• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemahaman Nasabah Terhadap Produk-Produk BMT di Kota Medan Medan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.8. Hasil Analisis Data dan Deskriptif Penelitian

4.2.8.1 Pemahaman Nasabah Terhadap Produk-Produk BMT di Kota Medan Medan

Pemahaman tentang produk merupakan hal penting bagi nasabah untuk menentukan atau memilih produk apa yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dalam hal ini tujuannya agar nasabah tidak salah dalam memilih produk. Oleh karena itu sebelum memilih produk yang akan digunakan maka nasabah perlu memahami apa saja kegunaan dan keuntungan produk BMT yang ditawarkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, berikut beberapa hasil pemahaman nasabah tentang produk-produk BMT :

Pemahaman Tentang Produk Tabungan Wadiah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah

Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad wadiah yaitu titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Pihak BMT biasanya memberikan penjelasan kepada calon nasabah sebelum mereka memilih produk tabungan wadiah. Hal ini dilakukan agar nasabah paham apa manfaat dari tabungan wadiah tersebut. Berdasarkan lamanya responden menjadi nasabah, dapat diketahui bagaimana pemahaman nasabah terhadap produk tabungan wadiah yang akan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Pemahaman Produk Tabungan Wadiah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah Pemahaman Produk Tabungan Wadiah Keterangan

Lama Menjadi Nasabah

Total 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun >5 Tahun Paham Jumlah 7 14 7 8 18 54 % dari Total 8,8 17,5 8,8 10 22,5 67,5

Tidak Paham Jumlah 3 9 1 0 12 25

% dari Total 3,8 11,3 1,3 0 15,0 31,3 Tidak Memberikan Pendapat Jumlah 0 1 0 0 0 1 % dari Total 0 1,3 0 0 0 1,3 Total Jumlah 10 24 8 8 30 80 % dari Total 12,5 30,0 10 10 37,5 100 Sumber : Data Primer (2014)

Data diatas menunjukkan pemahaman tentang produk tabungan wadiah munurut lamanya responden menjadi nasabah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasabah paham dengan produk tabungan wadiah. Dengan demikian lamanya nasabah tidak menjadi ukuran bagi nasabah untuk memahami produk tabungan wadiah. Hal ini terlihat dari tabel diatas bahwa hampir seluruh nasabah paham dengan produk tabungan wadiah baik yang sudah menjadi nasabah selama 1 tahun ataupun lebih dari 5 tahun. Untuk lebih jelasnya, dapat juga dilihat melalui Gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2

Pemahaman Produk Tabungan Wadiah

Pemahaman Tentang Produk Tabungan Wadiah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah

Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang dibuat berdasarkan akal Mudharabah dengan tujuan keuntungan berdasarkan kesepakatan antara pihak BMT dengan nasabah. Pemahaman terhadap produk tabungan Mudharabah sangat penting bagi nasabah, hal ini bertujuan untuk membentuk nasabah yang loyal pada BMT terkait. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bagaimana pemahaman nasabah terhadap produk tabungan Mudharabah menurut lamanya responden menjadi nasabah pada tabel berikut :

Tabel 4.9

Pemahaman Tentang Produk Tabungan Mudharabah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah

Pemahaman Produk Tabungan Mudharabah

Keterangan

Lama Menjadi Nasabah

Total 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun >5 Tahun

Sangat Paham Jumlah 1 2 0 0 0 3

% dari Total 1,3 2,5 0 0 0 3,8

Paham Jumlah 9 18 7 8 27 69

% dari Total 11,3 22,5 8,8 10 33,8 86,3

Tidak Paham Jumlah 0 2 1 0 1 4

% dari Total 0 2,5 1,3 0 1,3 5 Tidak Memberikan Pendapat Jumlah 0 2 0 0 2 4 % dari Total 0 2,5 0 0 2,5 5 Total Jumlah 10 24 8 8 30 80 % dari Total 12,5 30 10 10 37,5 100 Sumber : Data Primer (2014)

Data diatas menunjukkan pemahaman tentang produk tabungan Mudharabah berdasarkan lamanya menjadi nasabah. Dari hasil penelitian dapat terlihat hanya sebesar 5% dari total responden yang menjadi nasabah tidak paham dengan produk tabungan Mudharabah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah pada umumnya paham dengan salah satu produk BMT yaitu tentang produk tabungan Mudharabah. Untuk lebih jelasnya, dapat juga dilihat melalui Gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3

Pemahaman Produk Tabungan Mudhorabah

Pemahaman Tentang Produk Deposito Mudharabah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah

Produk deposito Mudharabah merupakan salah satu produk yang ditujukan bagi nasabah yang ingin melakukan investasi dengan prinsip syariah. Kurangnya pemahaman dari manfaat produk ini dapat membuat nasabah beralih menggunakan jasa lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan hal tersebut penulis meneliti bagaimana pemahaman nasabah terhadap produk deposito Mudhorabah menurut lamanya responden menjadi nasabah, dapat dilihat dari table berikut:

Tabel 4.10

Pemahaman Tentang Produk Deposito Mudharabah Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah

Pemahaman Produk Tabungan Mudharabah

Keterangan

Lama Menjadi Nasabah

Total 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun >5 Tahun

Sangat Paham Jumlah 0 1 0 0 0 1

% dari Total 0 1,3 0 0 0 1,3

Paham Jumlah 8 16 6 8 24 62

% dari Total 10 20 7,5 10 30 77,5

Tidak Paham Jumlah 2 5 2 0 4 13

% dari Total 2,5 6,3 2,5 0 5 16,3 Tidak Memberikan Pendapat Jumlah 0 2 0 0 2 4 % dari Total 0 2,5 0 0 2,5 5 Total Jumlah 10 24 8 8 30 80 % dari Total 12,5 30 10 10 37,5 100

Sumber : Data Primer (2014)

Jika dilihat dari Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah memahami produk deposito Mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah responden yang berada pada tingkat paham yakni sebesar 62 orang atau sebesar 77,5% dari total responden yang ada. Responden yang telah menjadi nasabah selama 1 tahun ataupun lebih dari 5 tahun, mayoritasnya paham dengan produk deposito Mudharabah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden yang telah menjadi nasabah paham dengan salah satu produk BMT yaitu tentang produk deposito Mudharabah. Untuk lebih jelasnya dapat juga dilihat melalui Gambar 4.4 berikut ini

Gambar 4.4

Pemahaman Produk Deposito Mudhorabah

Pemahaman Tentang Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil dilaksanakan BMT untuk jenis produk-produk pembiayaan. Manfaat dari sistem ini akan diterima oleh dua pihak yang terkait yaitu penyedia dana dalam hal ini adalah pihak BMT dan pengelola dana yaitu pihak nasabah. Pemahaman nasabah terhadap sistem bagi hasil ini dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Pemahaman Tentang Sistem Bagi Hasil Pemahaman Tentang Sistem

Bagi Hasil Frekuensi Persentase (%)

Sangat Paham 4 5

Paham 68 85

Tidak Paham 7 8.75

Tidak Memberikan Pendapat 1 1,25

Total 80 100

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa nasabah paham tentang sistem bagi hasil di BMT. Hal ini dapat dilihat dari 80 total responden sebanyak 68 orang (85%) menyatakan bahwa nasabah memahami sistem bagi hasil di BMT. Kemudian nasabah yang tidak paham tentang sistem bagi hasil di BMT ada sebanyak 7 orang (8,75%) dari total responden yang ada. Untuk nasabah yang sangat paham berjumlah 4 orang dengan persantase 5% dan nasabah yang tidak memberi pendapat apapun dipilih oleh 1 orang responden dengan persentase sebesar 1,25 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan nasabah memahami sistem bagi hasil yang dijalankan oleh BMT. Untuk lebih jelasnya, dapat juga dilihat melalui Gambar 4.5 berikut ini.

Gambar 4.5

Pemahaman Tentang Sistem Jual Beli

Perkembangan dibidang sektor usaha dalam beberapa waktu ini terlihat semakin maju dan pesat. Kondisi ini menjadi peluang bagi BMT untuk terus mengembangkan sistemnya khususnya sistem jual beli yang dilandaskan berdasarkan prinsip syariah. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang sistem jual beli kepada nasabah agar menjadi paham. Berdasarkan hal di atas berikut akan dijelaskan bagaimana pemahaman nasabah BMT terhadap sistem jual beli melalui tabel berikut :

Tabel 4.12

Pemahaman Tentang Sistem Jual Beli Pemahaman Tentang Sistem

Jual Beli Frekuensi Persentase (%)

Sangat Paham 2 2,5

Paham 62 77,5

Tidak Paham 14 17,5

Sangat Tidak Paham 1 1,25

Tidak memberikan pendapat 1 1,25

Total 80 100

Sumber : Data Primer (2014)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 80 responden dengan rincian 62 orang (77,5%) memahami sistem jual beli di BMT. Sebanyak 14 orang dengan persantase 17,5% tidak paham dengan sistem jual beli di BMT, sedangkah 2 responden (2,5%) memilih sangat paham dengan sistem jual beli di BMT. Responden lainnya memilih sangat tidak paham dan tidak memberikan pendapat masing-masing dengan persentase 1,25% atau 1 orang.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nasabah banyak yang sudah paham dengan sistem jual beli yang di BMT Kota Medan. Melalui gambar 4.6 hasil diatas dapat juga diperjelas sebagai berikut:

