• Tidak ada hasil yang ditemukan

S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

III. PELUANG DAN STRATEGI

3.1. Peluang

Ada dua jenis karet yang dipergunakan dan diperdagangkan yaitu karet alam yang diambil dari pohon karet dan karet sintesis yang dibuat dari derivatif minyak bumi. Pemakaian gabungan keduanya banyak digunakan untuk membuat ban, selang, kabel, dan insulator. Misalnya pada ban digunakan komposisi 45% karet sintesis dan 55% karet alam.

Karet alam didunia 70% dihasilkan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Karet alam didapat dari menyadap pohon karet Hevea Brasiliensis berupa cairan karet yang disebut lateks. Karet sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan industri. Mayoritas karet digunakan dalam pembuatan selang dan ban.

Dewan Karet Indonesia (DKI) menyatakan adanya kesepakatan Indonesia bersama Malaysia dan Thailand yang bergabung dalam The International Tripartite Rubber Council (ITRC) untuk membatasi ekspor karet, namun tidak akan mengganggu industri hilir karet di tanah air, termasuk industri ban. ITRC merupakan gabungan tiga negara produsen utama karet alam dunia, yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Menurut data DKI, total produksi karet alam Indonesia pada 2011 tercatat 3,5 juta ton. Sedangkan, Malaysia dan Thailand memproduksi karet

43 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

alam masing-masing 1,8 juta ton dan 3,7 juta ton. Sekitar 15% dari produksi karet alam Indonesia, dipasok untuk konsumsi dalam negeri dan sisanya diekspor. Dari konsumsi karet alam lokal, sekitar 600 ribu ton dimanfaatkan untuk industri ban. Produksi ban tidak seluruhnya menggunakan karet alam komposisinya diatur dan dicampur dengan karet sintetis. Pengaturan komposisi tergantung pergerakan harga karet alam dan karet sintetis, tapi tetap sesuai dengan standar aturan SNI.

Sementara itu, Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian mengatakan, pemerintah terus memacu pembangunan industri hilir berbasis karet. Jenis produk yang dihasilkan dari industri ini perlu diperluas dan dikembangkan. Misalnya untuk otomotif, perlu diperluas jenis produknya, tidak hanya ban, misalnya memproduksi butadiene, itu akan memperkuat struktur industri ban di dalam negeri. Chemical rubber juga perlu dipikirkan.

Selama ini, Indonesia banyak mengekspor karet alam dalam bentuk karet remah (crumb rubber). Ekspor produk tersebut dinilai tidak terlalu bermasalah, karena produksi lokal untuk komoditas tersebut cukup besar. Industri hulu crumb rubber di Indonesia merupakan terbanyak nomor dua di dunia.

Pada buletin bisnis.com edisi 7 November 2016 dinyatakan bahwa perlambatan ekonomi dunia dan besarnya bea masuk impor negara tujuan ekspor menjadi penghadang pertumbuhan ekspor produk ban Indonesia. Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mengatakan ekspor 2016 melambat karena situasi ekonomi dunia belum sepenuhnya pulih. Tahun

44 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

mendatang, produksi diharapkan bisa meningkat 2%-4% dan ekspor naik 5%-10%. Tujuan ekspor utama Indonesia adalah Timur Tengah, Amerika, dan Afrika. Namun, bea masuk impor yang tinggi di beberapa negara menjadi kendala perkembangan potensi ekspor. Di beberapa negara, seperti Yordan, Aman dan Turki, produk ban asal Indonesia dikenakan bea masuk hingga sebesar 30% sejak pertengahan 2016, padahal sebelumnya besarannya hanya 5%.

Negara Kanada menetapkan bea masuk 0% untuk produk ban sepeda (HS 4013.20) atau ban aircraft pertanian (HS 4013.90), sedangkan ban mobil, mobil balap, lori atau station wagon (HS 4013.10) dikenakan sebesar 6.5%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor ban vulkanisir Indonesia sepanjang Januari-September 2016 terpangkas 6,11% secara year-on-year menjadi USD 12,24 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD 13,03 juta. Nilai ekspor ban luar dan ban dalam naik tipis 1,96% secara tahunan menjadi USD 1,22 milyar dari sebelumnya USD 1,2 milyar.

