• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.3. Manajemen Perusahaan

2.3.4. Pemasaran Produk

dilakukan dengan cara mengumpulkan semua limbah padat yang ada, kemudian dijual lagi kepada perusahaan eksternal. Untuk beram, sudah ada perusahaan eksternal tersendiri yang akan membeli dan mengolahnya. Untuk kardus bekas dan kaleng, dijual kepada perusahaan daur ulang agar dapat dimanfaatkan kembali.

Untuk limbah cair yang dihasilkan oleh perusahaan berupa air bekas cucian mesin dan oli bekas atau sisa cat dan tiner. Sistem manajemen pengolahan limbah cair dilakukan dengan cara menampung semua limbah cair yang ada dan dipisahkan berdasarkan bahan tersebut termasuk bahan berbahaya dan beracun atau tidak. Untuk air bekas cucian mesin diolah kembali untuk digunakan kembali sebagai air untuk mengepel, menyiram tanaman, dan keperluan kamar mandi (bila air tersebut tidak terlalu kotor). Kemudian untuk oli bekas, sisa cat dan tiner ditampung di bak penampungan kemudian diberikan kepada perusahaan eksternal yang mengolah oli bekas, cat dan tiner bekas.

2.3.4. Pemasaran Produk

PT. Sinar Agung Selalu Sukses menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan dan memasarkan produk jadinya ke seluruh indonesia. Saat ini PT.

Sinar Agung Selalu Sukses memiliki outlet-outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu lebih tepatnya pada setiap ibukota provinsi yang ada di Indonesia karena PT. Sinar Agung Selalu Sukses ini merupakan tergabung dalam satu grup perusahaan yaitu PT. SAS. PT. Sinar Agung Selalu Sukses ini memiliki beberapa pelanggan tetap seperti PT. Sinar Agung Prasadikindo (Grup perusahaan / Trading Spare Part after Market), PT. Trubo Engineering (Komponen Dump Truck), PT. Braja Mukti Cakra (OEM Part Manufacturer), PT.

Yanmar Diesel Indonesia (Agricultural Machinery), PT. Morita Tjokro Gearindo (OEM Part Manufacturer), dan lain-lain. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Sinar Agung Selalu Sukses adalah melalui:

a. Website, produk-produk dari PT. Sinar Agung Selalu Sukses dapat ditemukan pada situs web milih PT. Sinar Agung Selalu Sukses.

b. Brand building, dengan menggunakan merk-merk khas dari produk-produk PT. Sinar Agung Selalu Sukses untuk berbagai varian produk. Sebagai contoh, produk disc pad dan brake shoe bermerk Zenku Genuine Parts sehingga konsumen lebih familiar dengan nama merek tersebut.

24

c. Promosi, promosi produk bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui iklan dan discount harga.

d. Sponsorship, dengan menjadi sponsor suatu kegiatan, merk produk akan lebih terkenal ke kalangan masyarakat luas.

e. Bantuan bencana alam, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang tertimpa musibah, sekaligus sebagai sarana untuk menonjolkan nama baik dari perusahaan.

25 BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis adalah rangkaian aktivitas dari suatu bagian atau antar bagian yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan bisnis. Porses bisnis tidak hanya mencakup lingkungan internal organisasi, tetapi mengacu juga pada pihak customer atau mitra bisnis sehingga mencapai suatu tujuan bisnis yang diinginkan. Proses bisnis yang penulis dapatkan adalah proses bisnis secara keseluruhan di PT. Sinar Agung Selalu Sukses dan departemen tempat penulis ditempatkan yaitu departemen produksi Pad and Shoe terdapat didalamnya.

