• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.5. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Sistem

Istilah komputer berasal dari bahasa asing “to compute” yang berarti menghitung. Jadi secara harfiah komputer dapat berarti mesin hitung. Dengan diartikan sebagai mesin hitung tersebut, maka akan

menjadi lain artinya dengan fungsi sebenarnya dari sebuah peralatan komputer. Oleh karena itu perkataan computer yang di Indonesiakan dengan istilah “Komputer” lebih tepat bila diartikan sebagai mesin pengolah data.

Menurut Fuori yang dikutip oleh Kuswanto dan Honggo (1997 : 2), menyatakan bahwa komputer adalah suatu pemroses data (data Processor) yang dapat melakukan perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi logika tanpa campur tangan manusia yang mengoperasikannya selama pemrosesan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa komputer merupakan seperangkat elektronis yang bekerja secara terorganisasi dan terintegrasi dalam melakukan proses pengolahan data, menyimpan dan menghasilkan output yang menhasilkan informasi secara otomatis berdasarkan instruksi yang berupa program.

2.2.5.2. Sistem dan Informasi

Istilah sistem biasanya menimbulkan gambaran tentang komputer dan program bagi kebanyakan orang. Tetapi pada kenyataanya istilah ini memiliki makna yang lebih luas.

Menurut Bodner dan Hopwood (2000 : 1)sistem adalah kumpulan sumberdaya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Hall (2001 : 5) mengartikan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau sub sistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok elemen, komponen atau kerangka kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.

Suatu sistem biasanya dihubungkan dengan informasi. Penggunaaan kata informasi diartikan dengan data. Padahal kedua kata tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Pendapat Hall [2001 : 4], menyatakan bahwa informasi adalah data yang diproses lebih jauh sehingga mempunyai arti (efek) pada para pemakai, bukan pada fisiknya. Sedangkan data menurut Hall adalah fakta, yang dapat atau tidak dapat diproses (dirangkum atau diperbaiki) dan berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Willkinson (1993 : 7), menyatakan bahwa informasi tediri dari data yang telah ditransfomasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan.

Idealnya informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran. Sedangakan data adalah fakta, angka bahkan simbol mentah. Berbagai data dimasukkan untuk diproses selama tahap masukan, sedangkan informasi tersaji selama tahap keluaran. Data dalam hal ini dapat disamakan dengan bahan baku dan informasi sebagai bahan jadi. Dengan mengamati lebih cermat, dapat diketahui 4 data dan 3 jenis informasi yang berbeda, yaitu :

1. Data rutin dari transaksi eksternal, misalnya : nilai penjualan dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok.

2. Data rutin dari transaksi internal, misalnya jumlah barang yang dipesan.

3. Data non-rutin dari pihak eksternal seperti jumlah kebutuhan akan barang.

4. Data keputusan manajerial internal, misalnya harga barang dan gaji karyawan.

5. Informasi untuk operasi harian, misalnya jumlah barang yang dimiliki.

6. Informasi untuk pengambilan keputusan manajerial, misalnya analisis penjualan dan rasio keuangan.

7. Informasi untuk pihak eksternal, misalnya : pesanan barang untuk pemasok dan laporan keuangan bank.

2.2.5.3. Teknologi Informasi dan Sistem Informasi

Teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam transformasi struktur dan proses organisasional terutama sejak teknologi komputer mulai digunakan untuk kepentingan bisnis pada tahun 1950-an.

Teknologi informasi merupakan perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi dan otomasi kantor yang telah bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk dipisahkan. Diantara berbagai jenis teknologi yang berkembang pesat, teknologi informasi mempunyai dampak yang paling dominan tehadap lingkungan bisnis. Dari sejarah ini dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi. (Jogiyanto, 2005 : 3)

Sistem informasi mempunyai enam komponen atau bagian dan salah satu dari komponen sistem informasi adalah teknologi informasi. Teknologi informasi dapat berupa teknologi apapun yang dapat menghasilkan informasi. Sedangkan sistem informasi tidak hanya berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga meliputi perpaduan antara pengetahuan, metode dan teknik penggunaan informasi dalam dunia bisnis.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa antara teknologi informasi dan sistem informasi mempunyai hubungan yang sangat erat. Peran teknologi informasi sebagai alat bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi dan sistem informasi bertujuan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya.

2.2.5.4. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Bodnar dan Hopwood [2000 : 1], sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan.

Subsistem-subsistem sistem informasi akuntansi memproses transaksi keuangan dan non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

Menurut Hall (2001 : 10) sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga subsistem utama, yaitu :

1. Sistem pemrosesan transaksi-SPT (Transaction Processing System), yang mendukung operasi bisnis setiap hari denagn sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh operasi.

2. Sistem pelaporan buku beasar/keuanagan (General Ledger/financial Reporting System), yang menghasilkan laporan keuangan seperti laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak dan laporan- laporan lain yang ditetapkan oeh hokum.

3. Sistem pelaporan manajemen-SPM (Management Reporting System), yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan seperti penyusunan anggaran .

