• Tidak ada hasil yang ditemukan

CC. PEMB AGIAN URUSAN PEMERINTAHAN B IDANG EN ERGI DAN S UMB ER DAYA MINERAL

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUS AT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB UPATEN/ KOTA

1 2 3 4 5

1. Geologi a. Penetapan cekungan air tanah.

b. Penetapan zona konservasi air tanah pada cekungan air tanah lintas Daerah provinsi dan lintas negara. c. Penetapan kawasan lindung geologi dan warisan geologi

(geo- heritage).

d. Penetapan status dan peringatan dini bahaya gunung api. e. Peringatan dini potensi gerakan tanah.

f. Penetapan neraca sumber daya dan cadangan sumber daya mineral dan energy nasional.

g. Penetapan kawasan rawan bencana geologi.

a. Penetapan zona konservasi air tanah pada cekungan air tanah dala m Daerah provinsi. b. Penerbitan izin pengeboran, izin penggalian, izin

pema kaian, dan izin pengusahaan air tanah dala m Daerah provinsi.

c. Penetapan nilai perolehan air tanah dala m Dae rah provinsi.

2. Mineral dan Batubara a. Penetapan wilayah pertambangan sebagai bagian dari rencana tata ruang wilayah nasional, yang terdiri atas wilayah usaha pertambangan, wilayah perta mbangan rakyat dan wilayah pencadangan negara serta wilayah usaha pertambangan khusus.

b. penetapan wilayah izin usaha pertambangan minera l logam dan batubara serta wilayah izin usaha pertambangan khusus.

c. Penetapan wilayah izin usaha pertambangan minera l bukan logam dan

batuan lintas Daerah provinsi dan wilayah laut lebih dari 12 mil.

d. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral loga m, batubara, mineral bukan loga m dan batuan pada: 1) wilayah izin usaha Pertambangan yang berada pada

wilayah lintas Daerah provinsi;

2) wilayah izin usaha pertambangan yang berbatasan langsung dengan negara lain; dan

3) wilayah laut lebih dari 12 mil;

e. Penerbitan izin usaha pertambangan dala m rangka penanaman modal asing.

f. Pe mberian izin usaha pertambangan khusus mineral dan batubara.

g. Pe mberian reg istrasi izin usaha pertambangan dan penetapan jumlah produksi setiap Daerah provinsi untuk ko mid itas minera l logam dan batubara

a. Penetapan wilayah izin usaha pertambangan minera l bukan loga m dan batuan dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wilayah laut sampa i dengan 12 mil.

b. Penerbitan izin usaha pertambangan minera l loga m dan batubara dala m rangka penana man modal dala m negeri pada wilayah izin usaha perta mbangan Daerah yang berada dala m 1 (satu) Daerah prov insi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut. c. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral bukan

logam dan batuan dalam rangka penanaman modal dala m negeri pada wilayah izin usaha pertambangan yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut. d. Penerbitan izin perta mbangan rakyat untuk

ko moditas minera l loga m, batubara, minera l bukan logam dan batuan dala m wilayah perta mbangan rakyat.

e. Penerbitan izin usaha perta mbangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian dala m rangka penanaman

modal da la m negeri yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah provinsi yang sama. f. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat

keterangan terdaftar dala m rangka penanaman modal da la m negeri yang kegiatan usahanya dalam 1 (satu) Dae rah provinsi

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUS AT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB UPATEN/ KOTA

1 2 3 4 5

h. Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurn ian yang ko moditas tambangnya yang berasal dari Daerah provinsi lain d i luar lokasi fasilitas pengolahan dan pemurnian, atau impor serta dala m rangka penanaman modal asing.

i. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dala m rangka penanaman modal dala m negeri dan penanaman modal asing yang kegiatan usahanya di seluruh wilayah Indonesia.

j. Penetapan harga patokan mineral loga m dan batubara. k. Pengelolaan inspektur tambang dan pejabat pengawas

pertambangan.

g. Penetapan harga patokan mineral bukan loga m dan batuan.

