• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Pemanfaatan Energi Surya

Dalam era ini, penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui semakin meningkat seiring dengan meningkatnya populasi manusia, kemajuan teknologi dan lain-lain. Namun hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan sumber daya alam tersebut. Sehingga para ilmuwan telah mencoba mengembangkan potensi sumber daya alam yang dapat diperbarui contohnya air, angin dan energi surya. Pada dasarnya terdapat 2 macam pemanfaatan energi surya yaitu :

1. Pemanfaatan Fotovoltaic

Fotovoltaik (PV) adalah sektor teknologi dan penelitian yang berhubungan dengan aplikasi panel surya untuk energi dengan mengubah sinar matahari menjadi listrik. Karena permintaan yang terus meningkat terhadap sumber energi bersih, pembuatan panel surya dan kumpulan fotovoltaik telah meluas secara dramatis dalam beberapa tahun belakangan ini. Produksi fotovoltaik telah berlipat setiap dua tahun, meningkat rata-rata 48 persen tiap tahun sejak 2002, menjadikannya teknologi energi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pada akhir 2007, menurut data awal, produksi global mencapai 12.400 megawatt. Secara kasar, 90% dari kapasitas generator ini meliputi sistem listrik terikat. Pemasangan seperti ini dilakukan di atas tanah (dan kadang-kadang digabungkan dengan pertanian dan penggarapan) atau dibangun di atap atau dinding bangunan,

dikenal sebagaiBuilding Integrated Photovoltaicatau BIPV [11].

2. Pemanfaatan Termal

Terdapat 9 pemanfaatan termal terbesar yang sudah dilakukan dan diterapkan di beberapa negara yaitu:

Solar Water Heater(Pemanas air dengan Energi Surya)

Alat yang digunakan untuk memanaskan air dengan menggunakan energi surya. Prinsip kerjanya adalah dengan menangkap panas

matahari melalui plat absorber dan selanjutnya panas matahari

Gambar 2.9.Solar Water Heater

(www://pacemen.com/2011/11/09/solar-water-heater-till-today/) Keterangan gambar 2.9:

1. Absorber

Fungsinya sebagai pengumpul panas yang diteruskan ke tabung air. 2. Tabung air

Fungsinya untuk menampung air yang akan dipanasi oleh absorber

dengan perpindahan panas secara konduksi.

JenisSolar Water Heaterdibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Sistem Aktif

Sistem aktif didefinisikan sebagai sistem pemanas air yang

memerlukan energi tambahan (seperti menggunakan pompa) untuk memindahkan air menuju kolektor supaya air menjadi hangat.

Sistem aktif ini juga dibagi menjadi dua jenis yaitu: a) Direct Circulation System(Sistem Sirkulasi Langsung)

b) Indirect Circulation System(Sistem Sirkulasi Tidak Langsung) 2. Sistem Pasif

Sistem pasif tidak menggunakan energi tambahan dari pompa mel-ainkan bergantung pada proses alam untuk mengedarkan air yaitu energi gravitasi dan sistem termosifon. Sistem ini dapat diandalkan

tahan lama dan tergolong lebih murah, sistem pasif ini cukup baik dalam proses menyediakan air panas dengan sinar matahari.

 Kompor Surya (Memasak dengan Energi Surya)

Kompor Surya adalah alat yang hanya menggunakan energi surya untuk memasak. Perkembangan penggunaan Kompor Surya ini telah meluas terutama di negara India yang memiliki radiasi matahari

rata-rata 600 W/m2(Buddhi S.Dharma : 2010). Kompor Surya dapat

digunakan memasak secara langsung maupun tidak langsung. Untuk

memasak secara tidak langsung, diperlukan thermal storage yang

menyimpan panas selama siang hari untuk dipakai memasak pada malam hari. Kompor Surya juga memiliki berbagai bentuk tipe, yaitu:

1) Kompor surya tipe kotak 2) Kompor surya tipe Panel 3) Kompor surya tipe ketel 4) Kompor surya tipe parabola

5) Kompor surya tipeScheffler

6) Kompor surya tipe indirect

Gambar 2.10. Kompor surya

(http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_cooker) Keterangan gambar 2.10 :

Fungsinya untuk memancarkan sinar matahari ke pusat vessel yang bertujuan untuk memanaskan vessel.

2.Vessel

Fungsinya sebagai wadah untuk menampung makanan.

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, telah banyak peneliti yang melakukan penelitian tentang pemasak surya. Pemasak surya yang diteliti dapat dibagi atas pemasak dengan penyimpan panas dan tanpa penyimpan panas [1].

Yang dimaksud penyimpan panas (thermal storage) adalah material yang

berfungsi menyimpan energi surya dan akan digunakan pada saat diperlukan.

Material yang biasa digunakan adalah jenis phase change material (PCM). PCM

termasuk material penyimpan panas latent. PCM ini menggunakan ikatan kimia untuk menyimpan dan melepas panas. Perpindahan panas ini terjadi ketika terjadi perubahan fasa pada PCM. Cara kerja PCM ini adalah temperatur dari PCM akan meningkat ketika PCM menyerap panas. Ketika PCM mencapai temperatur dimana PCM akan berubah fasa (titik leleh), PCM akan menyerap panas yang cukup besar tanpa bertambah temperaturnya. Temperatur akan konstan sampai proses pelelehan berakhir. Panas yang diserap selama perubahan fasa inilah yang disebut dengan panas laten. Banyak jenis PCM yang tersedia sesuai yang

diinginkan. Range temperatur yang tersedia berkisar antara 0-150 OC biasanya

digunakan untuk aplikasi energi solar. Banyak jenis PCM yang tersedia sesuai

yang diinginkan. Range temperatur yang tersedia berkisar antara 0-150 OC

biasanya digunakan untuk aplikasi energisolar.Berikut ini jenis PCM yang sering

digunakan yaitu: 1. PCM Organik

Lebih jauh, material organik diklasifikasikan menjadi 2 yaitu material paraffin dan non paraffin.