Proses bisnis pada PT. Sinar Agung Selalu Sukses secara umum dapat dilihat dari Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Proses Bisnis pada PT. Sinar Agung Selalu Sukses

26

Dari proses bisnis diatas dapat dilihat aliran aktivitas yang terjadi pada PT. Sinar Agung Selalu Sukses. Pihak-pihak yang berkaitan dengan proses bisnis tersebut yaitu Customer, Supplier, Marketing, Engineering, Production Planning, Procurement, Inventory, Production, Quality Control/Quality Assurance, Maintenance, Human Resource, dan Management Resource. Proses yang berlangsung dimulai dari penerimaan order dari customer oleh bagian marketing, kemudian pihak engineering melakukan perencanaan mutu produk baru. Bagian production planning membuat planning produksi. Lalu bagian procurement melakukan pembelian ke supplier sambil melakukan evaluasi tindakan koreksi dan pengembangan pemasok yang ada yang akan berhubungan langsung dengan supplier. Bagian procurement juga melakukan kualifikasi pemasok untuk melihat apakah supplier yang ada sudah memenuhi standar atau belum. Lalu bagian Inventory melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengambilan barang. Setelah barang-barang yang dibutuhkan sudah tersedia oleh departemen inventory, baru kemudian departemen production melakukan proses produksi yang ada. Setelah proses produksi selesai maka produk jadi tersebut dibawa kepada departemen Quality Control untuk dilakukan inspeksi. Pada saat dilakukan inspeksi akan diperoleh hasilnya apakah produk jadi yang ada sudah memenuhi standar atau belum, jika sudah akan diberikan kepada departemen Production Planning untuk dilakukan penanganan Finish Good dan Delivery barang yang sudah jadi menuju ke Customer. Dan sebaliknya jika pengendalian produk tidak sesuai maka departemen quality controlakan menyampaikan informasi pada departemen production untuk melakukan produksi lagi atau perbaikan terhadap produk tersebut. Departemen quality control juga melakukan pengendailan terhadap alat ukur seperti mengecek keakuratan alat ukur, ada kerusakan atau tidak, dan sebagainya. Untuk perawatan toolsjig dan fixtures yang digunakan selama proses produksi menjadi tanggung jawab dari departemen engineering. Setelah produk dikirimkan kepada customer maka bagian marketing akan melakukan survei kepuasan pelanggan terhadap produk yang telah diterima untuk selanjutnya dijadikan usulan perbaikan terhadap sistem yang ada. Jika ada klaim yang diajukan oleh customer maka akan ditangani oleh departemen quality control.

Selain aktivitas-aktivitas diatas terdapat juga aktivitas-aktivitas pendukung lainnya yang dikerjakan oleh departemen pendukung jalannya produksi seperti maintenance, human resource, dan management resource. Departemen

27

maintenance bertugas untuk menjaga jalannya proses produksi yang ada dengan melakukan perawatan dan perbaikan mesin yang digunakan selama proses produksi. Untuk kegiatan seperti pemberdayaan dan memotivasi karyawan, pelatihan karyawan, rekrutmen, evaluasi peraturan dan pemenuhan peraturan tersebut, komunikasi, pemantauan dan pengukuran lingkungan, penanganan keadaan darurat jika terjadi suatu situasi yang berbahaya dan identifikasi peraturan beserta pemenuhannya dilakukan oleh departemen Human Resource. Untuk aktivitas pendukung lainnya seperti pengendalian catatan, pengendalian dokumen, pengendalian lingkungan kerja, identifikasi aspek dan dampak lingkungan, tindakan perbaikan dan pencegahan dari hasil survei kepuasan pelanggan, continual improvement, internal audit, tinjauan manajemen, dan perencanaan manajemen dilakukan oleh bagian Management Resource. 3.2. Produk yang Dihasilkan

PT. Sinar Agung Selalu Sukses menghasilkan sangat banyak varian produk, variansi produk tersebut dapat digolongkan menjadi 5 kategori produk, yaitu produk pengecoran untuk Iron Casting, Alumunium Die Casting, Plastic Injection, Rubber Line, dan Machining Line.

3.2.1. Pengecoran untuk Iron Casting

Produk kategori ini adalah produk yang dihasilkan dengan cara mencairkan biji besi terlebih dahulu, kemudian di cetak dengan cara pengecoran.

Besi cair tersebut ditempatkan pada cetakan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Saat ini, kapasitas yang ada mencapai 600 tons per bulan dengan memproduksi banyak sekali produk untuk komponen otomotif dan part lainnya diikuti dengan uji yang memadai dalam kesesuaian dengan standar FC dan FCD.

