• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

1. Pemahaman Pendidik terhadap Pengenalan Karakteristik

Berdasarkan pengamatan terhadap pembelajaran IPS di kelas IV B, terlihat satu kebiasaan pendidik yang selalu dilakukan di setiap pembelajaran. Kebiasaan tersebut adalah memanggil nama peserta didik satu per satu untuk dimintai tanggapan dan pendapat, atau sekedar diberi tugas-tugas sederhana, seperti menempelkan kertas, mengambil spidol, mengambil LKS, dan membagikan buku evaluasi pada teman-teman sekelas. Pendidik memanggil nama peserta didik secara acak. Biasanya, dimulai dari peserta didik yang paling rapi maupun dari peserta didik yang terlihat mengantuk, bosan, atau sedang asyik ngobrol dan bermain dengan temannya.

Melalui proses wawancara pada tanggal 28 Mei 2013 pukul 11.50 di kantor guru SD Negeri 4 Wates, pendidik mengungkapkan bahwa hakikat dari proses pembelajaran di dalam kelas, yaitu keaktifan peserta didik. Keaktifan yang dimaksud oleh pendidik tidak terbatas pada keaktifan melalui aktivitas fisik saja, tetapi aktif berpikir dan mengungkapkan pendapat melalui proses diskusi. Pada saat pembelajaran

63

berlangsung, peserta didik menjadi pusat dari setiap kegiatan yang dijalani, pendidik berperan sebagai fasilitator kegiatan sekaligus pembimbing yang bertugas memberi arahan saat peserta didik kurang memahami materi yang sedang dipelajari atau tugas yang harus diselesaikan. Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara terkait maksud dan tujuan pemanggilan nama peserta didik dalam setiap pembelajaran: Bu Ar : Oh iya, Mba. Jadi, pembelajaran itu kan terdukung ya

bagaimana kita bisa mengaktifkan anak, supaya anak itu memandang pembelajaran sebagai sesuatu yang asyik gitu lho. Kan pembelajaran itu intinya keaktifan ya dan keaktifan itu tidak harus aktivitas fisik ya tetapi bisa juga dengan diskusi.

Kebiasaan memanggil nama peserta didik satu per satu tersebut memberi manfaat yang besar bagi pendidik dalam mengenali karakteristik setiap peserta didik berdasarkan respon yang diberikan saat namanya dipanggil secara tiba-tiba. Pendidik sendiri merasakan manfaat tersebut, namun pendidik menyadari bahwa pengenalan terhadap karakteristik peserta didik tidak cukup melalui pengamatan dalam satu pertemuan saja. Pengenalan itu bersifat proses sepanjang tahun ajaran berlangsung. Pendidik mengamati perkembangan peserta didik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor dari waktu ke waktu.

Pengamatan karakteristik peserta didik tersebut pada akhirnya akan membantu pendidik dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai sehingga materi pelajaran menjadi mudah dipahami oleh peserta didik. Pendidik menyadari bahwa proses penyampaian materi harus didahului

64

dengan proses pengenalan terhadap karakteristik peserta didik, disamping juga pemahaman pendidik terhadap karakteristik dan manfaat materi bagi kehidupan peserta didik. Secara umum, karakteristik peserta didik usia sekolah dasar senang dengan aktivitas bermain dan berkesenian. Oleh karena itu, pendidik berusaha membingkai materi dengan kegiatan-kegiatan yang banyak mengandung permainan dan kesenian. Berikut ini adalah kutipan wawancara terkait manfaat yang diperoleh dari pengenalan terhadap karakteristik peserta didik:

Bu Ar : Iya, kan itu untuk pengenalan terhadap anak, bagaimana karakter anak kan anuya, Mb, tidak serta merta dalam satu kali pertemuan saja tapi kan dari awal kita ketemu sampai prosesnya, sampai hari ini mungkin ya, kita kan bisa menyimpulkan oh si A itu seperti ini, si B itu seperti itu. Nantinya model pembelajarannyanya jadi seperti ini, seperti ini, seperti itu.

Bu Ar : Ya memang kita kan harus menyesuaikan metode yang kita gunakan dengan peserta didik ya, antara yang satu dengan yang lain kan beda-beda ya. Jadi kita harus, dari situ kita bisa mengambil apa ya namanya, mengambil sesuatu oh ternyata kalau seperti ini harus menggunakan metode yang seperti ini. Karena, itu tadi karakteristik anak itu tadi.Jadi itu sangat, metode yang kita gunakan itu sangat dipengaruhi oleh materi juga, dan kondisi peserta didiknya, perkembangan peserta didiknya.

Secara umum, pendidik mengungkapkan bahwa karakteristik peserta didik kelas IV B seru dan menyenangkan. Mereka selalu bersemangat dalam setiap pembelajaran, terutama karena adanya inovasi-inovasi dalam kegiatan yang ditawarkan oleh pendidik. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik kelas IV B pada tanggal 20 Mei 2013

65

bertempat di ruang kelas IV B, peserta didik mengungkapkan bahwa pembelajaran IPS mudah dan menyenangkan. Salah satu peserta didik menambahkan bahwa ia sangat menyukai aktivitas games yang biasa dilakukan oleh pendidik dalam pembelajaran. Berikut adalah kutipan wawancara mengenai karakteristik peserta didik kelas IV B secara umum dan suasana pembelajaran IPS menurut peserta didik.

Bu Ar : Kalau menurut saya tuh, anaknya seru, untuk diajak belajar itu saya rasa, seneng. Kemudian, semangat seperti itu.

SDF : Suka karena mudah dan menyenangkan YAR : Banyak permainannya

HDP : Pelajarannya mudah dipahami

Salah satu kegiatan yang selalu dilaksanakan di setiap pembelajaran dan terlihat membuat peserta didik antusias terhadap pembelajaran adalah adanya yel-yel penyemangat yang dipekikkan secara serempak. Yel penyemangat merupakan salah satu strategi yang dipakai oleh pendidik dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Yel-yel tersebut telah disepakati sebelumnya sehingga semua peserta didik hafal dengan isi yel yang dikomando oleh pendidik, baik sebelum maupun saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan yel dalam pembelajaran, selain sebagai sarana untuk menyegarkan pikiran di tengah aktivitas berpikir juga sebagai sarana untuk melatih kemampuan psikomotor peserta didik sehingga mereka terbiasa aktif dalam pembelajaran, tidak hanya secara pikiran tapi juga secara fisik, mental,

66

dan emosional. Berikut adalah kutipan wawancara mengenai yel yang sering digunakan di tengah-tengah pembelajaran:

Bu Ar : Kalau, apa namanya, kita harus belajar terus seperti itu kan jenuh begitu. Kan otak kita itu kerja terus gitu kan Mba. Jadi kan butuh otak itu untuk direlaksasikan sejenak. Ya sebagian saya ambil dari Titian itu tapi yang sebagian lain saya kembangkan sendiri. Saya coba sendiri bikinapa lah seperti itu biar menarik, biar anak itu ngga bosan, biar menyenangkan. Seperti itu. Kan kalau seperti itu kan kita bikin kesepakatan misalkan kalau MERAH berarti SEMANGAT, kalau HIJAU berarti apa. Kan kalau seperti itu bisa kita kombinasikan. Jadi kan itu salah satunya bisa untuk menyegarkan anak kembali supaya tidak jenuh di pembelajaran. Seperti itu.

BN : Seneng sama yelnya. SHH : Jadi semangat itu lho, Bu.

Dokumen terkait