• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh kemudian diolah untuk mendapatkan skor dari Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi yang berupa data statistik. Azwar (2000) menyatakan bahwa penelitian deskriptif menganalisis dan menyajikan data secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Hasil penelitiannya berupa deskripsi mengenai variabel-variabel tertentu dengan penyajian frekuensi, Mean atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori di suatu variabel (Sevilla dkk, 1996).

Rentang Nilai Kategorisasi

X < Mean - 1 (SD) Rendah

Mean – 1 (SD) ≤ X < Mean + 1 (SD) Sedang

Data statistik yang dihasilkan berupa skor minimum, skor maksimum, mean, dan standar deviasi. Data yang diperoleh dari alat ukur akan diolah dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows. Pada penelitian ini, subjek akan dikategorisasikan menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan skor skala Academic Self Management, yaitu rendah, sedang dan tinggi.

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian secara keseluruhan. Pembahasan dimulai dengan memberikan gambaran subjek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

A. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari 77 orang siswa kelas akselerasi yang terdapat di 2 (dua) sekolah yaitu 37 siswa SMPS Harapan 2 Medan dan 40 siswa SMPS Al-Azhar Medan. Dari 77 orang siswa kelas akselerasi yang menjadi subjek penelitian, didapatkan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin dan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

1. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh Siswa Kelas Akselerasi

Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh data subjek sebagai berikut :

Tabel 5. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh Siswa Kelas Akselerasi.

Jenis kelamin Frekuensi (N) Persentase

Perempuan 51 66%

Laki-laki 26 34%

Tabel 5 menunjukkan jumlah subjek yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 51 orang (66%) dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang (34 %). Setelah diperoleh data penyebaran subjek berdasarkan jenis kelamin seluruh siswa kelas akselerasi, selanjutnya melihat data penyebaran subjek berdasarkan jenis kelamin siswa kelas akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan diperoleh data subjek sebagai berikut :

Tabel 6. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas Akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan.

SMPS Harapan 2 Medan

Jenis kelamin Frekuensi (N) Persentase

Perempuan 28 76%

Laki-laki 9 24%

Total 37 100%

SMPS Al-Azhar Medan

Jenis Kelamin Frekuensi (N) Persentase

Perempuan 23 57%

Laki-laki 17 43%

Total 40 100%

Tabel 6 menunjukkan jumlah subjek SMPS Harapan 2 Medan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (76%) dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 orang (24 %). Sedangkan jumlah subjek SMP Al-Azhar Medan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 23 orang (57%), dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 orang (43 %).

2. Gambaran Subjek Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seluruh Siswa Kelas Akselerasi.

Berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler diperoleh data subjek sebagai berikut :

Tabel 7. Penyebaran Subjek Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seluruh Siswa Kelas Akselerasi

Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Frekuensi (N) Persentase Ikut 8 10% Tidak 69 90% Total 77 100%

Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah subjek yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sebanyak 8 orang (10%) dan yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sebanyak 69 orang (90%). Setelah diperoleh data penyebaran subjek berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler seluruh siswa kelas akselerasi, selanjutnya melihat data penyebaran subjek berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa kelas akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan diperoleh data subjek sebagai berikut :

Tabel 8. Penyebaran Subjek Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa Kelas Akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS

Al-Azhar Medan SMPS Harapan 2 Medan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Frekuensi (N) Persentase Ikut 3 8% Tidak 34 92% Total 37 100% SMPS Al-Azhar Medan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Frekuensi (N) Persentase Ikut 5 13% Tidak 35 87% Total 40 100%

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah subjek SMPS Harapan 2 Medan yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sebanyak 3 orang (8%) dan yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sebanyak 34 orang (92%). Sedangkan jumlah subjek SMPS Al-Azhar Medan yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sebanyak 5 orang (13%) dan yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sebanyak 35 orang (87%).

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif yang bermaksud untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang sedang diteliti yakni Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi. Academic Self Management digolongkan menjadi tiga kelompok menggunakan model distribusi normal yaitu Academic Self Management yang tinggi, sedang, dan rendah.

Sebelum melakukan kategorisasi, asumsi bahwa skor subjek pada kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek dalam populasinya berdistribusi secara normal harus terpenuhi. Oleh karena itu dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi normal. Dikatakan terdistribusi normal jika harga p > 0.05. Hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Z Academic self management Kolomogorov Smirnov Z 1.033

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai Z sebesar 1.033 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0.236. Oleh karena nilai p > 0,05, maka dapat dilihat bahwa data penelitian terdistribusi normal sehingga dapat dilakukan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal.

