• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Hasil Wakaf Produktif Terhadap Keberhasilan

Sebelum dilakukan pengolahan data dan penyajian hasil penelitian. Terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Responden dari penelitian ini merupakan nazhir tatap dari Lembaga Wakaf

46

Wawancara Pribadi dengan Suryaningsih, Direktur Program Lembaga Wakaf Al-Azhar. Jakarta, 2 September 2014.

azhar yang berjumlah 12 orang. Setiap nazhir diberikan kuisioner yang berisi 21 point pernyataan dengan menggunakan skala likert untuk mengukur pengaruh variabel pemanfaatan hasil wakaf produktif terhadap variabel keberhasilan program sosial keagamaan. Setiap variabel masing-masing diwakili oleh tiga indikator. Penjabaran hasil jawaban responden atas pertanyaan sebagai berikut:

1. Variabel pemanfaatan hasil wakaf produktif (x)

a. Indikator kesesuaian rencana dengan implementasi pada variabel pemanfaatan hasil wakaf produktif

Tabel. 4.2

Rencana Pemanfaatan Hasil Wakaf Produktif Telah Disetujui Oleh Dewan Yang Berwenang Saat Penyusunan Rencana Anggaran Tahunan Lembaga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 3 25.0 25.0 25.0

5.00 9 75.0 75.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 25% menyatakan setuju, dan 75% menyatakan sangat setuju bahwa rencana pemanfaatan hasil wakaf produktif telah disetujui oleh dewan yang berwenang saaat penyusunan rencana anggaran tahunan lembaga.

Tabel 4.3

Sejauh ini selama saya berada di Lembaga Wakaf al azhar, implemtasi selalu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh lembaga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 6 50.0 50.0 50.0

5.00 6 50.0 50.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 50% menyatakan setuju, dan 50% menyatakan sangat setuju bahwa sejauh ini selama mereka berada di Lembaga Wakaf al azhar, implemtasi selalu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh lembaga.

Tabel 4.4

Saya selalu berpedoman pada rencana kerja tahunan saat akan mengeksekusi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 5 41.7 41.7 41.7

5.00 7 58.3 58.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 41,7% menyatakan setuju, dan 58,3% menyatakan sangat setuju bahwa mereka selalu berpedoman pada rencana kerja tahunan saat akan mengeksekusi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka.

b. Indikator kegiatan usaha pada variabel pemanfaatan hasil wakaf produktif

Tabel 4.5

Konsep kegiatan pemanfaatan hasil wakaf produktif dipahami oleh setiap nazhir Lembaga Wakaf al azhar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 4 33.3 33.3 33.3

5.00 8 66.7 66.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 33,3% menyatakan setuju, dan 66,7% menyatakan sangat setuju bahwa konsep kegiatan pemanfaatan hasil wakaf produktif dipahami oleh setiap nazhir Lembaga Wakaf al azhar.

Tabel 4.6

Semua nazhir Lembaga Wakaf Al Azhar melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 5 41.7 41.7 41.7

5.00 7 58.3 58.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 41,7% menyatakan setuju, dan 58,3% menyatakan sangat setuju bahwa semua nazhir Lembaga Wakaf Al Azhar melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya.

Tabel 4.7

Ypi Al Azhar selalu mendukung dan berkontribusi dalam program kerja yang di tetapkan oleh Lembaga Wakaf al azhar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 1 8.3 8.3 8.3 4.00 3 25.0 25.0 33.3 5.00 8 66.7 66.7 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 8,3% menyatakan ragu-ragu, 25% menyatakan setuju dan 66,7% menyatakan sangat setuju bahwa Ypi Al Azhar selalu mendukung dan berkontribusi dalam program kerja yang di tetapkan oleh Lembaga Wakaf al azhar. c. Indikator analisis kegiatan usaha pada variabel pemanfaatan hasil wakaf

produktif

Tabel 4.8

Kegiatan Usaha Dalam Pemanfaatan Hasil Wakaf Produktif Al Azhar Dilakukan Dengan Baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 2 16.7 16.7 16.7

5.00 10 83.3 83.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 16,7% menyatakan setuju, dan 83,3% menyatakan sangat setuju bahwa kegiatan usaha dalam pemanfaatan hasil wakaf produktif Al Azhar dilakukan dengan baik.