3.2.2. Alumunium Casting

Produk kategori ini adalah produk yang dihasilkan dengan cara mencetak bubuk biji alumunium menjadi suatu produk sesuai dengan cetakan yang digunakan. Saat ini, perusahaan mempunyai mesin die casting sebesar 150 ton sampai dengan 350 ton dengan rata-rata produksi sebesar 100 ton per bulannya untuk komponen otomotif berbahan alumunium yang digunakan untuk memproduksi material dasar ADC 10, ADC 11, dan ADC 12.

28 3.2.3. Plastic Injection

Produk kategori ini menggunakan bahan baku silika dan dibuat dengan emudian mesin plastic injection sesuai dengan cetakan yang sudah ditentukan.

Saat ini, perusahaan telah memiliki 11 mesin plastic injection dengan spesifikasi dari 150 ton hingga 800 ton dengan bahan dasar ABS, PP, PVC dan PS.

3.2.4. Rubber (Karet)

Produk kategori ini adalah produk yang menggunakan bahan dasar getah karet yang kemudian dicampur dan diolah menggunakan mesin hot press. Fasilitas perusahaan mulai dari mixer sampai dengan hot press sudah dapat digunakan untuk memproduksi produk karet dalam skala yang besar.

3.2.5. Stamping (Machining)

Produk kategori ini adalah produk yang pada dasarnya hanyalah dicetak dengan menggunakan mesin stamping untuk menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan cetakan pada mesin stamping tersebut. Saat ini, perusahaan memiliki fasilitas mesin stamping maksimal hanya 80 ton untuk memproduksi komponen pelengkap dari unit produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Berikut ini merupakan produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Agung Selalu Sukses dapat diliihat pada Gambar 3.2. sampai Gambar 3.18.

Gambar 3.2. Produk Kaca Spion

29

Gambar 3.3. Produk Lampu Mobil dan Motor

Gambar 3.4. Produk Disc Pad dan Brake Shoe

30

Gambar 3.5. Produk Brake Drum

Gambar 3.6. Produk Injection Molding 1

31

Gambar 3.7. Produk Pengecoran Logam

Gambar 3.8. Produk Kaca Spion Motor

32

Gambar 3.9. Produk Pengecoran Logam 2

Gambar 3.10. Produk Pengecoran Logam 3

33

Gambar 3.11. Produk Pengecoran Logam 4

Gambar 3.12. Produk Pengecoran Logam 5

34

Gambar 3.13. Produk Pengecoran Logam 6

Gambar 3.14. Produk Pengecoran Logam 7

35

Gambar 3.15. Produk Logam Silindris

Gambar 3.16. Produk Logam Silindris 2

36

Gambar 3.17. Produk Logam Silindris 3

Gambar 3.18. Produk Kaca Lampu Plastik 3.3. Proses Produksi

Definisi dari proses produksi adalah suatu rangkaian aktivitas untuk menciptakan barang dengan cara atau teknik melalui tahapan-tahapan dari bahan baku untuk diubah secara urut dan sistematis menjadi produk jadi.

Proses-proses yang terdapat dalam produksi biasanya melibatkan proses operasi, assembly, material handling, inspeksi sampai dengan packing.

37

Suatu proses produksi pasti memerlukan sumbar daya. Sumber daya yang digunakan merupakan modal utama untuk memulai suatu proses produksi.

Sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi yaitu meliputi:

a. Material

Material biasanya lebih sering dikenal dengan istilah bahan baku. Semua perusahaan manufaktur pasti menggunakan bahan baku. Bahan baku diperoleh dari proses pembelian ataupun hasil dari industri primer yang dimiliki oleh perusahaan. Bahan baku bisa berupa barang setengah jadi dari produsen lain, bisa juga berupa barang mentah (hasil ektraksi dari alam ataupun pengambilan langsung dari alam). Pada perusahaan PT. Sinar Agung Selalu Sukses ini, terdapat banyak sekali jenis material yang terdiri dari biji besi, silika, getah karet, dan biji alumunium. Untuk material yang digunakan pada departemen produksi dimana penulis ditempatkan, yaitu departemen order equipment market (OEM), bahan baku yang digunakan terdiri dari 2 macam bahan yaitu bahan untuk machining dan bahan untuk die casting. Untuk material yang digunakan pada pengerjaan machining terdiri dari bahan seperti biji alumunium dan biji besi, sedangkan pada pengerjaan die casting hanya menggunakan bahan dari biji alumunium, kedua proses pengerjaan tersebut dibuat dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung dari jenis barang yang dibuat membutuhkan komposisi yang seperti apa. Untuk material yang dibutuhkan pada pengerjaan di departemen order equipment market (OEM) diambil langsung dari hasil produksi departemen lainnya, yaitu Nakayama untuk biji alumunium dan Foundry untuk biji besi.

