• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. SINERGI PELAKSANAAN KEGIATAN A. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program

A.2 Indikator Keberhasilan Sinergi

2. Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

A.3 Perkembangan Sinergi Koordinasi

Komunikasi dan koordinasi dengan lembaga terkait di Kupang – khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kupang dan Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian & Pengembangan Daerah (BP4D) Provinsi NTT sudah dilakukan sejak berlangsungnya survei pemetaan dan pengkajian kebutuhan TTG olahan hasil laut, pada bulan April sampai pada kegiatan aksi penerapan TTG pada bulan Juli 2012.

Dengan tujuan penguatan usaha, kegiatan aksi berupa alih teknologi tepat guna, dilanjutkan dengan pengurusan legal produksi yang membutuhkan dukungan BPOM dan Dinas Kesehatan. Dengan target menerbitkan 10 PIRT pertanda produk layak dipasarkan, koordinasi dengan kedua instansi tersebut menjadi intensif. Hasil yang diperoleh cukup menggembirakan, 9 dari 10 PIRT telah terbit, artinya 9 produk telah lolos uji dan layak pasar. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran katalis Tim RFLP – FAO Kupang.

Melalui komunikasi intensif dengan beberapa lembaga relevan, implementasi teknologi dapat direncanakan jauh lebih baik lagi sehingga yang diharapkan terwujud adalah efek penguatan penguasaan teknologi yang tidak tumpang tindih atau justru melemahkan. Meskipun belum terhubung secara formal, namun dapat dikemukakan bahwa pemerintah daerah cq Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai program khusus berupa bantuan teknis dan permodalan kepada para usaha mikro kecil menengah (UMKM) pengolah ikan dan hasil laut umumnya.

2. Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

a. Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasil

Hasil litbangyasa yang diimplementasikan melalui Kegiatan PKPP Penerapan TTG Olahan Hasil Laut di Kupang – NTT ini merupakan teknologi yang telah diuji kelayakan teknisnya serta ditetapkan berdasarkan berbagai

30

pertimbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan UMKM calon pengguna.

Pemilihan teknologi hasil litbangyasa yang dialihkan melalui kegiatan aksi pelatihan didasarkan pada kesesuaiannya dengan kebijakan penguatan UMKM pengolahan ikan – yang merupakan salah satu unggulan daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya wilayah Kota Kupang.

Sedangkan kelompok usaha atau UMKM pengguna teknologi adalah UMKM yang berada dalam cakupan pembinaan lembaga terkait; dari sisi wilayah maupun fokus teknologi yang diterapkan; dengan demikian pendampingan lanjut dapat diharapkan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan UMKM yang bersangkutan maupun jangkauan diseminasi teknologi yang lebih luas lagi.

Tahapan kerja yang ditata dengan sistematika pikir alih teknologi terhadap usaha mikro, akan menjadi bahan bahasan di Focus Group Discussion yang dirancang untuk memperoleh berbagai masukan terkait dengan penerapan TTG Olahan Ikan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat.

Hasil yang diperoleh dari FGD kemudian akan dikaji untuk menghasilkan draft saran kebijakan yang dapat dijadikan acuan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan menguatkan Sistim Inovasi Daerah.

b. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil

Secara umum, adanya keberhasilan pemanfaatan hasil litbangyasa ditentukan dari :

a) Penguasaan teknologi tepat guna (TTG) oleh UMKM sasaran b) Penerapan TTG yang dialihkan kepada UMKM sasaran

c) Partisipasi lembaga terkait dalam proses penerapan TTG di UMKM sasaran

d) Dukungan lembaga terkait terhadap kelangsungan penerapan TTG oleh UMKM sasaran

31 c. Perkembangan Pemanfaatan Hasil

Penguatan kelompok usaha dilakukan terhadap 7 kelompok. Lima diantaranya terpilih dari 12 kelompok yang diidentifikasi oleh tim survey awal. Pemilihan UMKM yang dijadikan kelompok penerap teknologi dilakukan melalui penilaian terhadap kriteria keTepat-Guna-an. Kriteria pokok tersebut adalah status teknologi, peluang penerimaan TTG, kecenderungan berkelompok, kedekatan dengan komunitas supplier, umur usaha keberadaan institusi pendamping, dan kapasitas dari sisi manajemen keuangan, skill personal, legalitas, pemasaran).Kemudian dipertimbangkan potensi penguatannya dan kesesuaian dengan kebijakan daerah dan potensi keberlanjutan.