Tabel 4.9

Hasil yang didapatkan dari pemanfaatan wakaf produktif Lembaga Wakaf al azhar, secara nominal sesuai dengan harapan lembaga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2.00 1 8.3 8.3 8.3 3.00 2 16.7 16.7 25.0 4.00 3 25.0 25.0 50.0 5.00 6 50.0 50.0 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat responden menjawab sebanyak 8% menyatakan tidak setuju, 16,7% menyatakan ragu-ragu, 25% menyatakan setuju, dan 50% yang menyatakan sangat setuju bahwa hasil yang didapatkan dari pemanfaatan wakaf produktif Lembaga Wakaf al azhar, secara nominal sesuai dengan harapan lembaga

Tabel 4.10

Pemanfaatan hasil wakaf produktif yang dilakukan oleh Lembaga Wakaf al azhar, dirasa mampu untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan

orang-orang yang berkekurangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 1 8.3 8.3 8.3 4.00 5 41.7 41.7 50.0 5.00 6 50.0 50.0 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 8,3% menyatakan ragu-ragu, 41,7% menyatakan setuju, dan 50% menyatakan sangat setuju bahwa pemanfaatan hasil wakaf produktif yang dilakukan oleh Lembaga Wakaf Al Azhar, dirasa mampu untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan orang-orang yang berkekurangan.

Tabel 4.11

Terdapat pengaruh yang signifikan dari pemanfaatan hasil wakaf produktif terhadap keberhasilan program sosial keagamaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 1 8.3 8.3 8.3 4.00 3 25.0 25.0 33.3 5.00 8 66.7 66.7 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 8,3% menyatakan ragu-ragu, 25% menyatakan setuju, dan 66,7% menyatakan sangat setuju bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pemanfaatan hasil wakaf produktif terhadap keberhasilan program sosial keagamaan. 2. Variabel keberhasilan program sosial keagamaan

a. Indikator masyarakat yang terlibat dalam program berhasil dikembangkan

Tabel 4.12

Setiap tahun terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang di berdayakan melalui program Lembaga Wakaf al azhar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 3 25.0 25.0 25.0 4.00 2 16.7 16.7 41.7 5.00 7 58.3 58.3 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 25% menyatakan ragu-ragu, 16,7% menyatakan setuju, dan 58,3% menyatakan sangat setuju bahwa setiap tahun terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang di berdayakan melalui program Lembaga Wakaf al azhar.

Tabel 4.13

Terjadi meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang menjadi objek Lembaga Wakaf al azhar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 2.00 1 8.3 8.3 8.3 3.00 1 8.3 8.3 16.7 4.00 3 25.0 25.0 41.7 5.00 7 58.3 58.3 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat responden menjawab sebanyak 8,3% menyatakan tidak setuju, 8,3% menyatakan ragu-ragu,

25% menyatakan setuju, dan 58,3% yang menyatakan sangat setuju bahwa terjadi meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang menjadi objek Lembaga Wakaf al azhar.

Tabel 4.14

Terjadi peningkatan asset pada program-program yang dijalankan oleh Lembaga Wakaf Al Azhar setiap pada tahunnya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 3 25.0 25.0 25.0

5.00 9 75.0 75.0 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 25% menyatakan setuju, dan 75% menyatakan sangat setuju bahwa terjadi peningkatan asset pada program-program yang dijalankan oleh Lembaga Wakaf Al Azhar setiap pada tahunnya.

