• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peluang dan Strategi

1. Peluang

a. Peningkatan Kebutuhan Cut Flower di Jepang.

Jepang mengimpor Cut Flower dari berbagai negara di dunia. Jumlah Kebutuhan Cut Flower dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada grafik 3.1 berikut.

Grafik 3.1. Total Kebutuhan Cut Flower baik impor maupun domestik

(Flower Auction Japan, data 2014 diambil sampai bulan Oktober)

Demikian pula jumlah Cut Flower impor mengalami peningkatan. Prosentase Cut Flower impor terhadap Kebutuhan Total berturut turut adalah sebagai berikut, 19,3 % ( 2011 ), 29,3 % ( 2012 ), 27,2 % ( 2013 ) dan 29,5 % ( Oktober

Volume (Batang)

35

2014 ). Sehingga diprediksikan berdasarkan kecenderungan peningkatan, maka tahun 2015 terjadi peningkatan lebih dari 30 %.

Grafik 3.2. Prosentase Peningkatan Impor Cut Flower

Negara pemasok kebutuhan Cut Flower di Jepang menurut data yang tercatat yaitu dari rekaman tahun 2010 paling banyak dari Malaysia sebesar 10.333 tons yang setara dengan 23.4 % dari total impor Cut Flower ke Jepang. Kemudian disusul oleh Republik Korea ( 8.102 ton ) dan China ( 6.237 ton ). Karena posisi ke tiga negara yang relatif lebih dekat ke Jepang sehingga bunga diperkirakan jauh lebih fresh dan awet sampai ke Jepang. Hal demikian menyebabkan Jepang lebih menyukai Cut Flower dari negara asal Asia dibandingkan negara Eropa atau lainnya.

36

Tabel.3.1. Peningkatan Impor Cut Flower ke Jepang

Negara 2006 2007 2008 2009 2010 Volume (ton) Volume (ton) Volume (ton) Volume (ton) Volume (ton) Malaysia 7.900 8.215 8.398 8.579 10.333 Rep. Korea 5.209 5.058 5.679 7.005 8.102 China 5.096 5.827 5.567 6.093 6.237 Columbia 3.124 3.529 4.062 4.615 5.864 Thailand 4.060 4.131 4.013 2.478 4.124 Taiwan 2.742 2.209 2.623 2.028 2.966 Vietnam 1.231 1.405 1.501 727 2.093 New Zealand 816 777 705 442 719 Kenya 760 745 485 583 564 India 871 842 669 2.153 531 Others 2.672 2.670 2.350 1.089 2.613 Afrika 1.061 1.217 1.075 1.089 1.364 Total 34.481 35.408 36.053 38.519 44.165

b. Pertimbangan harga berbagai varietas Cut Flower

Dengan adanya peningkatan kebutuhan Cut Flower di Jepang merupakan sebuah peluang besar yang menjajikan bagi pasar Cut Flower ke

37

Jepang. Beberapa varietas yang dibutuhkan di Jepang memiliki harga bersaing dari berberapa Negara. Nampaknya makin dekat jarak negara pemasok makin murah harga per unitnya, sehingga jepang lebih tertarik untuk membeli. Sebagaimana gambaran di tabel 3.

Tabel.3.2. Varietas Cut Flower yang dibutuhkan di Jepang

Varietas Rangking Negara Volume Rerata unit harga Yen/Kg (ton) Mawar 1 Rep. Korea 3.543 107 2 Kenya 531 1.081 3 India 2.108 658 4 Ethiopia 335 706 5 Columbia 231 1.081 Anyelir 1 Columbia 5.357 944 2 China 2.108 631 3 Vietnam 266 547 4 Ecuador 140 1.034 5 Turki 48 1.184 Anggrek 1 Thailand 4.052 767 2 Taiwan 1.421 1.065 3 Malaysia 538 971 4 New Zealand 451 1.998 5 Singapore 73 1.136 Chrysanthemum 1 Malaysia 9.784 727 2 China 3.663 393 3 Rep. Korea 1.804 404 4 Vietnam 1.612 494 5 Taiwan 494 381

38

Varietas Rangking Negara

Volume

Rerata unit harga Yen/Kg Lili 1 Rep.Korea 2.542 326 2 China 45 804 3 Columbia 13 936 4 Taiwan 4 724 5 Netherland 1 1.878

Cut Flower lain

1 Taiwan 1.046 1.148 2 Australia 427 1.076 3 Netherland 351 2.070 4 Afrika selatan 276 879 5 New Zealand 267 1.746 Lain-Lain 1 China 340 1.446 2 Columbia 123 6.497 3 Thailand 60 2.406 4 USA 46 1.064 5 Ecuador 21 14.153