b. Manusia

Manusia adalah elemen yang mengendalikan hampir semua rangkaian proses produksi. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk proses produksi harus memiliki ketrampilan atau skill yang sesuai dengan job description-nya. Pada sistem produksi di PT. Sinar Agung Selalu Sukses ini, terdapat banyak sekali tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi. Untuk proses produksi sendiri, dikendalikan oleh bagian Departemen Produksi dan didukung oleh bagian Engineering, Quality Control, Warehouse, PPIC, dan Maintenance.

c. Metode

Metode adalah cara-cara yang digunakan untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi misalnya dilas, dipanaskan, ditempa, di-press, digerinda, dikemas,

38

dan lain-lain. Pada proses produksi di PT. Sinar Agung Selalu Sukses, metode yang ada di perusahaan PT. Sinar Agung Selalu Sukses terdiri dari berbagai macam proses mengingat bahwa produk yang dihasilkan ada berbagai macam jenisnya. Untuk proses pengecoran untuk Iron Casting digunakan tenaga kalor dari gas elpiji yang digunakan, untuk Aluminium Casting menggunakan tenaga lisrik yang menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk hot pressing pada saat pembuatan alumunium agar sesuai dengan bentuk cetakan, untuk Plastic Injection dan Rubber menggunakan tenaga listrik yang menghasilkan panas yang dapat mencetak plastik yang ada sesuai dengan bentuk cetakan yang diharapkan, dan juga untuk Machining salah satunya adalah mesin hot press yang menggunakan tenaga listrik untuk kemudian diubah menjadi energi panas yang dapat menimbulkan tekanan yang dapat mengubah bentuk bahan yang ada sesuai dengan bentuk cetakan yang diharapkan. Metode yang digunakan pada departemen dimana penulis ditempatkan, yaitu disc pad dan break shoe, menggunakan tenaga listrik untuk menjalankan beberapa mesin seperti shoot blast, oven, hot press, gerinda, mixer, dan sebagainya.

d. Money

Untuk mendapatkan sesuatu, seseorang harus melakukan pengorbanan berupa uang maupun tenaga. Uang atau dana dikeluarkan untuk membeli bahan baku, mesin, membayar pekerja, biaya riset, pajak, biaya operasional misalnya listrik, air, biaya perawatan, dan lain-lain.

e. Mesin

Mesin adalah salah satu elemen yang hampir bisa menggantikan manusia dalam proses produksi. Namun mesin tetap harus dikendalikan oleh manusia. Mesin memiliki umur hidup yang lebih pendek daripada umur manusia karena mesin bisa saja rusak sewaktu-waktu. Satu hal dari mesin yang mengungguli manusia yaitu mesin mempunyai tingkat kepresisian yang tinggi. Kadang-kadang ada proses yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, tetapi dapat dikerjakan oleh mesin. Mesin produksi harus sesuai dengan kebutuhan proses produksi sehingga bahan baku yang diolah akan sesuai dengan spesifikasi proses yang diharapkan. Mesin yang terdapat di PT. Sinar Agung Selalu Sukses tergolong mesin yang masih dijalankan oleh tenaga manusia untuk melakukan proses machining dan juga die casting pada bagian order equipment market tersebut, serta juga menggunakan listrik yang ada. Sistem produksi pada PT. Sinar Agung

39

Selalu Sukses adalah berjenis flowshop, dapat dilihat dari karakteristik produksinya yaitu:

a. Aliran proses yang kontinyu dan repetitif.

b. Layout mesin yang berupa product layout, satu jenis produk dikerjakan dimasing-masing line produksi yang berbeda.

c. Material atau WIP bergerak dari proses yang satu ke proses berikutnya dengan menggunakan material handling berupa rak dorong maupun meja dorong.

d. Berorientasi pada mass production untuk satu jenis produk.