Tabel 4.15

Sejauh ini kelancaran cash flow Lembaga Wakaf Al Azhar masih dapat tertangani dengan baik dalam pembiayaan program-program lembaga

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 2 16.7 16.7 16.7 4.00 2 16.7 16.7 33.3 5.00 8 66.7 66.7 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 16,7% menyatakan ragu-ragu, 16,7% menyatakan setuju, dan 66,7% menyatakan sangat setuju bahwa sejauh ini kelancaran cash flow Lembaga Wakaf Al Azhar masih dapat tertangani dengan baik dalam pembiayaan program-program lembaga.

b. Indikator terbentuk dan berkembangnya model program

Tabel 4.16

Seiring Berjalannya Program, Banyak Apresiasi Yang Diberikan Pihak Luar Terhadap Lembaga Wakaf Al Azhar Terkait Program-Program Yang

Dijalankan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 1 8.3 8.3 8.3 4.00 1 8.3 8.3 16.7 5.00 10 83.3 83.3 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 8,3% menyatakan ragu-ragu, 8,3% menyatakan setuju, dan 83,3% menyatakan sangat setuju bahwa seiring berjalannya program, banyak apresiasi yang diberikan pihak luar terhadap Lembaga Wakaf Al Azhar terkait program-program yang dijalankan.

Tabel 4.17

Dalam perjalanan pengelolaan program, terdapat adanya keterlibatan berbagai pihak yang relevan dalam pelaksanaan program

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 4 33.3 33.3 33.3

5.00 8 66.7 66.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 33,3% menyatakan setuju, dan 66,7% menyatakan sangat setuju bahwa dalam perjalanan pengelolaan program, terdapat adanya keterlibatan berbagai pihak yang relevan dalam pelaksanaan program.

Tabel 4.18

Lembaga Wakaf Al Azhar senantiasa memberikan inovasi dan kontribusi agar keberlanjutan program dapat terus di jalankan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 5 41.7 41.7 41.7

5.00 7 58.3 58.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 41,7% menyatakan setuju, dan 58,3% menyatakan sangat setuju bahwa Lembaga Wakaf Al Azhar senantiasa memberikan inovasi dan kontribusi agar keberlanjutan program dapat terus di jalankan.

c. Indikator berkembangnya kelembagaan pengelola wakaf

Tabel 4.19

Eksistensi lembaga pengelola wakaf Al Azhar semakin diakui oleh masyarakat setelah program-program lembaga dijalankan dengan baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 1 8.3 8.3 8.3 4.00 3 25.0 25.0 33.3 5.00 8 66.7 66.7 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 8,3% menyatakan ragu-ragu, 25% menyatakan setuju, dan 66,7% menyatakan sangat setuju bahwa eksistensi lembaga pengelola wakaf Al Azhar semakin diakui oleh masyarakat setelah program-program lembaga dijalankan dengan baik.

Tabel 4.20

Terdapat peningkatan jumlah asset wakaf setiap tahunnya yang berasal dari keuntungan wakaf produktif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 3.00 1 8.3 8.3 8.3 4.00 1 8.3 8.3 16.7 5.00 10 83.3 83.3 100.0 Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 8,3% menyatakan ragu-ragu, 8,3% menyatakan setuju, dan 83,3% menyatakan

sangat setuju bahwa terdapat peningkatan jumlah asset wakaf setiap tahunnya yang berasal dari keuntungan wakaf produktif.

Tabel 4.21

Terjadi peningkatan jumlah wakif secara kuantitas dan kualitas yang berwakaf di Lembaga Wakaf Al Azhar setiap tahunnya.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 1 8.3 8.3 8.3

5.00 11 91.7 91.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 8,3% menyatakan setuju, dan 91,7% menyatakan sangat setuju bahwa terjadi peningkatan jumlah wakif secara kuantitas dan kualitas yang berwakaf di Lembaga Wakaf Al Azhar setiap tahunnya.