Sementara itu, berdasarkan data ITC UNCOMTRADE, ekspor karet ban dalam sepeda Indonesia ke dunia, periode 2011-2015 dapat dilihat pada grafik berikut ini,

45 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

Sebagaimana diberitakan pada artikel detik.finance per tanggal 24 Juni 2016, kalangan pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) mengharapkan beberapa hal kepada pemerintah terutama berkaitan dengan,

a. Kondisi harga karet yang masih agak tertekan, seperti lazimnya komoditi lainnya pernah mencapai harga tertinggi. Pada tahun 2011 USD 5,3 per kg. Awal 2016 ada tekanan mendekati USD 1 per kg-nya. Suport yang diharapkan dari pemerintah dalam hal ini mungkin berupa dana APBN atau subsidi bunga, sehingga bisa untuk mendorong harga.

b. Persoalan produksi karet. Pemerintah diharapkan membantu peremajaan tanaman karet untuk jangka panjang, sehingga produktivitas petani meningkat. Sekarang produksi hanya 1 ton per hektar atau turun dari yang sebelumnya 1,7 ton per hektar.

46 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

c. Gapkindo juga meminta pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk produk hasil karet. Ini menjadi beban yang cukup berat bagi kalangan petani dan pengusaha dalam negeri. Karet dikenakan dua kali PPN. Pertama pada sisi produk dan kedua saat telah menjadi produk olahan.

Regulasi internal Indonesia berkaitan masalah tersebut diatas juga diharapkan bisa mendorong hilirisasi di dalam negeri. Mengingat produk hasil pertanian dan perkebunan banyak yang diekspor dalam bentuk mentah ke luar negeri.

Sementara untuk lebih meningkatkan industri produk karet dan daya saing di pasar karet internasional Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) menyelenggarakan Bursa Karet Regional pada 26 September 2016. Bursa ini diharapkan dapat menstabilkan harga karet di dunia dan menstandarisasi karet ASEAN, di mana Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai produsen karet terbesar yang mensuplai sekitar 70% produk karet dunia. Melalui bursa ini, konsumen internasional bisa langsung membeli dari bursa atau pasar karet regional. Sebelum ada bursa ini harga karet berbeda-beda karena ada penawaran yang berbeda akibat kualitas produk yang dijual. Di Indonesia, pasar karet regional ada di Palembang dan Medan, sedangkan Malaysia di Belawan.

Karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) adalah satu dari sekian banyak produk olahan karet. Data kalkulasi statistik UN Comtrade ITC menunjukkan nilai perdagangan produk HS 4013.20 – karet ban dalam

47 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

sepeda (bicycle rubber inner tube) di dunia, pada periode tahun 2011 – 2015 total ekspornya mencapai lebih dari USD 2 nilyar atau rata-rata sekitar USD 410 juta per tahun, sebagaimana terlihat pada grafik-3 berikut ini. Tercatat sekitar 103 negara mengekspor atau pernah mengekspor produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) ke dunia selama periode 2011 – 2015.

Hanya sekitar 7.16% rata-rata per tahun diantaranya disuplai oleh Indonesia, yang berada di posisi ke-5 per tahun 2015, yaitu sekitar USD 147 juta atau rata-rata sekitar USD 29.4 juta per tahunnya.

Grafik-9

Ekspor Produk HS 4013.20 –Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles) Dunia Tahun 2011 – 2015

Ket: dalam ribu USD

48 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

Lima negara utama dunia pensuplai produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) selama periode 2011-2015 secara berurutan besaran share rata-rata per tahun adalah negara China dengan share 49% dan nilai ekspor rata-rata USD 201.7 juta per tahun. Di posisi ke-2 tertinggi adalah negara India dengan share 10.85% dan nilai ekspor USD 44.52 juta per tahun. Kemudian disusul oleh negara Indonesia di posisi ke-3 dengan share ekspor 7.16% dan nilai ekspor per tahun USD 29.39 juta. Taiwan di posisi ke-4 dengan share 6.85% dan nilai USD 28.08 juta dan negara Thailand di posisi ke-5 dengan share sebesar 6.62% atau senilai 27.14 juta per tahun.