Semasa pelaksanaan kerja praktek, penulis ditugaskan pada divisi Production Planning and Inventory Control (PPIC) bagian produksi Order Equipment Market (OEM) untuk minggu ke-2, sehingga penulis akan menyajikan bagaimana proses penjadwalan yang terdapat pada departemen produksi Order Equipment Market (OEM).

3.3.1. Proses Produksi Departemen Order Equipment Market (OEM)

Alur proses produksi untuk di departemen OEM dapat dilihat pada Gambar 3.19.

40

FLOWCHART PROSES PRODUKSI OEM

FOUNDRY NAKAYAMA

MEMBUAT BAHAN BAKU DARI BIJI BESI

MEMBUAT BAHAN BAKU DARI BIJI ALUMUNIUM

SHOOT BLAST MIXER

QC PASS QC PASS

DEPARTEMEN OEM

DIE CASTING MACHINING

QC PASS QC PASS

PACKING PACKING

DELIVERY DELIVERY

Gambar 3.19. Proses Produksi Departemen OEM

Proses produksi yang ada terbagi menjadi 2 pada awalnya, yaitu proses produksi dari departemen Foundry untuk biji besi dan departemen Nakayama untuk biji alumunium. Kedua departemen tersebut mempunyai proses produksi yang berbeda. Setelah masing-masing departemen memproduksi bahan baku sesuai dengan order dari konsumen, selanjutnya bahan baku yang telah lolos quality control akan dikirim ke OEM untuk diproses sesuai dengan kebutuhan. Untuk pesanan yang tidak melalui tahap machining atau hanya bahan baku mentah saja disebut die casting, dimana proses selanjutnya langsung masuk ke tahap

41

QC Pass, sedangkan untuk pesanan yang melalui tahap machining atau diproses ulang dengan mesin akan diproses sesuai dengan urutan proses produksi yang dimana dari tiap barang berbeda-beda urutannya. Proses selanjutnya adalah masuk ke tahap QC Pass dimana baik barang die casting dan machining yang tidak lolos tahap tersebut akan dikembalikan ke departemen sebelumnya untuk diproses (dileburkan) ulang, sedangkan barang yang lolos tahap QC Pass akan masuk tahap packing dan selanjutnya akan segera dikirim (delivery).

3.4. Fasilitas Produksi

Dalam proses produksi, diperlukan fasilitas-fasilitas penunjang produksi.

Tata letak fasilitas secara umum diartikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasiliras pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Keseluruhan fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan kebutuhan proses produksi sehingga hasil produksi dapat diproduksi dengan jumlah den kualitas sesuai dengan yang diharapkan, dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya yang minimal. Untuk mengatur fasilitas produksi yang ada, PT. Sinar Agung Selalu Sukses juga menggunakan tipe product layout.

3.4.1. Sistem Penanganan Material

Material yang akan diproses memerlukan suatu penanganan. Material bergerak dari gudang bahan baku sampai menuju gudang produk jadi mengalami perpindahan selain diolah. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem penanganan material. Penanganan material meliputi memposisikan, memasukkan, memindahkan, menyimpan, memuatkan (loading), membongkar (unloading), mengidentifikasi dan melacak pergerakan material.

Tujuan dari adanya penanganan material, yaitu:

a. Menjaga dan meingkatkan kualitas produk, mengurangi kerusakan, dan memberi perlindungan pada material.

b. Meningkatkan keselamatan pekerja.

c. Mengurangi beban kerja fisik.

d. Mengurangi pemborosan waktu apabila sebelumnya material masih ditangani secara manual.

Pada PT. Sinar Agung Selalu Sukses terdapat peralatan-peralatan penanganan material yang dapat membantu peralatan produksi, antara lain:

42 a. Rak beroda

Rak beroda digunakan untuk memindahkan bahan campuran yang sudah selesai ditimbang. Rak ini memiliki sekat-sekat yang dapat diisi dengan pallet yang digunakan untuk menyangga gelas takaran yang ada.

b. Hand Truck

Hand Truck merupakan tranport equipment yang digunakan untuk memindahkan material berbentuk box ataupun karung. Pada pabrik ini, hand truck berkapasitas 150 kilogram. Hand truck ini digunakan untuk memindahkan bahan baku yang ada.