Tabel 4.22

Program sosial keagamaan yang dijalankan oleh YPI Al Azhar dirasa cukup baik dan mampu mewakili citra Lembaga Wakaf Al Azhar di mata

masyarakat luas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 4 33.3 33.3 33.3

5.00 8 66.7 66.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui responden menjawab 33,3% menyatakan setuju, dan 66,7% menyatakan sangat setuju bahwa

program sosial keagamaan yang dijalankan oleh ypi Al Azhar dirasa cukup baik dan mampu mewakili citra Lembaga Wakaf Al Azhar di mata masyarakat luas.

3. Koefisien determinasi (R square)

Tabel 4.23 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .853a .727 .700 3.24247

a. Predictors: (Constant), pemanfaatan hasil wakaf produktif

Berdasarkan tabel diatas nilai koefisen determinasi atau R square

adalah 0,727. Hal ini berarti bahwa 72,7% variasi kenaikan atau penurunan keberhasilan program sosial keagamaan dijelaskan oleh variabel pemanfaatan hasil wakaf produktif, sedangkan sisanya 100% - 72,7 % = 27,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

4. Koefisien korelasi

Dari tabel diatas kita bisa mengetahui bahwa korelasi antara variabel pemanfaatan hasil wakaf produktif (X) terhadap keberhasilan program sosial keagamaan (Y) adalah sebesar 0,853. Apabila kita melihat tabel pedoman intrepetasi koefisien korelasi.47

47

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 183

Tabel 4.24

Pedoman interpretasi koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0.00-0.99 Sangat rendah

0.20-0.399 Rendah

0.40-0.599 Sedang

0.60-0.799 Kuat

0.80-1.00 Sangat kuat

Maka dapat diinterpretasikan koefisien korelasi untuk nilai 0,853 mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat.

5. Uji t

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai t hitung dan signifikansinya sebagaimana terurai dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.25 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.091 9.290 .333 .746 pemanfaatan hasil wakaf produktif 1.045 .202 .853 5.166 .000

a. Dependent Variable: keberhasilan program sosial keagamaan

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel pemanfaatan hasil wakaf sebesar 5,166. Untuk nilai t tabel sebagai

pembanding maka ditemukan bahwa df=n-k-1=12-1-1=10, dengan taraf signifikansi 0,05 dan maka diperoleh nilai t tabel 1,812, oleh karena t hitung > t tabel (5,166 > 1,812), maka bisa disimpulkan hipotesis alterrnatif diterima dan hipotesis 0 ditolak artinya pemanfaatan hasil wakaf berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan program sosial keagamaan.

Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat keberhasilan program sosial keagamaan melalui persamaan regresi :

Y = 3,091 + 1,045x

Konstanta sebesar 3,091 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai pemanfaatan hasil wakaf, maka keberhasilan program sosial keagamaan nilainya 3,091. Sedangkan nilai sebesar 1,045 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (satu) unit dari variabel pemanfaatan hasil wakaf (x) akan meningkatkan nilai keberhasilan program sosial keagamaan sebesar 1,045 . Dari hasil analisis mengenai mekanisme pengelolaan wakaf produktif pada Lembaga Wakaf Al Azhar dapat di simpulkan bahwa program-program yang di buat oleh Lembaga Wakaf Al Azhar dinilai cukup potensial, hal ini dapat tercermin dari peningkatan asset yang terus tumbuh. Contohnya pada wakaf transportasi, pada tahun ini baru saja dilakukan pengadaan 5 unit bus pariwisata sebagi bentuk realisasi program. Dan pengelolaan wakaf pohon jabon yang berjalan mulai dari tahun 2012 dan kini sudah memiliki asset seluas 2 hektar lahan yang telah di tanami 2.500 pohon jabon dan 31.250 tanaman singkong, dengan kerjasama pengelolaan dengan pihak terkait selama 8 tahun. Karena

Lembaga Wakaf Al Azhar baru berdiri selama tiga tahun, maka pencapaian tersebut bisa dikatakan cukup baik.

