• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

2. Pemahaman tentang Karya Ilmiah

Pemahaman berasal dari kata “paham” yang mendapatkan awalan “pe-“ dan akhiran “-an”, atau berdasarkan taksonomi Bloom dalam bahasa Inggris pemahaman berasal dari kata comprehension dan istilah ini kemudian meluas menjadi understanding. Secara umum pemahaman merupakan proses mengkonstruk makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintergrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran seseorang.

Menurut Hamzah dan Nurdin (2011:57) pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pegetahuan yang pernah diterimanya. Di samping itu, menurut Winkel (2004:274) pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Anas Sudijono (2013)

menyebutan pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.

Selanjutnya menurut Poesprodjo (2011), pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

b. Karya Tulis Ilmiah

1) Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Pengertian sederhana tentang karya tulis ilmiah menurut Eko Susilo (dalam Waid, 2012:16) adalah sebuah karangan dalam bentuk tulisan yang dirancang berdasarkan sifat keilmuannya dan dilandasi pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang

tertentu. Karya terebut disusun sesuai dengan metode ilmiah dengan sistematika kepenulisan yang bertumpu pada gaya bahasa ilmiah, sehingga apa yang tertera di dalam karya tulis tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Disamping itu, menurut Fatihudin dan Iis (2011:10) karya ilmiah merupakan semua karya ilmiah yang mengikuti prosedur/ tahapan menurut kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

Menurut Waid (2012:16-17), karya tulis ilmiah adalah suatu karya yang dibuat untuk mengkaji sebuah persoalan, baik persoalan ringan maupun berat, secara teoritis maupun praktik, dengan berlandaskan kepada metode-metode keilmuan. Artinya dalam KTI secara metodologis, penulis tidak bebas berbuat karena metode-metode khusus dan ketentuan ilmiah yang harus dipenuhinya. KTI merupakan tulisan yang berdasarkan kajian literature, analisis ilmiah yang mendalam, namun tidak lepas dari ketentuan-ketentuan ilimah.

2) Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Sebuah karya tulis ilmiah akan dikatakan ilmiah, jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Waid, 2012:18-20):

a) Eksplisit. Tulisan dikatakan ilmiah, jika isi bisa ditangkap dengan jelas oleh pembaca.

b) Rasional. Tulisan dikatakan ilmiah, jika isi bersifat rasional (masuk akal). Penulis tidak sekedar berapologi dan beropini

dalam tulisannya, tetapi juga diselaraskan dengan data dan fakta di lapangan.

c) Kelugasan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika semua yang dipaparkan penulis bersifat penting dan memiliki urgensi. d) Objektivitas. Tulisan dikatakan ilmiah, jika dalam tulisan,

penulis menyampaikan hal-hal apa adanya, tidak ditambah ataupun dikurangi.

e) Keseksamaan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika penulis ditekan untuk tidak melakukan kekeliruan dalam bentuk apapun, dan sekecil apapun.

f) Kesinambungan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika dari paragraph awal hingga akhir menunjukan kesinambungan, sehingga pembaca tidak akan jenuh dan bosan membaca KTI, sekalipun memiliki ketebalan yang cukup banyak.

g) Ketuntasan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika adanya kejelasan dan ketuntasan pembahasan isi di dalam KTI.

3) Komponen Pokok dalam setiap Jenis Karya Tulis Ilmiah

Adapun pokok-pokok KTI menurut Waid (2012: 21-23) adalah sebagai berikut :

a) Dapat memberi penjelasan. Pokok ini akan tercapai apabila karya tulis yang disusun memberikan pemahaman terhadap dengan uraian dan pembahasan yang logis dan ilmiah terhadap

sebuah permasalahan serta menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

b) Memberi idea atau penilaian. Penulis tidak hanya sekedar mendeskripsikan sebuah data tanpa memberi sebuah pemahaman dari pemikiran penulis sendiri.

c) Memberi saran. Penulis juga harus memberikan saran/ tawaran yang sifatnya membangun, apapun bentuknya.

d) Menyampaiakan sanggahan. KTI juga memberikan sanggahan terhadap opini orang lain, sikap orang lain, dalam bentuk karya tulis.

e) Membuktikan hipotesis. KTI mampu memberikan pemahaman terhadap para pembaca bahwa gagasan penulis benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan, bukan hanya bersifat opini ataupun apologi.

