• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemaknaan dan Pengujian Koefisien Jalur Antara Variabel Eksogen dengan Variabel Endogen

PENGOLAHAN DATA

4.4 Menganalisis Data Menggunakan Program Amos Versi

4.4.3 Pemaknaan dan Pengujian Koefisien Jalur Antara Variabel Eksogen dengan Variabel Endogen

Hasil penghitungan koefisien jalur antar variabel eksogen dengan variabel endogen dengan menggunakan program Amos Versi 18 ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.25 Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label 0,036 0,037 0,977 0,328 par_43 0,141 0,117 1,206 0,228 par_46 \ 55379,864 19102,580 2,899 0,004 par_35 \ -1839,288 2463,075 -0,747 0,455 par_39 \ 12610,313 6058,356 2,081 0,037 par_45 [ -0,052 0,123 -0,418 0,676 par_16 [ \ 0,000 0,000 -0,974 0,330 par_37 [ -0,954 0,276 -3,451 *** par_44 _ -0,219 0,112 -1,955 0,051 par_1 ^ -0,149 0,507 -0,293 0,769 par_2 ] 0,896 0,422 2,121 0,034 par_3 ] [ 0,104 0,521 0,199 0,843 par_13 ^ [ -1,541 0,626 -2,463 0,014 par_14 _ [ 0,170 0,138 1,234 0,217 par_15 _ \ 0,000 0,000 -3,262 0,001 par_32 ^ \ 0,000 0,000 3,154 0,002 par_33 ] \ 0,000 0,000 2,250 0,024 par_34 V ] -0,031 0,042 -0,727 0,468 par_4 V ^ 0,423 0,036 11,796 *** par_5 V _ -0,709 0,165 -4,292 *** par_6 V \ 0,000 0,000 0,320 0,749 par_38 _ _ -0,891 0,358 -2,486 0,013 par_7 _ ^ 0,135 0,108 1,242 0,214 par_8 _ ] -0,088 0,056 -1,562 0,118 par_9 _ [ 0,322 0,194 1,663 0,096 par_11 _ V -0,490 0,251 -1,950 0,051 par_12 _ \ -0,006 0,007 -0,867 0,386 par_24

Tabel 4.25 Lanjutan _ 0,009 0,004 2,356 0,018 par_26 _ -0,097 0,064 -1,524 0,127 par_27 _ -0,074 0,050 -1,489 0,137 par_28 _ \ 0,000 0,000 2,890 0,004 par_36 _ 0,574 0,158 3,637 *** par_40 \ 0,000 0,000 1,438 0,150 par_47 [ 0,004 0,021 0,186 0,852 par_50 _ ] 0,003 0,082 0,035 0,972 par_52 _ ^ 0,009 0,012 0,734 0,463 par_53 V _ 0,047 0,044 1,054 0,292 par_10 V ] 0,023 0,016 1,424 0,155 par_17 V ^ 0,051 0,029 1,742 0,082 par_18 V \ -0,004 0,002 -1,951 0,051 par_19 V [ -0,002 0,005 -0,326 0,744 par_20 V ^ 0,002 0,003 0,600 0,548 par_21 V V 0,014 0,070 0,198 0,843 par_22 V _ 0,207 0,101 2,049 0,040 par_23 V 0,020 0,013 1,472 0,141 par_29 V 0,020 0,017 1,172 0,241 par_30 V 0,000 0,001 -0,447 0,655 par_31 V -0,044 0,049 -0,899 0,369 par_41 V 0,332 0,461 0,721 0,471 par_48 V \ 0,000 0,000 0,333 0,739 par_49 V ] -0,010 0,021 -0,471 0,638 par_51

Tabel 4.26 Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate 0,170 0,209 \ 0,594 \ -0,093 \ 0,430 [ -0,052 [ \ -0,151 [ -0,645 _ -0,260 ^ -0,038 ] 0,329 ] [ 0,038 ^ [ -0,392 _ [ 0,203 _ \ -0,468 ^ \ 0,439 ] \ 0,377 V ] -0,040 V ^ 0,800 V _ -0,286 V \ 0,021 _ _ -0,458 _ ^ 0,323 _ ] -0,146 _ [ 0,197 _ V -0,623 _ \ -0,146 _ [ 0,038 _ 0,517 _ -0,130 _ -0,737 _ \ 0,331 _ 0,304 \ 0,270 [ 0,039 _ ] -0,036

Tabel 4.26 Lanjutan _ ^ 0,303 V _ 0,155 V ] 0,126 V ^ 0,410 V \ -0,302 V [ -0,278 V ^ 0,210 V V 0,059 V _ 0,356 V 0,648 V 0,090 V -0,091 V -0,077 V 0,069 V \ 0,036 V ] -0,418

1. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur I

Persamaan sub-strtuktur:

= H H +

Hipotesis statistik:

n : H H > 0

nV : H H = 0

Hipotesis bentuk kalimat:

n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Lama Sekolah

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Lama Sekolah

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,328. Ternyata nilai sig. 0,328 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Lama Sekolah.

2. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur II

Persamaan substruktur: = H`H + Hipotesis statistik:

n : H`H > 0

nV : H`H = 0

Hipotesis bentuk kalimat:

n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Penduduk Melek Huruf.

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Penduduk Melek Huruf.

Kriteria penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,228. Ternyata nilai sig. 0,228 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Penduduk Melek Huruf.

3. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur III

Persamaan sub-struktur:

[ = HaH + HaH` +

Hipotesis statistik:

1. n : HaH > 0 ; nV : HaH = 0 2. n : HaH` > 0 ; nV : HaH` = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Penduduk Miskin.

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Penduduk Miskin.

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Melek Huruf terhadap Persentase Penduduk Miskin

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Melek Huruf terhadap Persentase Penduduk Miskin

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,676. Ternyata nilai sig. 0,676 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Penduduk Miskin.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah *** (0,000). Ternyata nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Melek Huruf terhadap Persentase Penduduk Miskin.

4. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur IV

Persamaan sub-struktur: \ = HbH + HbH + HbH` + Hipotesis statistik: 1. n : HbH > 0 ; nV : HaH = 0 2. n : HbH > 0 ; nV : HaH` = 0 3. n : HbH` > 0 ; nV : HbH` = 0

Hipotesis bentuk kalimat:

1 .n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Lama Sekolah terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Lama Sekolah terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

3. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Melek Huruf terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Melek Huruf terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,455. Ternyata nilai sig. 0,455 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,004. Ternyata nilai sig. 0,004 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Lama Sekolah terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,037. Ternyata nilai sig. 0,037 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Melek Huruf terhadap Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

5. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur V

Persamaan sub-struktur: ] = HcH + HcHa [+ HcHb \+ [ Hipotesis statistik: 1. n : HcH > 0 ; nV : HcH = 0 2. n : HcHa > 0 ; nV : HcHa = 0 3. n : HcHb > 0 ; nV : HcHb = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak

3. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,034. Ternyata nilai sig. 0,034 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak .

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,843. Ternyata nilai sig. 0,843 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,024. Ternyata nilai sig. 0,024 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak.

6. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur VI

Persamaan sub-struktur: ^ = H dH + HdHa [+ HdHb \+ \ Hipotesis statistik: 1. n : HdH > 0 ; nV : HdH = 0 2. n : HdHa > 0 ; nV : HdHa = 0 3. n : HdHb > 0 ; nV : HdHb = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak 3. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,769. Ternyata nilai sig. 0,769 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,014. Ternyata nilai sig. 0,014 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,002. Ternyata nilai sig. 0,002 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak.

7. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur VII

Persamaan sub-struktur: _ = HeH + HeHa [+ HeHb \+ ] Hipotesis statistik: 1. n : HeH > 0 ; nV : HeH = 0 2. n : HeHa > 0 ; nV : HeHa = 0 3. n : HeHb > 0 ; nV : HeHb = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah

3. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,051. Ternyata nilai sig. 0,051 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,217. Ternyata nilai sig. 0,217 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,001. Ternyata nilai sig. 0,001 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah.

8. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur VIII

Persamaan sub-struktur: V = HfHb \+ HfHc ]+ H fHd ^+ H fHe _+ ^ Hipotesis statistik: 1. n : H fHb > 0 ; nV : HfHb = 0 2. n : H fHc > 0 ; nV : HfHc = 0 3. n : H fHd > 0 ; nV : HfHd = 0 4. n : H fHe > 0 ; nV : HfHe = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

3. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga

Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

4. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,749. Ternyata nilai sig. 0,749 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,468. Ternyata nilai sig. 0,468 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah *** (0,000). Ternyata nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah *** (0,000). Ternyata nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah terhadap Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh.

9. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur IX

Persamaan sub-struktur:

Hipotesis statistik:

1. n : H Ha > 0 ; nV : H Ha = 0 2. n : H Hb > 0 ; nV : H Hb = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi.

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi.

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,852. Ternyata nilai sig. 0,852 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,150. Ternyata nilai sig. 0,150 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi.

10. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur X

Persamaan sub-struktur: _ = H eH + H eHa [+ HeHb \+ HeHc ]+ HeHd ^+ H eHe _ + HeHf V+ HeH + HeH + HeH` + HeHa [ + H eHb \+ H eHc ]+ H eH d ^+ V Hipotesis statistik: 1. n : HeH > 0 ; nV : H eH = 0 2. n : HeHa > 0 ; nV : H eHa = 0 3. n : HeHb > 0 ; nV : H eHb = 0 4. n : HeHc > 0 ; nV : H eHc = 0 5. n : HeHd > 0 ; nV : H eHd = 0 6. n : HeHe > 0 ; nV : H eHe = 0 7. n : HeHf > 0 ; nV : HeHf = 0 8. n : HeH > 0 ; nV : HeH = 0 9. n : H eH > 0 ; nV : HeH = 0 10. n : H eH` > 0 ; nV : HeH` = 0

11. n : H eHa > 0 ; nV : HeHa = 0 12. n : H eHb > 0 ; nV : HeHb = 0 13. n : H eHc > 0 ; nV : HeHc = 0 14. n : H eHd > 0 ; nV : HeHd = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Gratis terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Gratis terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan 3. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan

terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan

Kesehatan

4. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

5. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga

Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

6. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah terhadap Persentase

Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

7. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

8. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Apotik terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Apotik terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

9. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Puskemas dan Sejenisnya terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Puskemas dan Sejenisnya terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

10. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Rumah Sakit Umum terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Rumah Sakit Umum terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan 11. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Dokter terhadap

Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Dokter terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

12. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Bidan terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Bidan terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

13. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Lulusan D3 Farmasi, S1 Farmasi, dan Assisten Apoteker terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Lulusan D3 Farmasi, S1 Farmasi, dan Assisten Apoteker terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

14. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Perawat terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Perawat terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

Kriteri penolakan:

Tolak nV jika nilai sig. (l)≤ nilai m (0,05) Terima nV jika nilai sig. (l)> nilai m (0,05)

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah *** (0,000). Ternyata nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Gratis terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,096. Ternyata nilai sig. 0,096 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Penduduk Miskin terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,386. Ternyata nilai sig. 0,386 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,118. Ternyata nilai sig. 0,118 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,214. Ternyata nilai sig. 0,214 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,013. Ternyata nilai sig. 0,013 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,051. Ternyata nilai sig. 0,051 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,137. Ternyata nilai sig. 0,137 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Apotik terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,018. Ternyata nilai sig. 0,018 lebih kecil dari nilai m (0,05), maka nV ditolak, artinya terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Puskemas dan Sejenisnya terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,127. Ternyata nilai sig. 0,127 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Rumah Sakit Umum terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,970. Ternyata nilai sig. 0,970 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Dokter terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,386. Ternyata nilai sig. 0,386 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Bidan terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,972. Ternyata nilai sig. 0,972 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Bidan terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

Pada Tabel 4.25, nilai sig. (l) adalah 0,463. Ternyata nilai sig. 0,463 lebih besar dari nilai m (0,05), maka nV diterima, artinya tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Jumlah Lulusan D3 Farmasi, S1 Farmasi, dan Assisten Apoteker terhadap Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan.

11. Pengujian koefisien jalur dari persamaan sub-struktur XI

Persamaan sub-struktur: V = H fH + H fHb \+ HfHc ]+ HfHd ^+ HfHe _+ HfH f V + H fH + H fH + H fH + H fH ` + HfHa [ + H fHb \+ H fHc ]+ H fH d ^+ H fH e _+ Hipotesis statistik: 1. n : HfH > 0 ; nV : H fH = 0 2. n : HfHb > 0 ; nV : H fHb = 0 3. n : HfHc > 0 ; nV : H fHc = 0 4. n : HfHd > 0 ; nV : H fHd = 0 5. n : HfHe > 0 ; nV : H fHe = 0

6. n : HfHf > 0 ; nV : HfHf = 0 7. n : HfH > 0 ; nV : HfH = 0 8. n : HfH > 0 ; nV : HfH = 0 9. n : H fH > 0 ; nV : HfH = 0 10. n : H fH` > 0 ; nV : HfH` = 0 11. n : H fHa > 0 ; nV : HfHa = 0 12. n : H fHb > 0 ; nV : HfHb = 0 13. n : H fHc > 0 ; nV : HfHc = 0 14. n : H fHd > 0 ; nV : HfHd = 0 15. n : H fHe > 0 ; nV : HfHe = 0 Hipotesis bentuk kalimat:

1. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Gratis terhadap Angka Harapan Hidup

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Gratis terhadap Angka Harapan Hidup

2. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Angka Harapan Hidup

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Pengeluaran Per Kapita Per Bulan terhadap Angka Harapan Hidup

3. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Air Minum yang Layak terhadap Angka Harapan Hidup 4. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga

Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Angka Harapan Hidup

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi yang Layak terhadap Angka Harapan Hidup 5. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga

Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah terhadap Angka Harapan Hidup

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Jenis Lantai Terluas Adalah Tanah terhadap Angka Harapan Hidup

6. n : Terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh terhadap Angka Harapan Hidup

nV : Tidak terdapat hubungan kausalitas variabel Persentase Rumah Tangga Dengan Kondisi Rumah Tidak Kumuh terhadap Angka Harapan Hidup

Dokumen terkait