Demikianlah penjelasan diatas mengenai mekanisme pemanfaatan hasil wakaf produktif melalui program sosial keagamaan dan pengaruh pemanfaatan hasil wakaf produktif terhadap keberhasilan program sosial keagamaan di Lembaga Wakaf Al-Azhar.

71

A. Kesimpulan

1. Mekanisme pemanfaatan hasil wakaf produktif di Lembaga Wakaf Al-Azhar dibagi atas tiga alokasi, yaitu dua puluh persen (20%) diperuntukan untuk operasional nazhir wakaf, tiga puluh persen (30%) untuk maintenance/ perawatan aset wakaf, dan lima puluh persen (50%) diperuntukan bagi mauqufalaih/ penerima manfaat hasil wakaf yang direalisasikan melalui Program Beasiswa Sawangan Residence Ideal.

2. Pemanfaatan hasil wakaf produktif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan program sosial keagamaan yang ada di Lembaga Wakaf Al-Azhar. Faktanya, dari hasil perhitungan menggunakan SPSS didapatkan R Square sebesar 0,727 yang artinya 72,7% variasi kenaikan atau keberhasilan program sosial keagamaan dijelaskan oleh variabel pemanfaatan hasil wakaf produktif.

B. Saran

1.Perlu adanya penguatan sumber daya insani pada divisi program agar pengelolaan dana yang sudah dihimpun oleh divisi marketing dapat lebih dioptimalkan, sehingga hasil manfaat yang didapat bisa lebih banyak.

2.Perlu adanya transparansi keuangan di lembaga wakaf al-azhar. Karena lembaga wakaf al-azhar merupakan lembaga sosial yang tugasnya mengelola dana publik.

3.Perlu adanya diversifikasi program pengelolaan wakaf agar pengelolaan wakaf yang ada di Indonesia bisa lebih kaya dan menarik sehingga mampu mengubah paradigma wakaf tradisional yang ada di masyarakat.

4. Perlu adanya jalinan kerjasama yang lebih baik antara pihak Lembaga Wakaf Al-Azhar dengan orang yang berwakaf (wakif) maupun lembaga pengelola wakaf lainnya, sehingga diharapkan terjadinya sinergi yang mampu membangun dan memperbaiki kelemahan dari Lembaga Wakaf Al-Azhar. Demikianlah penjelasan diatas mengenai bab penutup, yang meliputi: saran dan penutup.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran

Al Munawwar, Said Agil Husin. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial. Jakarta; Permadani, 2004.

Anshori, Abdul Ghafur. Hukum dan Praktik Perwakafan di Indonesia. Yogyakarta:

Pilar Media,2005.

Asrial, Fany. “Modal Sosial Pastabe Sebagai Lembaga Adat dalam Proses Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Wasuponda Kab. Luwu Timur.

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, 2012.

Basyir, Ahmad Azhar. Hukum Islam Tentang Wakaf, Ijarah, Syirkah. Bandung: PT.Maarif, 1987.

Departemen Agama. Ilmu Fiqih 3, cet.II. Jakarta: Depag RI, 1986.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Paradigma Baru Wakaf di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2007.

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia.

Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006.

Durkheim, Emile. “The Elementary Forms of the Religious Life”. London: George Allen & Unwin, 1915.

Endarmoko, Eko. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Halim, Abdul. Hukum Perwakafan di Indonesia. Jakarta: Ciputat Press, 2005. Hamka, Buya. Tafsir Al-Azhar Juzu’ 1. Jakarta: Pustaka Panjimas 1982. Hamka, Buya. Tafsir Al-Azhar Juzu’ 4. Jakarta: Pustaka Panjimas 1983.

Kawedhar, Widyabakti Hesti. Detik-Detik. Jakarta: PT. Intan Pariwara, 2012.