Proses menuju penguatan kelompok usaha melalui pemanfaatan hasil litbangyasa diawali dengan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga pemerintah dan LSM yang relevan dengan pencapaian sasaran kegiatan ini yaitu penguatan terhadap 7 UMKM pengolah ikan dan penyusunan saran kebijakan penerapan teknologi tepat guna – khususnya bagi UMKM pengolah ikan.

UMKM tersebut merupakan unit-unit usaha yang ada dalam lingkup pembinaan Dinas Kelautan dan Perikanan serta sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sejak awal, yakni unit usaha yang menggunakan bahan baku lokal dan dikelola oleh masyarakat lokal. Lokasi usaha mereka adalah di wilayah Oesapa dan Lasiana – Kota Kupang.

Tiga (3) dari unit usaha tersebut, yaitu unit usaha kelompok Setia Kawan, Mawar Sejati dan Mandiri, merupakan usaha rumah tangga dengan produksi yang belum stabil (masih tergantung musim dan pesanan), namun sangat potensial untuk berkembang mengingat usaha ini merupakan usaha kelompok dengan keterlibatan jumlah orang lokal yang dapat berkembang.

Akan tetapi hal ini pula lah yang menyebabkan unit usaha ini belum layak karena tidak menerapkan sistem produksi yang baik yang dapat memberikan upah layak serta menekankan pada untung/rugi usaha. Ketua dari ketiga kelompok ini, yaitu Dortia, Wilhemina dan Maria, merupakan sosok yang potensial untuk diberi pelatihan manajemen usaha sehingga kedepannya

32

diharapkan usaha yang dijalankan dapat dijadikan sumber mata pencaharian utama anggotanya.

Dari hasil monitoring melalui komunikasi internet maupun telpon pada bulan Agustus 2012, produk yang dihasilkan oleh ke-3 kelompok usaha ini mendapatkan apresiasi yang baik dari konsumen. Terlibat di pameran Pembangunan yang diselenggarakan dalam rangka memperingat Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2012 lalu, produk-produk mereka menjadi lebih dikenal. Bahkan kelompok Mawar Sejati, kini telah mendapatkan peluang untuk memasarkan produk abon nya ke wilayah yang lebih luas bekerjasama dengan pihak pemasar profesional.

Progres pola pikir pun ditengarai melalui kemampuan mereka dalam mengemukakan kebutuhan teknologi tepat guna yang dapat berperan sebagai pemicu pengembangan usaha. Contoh sederhana adalah ekspresi ketidak-puasan terhadap mutu kerupuk ikan yang diproduksi sehingga muncul ide untuk pengadaan alat perajang kerupuk yang membantu meningkatkan kinerja.

Peningkatan produksi yang merupakan tanggapan dari permintaan pasar tidak terlepas dari peran dikenalkannya kemasan produk yang memenuhi standar. Dengan label yang khas bagi setiap kelompok usaha, kepercayaan mereka terhadap kemampuan produksi menunjukkan peningkatan. Analisa kuantitatif terhadap peningkatan ini akan dilakukan pada waktu monitoring kegiatan di bulan Oktober 2012.

Untuk mendukung keberhasilan UMKM pengolah ikan lokal ini sedang disusun 7 modul paket teknologi tepat guna, 4 diantaranya akan dilengkapi dengan analisis keuangan sederhana yang dapat dijadikan panduan usaha. Modul-modul tersebut adalah:

1. Produksi asap cair kasar (crude) menggunakan tungku karbonasi dengan suplai udara menggunakan blower

2. Pemurnian asap cair kasar untuk penggunaannya pada produk olahan ikan

3. Pembuatan ikan oven berperisa asap dengan menggunakan asap cair 4. Teknologi proses pembuatan kerupuk cumi

33

5. Teknologi proses pembuatan kerupuk ikan 6. Teknologi proses pembuatan abon ikan 7. Teknologi proses pembuatan dendeng ikan

Modul-modul ini diupayakan sebagai alat untuk penyebaran informasi teknologi tepat guna bagi mereka yang membutuhkan, baik UMKM maupun instansi pemerintah. Ini hanyalah strategi untuk mendekatkan informasi TTG kepada masyarakat.

Pelatihan Pembuatan Olahan Ikan : Dendeng, Kerupuk dan Ikan Asap dengan perisa Asap Cair. Pelatihan di Kelompok Manise Pasir Panjang Kupang. Juni 2012

Praktek Pembuatan Dendeng Ikan, ada perbaikan proses pemberian bumbu dan lama perendaman. Rasa Dendeng lebih lunak dan gurih. Proses juga lebih cepat. Kelompok

34

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dokumen terkait