Ekspor produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) dunia berdasarkan kalkulasi data UN Comtrade ITC dapat dilihat pada tabel-6 dibawah ini.

Tabel-6

Ekspor HS 4013.20 –Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles) 10 Negara Utama Dunia, Tahun 2011-2015

No. Exporters Exported value in 2011 Exported value in 2012 Exported value in 2013 Exported value in 2014 Exported value in 2015 1 China 193,285 224,151 198,204 212,988 179,851 2 India 59,995 45,496 45,628 39,835 31,658 3 Thailand 25,924 25,098 27,521 31,770 25,397 4 Taipei, Chinese 28,582 30,793 27,496 29,491 24,050 5 Indonesia 35,789 28,291 30,016 31,266 21,584 6 Germany 17,627 16,997 19,523 21,129 18,468 7 Viet Nam 7,640 8,723 8,574 12,104 13,676 8 France 9,550 9,016 10,093 10,795 9,327

49 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

9 Czech Republic 10,065 9,126 8,980 9,969 7,625

10 Netherlands 6,373 6,552 7,457 6,521 5,899

Ket: Dalam ribu USD

Sumber data: ITC Trade Map, per December 2016

Sementara pada diagram-2 berikut, dapat dilihat posisi ekspor sepuluh negara terbesar dan perkembangannya selama periode tahun 2011 – 2015.

Diagram-2

Perkembangan Ekspor 10 Negara Utama HS 4013.20 –Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles), Tahun 2011 – 2015

Ket: Dalam Ribu USD

50 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A Gambar-3

Persentase 10 Eksportir Utama Dunia Untuk Produk HS 4013.20 – Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles), Tahun 2011-2015

Sumber data: ITC Trade Map, December 2016

Gambar-3 diatas menunjukan share 10 negara eksportir terbesar di dunia HS 4013.20 – Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles).

Grafik data ITC Trade Map berikutnya menunjukkan pasar ekspor produk HS 4013.20 – Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles) Indonesia ke seluruh dunia selama periode 2011 – 2015.

51 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

Sumber data: ITC Trade Map, December 2016

Indonesia tercatat mengekspor atau pernah mengekspor produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tubes) ke sekitar 68 negara di dunia, dimana pangsa pasar utamanya adalah negara Germany dengan rata-rata share impor per tahun sebesar 50.53%, kemudian Japan dengan share impor per tahun sebesar 10.10%, Netherland dengan share 9.05%, Republic of Korea dengan share 4.18%, France dengan share 3.92%%, United Kingdom 3.51%, sedangkan dari 63 negara lainnya adalah sekitar 22.21%.

Tabel-7 berikut ini menunjukkan ekspor Indonesia ke 10 negara utama untuk produk HS 4013.20 – Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles). Selama 2011 – 2015, berdasarkan data statistik UN COMTRADE ITC.

52 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A Tabel-7

Ekspor HS 4013.20 –Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles) Dari Indonesia Ke 10 Negara Utama, Tahun 2011 – 2015

No Importers Value in 2011 Value in 2012 in 2013 Value Value in 2014 Value in 2015

1 Germany 20,596 13,956 14,972 14,512 10,221 2 Netherlands 2,631 2,102 2,844 3,598 2,129 3 Japan 2,890 3,436 2,803 3,937 1,781 4 France 1,121 1,149 1,157 1,062 1,278 5 Korea, Republic of 981 1,297 1,538 1,321 998 6 United Kingdom 1,209 1,134 725 1,297 792 7 Taipei, Chinese 355 405 712 1,039 739 8 Pakistan 538 757 826 592 653 9 Italy 798 512 209 179 460 10 Viet Nam 129 18 151 394 325 Other Countries 4,541 3,525 4,079 3,335 2,208

Total All Countries 35,789 28,291 30,016 31,266 21,584 Sumber: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.

