• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemangkasan tanaman muda

140Direktorat Jenderal

BAB 5. TEKNIK PEMELIHARAAN TANAMAN HASIL PEMBENIHAN

5.7 Air Tanah

5.9.1. Pemangkasan tanaman muda

Pemangkasan penting dalam rangkan mengembangkan tanaman dengan struktur yang kokok dan bentuk yang diinginkan. Ada beberapa prinsip sederhana yang harus dimengerti dalam melakukan pemangkasan tanaman muda. Pertama, setikap potongan memiliki potensi mengubah pertumbuhan tanaman. Kedua, karena tehnik pemangkasan yang tepat adalah penting, maka pemangkasan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan tanaman bahkan dapat menyebabkan kematiannya. Ketiga, proses penyembuhan pada tanaman tidak seperti halnya pada manusia. Ketika tanaman mengalami luka (atau dilukai) tanaman tersebut harus tetap tumbuh dan luka tersebut akan tetap ada. Keempat, adanya suatu aturan bahwa potongan yang kecil menghasilkan kerusakan yang kecil pula. Hal ini yang menyebabkan mengapa pemangkasan yang tepat pada tanaman muda menjadi kritis dan penting. Dengan demikian, jika pemangkasan pada waktu tanaman sudah matang diperlukan pemotongan yang lebih banyak dan akan menjadi lebih sulit dilakukan.

Membuat potongan

Jika pemotongan dapat mengganggu respon tanaman terhadap pertumbuhan dan proses penutupan luka potongan, maka pemangkasan harus dibuat di luar lingkar cabang (branch collar). Hal ini karena pada bagian tersebut terdapat jaringan batang atau induk cabang dan tanaman akan rusak potongan dilakukan di tempat tersebut. Dalam beberapa kasus, jika potongan cukup besar, maka tanaman dapat mengalami kerusakan internal permanen

akibat pemangkasan yang tidak tepat. Jika cabang permanen perlu diperpendek, maka potonglah cabang atau tunas lateral. Pemotongan dilakukan pada internodal atau pemotongan dibuat di antara tunas atau cabang dapat menyebabkan batang membusuk, gangguan produksi dan pertumbuhan yang menyimpang.

Perlengkapan

Pemangkasan

Untuk tananam berukuran kecil, sebahagian besar pemotongan dapat dilakukan dengan gunting atau pisau. Untuk pemotongan batang lebih dari 0.5 inci harus menggunakan gunting bertangkai atau gergaji pangkas.

Memperoleh strutur percabangan

yang kokok

Struktur cabang primer yang baik dapat dibentuk selagi tnaman masih muda. Percabangan yang berjenjang memberikan bentuk tanaman yang sudah dewasa dan memberikan perlakuan pemangkasan yang tepat terhadap tanaman yang masih muda dapat mengembangkan struktur yang kokoh.

Perkembangan batang

Pada sebahagian besar tanaman muda, pertahankan batang tunggal yang dominan. Jangan lakukan pemangkasan pucuk yang dapat menyebabkan munculnya dua batang utama yang disebut dengan cabang codominant stems. Hal ini akan mengakibatkan kelemahan struktur batang, oleh karena itu sebaiknya dibuang saja selagi tanaman masih muda. Cabang-cabang lateral akan menyebabkan perkembangan struktur tanaman yang tegap, dan meruncing. Perlu dipertahankan beberapa cabang lateral walaupun akan dipangkas kemudian. Cabang-cabang seperti ini dinamakan cabang sementara yang berpera ndalam

192

melindungi batang dari kerusakan akibat sinar matahari atak kerusakan mekanis. Cabang sementara ini dipertahankan cukup pendek agara tidak menghalangi atau menjadi pesaing bagi cabang lateral yang dipilih untuk dipertahankan.

Pemilihan cabang permanen

Tingginya cabang permanen yang paling rendah ditentukan oleh fungsi yang diharapkan serta lokasi tanaman pada lanskapnya. Pohon yang digunakan untuk menyaring pandangan yang tidak diinginkan atau untuk penghadang angin dapat dibiarkan bercabang serendah mungkin. Jarak antar cabang baik vertikal maupun horizontal sangatlah penting. Cabang yang dipilih sebagai cabang permanen harus memiliki ruang yang cukup terhadap batangnya. Pertahankan keseimbangan radial dengan cabang- cabang yang tumbuh keluar untuk segala arah.

