• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANTAUAN PADA TAHAP PASCA OPERASI

Dalam dokumen Pengelolaan Dan Pemantauan TPA (Halaman 61-69)

2) OPERASIONAL TPA

5.2.4 PEMANTAUAN PADA TAHAP PASCA OPERASI

Bentuk-bentuk pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak lingkungan yang diprakirakan terjadi dari masing-masing kegiatan pada tahap operasi diuraiakan sebagai berikut ini.

Pemantauan Dampak Persepsi dan Sikap Masyarakat

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah persepsi dan sikap

masyarakat terhadap kegiatan penutupan TPA.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah pendapat,

tanggapan, harapan dan keinginan masyarakat, dukungan, serta sikap masyarakat, pengumpulan data dengan metode wawancara dan kuisioner.

‒ Metode analisis data dengan cara mengevaluasi

persepsi dan sikap masyarakat terhadap rencana penutupan TPA.

● Pemantauan dilakukan di Desa Banjarsari Wetan.

● Pemantauan dilakukan 1 kali pada tahap pasca operasi.

2) PENUTUPAN TPA

Pemantauan Dampak Tumbuhnya Flora

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah kerapatan tanaman.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah pertumbuhan dan

kerapatan vegetasi pada lahan bekas TPA. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi lapang.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

mengevalasi tingkat pertumbuhan dan kerapatan tanaman.

● Pemantauan dilakukan di lokasi lahan bekas TPA.

● Pemantauan dilakukan selama 5 tahun setelah penutupan

TPA dengan frekuensi pemantauan tiap 6 bulan sekali.  Pemantauan Dampak Perubahan Fungsi Lahan

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah fungsi lahan bekas

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah data rencana tata

ruang wilayah (RTRW), data rencana pemanfaatan lahan yang telah disepakati oleh pemerintah daerah. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei instansional.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

mengevaluasi penggunaan lahan bekas TPA.

● Pemantauan dilakukan di lokasi lahan bekas TPA.

● Pemantauan dilakukan 1 kali setelah penutupan TPA.

Pemantauan Dampak Peningkatan Estetika Lingkungan (a)Indikator/parameter yang dipantau adalah kondisi estetika

lingkungan pada lahan bekas TPA.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah kondisi kebersihan

dan keindahan lingkungan pada lahan bekas TPA. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi lapang.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

mengevaluasi kondisi estetika lingkungan pada lahan bekas TPA.

● Pemantauan dilakukan pada lahan bekas TPA.

● Pemantauan dilakukan selama 5 tahun setelah penutupan

TPA, dengan frekuensi pemantauan tiap 6 bulan sekali.

3) PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN LAHAN BEKAS TPA

Pemantauan Dampak Illegal Dumping

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah kejadian illegal dumping.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

‒ Jenis data yang dikumpulkan kejadian illegal dumping pada lahan bekas TPA. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi lapang.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

mengevaluasi potensi kejadian illegal dumping.

● Pemantauan dilakukan di lokasi lahan bekas TPA.

● Pemantauan dilakukan selama 20 tahun setelah penutupan

Pemantauan Dampak Perubahan Kualitas Air Permukaan

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah kualitas air dengan

parameter TDS, TSS, pH, NH3, NO3, NO2, BOD, COD.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitas air (lindi dan air permukaan). Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengambilan sampel kualitas air, selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium yang telah terakreditasi.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

membandingkan Laporan Hasil Uji (LHU) dengan baku mutu, yaitu :

 Baku mutu lindi mengacu pada Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

No.P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 Tentang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah.

 Baku mutu air permukaan mengacu pada PP No.82

Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

● Pemantauan dilakukan di :

‒ Air limbah pada effluen pengolahan air limbah.

Air permukaan pada upstream dan downstream badan

air penerima.

