• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Pengujian

2. Pemaknaan R 2 dan Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Pengujian model struktural atau Inner Model dilakukan untuk melihat hubungan satu variabel dengan variabel lainnya yang tercantum pada hipotesis dalam suatu penelitian. Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk variabel dependen, nilai koefisien jalur atau path coefficients untuk uji signifikansi antarvariabel dalam model struktural.

a. Nilai R2

Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil nilai R2 untuk yang digunakan untuk menilai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen:

Tabel V.14 R2 No Variabel R2 1 Motivasi Kerja 0,162 2 Kepuasan Kerja 0,267 3 Kinerja Karyawan 0,222

Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai R2 variabel Motivasi Kerja sebesar 0,162 artinya variabel motivasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel Kompensasi sebesar 16,2%, sedangkan sisanya sebesar 83,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

Nilai R2 variabel Kepuasan Kerja sebesar 0,267 artinya variabel Kepuasan Kerja dapat dijelaskan oleh variabel Kompensasi dan

Motivasi Kerja sebesar 26,7%, sedangkan sisanya sebesar 73,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

Nilai R2 variabel Kinerja Karyawan sebesar 0,222 artinya variabel Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel Kompensasi, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja sebesar 22,2%, sedangkan sisanya sebesar 77,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.

b. Pengujian Hipotesis 1-6

Hubungan antar variabel laten dalam model penelitian ini dapat dilihat dari hasil estimasi koefisien jalur (path coefficients) dan tingkat signifikansinya (p value). Berikut ini adalah gambar hasil pengujian dengan menggunakan WarpPLS 5.0:

Gambar V.1

Pengujian Model Penelitian dengan WarpPLS 5.0

Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, dapat dilihat dari besarnya nilai p value. Apabila besarnya nilai p value lebih kecil

dari 0,05, maka H0 ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh antar variabel dan menjelaskan ketegasan hubungan antar arah variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel V.15

Hasil Estimasi Path Coefficients

No Hipotesis Path

Coefficients

Std.

Errors P Value Keterangan

1 Kompensasi -> Motivasi Kerja (H1) 0,402 0,065 <0,001 Signifikan

2 Kompensasi -> Kepuasan Kerja (H2) 0,260 0,067 <0,001 Signifikan

3 Kompensasi -> Kinerja Karyawan (H3) 0,159 0,069 0,011 Signifikan

4 Motivasi Kerja -> Kepuasan Kerja (H4) 0,360 0,066 <0,001 Signifikan

5 Motivasi Kerja -> Kinerja Karyawan (H5) 0,145 0,069 0,018 Signifikan

6 Kepuasan Kerja -> Kinerja Karyawan (H6) 0,293 0,067 <0,001 Signifikan

Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0

Berdasarkan nilai P Value pada tabel di atas, maka hasil uji setiap hipotesis 1-6 sebagai berikut:

1) Uji Hipotesis 1 a) Hipotesis:

H0: Kompensasi tidak mempengaruhi motivasi kerja secara positif Ha: Kompensasi mempengaruhi motivasi kerja secara positif b) Dasar Pengambilan Keputusan:

P value ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak P value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima c) Keputusan:

d) Penjelasan:

Kompensasi mempengaruhi motivasi kerja dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan, maka semakin tinggi motivasi kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

2) Uji Hipotesis 2 a) Hipotesis:

H0: Kompensasi tidak mempengaruhi kepuasan kerja secara positif

Ha: Kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja secara positif b) Dasar Pengambilan Keputusan:

P value ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak P value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima c) Keputusan:

P value <0,001 <0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima d) Penjelasan:

Kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan, maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

3) Uji Hipotesis 3 a) Hipotesis:

H0: Kompensasi tidak mempengaruhi kinerja karyawan secara positif

Ha: Kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan secara positif b) Dasar Pengambilan Keputusan:

P value ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak P value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima c) Keputusan:

P value 0,011 <0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima d) Penjelasan:

Kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan, maka semakin baik kinerja karyawan dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

4) Uji Hipotesis 4 a) Hipotesis:

H0: Motivasi kerja tidak mempengaruhi kepuasan kerja secara positif

Ha: Motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja secara positif b) Dasar Pengambilan Keputusan:

P value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima c) Keputusan:

P value <0,001 <0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima d) Penjelasan:

Motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin tinggi motivasi kerja, maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

5) Uji Hipotesis 5 a) Hipotesis:

H0: Motivasi kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan secara positif

Ha: Motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif b) Dasar Pengambilan Keputusan:

P value ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak P value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima c) Keputusan:

P value 0,018 <0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima d) Penjelasan:

Motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin tinggi motivasi kerja, maka semakin baik kinerja karyawan dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

6) Uji Hipotesis 6 a) Hipotesis:

H0: Kepuasan kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan secara positif

Ha: Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif

b) Dasar Pengambilan Keputusan:

P value ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak P value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima c) Keputusan:

P-value <0,001 <0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima d) Penjelasan:

Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin baik kinerja karyawan dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

c. Pengujian Hipotesis 7-8 dengan Efek Mediasi

Pengujian hipotesis dengan efek mediasi dilakukan dengan dua langkah menurut (Baron dan Kenny, 1986; Hair dkk, 2011; Kock, 2011, 2013) dalam buku Sholihin dan Ratmono (2013:56):

1) Melakukan estimasi direct effect antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan estimasi direct effect yaitu pengaruh langsung antara variabel kompensasi dan

variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan dengan gambar dan tabel sebagai berikut:

Gambar V.2

Pengujian Model Direct Effect dengan WarpPLS 5.0

Tabel V.16

Hasil Estimasi Direct Effect

No Hubungan Path

Coefficients P-Value Keterangan

1 Kompensasi -> Kinerja Karyawan 0,211 0,001 Signifikan

2 Motivasi kerja -> Kinerja Karyawan 0,263 <0,001 Signifikan

Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0

2) Melakukan estimasi indirect effect secara simultan dengan menambahkan variabel mediasi di antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan estimasi indirect effect yaitu peran variabel kepuasan kerja dalam memediasi pengaruh variabel kompensasi dan variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan dengan gambar dan tabel sebagai berikut:

Gambar V.3

Pengujian Model Indirect Effect dengan WarpPLS 5.0

Tabel V.17

Hasil Estimasi Indirect Effect

No Hubungan Path

Coefficients P-Value Keterangan

1 Kompensasi -> Kepuasan Kerja 0,260 <0,001 Signifikan

2 Kompensasi -> Kinerja Karyawan 0,159 0,011 Signifikan

3 Motivasi Kerja -> Kepuasan Kerja 0,360 <0,001 Signifikan

4 Motivasi Kerja -> Kinerja Karyawan 0,145 0,018 Signifikan

5 Kepuasan Kerja -> Kinerja Karyawan 0,293 <0,001 Signifikan

Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 3.0

Persyaratan efek mediasi telah dipenuhi karena pengaruh langsung variabel kompensasi dan variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan pada estimasi direct effect dan indirect effect adalah signifikan.

3) Uji Hipotesis 7 a) Hipotesis:

H0: Kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

Ha: Kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

b) Dasar Pengambilan Keputusan:

(1) Jika koefisien jalur atau path coefficient antara kompensasi dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect tidak berubah dan tetap signifikan, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

(2) Jika koefisien jalur atau path coefficient antara kompensasi dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan tetap signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).

(3) Jika koefisien jalur atau path coefficient antara kompensasi dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan menjadi tidak signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan mediasi penuh (full mediation). c) Keputusan:

Path coefficient 0,211 turun menjadi 0,159 dan tetap signifikan serta hubungan dari kompensasi ke kinerja karyawan melalui

kepuasan kerja tetap signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).

d) Penjelasan:

Kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan maka semakin baik kinerja karyawan melalui tingginya kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

4) Uji Hipotesis 8 a) Hipotesis:

H0: Kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Ha: Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

b) Dasar Pengambilan Keputusan:

(1) Jika koefisien jalur atau path coefficient antara motivasi kerja dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect tidak berubah dan tetap signifikan, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

(2) Jika koefisien jalur atau path coefficient antara motivasi kerja dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan tetap signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).

(3) Jika koefisien jalur atau path coefficient antara motivasi kerja dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan menjadi tidak signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan mediasi penuh (full mediation). c) Keputusan:

Path coefficient 0,263 turun menjadi 0,145 dan tetap signifikan serta hubungan dari motivasi kerja ke kinerja karyawan melalui kepuasan kerja tetap signifikan, maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).

d) Penjelasan:

Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi motivasi kerja maka semakin baik kinerja karyawan melalui tingginya kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95%.

d. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Berikut ini adalah tabel ringkasan hasil pengujian hipotesis secara keseluruhan:

Tabel V.18

Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan

No Hipotesis Hasil 1 H1 Terdukung data 2 H2 Terdukung data 3 H3 Terdukung data 4 H4 Terdukung data 5 H5 Terdukung data 6 H6 Terdukung data 7 H7 Terdukung data 8 H8 Terdukung data

Sumber: dibuat oleh peneliti (2017)

Dokumen terkait