Jepang lebih banyak mengiport dari Cut Flower dari Asia terutama varietas mawar banyak di pasok dari Republic Korea ( 3.543 ton, 63,1 % dari impor ke Jepang ) ; anyelir dari Columbia ( 5.357 ton, 67,3 % ); anggrek dari Thailand ( 4.052 ton, 60,8 % ); chrysanthemum dari Malaysia ( 9.784 tons, 55,6 % ) ; lili dari Republik Korea ( 2.542 ton, 97,5 % ). Peningkatan kebutuhan akan jenis Cut Flower yang berkualitias tinggi namun hanya ada terbatas di negara tertentu seperti Anggrek Dendrobrum di pasok dari Thailand.

39 c. Pertumbuhan Varietas Cut Flower

Beberapa varietas Cut Flower yang utama di Jepang mengalami dinamika perubahan kebutuhan sebagaimana digambarkan pada grafik 3.3.

Grafik 3.3 Perubahan kebutuhan Lima Besar Varietas Cut Flower ( Volume dalam batang )

Pada grafik 3.3 menginformasikan bahwa varietas Anyelir mendominasi pasar impor ke Jepang, disusul oleh Krisan, Mawar dan Anggrek. Sedangkan kebutuhan varietas lili makin lama makin terpenuhi dari varietas domestik. Bahkan di akhir-akhir ini sering tidak membeli varietas lili dari luar negeri. Kebutuhan Varietas anyelir kurang lebih sama antara Anyelir spray dan standar, dan makin tahun makin bertambah kebutuhan impornya. Sedangkan kebutuhan mawar ada kecenderungan akan terus menurun dengan adanya mawar lokal yang makin mencukupi kebutuhan sedangkan kebutuhan anggrek kecenderungannnya makin tahun makin meningkat permintaannya.

40 d. Expor Cut Flower Indonesia

Indonesia sangat potensial untuk memproduksi dan mengekspor Cut Flower. Terdapat 4 ( empat ) jenis Cut Flower yang potensial diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke pasar internasional, yakni bunga anggrek, bunga krisan, bunga mawar dan bunga sedap malam. Produksi nasional ke-4 jenis bunga tersebut pada 2011, masing-masing mencapai 15.490.256 ( anggrek ) ; 305.867.882 ( krisan ); 74.319.773 ( mawar ) dan 62.535.465 ( sedap malam ) tangkai. Pertumbuhan produksi selama tiga tahun terakhir masing-masing ( 1,53 % ), 68,44 %, 13,53 % dan 10,81 % per tahun. Nilai ekspor anggrek, krisan dan mawar tahun 2011 masing-masing mencapai US$ 783,785, US$ 1,329,468 dan US$ 781,377, dan ekspor seluruh bunga dan tanaman hias mencapai US$ 13,160,361. Jenis anggrek yang diminati Jepang misalnya Anggrek bulan putih ( Anthurium ), mencapai 300.000 tangkai per bulan ( 2014 ). Para penggemar anggrek asal Jepang menyukai anggrek Indonesia karena lebih bervariasi dan tahan lama. Anggrek incaran mereka adalah jenis Dendrobium yang menyokong 34 % total ekspor anggrek ke Jepang, Oncidium Golden Shower ( 26 % ), Cattleya ( 20 % ), Vanda ( 17 % ), serta anggrek lainnya ( 3 % ). Pasar Jepang juga membutuhkan bunga krisan putih, namun belum ada ekspor krisan putih dari Indonesia ke Jepang. Disamping anggrek, selama ini Indonesia paling banyak mengekspor komoditas florikultura dalam bentuk daun-daunan ( foliage ) ke Jepang. Sebagai gambaran, per 10 tangkai foliage jenis leatherleaf misalnya, dihargai

41

@ ¥2.800 atau sekitar Rp 325.000. Sebuah peluang emas untuk di kembangkan.

Negara-negara tujuan ekspor Cut Flower Indonesia diantaranya untuk bunga potong pada tahun 2001 adalah Jepang 15,5 %, Belanda 14,6 %, Hongkong 14,8 %, Singapura 9,8 %, Korea Selatan 6,08 % dan Amerika Serikat 5,22 %. Sedangkan negara Taiwan, Australia, Republik Emirat Arab, Brunai Darussalam, RRC, India, Malaysia dan lain-lain pada persentase yang lebih rendah. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa peluang pasar bunga potong Indonesia mempunyai tempat di pasar internasional.

e. Tarif Impor Cut Flower ke Jepang

Tabel 3.4. menjelaskan tarif impor Cut Flower ke Jepang, yang mulai berlaku sejak 1 April 2014 dalam skema umum ( General ), World Trade Organization ( WTO ), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement ( IJEPA ) dan ASEAN-Japan. Produk Cut Flower bebas bea impor. Tarif impor yang diberlakukan dalam skema EPA maupun CEP cenderung lebih rendah dibandingkan tarif yang berlaku secara General ataupun WTO.

