• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemasaran produk dari Jamu Jago ini dilakukan melalui: 1. Above the Line

Above the line adalah suatu strategi pemasaran yang dilakukan melalui pemasangan iklan baik di televisi maupun di koran.

2. Below the Line

Below the line adalah suatu strategi pemasaran yang dilakukan melalui pembicaraan dari masyarakat.

Pemasaran produk-produk PT. Jamu Jago saat ini telah sampai ke mancanegara. Produk dari Jamu Jago ini juga banyak di ekspor ke luar negeri antara lain negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina, Cina, dan sudah merambah ke Amerika dan Australia. Produk-produk yang diekspor ini mencapai 10-20% dari seluruh hasil produksi. Pendistribusian produk Jamu Jago dilakukan melalui toko-toko meilik Jamu Jago yang tersebar di Semarang. Selain itu, PT. Jamu Jago juga mendistribusikan produknya ke warung-warung kecil yang ada di Semarang. Toko-toko tersebut menrima stok barang secara rutin dan berdasarkan permintaan, dari keterangan yang diterima, pedagang besar yang menjual secara partai besar dan juga partai kecil (eceran) dan pedagang besar yang lain menjual hanya secara grosir. Pengecekan tanggal kadaluarsa tidak dilakukan oleh pihak penjual. Jika produk Jamu Jago ada yang melewati tanggal kadaluarsa, maka penjual akan melakukan retur kepada produsen. 3.8.Sanitasi

Penanganan sanitasi yang ada di PT. Jamu Jago sudah baik. Dari karyawan sudah dilengkapi oleh baju kerja khusus, sarung tangan, penutup rambut, dan masker. Hal itu bertujuan untuk menghindari kontaminasi produk dari pelaku produksi seperti: rambut rontok, debu, kotoran yang menempel ditanan, dan sebagainya. Dari bahan baku, sebelumnya dilakukan proses pencucian hingga bersih kemudian baru dilakukan pengolahan. Mesin dan peralatan yang digunakan juga dijaga kebersihannya. Setiap selesai digunakan dibersihkan menggunakan air bersih untuk mesin produk cair, menggunakan tekanan dan hembusan untuk produk serbuk. Sehingga ketika mesin dan peralatan digunakan sudah dalam keadaan bersih. Sanitasi ruangan dilakukan setelah

23

proses produksi selesai yaitu sore hari. Prosesnya dengan mengumpulkan jadi satu produk terbuang (tidak layak pakai) kemudian ditangani sesuai prosedur pengolahan limbah.

Untuk menjaga kualitas dari produk, tidak hanya kebersihan selama proses produksi yang perlu dijaga, namun juga kebersihan pabrik, mulai dari bangunan pabrik hingga barang-barang kecil yang harus diperhatikan dengan baik agar tidak menyebabkan kontaminasi pada produk. Bangunan PT. Jamu Jago Semarang terdiri dari gedung persiapan bahan baku, gedung pengolahan, laboratorium, WC, dan juga gudang. Gudang terbagi menjadi 3, yaitu gudang bahan baku, gudang barang jadi, gudang bahan kemas. Gudang telah dilengkapi dengan pallet-pallet sehingga barang yang bersentuhan dengan lantai tidak mengalami kerusakan. Semua ruangan dalam bangunan pabrik ini dipisahkan oleh sekat, sehingga tidak dapat berhubungan langsung. Semua lantai bangunan menggunakan semen plester. Selain itu, semua bangunan telah dilengkapi dengan penerangan dan juga ventilasi yang cukup, serta disediakan exhaustfan untuk memperlancar pertukaran udara dalam gedung. Sanitasi dibagian gudang untuk menghindari hewan pengerat dan serangga, dilakukan pengaturan tata letak gudang dan pemberian jarak antara lantai dengan bahan yang disimpan. Selain itu juga diberi perangkap tikus untuk meminimalkan hewan pengerat.

Semua ruangan dibersihkan setiap hari secara rutin, dan untuk ruang produksi dibersihkan sebelum dan setelah proses produksi berlangsung. Peralatan yang digunakan antara lain: sapu ijuk, sapu lidi, tempat sampah tertutup, ember, jaringan pipa air setiap ruangan, lubang pembuangan air, kamar mandi dan WC yang letaknya berjauhan dari proses produksi, serta loker untuk meletakkan barang-barang karyawan selama bekerja.

3.9.Limbah

Limbah yang dihasilkan dari pabrik PT. Jamu Jago ini berupa limbah padat, cair, dan gas. Limbah yang terbanyak dihasilkan adalah limbah cair. Limbah cair dihasilkan dari proses pencucian bahan baku, pencucian mesin dan peralatan, serta sisa produksi. Dalam penanganan limbah khusus cair ini dengan ditampung dalam suatu tempat dan