Karya ilmiah harus mampu menunjukan kelengkapan, kejelasan, dan kecendekiaan dalam penyajian komponen-komponen yang harus ada dalam karya itu. Komponen-komponen yang dimaksudkan dalam KTI guru adalah sebagai berikut (Suyitno, 2011:9) :

a) Topik/ masalah. Sesuai dengan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan guru yang bersangkutan

b) Kajian teori/ kajian pustaka. Mendukung upaya pemecahan masalah dari topik yang dikaji.

c) Metode strategi pemecahaan masalah. Menggunakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis.

d) Data/ fakta/ bukti. Bukti yang mendukung permasalahan yang dikaji.

e) Hasil dan pembahasan kajian. Memaparkan hasil dan membuat alternatif solusi masalah yang dikaji.

f) Simpulan dan saran. Inti hasil kajian dan saran berdasarkan kajian.

g) Rujukan/referensi. Mencamtukan sumber-sumber pustaka yang relevan untuk kajian tersebut.

4) Fungsi Karya Tulis Ilmiah

a) Fungsi bagi pembaca. Sebuah KTI dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan para pembaca dari sebuah karya tulis, serta menyebar luaskan ilmu pengetahuan seorang penulis melalui ragam penelitian, penelusuran, pengamatan, serta penalaran ilmiah.

b) Fungsi bagi penulis. Untuk meningkatkan keterampilan menulis dan menganalisa sebuah fenomena, persoalan, berlatih mengitegrasikan berbagai ide dan gagasan serta merefleksikannya ecara sistematis dan ilmiah ke dalam sebuah tulisan, meingkatan pengetahuan dan wawasan, serta member kepuasan intelektual, disamping ikut berpartiipasi dalam

rangka meningkatkan ilmu pengetahua dan pendidikan bagi masayarakat luas.

5) Karakter Ilmiah dalam Karya Tulis Ilmiah

Suatu karya tulis ilmiah memiliki karakter ilmiah sebagai berikut (Waid, 2012; 47-57):

a) Berbasis penelitian. Basis penelitian yang dimaksud adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan mencari data-data sebagai objek pembahasan langsung di lapangan, sedangakan penelitian kepustakaan dilakukan dengan menggunakan literatur seperti buku, majalah, koran, data-data di internet, ataupun dari ragam bentuk penelitian sebelumnya.

b) Nalar kritis. Nalar kritis tercemin pada uraian, pembahasan, serta argumentasi yang diberikan penulis

c) Inklusif. Sebuah karya tulis tidak sungkan untuk menunjuk pada karya tulis orang lain yang dijadikan sebagai penguat data. Inklusif juga berarti tidak egois dengan pendapat pribadi. d) Keramahan karya tulis. Sikap objektif orang yang tampak

ketika menyampaikan analisisnya, arguntasi, bahkan kesimpulannya.

e) Menghargai hak kekayaan intelektual. Penulis KTI dituntut untuk rela menghargai karya orang lain.

f) Konsisten dalam mempertahankan pendapat. Seorang penulis harus konsisten terhadap pendapatnya di dalam tulisannya, gagasan dan analisis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

g) Prospektif dan konseptual. KTI dapat memberikan pandangan masa depan dan korelasi dengan fenomena kekinian.

h) Menemukan hal baru.

6) Prosedur dan Tahapan Karya Tulis Ilmiah

Secara umum banyak para ahli mengemukakan prosedur dan tahapan penelitian, antara lain menurut Nazir dalam Fatihudi (2012:25) sebagai berikut :

a) Merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah b) Mengadakan studi kepustakaan

c) Memformulasikan hipotesis

d) Menentukan model untuk menguji hipotesis e) Mengumpulkan data

f) Menyususn, menganalisis, dan memberikan interpretasi g) Membuat generalisasi dan kesimpulan

h) Membuat laporan ilmiah

7) Macam KTI dan Bobot Angka Kredit Publikasi Karya Tulis Ilmiah Guru

Untuk setiap kenaikan pangkat/golongan kecuali dari golongan III/a ke III/b, guru dituntut untuk memenuhi prasyarat

jumlah angka kredit untuk unsur publikasi karya ilmiah/ karya inovatif, karya ilmiah tersebut dapat berupa: (1) Penelitian; (2) Karangan Ilmiah (3) Ilmiah Populer; (4) Prasaran Seminar (5) Buku; (6) Diktat; (7) Terjemahan. Bobot angka kredit etiap jenis KTI dapat dirinci sebagai berikut (Suyitno, 2011:7-8) :

Butir Ukuran

penilaian

Angka kredit a. KTI hasil penelitian,

pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang

pendidikan yang

dipublikasikan

1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

2) Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen bersangkutan Setiap karya Setiap karya 12.5 6

b. KTI hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasika di perpustakaan sekolah 1) Dalam bentuk buku 2) Dalam majalah ilmiah

yang diakui oleh departemen bersangkutan Setiap karya Setiap karya 8 4

c. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang

pendidikan yang

dipublikasikan.