Ket. dalam ribu USD

Menurut UN COMTRADE ITC, negara Kanada terdata di posisi ke-21 dari 68 negara pengimpor produk Karet Ban Dalam Sepeda dari Indonesia pada periode 2011 – 2015, dan aktivitas perdagangan produk ini dengan Indonesia rata-rata senilai USD 85,600 atau 0.29% per tahunnya. Berikut adalah grafik nilai ekspor produk HS 4013.20 dari Indonesia ke 5 negara utama.

53 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

Sementara menurut data Statistics Canada periode 2011 – 2015, Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dari 40 negara yang mensuplai produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) ke Kanada dengan rata-rata share per tahun sebesar 0.70% atau senilai USD 27,704, yaitu setelah Thailand dan diatas Switzerland.

Pada kurun waktu lima tahun terakhir ditunjukan bahwa permintaan produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) dari Indonesia cukup bersaing dengan tujuan ekspor yang cenderung bertambah. Hal ini berarti bahwa dengan industri domestik yang produktif dan bisa menyediakan supply produk tersebut, maka ekspor Indonesia akan dapat terus ditingkatkan terutama ke negara-negara yang selama ini masih belum menjadi tujuan utama seperti Kanada.

Dengan prediksi pertumbuhan permintaan produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) di Kanada pada tahun-tahun mendatang, maka bisa

54 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

menjadi peluang yang cukup tinggi bagi produk karet ban dalam sepeda (bicycle rubber inner tube) Indonesia untuk semakin meningkatkan akses pasarnya di Kanada walaupun kompetisi dari negara Taiwan, China, Thailand, Switzerland, Germany dan America sangat ketat.

Diagram-3 berikut ini berrdasarkan data ITC UN COMTRADE yang menunjukkan 10 negara importir terbesar dunia, untuk produk HS 4013.20 – Karet Ban Dalam Sepeda (Bicycle Inner Rubber Tube) dari Indonesia dalam kurun waktu tahun 2011 – 2015.

Diagram-3

Ekspor HS 4013.20 –Karet Ban Dalam Sepeda (Inner Tubes of Rubber - For Use On Bicycles) Dari Indonesia Ke 10 Negara Utama, Tahun 2011 – 2015

Sumber: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics, December 2016 Ket. dalam ribu USD

55 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

3.2 Strategi

Pasar ritel untuk produk Karet Ban Dalam Sepeda (Bike Rubber Inner Tube) tergantung pada kisaran yang ditawarkan jaringan ritel. Dalam rangka meningkatkan akses pasar ke Kanada, beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:

a. Mengembangkan jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di Kanada;

b. Membedakan antara konsumen yang menjadi sasaran dan konsumen potensial;

c. Perlunya mengumpukan feedback secara berkala dari konsumen dan masyarakat umum;

d. Meningkatkan strategi promosi yang tepat dan efisien, misalnya dengan mengikuti pameran, seminar, atau trade show yang fokus dan berkaitan dengan produk sepeda dan perlengkapannya, seperti diantaranya:

Vancouver Bike Show, Vancouver, Canada (Maret)

Toronto International Bicycle Show, Toronto, Canada (Maret & Oktober)

The Outdoor Adventure Show, Toronto, Canada (Februari) The Outdoor Adventure Show, Vancouver, Canada (Maret) The Outdoor Adventure Show, Calgary, Canada (Maret)

Menggunakan sarana bantuan dan informasi dari perwakilan Indonesia di Kanada seperti ITPC Vancouver dan Atase Perdagangan di Ottawa.

56 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

e. Meningkatkan komunikasi dari dunia usaha di Indonesia dengan Perwakilan Indonesia di Kanada.

57 | M A R K E T B R I E F - P E L U A N G E K S P O R P R O D U K K A R E T B A N D A L A M S E P E D A D I P A S A R K A N A D A

Dokumen terkait