42

Tabel 3.3.Tarif Impor Produk Cut Flower Indonesia Statistical

code

Description

Tariff rate Unit H.S. code Genera l Temporar y WTO G S P L D C I II 6.01 Bulbs, tubers, tuberous

roots, corms, crowns and rhizomes, dormant, in growth or in flower; chicory plants and roots other than roots of heading 12.12

601.1 Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, dormant

Free (Free)

10 - Lilies spp. TH

20 - Tulips TH

90 - Other TH

601.2 0 Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, in growth or in flower; chicory plants and roots

Free (Free) TH

6.02 Other live plants (including their roots), cuttings and slips; mushroom spawn

602.1 0 Unrooted cuttings and slips Free (Free) NO 602.2 0 Trees, shrubs and bushes,

grafted or not, of kinds which bear edible fruit or nuts

Free (Free) NO

602.3 0 Rhododendrons and azaleas, grafted or not

Free (Free) NO 602.4 0 Roses, grafted or not Free (Free) NO 602.9 Other Free (Free)

- Mushroom spawn

11 -- Of shiitake mushrooms KG

19 -- Other KG

43

Tabel 3.3.Tarif Impor Produk Cut Flower Indonesia (Lanjutan) Statistical

code

Description

Tariff rate Unit H.S. code Genera l Temporar y WTO G S P L D C I II 6.03 Cut Flower and flower buds

of a kind suitable for

bouquets or for ornamental purposes, fresh, dried, dyed, bleached, impregnated or otherwise prepared

Fresh

603.11 0 Roses Free (Free) KG 603.12 0 Carnations Free (Free) KG 603.13 0 Orchids Free (Free) KG 603.14 0 Chrysanthemums Free (Free) KG 603.15 0 Lilies (Lilium spp.) Free (Free) KG 603.19 0 Other Free (Free) KG 603.9 0 Other Free (Free) KG 6.04 Foliage, branches and other

parts of plants, without flowers or flower buds, and grasses, mosses and lichens, being goods of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes, fresh, dried, dyed, bleached, impregnated or otherwise prepared 604.2 0 Fresh 5% 3% F r e e KG

44 2. Strategi

a. Meningkatkan kualitas berbagai kerjasama antara Indonesia - Jepang.

Diantara bentuk kerjasama Indonesia Jepang adalah kerjasama perdagangan misalnya, Perjanjian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA). Diantaranya hubungan dagang bilateral, untuk menanamkan investasi di bidang Cut Flower mulai dari pembibitan, pengiriman sampai pemasaran, sehingga mampu memproduksi Kualitas Cut Flower yang memenuhi pasar Jepang. Mengingat pasar Jepang sangat teliti dalam mengukur kualitas produk, maka perlu kerjasama kedua belah pihak secara intensif dan mendalam agar dihasilkan kualitas Cut Flower yang diinginkan pasar Jepang. Jalinan yang baik antara produsen dan konsumen untuk saling menjaga sebagai pelanggan sangat penting bagi peningkatan ekspor Cut Flower Indonesia ke Jepang, sebaliknya Jepang membutuhkan kualtis Cut Flower yang prima dari Indonesia. Kepastian produsen dan kepastian pasar Cut Flower penting untuk menjaga kestabilan perdagangan Cut Flower Indonesia-Jepang . Kekuatan pemeintah untuk negosiasi pada investasi merupakan kunci penting menerobos peluang pasar Cut Flower Indonesia di samping kualitas produk Cut Flower itu sendiri.

45 b. Menjaga Produksi Cut Flower yang berkelanjutan.

Karena kebutuhan Cut Flower cenderung meningkat maka perlu produksi Cut Flower yang mampu memenuhi jumlah kebutuhan pasar Jepang sehari-hari. Terdapat beberapa strategi pengusahaan Cut Flower Indonesia ( bunga nusantara ), yakni: skala orchard ( sekitar 1 ha ), skala perkebunan menengah terintegrasi ( 5-10 ha ) dan skala perkebunan besar terintegrasi ( lebih 10 ha ). Skala orchard sudah banyak dilakukan oleh petani maju Cut Flower Indonesia maupun Thailand. Namun hanya beberapa perusahaan Indonesia dan Thailand yang telah mengusahakan Cut Flower tropis dengan skala perkebunan ( orchad ). Terutama Thailand sebagai pesaing kuat Indonesia dalam ekspor anggrek.

c. Agresif dalam promosi dan meluaskan jenis pembeli di pasar Jepang.