1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara

Setiap karya Setiap karya

8 4

nasional

2) Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen

bersangkutan

d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah. 1) Dalam bentuk buku 2) Dalam bentu makalah

Setiap buku Setiap karya

7 3.5

e. Tulisan populer di bidang

pendidikan dan

kebudayaan yang

disebutka melalui media massa. Setiap tulisan yang merupakan satu kesatuan 2 f. Menyampaiakn prasaaan berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah

Setiap kali 2.5

g. Buku pelajaran atau modul 1) Bertaraf nasional 2) bertaraf provinsi Setiap buku Setiap buku 5 3 h. Diktat pelajaran Setiap diktat 1 i. Mengalihbahasakan buku

pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan

Setiap buku/karya

ilmiah

2.5

8) Kriteria Kualitas Karya Tulis Ilmiah Guru

Karya ilmiah guru adalah produk hasi karya guru yang disusun secara terencana, sistematis, dan mengikuti prosedur atau tahap ilmiah. Karena itu, ada sejumlah kriteria, yang perlu diperhatikan oleh guru agar karyanya dapat dikatakan karya yang berkualitas. Kriteria yang dimasksudkan menurut Suyitno (2011: 8-9) adalah sebagai berukut:

a) Orisinalitas/ keaslian karya. Karya tesebut benar-benar asi karya guru yang besangkutan, sesuai dengan bidang studi yang diampu di tempat bekerja.

b) Kebermanfaatan karya. Karya tersebut benar-benar bermanfaat secara langsung bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

c) Keilmiahan. Karya tulis yang dihasilkan disusun dengan menggunakan prosedur ilmiah, sistematis, memiliki logika yang runtut, menggunakan bahasa popular, sesuai dengan persyaratan karya ilmiah,

d) Keajegan bagian-bagain dalam karya ilmiah harus memperlihatkan hubungan yang ajeg dan menunjukan kosistensi pemikiran yang utuh.

9) Ragam tulisan

Menurut Salisbury dalam Henry Guntur Tarigan (1982:26-28) membagi tulisan berdasarkan bentuknya, yaitu bentuk obyektif dan subyektif. Bentuk-bentuk obyektif mencakup penjelasam yang terperinci, batasan, laporan, dan dokumen. Sedangkan pada bentuk-bentuk subyektif mencakup otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai informasi, potret/gambaran, satire.

Berdasarkan bentuknya, Waever (2013) mengklasifikasikan tulisan dalam bentuk eksposis, deskripsi, narasi, dan argumentasi.

Di samping itu ragam tulis dalam bentuk karya ilmiah adalah makalah, surat pembaca, kabilitasi, referat, monograf, laporan tinjauan, laporan khusus, laporan penelitian.

Makalah adalah tulisan resmi yang mengkaji suatu sub-bahasan/ permasalahan oleh orang yang ahli pada bidangnya (sesuai dengan permasalahan yang dibahas) yang hasilnya akan dipublikasikan dan disampaikan secara tuntas mengenai pembahasan tersebut di muka umum, dan hasil dari pembahasan tersebut akan dipertanggung jawabkan oleh penulisan

Laporan Penelitian adalah suatu karya ilmiah yang ditulis setelah penulis melakukan suatu penelitian yang didalamnya telah melakukan suatu eksperimen ataupun pengamatan terhadap suatu masalah/ bahasan dengan melakukan tes dan pengukuran. Laporan penelitian merupakan suatu rangkuman dari hasil selama meneliti suatu permasalahan, laporan penelitian harus ditulis secara jujur sesuai dengan apa yang telah dilakukan pada penelitiannya baik hasil maupun pengaruh yang telah ditemukan dalam penelitiannya. Orang yang menulis suatu laporan penelitian harus mempunyai kemampuan dalam menulis laporan, karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

Laporan Khusus adalah suatu tulisan yang dikerjakan setelah melihat suatu kejadian permasalahan, tujuan dari ditulisnya laporan kasus adalah untuk menceritakan secara

lengkap dan jelas mengenai apa yang telah dilihat dari suatu masalah. Didalam laporan kasus penulis tidak perlu memberikan laporan mengenai cara-cara dalam menyelesaikan suatu permasalahan tersebut, namun hanya menyampaikan secara detail apa yang telah dilihat saja.