Lawang, Robert M.Z. “Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi Modul 4–6”. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka, 1985) h. 40-60. Maryati, Kun. Seri Pendalaman Materi Sosiologi. Jakarta: Esis, 2012.

Mubarok, Jaih. Wakaf Produktif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008.

Mulyani. Pengelolaan Wakaf Produktif di Yayasan Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama Surakarta,”. Skripsi S1 Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi Islam Negri

Salatiga, 2012.

Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Mursid, dan Farid Wajdy. Wakaf dan Kesejahteraan Umat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Muttaqien, Dadan. Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Indonesia. Yogyakarta: UII Press, 1999.

Nasiruddin, Muhammad Albani. Mukhtashar Shahih Muslim. Maktabah Al Ma’arif,

Riyadh, Saudi Arabia, 1997.

Qahaf, Mundzir. Manajemen Wakaf Produktif. Jakarta: Khalifa, 2007.

Sevilla, G. Conseulo. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : UI Press, 1993.

Soekanto, Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2009.

Suhadi, Imam. Hukum Wakaf di Indonesia. Yogyakarta: Dua Dimensi, 1985.

Suharto, Edi. “Analisis Kebijakan Publik, Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial”. Bandung: Aldabeta, 2006.

Robbins, Stephen P. “Perilaku Organisasi”. Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Usman, Suparman. Hukum perwakafan di Indonesia. Serang: Darul Ulum Press, 1994.

Internet http://bimasislam.kemenag.go.id/informasi/berita/35-berita/660-luas-tanah-wakaf-di-indonesia-3492045373754-m2.html. http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl1479/dasar-hukum-pendirian-organisasi-di-bidang-sosial http://id.wikipedia.org/wiki/Agama http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/09/28/struktur-organisasi/ http://www.wakafalazhar.com/index.php/gerai/konfirmasi/buat http://www.wakafalazhar.com/index.php/gerai/produk/index http://www.wakafalazhar.com/wakaf/default/lihatpost/id/5/wakaf%20angkat%20uma t%20dari%20keterpurukan Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Rofiq, Direktur Eksekutif Lembaga Wakaf Al-Azhar. Jakarta, 11 Agustus 2014.

Wawancara Pribadi dengan Abdur Rochman, Direktur Keuangan Lembaga Wakaf Al-Azhar. Jakarta, 2 September 2014.

Wawancara Pribadi dengan Suryaningsih, Direktur Program Lembaga Wakaf Al-Azhar. Jakarta, 2 September 2014.

Hasil Wawancara

1. Bagaimana sejarah berdirinya Lembaga Wakaf Al-Azhar?

Titik awal sejarah berdirinya Lembaga Wakaf Al-Azhar dimulai pada tahun 1961, saat itu Syekh Azhar, Prof Dr Mahmoud Syaltout, seorang Syekh Jami' al-Azhar Kairo, berkunjung ke Indonesia sebagai tamu negara. Beliau juga menyempatkan ziarah ke Masjid Agung Kebayoran dan melihat langsung aktivitas dakwah di masjid tersebut. Syekh Mahmoud Syaltout amat terkesan. Dalam pidatonya, Syekh al-Azhar itu menyampaikan sambutan yang menjadi babak baru Yayasan Pesantren Islam al-Azhar Jakarta. Beliau berkata bahwa mulai hari itu, beliau sebagai Syekh Jami' al-Azhar memberikan nama al-Azhar bagi masjid tersebut, dan berharap Azhar di Jakarta menjadi sebagaimana al-Azhar di Kairo.