● Pemantauan dilakukan selama 20 tahun setelah penutupan

TPA dengan frekuensi pemantauan tiap 3 bulan sekali.  Pemantauan Dampak Perubahan Kualitas Air Tanah

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah kualitas air dengan

parameter yang sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan No.P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 Tentang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitas air (air tanah). Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengambilan sampel kualitas air, selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium yang telah terakreditasi.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

membandingkan Laporan Hasil Uji (LHU) dengan baku mutu, yaitu :

 Baku mutu air tanah pada sumur uji instalasi pengolahan lindi mengacu pada Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

No.P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 Tentang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah.

 Baku mutu air tanah pada sumur penduduk

mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No.416/Men.Kes/Per/IX/1990 Tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air.

● Pemantauan dilakukan di :

‒ Sumur uji di sebelum lokasi penimbunan, pada lokasi penimbunan, dan setelah lokasi penimbunan.

Sumur penduduk di upstream dan downstream.

● Pemantauan dilakukan selama 20 tahun setelah penutupan

TPA, dengan frekuensi pemantauan tiap 3 bulan sekali.  Pemantauan Dampak Limpasan Permukaan

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah debit limpasan permukaan pada saluran drainase.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah data klimatologi (curah hujan), data kondisi saluran (dimensi, slope, dll),

dan data lokasi genangan. Pengumpulan data klimatologi dilakukan dengan metode survei instansional, sedangkan data kondisi saluran dan data lokasi genangan dengan metode pengukuran dan observasi lapang.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara evaluasi kemampuan kapasitas saluran drainase, serta evaluasi permasalahan genangan dan banjir yang terjadi di lokasi TPA.

● Pemantauan dilakukan

● Pemantauan dilakukan

Pemantauan Dampak Potensi Longsor

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

‒ Jenis data yang dikumpulkan

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

● Pemantauan dilakukan di jaringan draianse di lokasi TPA.

● Pemantauan dilakukan selama 5 tahun setelah penutupan

TPA, dengan frekuensi pemantauan tiap 6 bulan sekali.  Pemantauan Dampak Potensi Kebakaran

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah gas metan (CH4)

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan kandungan gas metan

(CH4) pada timbunan sampah. Pengumpulan data

dilakukan dengan cara pengambilan sampel kualitas udara, selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium yang telah terakreditasi.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

mengevaluasi kecenderungan perubahan gas metan dari beberapa periode pemantauan.

● Pemantauan dilakukan di lokasi TPA (pipa ventilasi gas akhir).

● Pemantauan dilakukan selama 20 tahun setelah penutupan

TPA, , dengan frekuensi pemantauan tiap 3 bulan sekali.  Pemantauan Dampak Tumbuhnya Flora

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah kerapatan tanaman.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah pertumbuhan dan

kerapatan vegetasi pada lahan bekas TPA. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi lapang.

‒ Metode analisis data dilakukan dengan cara

mengevalasi tingkat pertumbuhan dan kerapatan tanaman.

● Pemantauan dilakukan di lokasi lahan bekas TPA.

● Pemantauan dilakukan selama 5 tahun setelah penutupan

TPA, dengan frekuensi pemantauan tiap 6 bulan sekali.  Pemantauan Dampak Timbulnya Keresahan Masyarakat

(a)Indikator/parameter yang dipantau adalah proses sosial yang

terjadi terhadap keseluruhan kegiatan operasional TPA.

(b)Bentuk pemantauan lingkungan hidup

● Pengumpulan dan analisis data :

‒ Jenis data yang dikumpulkan adalah isu-permasalahan,

jenis kekhawatiran masyarakat, serta kondisi sosial kemasyarakatan pengumpulan data dengan metode wawancara dan kuisioner.

‒ Metode analisis data dengan cara mengevaluasi proses

sosial yang terjadi setelah penutupan TPA.

● Pemantauan dilakukan di Desa Banjarsari Wetan.

● Pemantauan dilakukan selama 5 tahun setelah penutupan

Dalam dokumen Pengelolaan Dan Pemantauan TPA (Halaman 61-69)

Dokumen terkait