan dalam penelitian ini yakni satuan lingual agar. Penggunaan konjungsi tujuan dapat dilihat pada data di bawah ini.

(26) Pemanasan global sudah menjadi masalah paling mendesak di abad ini. Perubahan iklim dunia yang membawa serta banjir memberi isyarat bagi semua manusia agar mulai belajar menciptakan harmoni dengan alam. Agar alam juga bisa bersahabat dengan manusia dan tidak menimbulkan bencana lebih dahsyat lagi (26/TDJ/12/Nov/2008)

Konjungsi agar pada data (26) menunjukkan makna tujuan. Unsur tujuan pada data (26) terdapat pada proposisi Pemanasan global sudah menjadi masalah paling mendesak di abad ini. Perubahan iklim dunia yang membawa serta banjir memberi isyarat bagi semua manusia agar mulai belajar menciptakan harmoni dengan alam dengan preposisi tujuannya pada alam juga bisa bersahabat dengan manusia dan tidak menimbulkan bencana lebih dahsyat lagi

C. Analisis Kohesi Leksikal Infotainment Silet di RCTI

Kohesi leksikal terjadi ketika dua kata atau dua unsur dalam suatu wacana atau teks dihubungkan melalui kriteria semantik (Sarwiji, 2003: 247). Berdasarkan hasil analisis, ditemukan beberapa jenis kohesi leksikal, yaitu repetisi (pegulangan), sinonimi (padan kata), antonimi (lawan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas-bawah), ekuivalensi (kesepadanan). Pada data yang diteliti ditemukan pemakaian alat kohesi leksikal seperti berikut ini

Dokumen terkait