Beberapa pohon memiliki kecenderungan perkembangan cabang dengan sudut percabangan yang kecil. Ketika tanaman tersebut tumbuh, maka akan terdapat lipatan-lipatan kulit yang nantinya akan menggangu percabangan pada batang utama. Pemangkasan harus dilakukan terhadap cabang-cabang yang memiliki penempelan yang lemah selagi cabang tersebut masih muda.

Hindari adanya pengelompokan daun pada percabangan di dalam. Karena daun pada setiap cabang/ranting perlu menghasilkan makanan yang cukup untuk kehidupan dan pertumbuhan pohon maka setiap cabang harus memberikan sumbangan makanan kepada batang dan akar. Jika terlalu banyak daun yang dibuang makan pohon akan mengalami “kelaparan”, penurunan pertumbuhan dan menjadi tidak sehat.

Pemangkasan pohon yang baru

ditanam

Pemangkasan terhadap tanman yang baru ditanam harus dibatasi. Buang cabang yang mati atau patah, tunda pemangkasan untuk tahun berikutnya. Pohon yang tidak dipangkas pada awal penanamannya akan menghasilkan akan yang lebih kuat dibandingkan tanaman yang dipangkas pada waktu penanamannya.

Membalut luka

Membalut luka akibat pemotongan diperkirakan akan mempercepat penutupan luka, melindungi luka tersebut dari serangga dan penyakit serta mengurangi pembusukan. Walaupun demikian, penelitian menunjukkann bahwa pembalutan tidak mengurangi pembusukan atau kecebatan penutupan luka dan jarang sekali dapat melindungi luka terhadap serangan serangga atau infeksi penyakit. Sebahagian besar ahli menyarankan pembalutan luka tidak dilakukan. Jika harus dilakukan atau untuk tujuan keindahan, maka gunakan kain yang tipis dari bahan yang tidak mengandung racun terhadap tanaman. 5.9.2. Pemangkasan tanaman yang

sudah tua

Pemangkasan paling umum dilakukan untuk tujuan mempertahankan bentuk tanaman. Walaupun banyak pepohonan hutan tumbung dengan sangat baik, akan tetapi tnaman pekarangan memerlukan kehati-hatian yang lebih tinggi. Pemangkasan harus dilakukan dengan pemahaman bagaimana repon tanaman terhadap pemotongan bagian tubuhnya. Pemangkasan yang tidak tepat dapat menyebabkan kersukanan yang akanb mengantarkan kepada kematian pohon.

Alasan melakukan pemangkasan

Karena setiap pemotongan akan berpotensi mengubah pertumbuhan pohon, maka seharunya jangan ada

193

cabnag yang dibuang tanpa malasan yang kuat. Alasan yang umum bagai pemangkasan adallah membuang cabang yang mati, membuang dahan yang terlalu banyak dan menghilangkan resiko bahaya. Pohon dapat dipangkas untuk tujuan meningkatkan penetrasi cahaya dan udara ke bagian dalam dari tajuknya, atau ke bagian bawah lanskap. Dalam banyak kasus, tanman yang sudah tua dipangkas sebagai tindakan korektif atau tindakan preventif.

Penipisan percabangan secara rutin tidak cukup memperbaiki kesehatan pohon. Pohon akan menghasilkan tajuk yang padat dengan daun untuk menghasilkan gula yang digunakan sebagai enerji untuk pertumbuhan dan perkembangnnya. Pembuangan daun melalui pemangkasan dapat mengurangi pertumbuhan dan simpanan enerji. Pemangkasan secara besar-besaran akan mengakibatkan pohon menjadi stress

Waktu pemangkasan

Sebahagian besar pemangkasan rutin adalah membuang dahan yang lemah atau mati, dimana pemangkasan dapat dilakukan setiap saat selama tidak berakibat buruk terhadap pohon.