Pentingnya manfaat promosi dalam peningkatan produk Cut Flower diantaranya :

1.Meningkatkan Jumlah penjualan t u j u a n jangka pendek . Strategi promosi penjualan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan untuk menghabiskan stok Cut Flower atau untuk memenuhi stok yang ada di tingkat retailer sebelum pesaing dari negara lain memperkenalkan Cut Flowernya. Strategi promosi penjualan juga bisa meangkap “pembeli marjinal” datang membeli Cut Flower Indonesia. Pembeli marjinal adalah mereka yang membeli hanya ketika suatu produk yang sedang dalam masa “promosi”. Pembeli marjinal bisa berubah menjadi pembeli setia.

46

2. Meningkatkan Pembeli Coba-Coba. Strategi promosi penjualan juga bisa membuat pembeli potensial datang untuk menggunakan Cut Flower Indonesia. Pembeli potensial adalah pembeli yang tidak pernah menggunakan Cut Flower Indonesia atau hanya pernah menggunakan Cut Flower dari pesaing kita. Mereka tidak akan pernah membeli Cut Flower Indonesia dalam jumlah besar sebelum tahu bahwa mereka menyukai Cut Flower Indonesia. Pembeli potensial adalah sumber utama untuk meningkatkan volume penjualan kita. 3. Meningkatkan Pembelian Ulang. Strategi promosi penjualan dengan cara promosi pembelian kembali bisa digunakan untuk meningkatkan pembelian tetap atau pembelian dalam jumlah besar. Promosi pembelian kembali juga bisa sebagai strategi untuk “menganggu” peluncuran Cut Flower pesaing dan membuat pelanggan kita terbiasa menggunakan Cut Flower Indonesia.

4. Meningkatkan Loyalitas. Promosi loyalitas berbeda dengan strategi promosi penjualan. Promosi loyalitas lebih ke memberikan daya tarik berupa manfaat jangka panjang kepada konsumen. Contohnya adalah kita memberikan sebuah kupon berisi manfaat tertentu. Bagi siapa saja yang mendapatkan kupon tersebut berhak menjadi anggota klub yang di dalamnya berisi fasilitas-fasilitas yang kita berikan secara khusus.

5. Memperluas Kegunaan. Pada saat kegunaan awal sebuah produk mulai menghilang, anda harus segera memperluas kegunaan produk kita.misalnya menambah kegunaan Cut Flower di kegiatan kegiatan yang lebih beragam. 6. Menciptakan Kesadaran. Beberapa strategi promosi produk sangat efektif untuk membuat orang menyadari akan produk. Misalnya kerjasama dengan

47

peluncuran produk atau jasa yang sudah dikenal masyarakat Jepang sekaligus mengenalkan Cut Flower Indonesia. Promosi bersama ini juga efektif untuk merekrut pembeli baru.

7. Mengalihkan Perhatian dari Harga. Perang harga merupakan hal yang sering terjadi di dunia jual beli. Namun kita perlu mensiasati dengan bijaksana situasi ini dengan strategi yang bisa mengalihkan perhatian harga. Misalkan dengan penjualan Bonus atau dengan penjualan versi paket.

8. Meningkatkan Dukungan dari Perantara. Cut Flower Indonesia butuh dukungan dari perantara. Yang dimaksud perantara disini adalah pedagang grosir, distributor, agen, pengecer atau makelar. Bahkan pelangganpun bisa disebut perantara jika mereka ikut merekomendasikan Cut Flower kita karena puas.

48 1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta

Duta Besar : Mr. Yasuaki TANIZAKI

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

www.id.emb-japan.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang-Medan

Konsul Jenderal : Mr. Yuji HAMADA

Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193 Fax : (62-61) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang-Jakarta

Konsul Jenderal : Mr. Yoshihiro TAKESHITA

Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,

Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Konsulat Jenderal Jepang-Makassar

Konsul Jenderal : Mr. Masaki TANI

Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar, Indonesia

Phone : (62-411) 871-030, 872-323

Fax : (62-411) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang-Surabaya

Konsul Jenderal : Mr. Noburo NOMURA

Jl. Sumatera 93,

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008

Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Jepang-Denpasar

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-361) 265-066

Dokumen terkait