2.2.5.5. Pemakai Sistem Informasi Akuntansi

Pemakai sistem informasi akuntansi dapat dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu pihak ekstern dan pihak intern.

Menurut Bodnar dan William (2000 : 2), pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelnggan, pemasok, pesaing, serikat pekerja dan masyarakat secara keseluruhan. Pemakai ekstern menerima dan tergantung pada beragam keluaran dari sistem informasi akuntansi suatu organisasi. Sebagian keluaran ini bersifat rutin.

Sedang pemakai intern ini mencakup terutama para manajemen, kebutuhannnya bervariasi tergantung pada tingkatan dalam organisasi atau terhadap fungsi-fungsi yang dijalankannnya.

2.2.5.6. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis komputer

Untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar, suatu perusahaan harus mmiliki informasi yang baik. Namun apabila salah

mengidentifikasi kebutuhan sistem, maka akan menjadi boomerang bagi organisasi. Oleh karena itu yang terpenting didalam mnentukan besarnya investasi dibidang teknologi informasi yang cocok ditentukan melalui suatu analisis biaya dan manfaat.

Menurut Bodnar dan William [2000 : 13] beberapa contoh implementasi dari teknologi informasi adalah :

1. Otomasi kantor

Adalah istilah umum yang menjelaskan pemanfaatan teknologi informasi didalam kantor. Sistem otomasi terdiri dari teknologi elektronik yang memungkinkan untuk memproses beragam pesan dari dokumen-dokumen.

Kategori utama otomasi kantor menckup :

a. Pemrosesan teks, mencakup pemrosesan aplikasi yang mengunakan spreadsheet, perangkat lunak grafis dan presentasi, dan palikasi desktop publishing dimana pemakai secra langsung mencetak hasilnya seperti brosur, laporan, manual dan buku-buku b. Pemrosesan pesan, mencakup rentang yang lebar dalam

pelayanan komunikasi seperti pengiriman elektronis (e-mail) dan transmisi faksimili elektronik melelui saluran telepon (faks). c. Sistem pengubah tampilan dokumen-Document Imaging System

Sistem pengubah tampilan dokumen menggunakan komputer untuk secara digital menangkap, menyimpan dan menampilkan dokumen, gambar, grafik dan ilustrasi-ilustrasi lain dengan cara yang sama seperti pemrosesan teks.

2. Teknologi tanggap-cepat

Istilah sistem tanggap-cepat tamaknya sudah menjelaskan maksudnya sendiri. Tentu saja sistem ini adalah yang “cepat” dan “responsive”. Sistem tamggap ceapat penting untuk Total Quality Performance (TPQ).

Beberapa teknologi berinteraksi untuk membuata sistem tamggap cepat layak digunakan, antara lain :

a. Just In time (JIT)

Sistem penjualan eceran sama dengan sistem persediaan just in time yang digunakan oleh perusahaan manufaktur. Pesanan pembelian untuk barang-barang persediaan dibuat lebih dengan dasar “tarikan permintaan” dibandingkan dengan dasar interval tetap untuk memenuhi tingjkat persediaan tertentu.

Just in time mensyaratkan operasi pemrosesan dengan dasar terus-menerus, untuk meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara keseluruhan dan mengeliminasi kesia-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.

b. Surat Elektronik- Elektronik mail

Surat elekronik-Elektronik mail mencakup pengiriman teks dan file melalui komunikasi elektronik. Hamper setiap informasi dapat dikirim dengan e-mail, termasuk transaksi- transaksi akuntansi.

c. Pertukaran data elekronik- Elektronik Data interchange (EDI) Pertukaran data elekronik (EDI) adalah pertuakatran dokumen bisnis komputer ke komputer melelui jaringan

komunikasi. Pertukaran data elektronik berbeda dengan e-mail, dimana pengiriman pesan elekronik dibuat dan diinterpretasikan oleh manusia, sedangkan pertukaran data elektronik dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer.

d. Komputer terpadu manufaktur - Computer Integrated Manufcturing (CIM)

Adalah pendekatan terpadu untuk pemanafaatan tknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen- komponennya dihubungkan melalui jaringan komputer dan dilengkapi dengan pengoperasian rancangan sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung operasi distribusi.

2.2.6. Pengaruh Proses Belajar Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi

Proses belajar merupakan salah satu faktor yang timbul dari dalam diri pribadi pemilik (faktor internal) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembentukan persepsi pemilik atas informasi akuntansi keuangan. Dari hasil penelitian Kiryanto (2001) diketahui bahwa proses belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi pemilik atas laporan keuangan.

Selain itu Murniati (2002) mengatakan bahwa semakin sering pemilik mengikuti pelatihan akuntansi, maka proposi perusahaan tersebut untuk menyiapkan dan menggunakan informasi akuntansi keuangan berbasis teknologi akan semakin tinggi. Dengan kata lain, proses belajar akan mempengaruhi persepsi pemilik untuk dalam penggunaan informasi akuntansi berbasis teknologi

2.2.7. Pengaruh Motivasi Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi

Dokumen terkait