Tehnik pemangkasan dan pembersihan tajuk

Tehnik ini adalah membuang cabang yang mati, cabang yang berpenyakit, membuang cabang lemah dan cabang yang memiliki kemampuan tumbuh rendah.

 Penipisan tajuk

Tindakan selektif membuang cabang untuk meningkatkan penetrasi cahaya dan pergerakan udara di daerah tajuk

 Peningkatan tajuk

Membuang cabang-cabang yang rendah dengan tujuan untuk memberikan kesan bersih

 Mengurangi tajuk

Mengurangi ukuran ranaman dengan cara mengurangi ketinggian dan lebar tajuk. 5.10. Organisma Pengganggu Tumbuhan (Opt)

Menurut PP Nomor 6 tahun 2005 tentang Perlindungan Tanaman, terdapat beberapa diskripsi diantaranya adalah perlindungan tanaman dilaksanakan pada masa pra tanam, masa pertumbuhan tanaman, dan atau masa pasca panen. Perlindungan tanaman pada masa pra tanam dilaksanakan sejak penyiapan lahan atau media tumbuh lainnya sampai dengan penanaman. Perlindungan tanaman pada masa pertumbuhan tanaman dilaksanakan sejak penanaman sampai dengan panen. Perlindungan tanaman pada masa pasca panen dilaksanakan sejak sesudah panen sampai dengan hasilnya siap dipasarkan. Perlindungan tanaman dilaksanakan melalui sistem pengendalian hama terpadu yaitu dengan cara:

 Pencegahan masuknya organisme pengganggu tumbuhan kedalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia;

 Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan;

 Eradikasi organisme pengganggu tumbuhan;

Perlindungan tanaman dilaksakan dengan menggunakan sarana dan cara yang tidak mengganggu kesehatan dan atau mengancam keselamatan manusia, menimbulkan gangguan dan kerusakan

194

sumber daya alam dan atau lingkungan hidup.

Pencegahan masuknya ke dalam atau tersebarnya organisme pengganggu umbuhan dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Replublik Indonesia dilaksanakan dengan cara mengenakan tindakan karantina pada setiap media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dimasukkan ke dalam atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indnesia. Pemasukan media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina baik berupa tumbuhan maupun bagian-bagian tumbuhan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia wajib:

 dilengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal dan negara transit;

 dilakukan melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan;

 dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat tempat pemasukan untuk keperluan tindakan karantina. Pengiriman media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina baik berupa tumbuhan maupun bagian-bagian tumbuhan dari satu area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia wajib

o dilengkapi sertifikat kesehatan dari area asal;

o dilakukan melalui tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan;

o dilaporkan dan diserahkan kepada

petugas karantina ditempat-tempat pemasukan dan pengeluaran untuk tindakan karantina.

Organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah semua makhluk hidup yang merusak tanaman, baik tu dari kelompok virus, bakteri, jamur, serangga, burung dan mamalia. Pengganggu dapat

dikelompokkan dalam beberapa istilah yang lebih luas, yaitu patogen, sebagai penyebab penyakit tanaman, hama, organisme yang merusak tanaman dan gula, adalah tumbuhan yang merusak tanaman budidaya. Kerusakan yang disebabkan oleh OPT mencapai 33%.

Anda pasti pernah melihat daun tanaman bolong, buah cabe dan tomat yang busuk di pohonnya atau tanaman layu. Semua kerusakan tersebut disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Hama adalah kelompok hewan yang menyebabkan kerusakan pada tumbuhan dan mengakibatkan kerugaian. Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa jenis hama yang biasa menyerang tanaman.

Gambar 5.10.

Spodoptera sp adalah salah satu contoh hama tanaman

a. Hama Tumbuhan

Hama tanaman adalah organisme pengganggu tanaman berupa serangga, burung dan kelompok mamalia. Hama dari ke-lompok serangga memegang peranan penting karena jumlahnya cukup banyak dan hampir 50% menjadi penganggu kehidupan manusia. Diperkirakan sebanyak 1500 species serangga yang menempati permukaan bumi menjadi hama tanaman.

Kerugian akibat hama tanaman antara lain,