c. Container Box

Container Box adalah salah satu unitizing equipment berbentuk keranjang yang digunakan untuk memuat bahan-bahan dan produk yang berukuran kecil. Pada pabrik ini, container box digunakan untuk produk yang di-reject atau buffer dan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi.

d. Timbangan Digital

Timbangan Digital adalah measuring equipment yang digunakan untuk menghitung bobot produk. Timbangan digital yang digunakan adalah timbangan digital dengan tingkat ketelitian 1 gram.

e. Fork Lift

Fork Lift adalah alat material handling yang digunakan untuk memindahkan beban yang berat. Pada pabrik ini, fork lift digunakan untuk memindahkan pallet-pallet yang berisi bahan baku produksi.

f. Mobil Truk

Mobil Truk adalah alat trasportasi yang digunakan untuk memindahkan barang atau bahan baku dari 1 departemen ke departemen yang lain. Pada pabrik ini, karena lokasi pabrik yang sangat luas dan sangat banyak departemennya. Maka untuk memindahkan bahan baku yang ada dari gudang ke seluruh departemen yang membutuhkan digunakan mobil truk ini.

43 BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Penulis dalam pelaksanaan kerja prakteknya ditempatkan di Divisi Production Planning and Inventory Control (PPIC) pada Departemen produksi Order Equipment Market (OEM), Nakayama dan Tromol/Dongkrak dibawah pengawasan Bapak Kiryadi dan Bapak Irwanto selaku Pemimpin Divisi Production Planning and Inventory Control (PPIC). Tugas pertama adalah merekap mesin yang ada pada departemen Nakayama, mencari actual produksi dan mencari kendala-kendala pada mesin yang ada, kemudian diuraikan dalam bentuk diagram fishbone. Tugas penulis yang kedua adalah membantu menganalisis dan melakukan penjadwalan yang ada pada lantai produksi, semua itu kemudian di-input kedalam sebuah form bernama Loading versus Capacity (LVC). Tugas penulis yang ketiga adalah diminta untuk mengamati alur proses tiap produk untuk mengetahui waktu proses (cycle time), kebutuhan material atau bahan baku dan apakah yang sedang diproduksi sudah sesuai dengan yang dijadwalkan atau tidak untuk dapat membantu memberikan usulan dan menjadwalkan produksi kedepannya.

Selama pelaksanaan kerja praktek, penulis telah dibimbing dan dibantu oleh:

a. Bapak Irwanto, selaku pembimbing lapangan.

b. Bapak Kiryadi, selaku Pemimpin Divisi Production Planning and Inventory Control (PPIC) yang telah membantu dalam pengambilan data dan menjelaskan tugas yang telah diberikan.

c. Bapak Saka, selaku Staff Administrasi Departemen Produksi Order Equipment Market (OEM) yang telah menemani penulis dalam mengambil data dan mengurus keperluan penulis selama di lantai produksi.

d. Seluruh operator produksi Departemen Produksi Order Equipment Market (OEM), Nakayama dan Dongkrak yang telah memberikan informasi dalam wawancara dilapangan selama kerja praktek dilaksanakan.

44

Gambar 4.1. Proses Bisnis Bagian Produksi

Pada Gambar 4.1 menunjukkan proses bisnis khusus bagian produksi PT. SAS, penulis ditempatkan pada plant dongkrak, OEM dan Nakayama yang ditunjukkan pada gambar diatas.

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan

Pada saat kerja praktek berlangsung, penulis diberi tanggung jawab dan wewenang oleh pihak perusahaan yang bersangkutan. Penulis bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dan menerapkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk disgunakan sebagai acuan produksi.

Selain itu penulis juga diajak berkeliling ke semua unit dan dijelaskan proses produksi yang sedang berlangsung. Sedangkan wewenang yang diberikan kepada penulis antara lain:

45

a. Penulis difasilitasi tempat kerja sehingga penulis dapat mengerjakan tugas yang diberikan mengenai penjadwalan dan perekapan produk jadi.

b. Penulis diizinkan untuk mengamati secara langsung proses produksi yang ada di perusahaan.

b. Penulis diizinkan untuk mengamati secara langsung proses produksi yang ada di perusahaan.

Dokumen terkait