2. PCM non-Organik

Lebih jauh, material non-organik diklasifikasikan menjadi 2 yaitu material

Solar Driers( Pengering dengan Energi Surya)

Pada negara-negara berkembang, produk-produk pertanian dan perkebunan sering dikeringkan mengunakan tenaga matahari. Konsep

inilah yang digunakan sebagai acuan untuk menciptakan solar driers.

Cara kerjanya adalah udara yang masuk ke dalam kolektor akan dipanaskan oleh energi surya, udara yang telah panas kemudian masuk ke dalam kotak pengering, kotak pengering inilah yang diisi produk-produk pertanian yang akan dikeringkan. Gambar 2.11 menunjukkan

bagian-bagian utamasolar driers.

Gambar 2.11.Solar Driers

(Sumber: www.climatetechwiki.org)

 Solar Arsitektur

Solar arsitektur adalah desain arsitektur yang memanfaatkan energi surya untuk mensirkulasi udara pada ruangan sehingga menghasilkan temperatur ruangan yang nyaman. Dalam bidang arsitektur, pemanfaatan energi surya telah dikembangkan. Pemanfaatan dalam bidang ini sudah cukup banyak diterapkan di negara Jepang.

Gambar 2.12. Solar Arsitektur

(www.inhabitat.com/solar-wind-Pavilion/)

Solar Air-Conditioning

Solar Air-Conditioning merupakan alat yang memanfaatkan energi surya untuk mendinginkan ruangan. Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan kolektor surya untuk menyerap panas. Panas yang diserap kemudian diubah menjadi temperatur dingin dengan bantuan

Auxiliary Heat yang memanfaatkan refrigeran. Pemanfaatan energi

solar untuk air conditioning sudah diterapkan. Karena tercatat kebutuhan listrik gedung-gedung komersial yang paling tinggi ada

pada sistem pendinginan. Oleh karena itu, solar air conditioning

menjadi alternatif untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak dalam memproduksi listrik.

Gambar 2.13. Sistem Pendingin dengan Energi Surya (www.maryeaudet.hubpages.com/hub/Solar_Air_Conditioning)

Solar Chimney

Solar Chimney digunakan untuk ventilasi pada gedung-gedung besar. Sirkulasi udara menjadi baik dan ruangan menjadi tidak terlalu panas. Biasanya juga digunakan untuk menghasilkan listrik. Cara kerjanya adalah udara dipanaskan oleh energi surya. Udara yang panas akan cenderung bergerak ke atas dan keluar melalui cerobong. Pada cerobong biasanya dipasang turbin. Udara yang bergerak ke atas akan mengerakkan turbin, sehingga menghasilkan listrik. Gambar 2.14

menunjukkan bagian-bagian utamasolar chimney.

Gambar 2.14.Solar Chimney

(www://freenewsupdate.blogspot.com/2010/04/solar-updraft-dan concentracing-solar.html) Keterangan gambar: 1. Turbin 2. Kolektor 3. Tower/Cerobong  Solar Destilasi

Digunakan untuk memurnikan air garam atau memisahkan air dengan garam. Prinsip kerjanya adalah dengan menguapkan air garam yang dibawah laut dengan panas matahari yang dikumpulkan melalui kolektor selanjutnya air garam melalui penguapan akan terpisah dengan garam sehingga dihasilkan air murni.

Berikut cara kerja dari Solar Destilasi:

Radiasi surya menembus kaca penutup dan mengenai permukaan dari plat penyerap, maka plat penyerap akan panas, dan energi panas dari

plat penyerap akan memanasi air laut yang ada didalam kolam (basin). Air akan menguap dan berkumpul dibawah permukaan kaca penutup. Oleh karena temperatur udara di dalam basin lebih tinggi dari pada temperatur lingkungan, maka terjadi kondensasi yaitu uap berubah menjadi cair dan melekat pada kaca penutup bagian dalam. Cairan (air bersih) akan mengalir mengikuti kemiringan kaca penutup dan masuk kedalam kanal, terus mengalir ke tempat penampungan air bersih. Sedangkan garam akan tinggal diatas plat penyerap karena adanya perbedaan massa jenis.

Gambar 2.15.SolarDestilasi

(benjimester.hubpages.com)

Solar Powerplant

Solar Powerplant adalah alat yang memanfaatkan energi surya untuk menghasilkan listrik. Aplikasi ini merupakan salah satu Pembangkit tenaga energi surya.Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan luasan dari reflektor untuk memancarkan panas yang selanjutnya diteruskan ke kolektor , panas dari kolektor diubah menjadi tenaga listrik melalui pembangkit. Pembangkit tenaga listrik energi surya ini biasanya diterapkan di kawasan yang luas karena memerlukan banyak reflektor.

Gambar 2.16.Solar Power Plant

(Sumber : www.solar-panels-cost.net)

Dokumen terkait