• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

E. Pembahasan

Penelitian ini berfokus pada pengujian apakah kepuasan kerja (M) memediasi pengaruh kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y). Berikut ini adalah pembahasan secara lebih jelas hasil penelitian yang telah didapatkan oleh peneliti:

1. Kompensasi mempengaruhi motivasi kerja

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kompensasi mempengaruhi motivasi kerja secara positif, yang artinya bahwa semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan maka semakin tinggi motivasi kerja karyawan karena karyawan merasa senang, merasa dihargai, bekerja keras, dan memiliki semangat juang yang tinggi saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Winardi (1992:23) yaitu imbalan (kompensasi) yang sesuai dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan.

2. Kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja secara positif, yang artinya bahwa semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan maka semakin puas karyawan dengan pekerjaanya karena karyawan memiliki semangat mengembangkan kemampuan, semangat bekerja secara mandiri, dan semangat mengembangkan karir saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Malayu S. P. Hasibuan (2003:203) yaitu balas jasa yang adil dan layak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

3. Kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan secara positif, yang artinya bahwa semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan maka semakin baik kinerja karyawan karena karyawan bisa menghasilkan kualitas kerja yang baik, bisa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bisa melaksanakan tugas dengan cermat dan tanggung jawab saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gibson (dalam Riani, 2011:123-124) yaitu kompensasi akan mempengaruhi kinerja karyawan.

4. Motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja secara positif, yang artinya bahwa semakin tinggi motivasi kerja yang terdiri dari karyawan merasa senang, merasa dihargai, bekerja keras, dan memiliki semangat juang yang tinggi maka semakin puas karyawan dengan pekerjaanya karena karyawan memiliki semangat mengembangkan kemampuan, semangat bekerja secara mandiri, dan semangat mengembangkan karir saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Malayu S. P. Hasibuan (2003:203) yaitu motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

5. Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif, yang artinya bahwa semakin tinggi motivasi kerja yang terdiri dari karyawan merasa senang, merasa dihargai, bekerja keras, dan memiliki semangat juang yang tinggi maka semakin baik kinerja karyawan karena karyawan bisa menghasilkan kualitas kerja yang baik, bisa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bisa melaksanakan tugas dengan cermat dan tanggung jawab saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah

dilakukan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Gibson (dalam Riani, 2011:123-124) yaitu motivasi kerja merupakan faktor psikologi yang mempengaruhi kinerja karyawan.

6. Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif, yang artinya bahwa semakin puas karyawan dengan pekerjaanya yang terdiri dari karyawan memiliki semangat mengembangkan kemampuan, semangat bekerja secara mandiri, dan semangat mengembangkan karir maka semakin baik kinerja karyawan karena karyawan bisa menghasilkan kualitas kerja yang baik, bisa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bisa melaksanakan tugas dengan cermat dan tanggung jawab saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Gibson (dalam Riani, 2011:123-124) yaitu kepuasan kerja merupakan faktor psikologi yang mempengaruhi kinerja karyawan.

7. Kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan, yang artinya bahwa semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan maka semakin baik kinerja karyawan karena karyawan bisa menghasilkan kualitas kerja

yang baik, bisa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bisa melaksanakan tugas dengan cermat dan tanggung jawab dengan dimediasi oleh kepuasan kerja karyawan yang terdiri dari karyawan memiliki semangat mengembangkan kemampuan, semangat bekerja secara mandiri, dan semangat mengembangkan karir saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003:203) yaitu balas jasa yang adil dan layak akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan teori yang dikemukakan oleh Gibson (dalam Riani, 2011:123-124) yaitu kepuasan kerja merupakan faktor psikologi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dari kedua teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.

8. Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, yang artinya bahwa semakin tinggi motivasi kerja yang terdiri dari karyawan merasa senang, merasa dihargai, bekerja keras, dan memiliki semangat juang yang tinggi maka semakin baik kinerja karyawan karena karyawan bisa menghasilkan kualitas kerja yang baik, bisa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bisa melaksanakan tugas dengan cermat dan tanggung jawab dengan dimediasi oleh kepuasan kerja karyawan yang

terdiri dari karyawan memiliki semangat mengembangkan kemampuan, semangat bekerja secara mandiri, dan semangat mengembangkan karir saat bekerja di Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Teori yang mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah teori yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003:203) yaitu motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan teori yang dikemukakan oleh Gibson (dalam Riani, 2011:123-124) yaitu kepuasan kerja merupakan faktor psikologi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dari kedua teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

99

Dokumen terkait