2. Bagaimana struktur organisasi Lembaga Wakaf Al-Azhar?

1. Dewan pengawas syariah

Ketua : H. Shobahussurur

Anggota : H. Nasroul Hamzah

Ketua : H. Muhammad Suhadi

Sekretaris : H. Syamsir Kamaludin

Bendahara : H. Suhaji Lestiadi 3. Dewan Pelaksana Harian

Direktur Eksekutif : Muhammad Rofiq Direktur Program : Suryaningsih Direktur Marketing : Hendra Yulianto Direktur Keuangan : Abdur Rochman Ka.Bag. Keuangan : Ninik Sanjaya Administrasi Keu. : Diah Ayu Anggraini Penerimaan Keu. : Sri Yulianti

IT : Satrio Arditama

: Doni Maulana

Markom : Adhes Satria Segestian

Marketing : Abdul Rahman

Desain Grafis : Mardhani Bagian Umum : Ade Sanusi Customer Service : Dian Ameliawati

masyarakat serta mempunyai kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan nasional.

Misi Lembaga Wakaf Al-Azhar

Menjadikan Wakaf Al-Azhar sebagai lembaga profesional yang mampu mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi harta wakaf untuk mendukung kepentingan pendidikan dan dakwah ditingkat nasional serta internasional.

4. Bagaimana mekanisme pemanfaatan wakaf di Lembaga Wakaf Al-Azhar?

Pada struktur organisasi Lembaga Wakaf Al-Azhar, masing-masing divisi memiliki tanggung jawab masing-masing, dimana pada proses penghimpunan dana wakaf dilakukan oleh divisi marketing. Selanjutnya setelah dana wakaf dihimpun, dilakukan proses rekapitulasi oleh divisi keuangan. Selanjutnya dana wakaf yang dihimpun dialokasikan sesuai dengan peruntukkannya. Setelah dana diputar pada program wakaf produktif maka didapat keuntungan yang disebut hasil wakaf produktif. Sedangkan tanggung jawab pengelolaan hasil wakaf merupakan program kerja dari divisi program.

5. Apa saja strategi fundraising yang digunakan Lembaga Wakaf Al-Azhar?

1. Transfer via rekening

Lembaga Wakaf Al-Azhar menyiapkan rekening berbagai bank untuk kemudahan donasi para wakif. Donasi dapat di transfer antara lain ke

d. Bank Syariah Mandiri: 701 500 5558 e. CIMB Niaga: 517 01 0000 8009 f. Mandiri: 126 000 711 1155 g. Muamalat: 324 000 1240 2. Gerai Wakaf

Fasilitas layanan penerimaan wakaf langsung di kantor pusat dari Lembaga Wakaf Al-Azhar serta di berbagai event kegiatan Lembaga Wakaf Al-Azhara.

3. Wakaf via EDC Machine

Transaksi wakaf dengan menggunakan Kartu Debit/Kredit dari berbagai bank di Kantor Pusat Lembaga Wakaf Al-Azhar.

4. Internet Banking

Transaksi sedekah melalui fasilitas layanan transaksi perbankan melalui jaringan internet selama 24 jam 7 hari seminggu, bagi Nasabah Bank tertentu yang memiliki jasa layanan Internet Banking

5. Jemput wakaf

Layanan jemput wakaf disediakan untuk wakif yang ingin wakafnya dijemput langsung oleh petugas wakaf al azhar dengan menghubungi nomor telepon (021) 7234624

6. Apa yang melatar belakangi Lembaga Wakaf Al-Azhar untuk membuat program sosial keagamaan?

Keberhasilan al-Azhar Kairo, Mesir mengelola dana wakaf telah menginspirasi banyak lembaga pendidikan Islam di Indonesia, seperti Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta; Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, serta Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur. Tidak ingin kalah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, YPI al-Azhar turut berikhtiar membangun peradaban melalui pendidikan dan dakwah dengan pengelolaan wakaf secara produktif. YPI al-Azhar melahirkan lembaga baru Wakaf al-al-Azhar untuk mewujudka pesan Syeikh Jami' Azhar agar Azhar Jakarta seperti Azhar Kairo. Dengan Wakaf al-Azhar ini, terasa dekat al-al-Azhar menuju al-al-Azhar Mesir.

Dokumen terkait