Gambar 4.6

Pemahaman Sistem Jual Beli

Pemahaman Tentang Sistem Jasa

Produk-produk jasa BMT seperti Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn dan Qardh diterapkan dengan sistem jasa. Kemampuan nasabah dalam memahami sistem jasa yang berlaku dari masing-masing produk yang mereka pilih sangatlah penting agar mereka dapat memahami manfaat dari sistem tersebut. Berdasarkan hal diatas dapat diketahui seberapa besar pemahaman nasabah terhadap sistem jasa, hal ini dapat dijelaskan dari tabel berikut :

Tabel 4.13

Pemahaman Tentang Sistem Jasa Pemahaman Tentang Sistem

Jasa Frekuensi Persentase (%)

Sangat Paham 2 2.5

Paham 59 73.8

Tidak Paham 18 22.5

Tidak memberikan pendapat 1 1.3

Total 80 100.0

Sumber : Data Primer (2014)

Data diatas menunjukkan pemahaman tentang sistem jasa yang dilaksanakan BMT. Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat bahwa sebesar 73,8% dari total responden mengatakan bahwa nasabah memahami sistem jasa yang ada di BMT. Kemudian nasabah yang tidak paham tentang sistem jasa di BMT dipilih sebanyak 18 orang (22,5%) dari total responden yang ada. Untuk nasabah yang memilih sangat paham berjumlah 2 responden dengan persentase 2,5% dan nasabah yang tidak memberi pendapat apapun dipilih oleh 1 respoden dengan persentase sebesar 1,3%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah paham dengan sistem jasa yang dilaksanakan oleh BMT. Untuk lebih jelasnya, dapat juga dilihat melalui gambar berikut:

Gambar 4.7 Pemahaman Sistem Jasa

Pemahaman Prinsip-Prinsip BMT Dengan Tingkat Pendidikan

BMT menjalankan aktivitasnya berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam. Dalam menjalankan operasinya, BMT menerapkan prinsip-prinsip syariah pada setiap jenis produk yang mereka tawarkan kepada nasabahnya. BMT juga mememberikan imbalan atas dasar bagi hasil. Dalam penelitian ini penulis menggabungkan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pemahaman nasabah tentang prinsip-prinsip yang diterapkan, pada produk-produk BMT. Untuk mengetahui tingkat pemahaman nasabah terhadap prinsip-prinsip tersebut, berikut ini disajikan hasil pengamatan mengenai tingkat pendidikan dan tingkat pemahaman nasabah terhadap prinsip-prinsip BMT.

Tabel 4.14

Pemahaman Prinsip-Prinsip BMT dan Tingkat Pendidikan Pemahaman Prinsip-Prinsip BMT Keterangan Tingkat Pendidikan Total SD SMP SMA DIPLOMA I/II/III S1/S2

Sangat paham Jumlah 0 0 0 0 2 2

% dari Total 0 0 0 0 2,5 2,5

Paham Jumlah 0 3 17 6 35 61

% dari Total 0 3,8 21,3 7,5 43,8 76,3

Tidak paham Jumlah 1 1 4 3 8 17

% dari Total 1,3 1,3 5 3,8 10 21,3

Total Jumlah 1 4 21 9 45 80

% dari Total 1,3 5 26.3 11,3 56,3 100 Sumber : Data Primer (2014)

Jika dilihat dari Tabel, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah memahami prinsip-prinsip yang diterapkan pada produk BMT di Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah responden yang berada pada tingkat paham yakni sebesar 61 orang atau sebesar 76,3% dari total responden yang ada. Kemudian pada tingkat sangat paham sebanyak 2 orang atau sebesar 2,5% dari total responden, sedangkan responden yang menyatakan tidak paham sebanyak 17 orang atau 21,3% dari total responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidik nasabah maka tingkat pemahaman nasabah terhadap prinsip-prinsip yang diterapkan pada produk BMT akan semakin baik pula. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 4.8

Pemahaman Prinsip-Prinsip BMT dan Tingkat Pendidikan

Penilaian Tentang Produk BMT Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah

Produk-produk BMT yang ditawarkan kepada nasabah pada dasarmya dibuat sesuai dengan kebutuhan nasabah. Penilaian nasabah terhadap produk- produk BMT juga berbeda-beda. Berikut ini disajikan hasil pengamatan mengenai penilaian nasabah tentang produk BMT di Kota Medan berdasarkan lama responden menjadi nasabah.

Tabel 4.15

Penilaian Tentang Produk BMT dan Lama Menjadi Nasabah Penilaian

Tentang

Dokumen terkait