24

dilakukan proses treatment sebelum dibuang di lingkungan. Tujuannya agar limbah tersebut dapat dibuang ke lingkungan dengan aman dan tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi lingkungan. Proses penanganan limbah cair, pada awalnya seluruh limbah cair dilakukan proses filtrasi dan pengendapan dengan tujuan untuk menurunkan Total Suspended Solid (TSS). Prinsipnya bahwa berat jenis yang besar akan tenggelam tanpa menggunakan bahan kimia sama sekali. Hal ini dilakukan pada bak pertama dengan kapasitas 30 m3 dan debit 3 m3. Selanjutnya, limbah akan masuk ke bak II untuk dilakukan aerasi anerob sehingga bak tertutup. Di bak II ini dilakukan penambahan isolat untuk mendegradasi bakteri. Selalu ada pengecekan rutin untuk mengontrol nilai COD maksimal 0,5 mg/l, nilai BOD maksimal 3 mg/l, pH 6-8, dan fenol. Limbah kemudian masuk ke bak III yang bersifat aerob sehingga bak terbuka. Disini diberi penambahan aerasi dari blower. Tujuannya untuk menambah oksigen. Nilai BOD dan COD diharapkan sudah memenuhi standar dengan pengaturan isolat, dan debit. Lalu masuk ke Bak IV yaitu bak kimia dengan proses overflow. Disini menggunakan bahan kimia yaitu kaporit. Penambahan kaporit ini digunakan ketika konsidi masih asam dengan pH sekitar 6 untuk membuat pH limbah menjadi 7-8. Jumlah kaporit yang diberikan sebanyak 30% dari jumlah volume. Limbah yang sudah sesuai dengan standar kemudian dibuang ke lingkungan. Limbah tersebut dapat dipakai kembali akan tetapi harus izin ke pemerintah dan perizinan tersebut susah. Dilakukan proses pembersihan setiap 3 bulan sekali dengan cara dipompan dari awal tahapan. Limbah padat yang ada di PT.Jamu Jago terdiri dari 2 macam, yaitu: B3 dan non B3. Limbah B3 terdiri dari oli bekas, baterai bekas, lampu, aki. Seluruh limbah akan masuk ke TPS khusus B3 dengan izin Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) kota Semarang. Jadi limbah padat B3 ini diserahkan ke pihak ketiga disesuaikan dengan kapasitas dan keuangan. Dengan pertimbangan tersebut maka di PT.Jamu Jago melakukan penyimpanan selama 6 bulan kemudian diserahkan ke pihak ketiga. Pihak ketiga ini bertugas untuk mengumpulkan, membawa, dan memusnahkan limbah padat. Pemusnahan tersebut menggunakan alat insenerator dengan tinggi 50 meter dan suhu 1200oC. Untuk penanganan limbah padat non B3, semua limbah padat yang berupa akar, batang, daun, limbah domestik maupun plastik pengemas yang sudah tidak dipakai lagi (produck reject) dibuang langsung ke TPA biasa karena tidak membahayakan lingkungan. Untuk limbah berupa gas atau yang disebut emisi udara dengan

25

menggunakan 2 macam alat, yaitu: cerobong genset dan cerobong boiler. Cara kerja pada cerobong boiler dilakukan pengambilan sampel pada 3 titik dengan memasukkan alat untuk menangkap CO2, H2S, CO. Sampel yang sudah diambil kemudian dilakukan pengujian di laboratorium. Apabila cerobong kotor maka dilakukan pembersihan dengan menyemprotkan blower besar pada cerobong.

26

4. PEMBAHASAN

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan keanekaragaman flora. Tidak hanya itu, flora dapat tumbuh begitu subur di tanah Indonesia. Diantara flora tersebut, ada yang disebut sebagai tamanan obat karena manfaatnya. Pemanfaat tanaman obat yang sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang ini kemudian dikenal dengan obat tradisional (Anonim, 2015). Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional pasal 1 tahun 2005, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhann, bahan hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan sebagai pengobatan berdasarkan pengalaman.

Berdasarkan cara pembuatan, jenis klaim, dan tingkat khasiat pembuktian, obat tradisional dibagi menjadi tiga macam, yaitu: jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Yang diisebut sebagai jamu adalah obat tradisional Indonesia. Jamu juga harus memenuhi mutu dan keamanan, khasiatnya dibuktikan secara empiris/nyata, serta klaim penggunaan sesuai jenis pembuktian tradisional.berdasarkan defini tersebut, makan produk yang diproduksi (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2012). PT.Jamu Jago sebagian besar termasuk dalam kategori jamu. PT. Jamu Jago merupakan pabrik yang memproduksi jamu.

Produk-produk jamu PT. Jamu Jago sudah diedarkan di seluruh wilayah di Indonesia dan beberapa negara di Asia. Jangkauan pemasaran produk jamu yang luas maka waktu produk jamu sampai konsumen akan semakin lama. Produk jamu berfungsi untuk menyehatkan konsumen yang meminumnya. Oleh karena itu, kualitas produk jamu harus benar-benar diperhatikan. Waktu distribusi yang lama dapat menurunkan kualitas dari produk jamu karena sangat mudah mengalami kerusakan fisik, kimia, dan mikrobiologi.

Salah satu cara mengatasi turunnya kualitas jamu ketika sampai ke konsumen adalah penggunaan kemasan untuk produk jamu. Tujuan dari penggunaan kemasan untuk

27

melindungi produk dari kerusakan fisik, kimia, dan mikrobiologi. Selain itu, kemasan berfungsi sebagai wajah dari produk jamu yang dapat menarik konsumen untuk membeli dan mencantumkan berbagai informasi (spesifikasi) terkait dengan produk jamu didalamnya. Oleh karena fungsi kemasan yang sangat penting bagi produk jamu, maka spesifikasi kemasan produk jamu diatur oleh pemerintah melalui Nomor Izin Edar (NIE) dan Undang-Undang.

Dokumen terkait