3. Minyak dan Gas Bu mi Penyelenggaraan minyak dan gas bumi. 4. Energi Baru Terbaru kan a. Penetapan wilayah ke rja panas bumi.

b. Pele langan wilayah kerja panas bumi. c. Penerbitan izin pe manfaatan langsung

panas bumi lintas Daerah provinsi.

d. Penerbitan izin panas bumi untuk pe manfaatan tidak langsung.

e. Penetapan harga listrik dan/atau uap panas bumi. f. Penetapan badan usaha sebagai pengelola tenaga air

untuk pembangkit listrik.

g. Penerbitan surat keterangan terdaftar usaha jasa penunjang yang kegiatan usahanya dalam lintas Daerah provinsi.

h. Penerbitan izin us aha niaga bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas penyediaan di atas 10.000 (sepuluh ribu) ton pertahun.

a. Penerbitan izin pe manfaatan langsung

panas bumi lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.

b. Penerbitan surat keterangan terdaftar Usaha jasa penunjang yang kegiatan usahanya dalam 1 (satu) Daerah provinsi.

b. c. Penerbitan izin, pe mbinaan dan pengawasan usaha niaga bahan bakar nabati (bio fuel] sebagai bahan bakar la in dengan kapasitas penyediaan sampai dengan 10.000 (sepuluh ribu) ton per tahun

Penerbitan izin pe manfaatan langsung panas bumi dala m Dae rah kabupaten/kota.

5. Ketenagalistrikan a. Penetapan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik dan izin jual beli tenaga listrik lintas negara.

b. Penerbitan izin usaha penyediaan tenaga listrik lintas Daerah provinsi, badan usaha milik Negara dan penjualan tenaga listrik serta penyewaan jaringan kepada penyedia tenaga listrik lintas Daerah provinsi atau badan usaha milik negara.

c. Penerbitan izin operasi yang fasilitas instalasinya mencakup lintas Daerah provinsi atau berada di wilayah di atas 12 mil laut.

d. Penetapan tarif tenaga listrik untuk konsumen dan penerbitan izin pemanfaatan jaringan untuk

a. Penerbitan izin usaha penyediaan tenaga listrik non badan usaha milik negara dan penjualan tenaga listrik serta penyewaan jaringan kepada penyedia tenaga listrik dala m Daerah prov insi.

b. Penerbitan izin operasi yang fasilitas instalasinya dala m Daerah provinsi.

c. Penetapan tarif tenaga listrik untuk konsumen dan penerbitan izin pe manfaatan jaringan untuk teleko munikasi, mu ltimedia, dan info rmatika dari pemegang izin yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah provinsi

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUS AT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB UPATEN/ KOTA

1 2 3 4 5

teleko munikasi, mult imed ia, dan info rmatika dari pemegang izin yang ditetapkan oleh Pe merintah Pusat. e. Persetujuan harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan

tenaga listrik, rencana usaha penyediaan tenaga listrik, penjualan kelebihan tenaga listrik dari pe megang izin yang ditetapkan oleh Pe merintah Pusat.

f. Penerbitan izin usahajasa penunjang tenaga listrik yang dila kukan oleh badan usaha milik Negara atau penanam modal asing/ mayoritas sahamnya dimiliki oleh penanam modal asing.

g. Penyediaan dana untuk kelo mpok masyarakat tidak ma mpu, pe mbangunan sarana penyediaan tenaga listrik belum berke mbang, daerah terpencil dan perdesaan.

jaringan tenaga listrik, rencana usaha penyediaan tenaga listrik, penjua lan kelebihan tenaga listrik dari pemegang izin yang ditetapkan oleh Pe merintah Daerah provinsi.

e. Penerbitan izin usahajasa penunjang tenaga listrik bagi badan usaha dalam negeri/ mayoritas sahamnya dimiliki oleh penanam moda l dala m

Dokumen terkait