Laporan Tinjauan adalah suatu tulisan yang dikerkajan untuk disampaikan kepada lembaga atau umum berdasarkan hasil pengamatan terhadap hal yang telah diteliti, laporan tinjauan berbeda dengan laporan penelitian karena dalam melakukan suatu penelitian tidak melakukan tes dan pengukuran secara langsung terhadap hal yang telah diteliti tersebut, akan tetapi hanya melakukan pengamatan terhadap suatu hal yang telah diteliti tersebut.

Monograf adalah tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau mengenai suatu masalah tertentu. Monograf ditulis dengan tujuan untuk memberikan keterangan kepada pembaca, agar pembaca dapat mengerti mengenai apa yang telah ditulis oleh penulis. Isi dari monograf harus saling berkaitan dari satu bab ke bab yang lain, monograf merupakan suatu karya ilmiah dan sasarannyapun ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai pemikiran yang berdasarkan keilmuan. Sedangakn refertas adalah kerja yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah (seminar, konferensi).

Kabilitasi adalah tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang dilakukan pada acara tertentu. Biasanya kabilitasi terbit setiap Minggu sekali atau satu bulan sekali dalam suatu pertemuan rutin. Selanjutnya surat pembaca adalah ulisan yang dibuat oleh orang yang telah membaca suatu buku, majalah atau koran yang akan dikirimkan kepihak produksi/ redaksi untuk memberikan respon mengenai suatu hal yang telah dibaca di buku atau majalah tersebut.

Berkenaan dengan kenaikan jabatan dan golongan guru, maka penulisan karya ilmiah yang harus dilakukan oleh guru adalah dalam bentuk buku pelajaran/ pedoman guru, jurnal ilmiah, majalah, laporan hasil penelitian, artikel, modul/ diktat, pengalihbahasaan, dan presentasi dalam forum ilmiah.

c. Pengaruh Pemahaman tentang Karya Ilmiah terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah

Pemahaman merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki seseorang untuk mengembangkan dirinya. Di dalam diri seseorang terdapat potensi-potensi diri yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai dan sikap. Menurut Hurlock minat dibagi dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Apabila dikaitkan dengan minat, maka pemahaman yang dimaksud adalah minat pada ranah kognitif, yaitu minat yang berdasarkan pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari. Di samping itu apabila dikaitkan dengan

pemahaman, maka minat yang dimaksudkan adalah minat yang muncul dari kultural atau sosial. Menurut Safran minat kultural atau sosial adalah minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai dengan adanya minat yang benar-benar luas terhadap hal-hal yang bernilai. Seseorang yang sudah melewati proses belajar, pendidikan, pengalaman akan suatu hal, pada umumunya telah memiliki pemahaman akan pengetahuan yang bernilai. Dari proses tersebut yang dapat menghasilkan pemahaman pada diri seseorang, maka dapat timbulah minat akan hal yang bernilai tersebut.

Apabila dikaitkan dengan penulisan karya ilmiah, maka yang dimaksud dengan pemahaman tentang karya ilmiah adalah kemampuan berpikir seseorang (guru) untuk mengerti atau memahami sesuatu yang telah dipelajari berkenaan dengan penulisan karya ilmiah dalam bentuk laporan hasil penelitian ilmiah. Dalam membuat penulisan karya ilmiah hendaknya guru juga mengusai konsep dalam karya ilmiah yang meliputi : pengertian karya ilmiah,ciri-ciri karya ilmiah, komponen pokok dalam setiap jenis karya ilmiah, fungsi karya ilmiah, karakter ilmiah dalam karya ilmiah, prosedur dan tahapan karya ilmiah, serta kriteria kulaitas karya tulis ilmiah guru.

Seorang guru yang telah memiliki pemahama tentang karya ilmiah dan mengusai konsep karya ilmiah, pastilah memiliki potensi

untuk menulis karya ilmiah sehingga informasi yang disajikan sistematis dan obyektif.

Dokumen terkait