1. Gambaran Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Academic Self Management Seluruh Siswa Kelas Akselerasi.

Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkapkan Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi sebanyak 37 aitem yang terdiri dari 4 (empat) alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Gambaran Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi dapat dilihat dari nilai minimum, maksimum, Mean dan standar deviasi pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut:

Tabel 10. Gambaran Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Academic Self Management Seluruh Siswa Kelas Akselerasi.

Mean Empirik Mean Hipotetik

Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max 114.97 13.494 83 146 92,5 18,5 37 148

Dari tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa mean empirik Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi lebih tinggi dari pada mean hipotetik. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dari data skala penelitian, maka dapat dilakukan pengkategorisasian

Tabel 11. Kriteria Kategorisasi Academic Self Management Seluruh Siswa Kelas Akselerasi.

Variabel Kategorisasi jenjang Kategori N Persentase academic self management X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 30 49% X ≥ 111 Tinggi 47 61% Total 77 100%

Berdasarkan tabel 11, maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas akselerasi yang memiliki Academic Self Management pada kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 30 orang (49%) dan kategori tinggi sebanyak 47 orang (61%). Setelah diperoleh gambaran nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi Academic Self Management seluruh siswa kelas akselerasi, selanjutnya gambaran Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan dapat dilihat dari nilai minimum, maksimum, Mean, dan standar deviasi pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 12 sebagai berikut :

Tabel 12. Gambaran Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Academic Self Management Siswa Kelas Akselerasi SMPS Harapan 2 Medan

dan SMPS Al-Azhar Medan. SMPS Harapan 2 Medan

Mean Empirik Mean Hipotetik

Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max

109,92 13,734 83 132 92,5 18,5 37 148 SMPS Al-Azhar Medan

Mean Empirik Mean Hipotetik

Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max

119,65 11,577 101 146 92,5 18,5 37 148

Dari tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa Mean empirik Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi SMPS Harapan 2 Medan lebih tinggi

dari pada Mean hipotetik. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur.

Dari tabel 12 diatas juga dapat dilihat bahwa Mean empirik Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi SMPS Al-azhar Medan lebih tinggi dari pada Mean hipotetik. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dari data skala penelitian, maka dapat dilakukan pengkategorisasian berdasarkan rumus pengkategorisasian sebagai berikut :

Tabel 13. Kriteria Kategorisasi Academic Self Management Siswa Kelas Akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan.

SMPS Harapan 2 Medan

Variabel Kategorisasi Jenjang Kategori N Persentase Academic self management X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 19 51% X ≥ 111 Tinggi 18 49% Total 37 100% SMPS Al-Azhar Medan

Variabel Kategorisasi Jenjang Kategori N Persentase Academic self management X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 11 27% X ≥ 111 Tinggi 29 73% Total 40 100%

Berdasarkan tabel 13, maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas akselerasi SMPS Harapan 2 Medan yang memiliki Academic Self Management pada kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 19 orang (51%), dan kategori tinggi sebanyak 18 orang (49%). Sedangkan siswa kelas

akselerasi SMPS Al-Azhar Medan yang memiliki Academic Self Management pada kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 11 orang (27%), dan kategori tinggi sebanyak 29 orang (73%).

Penelitian ini juga melihat gambaran Academic Self Management pada siswa kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin dan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan hasil data subjek diperoleh sebagai berikut :

2. Gambaran Academic Self Management Berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh Siswa Kelas Akselerasi.

Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian, maka diperoleh data subjek sebagai berikut :

Tabel 14. Gambaran Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Academic Self Management Berdasarkan Jenis kelamin Seluruh

Siswa Kelas Akselerasi Jenis

kelamin

Mean Empirik Mean Hipotetik

Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max Laki-laki 117,58 12,665 95 136 92,5 18,5 37 148 Perempuan 113,65 13,829 83 146 92,5 18,5 37 148

Dari tabel 14 diatas dapat dilihat bahwa mean empirik siswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki mean yang lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti siswa yang berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini memiliki academic self management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Sedangkan siswa yang berjenis kelamin perempuan memiliki mean empirik yang lebih tinggi dari pada mean hipotetik. Hal ini berarti siswa yang berjenis kelamin perempuan dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management

berdasarkan standar alat ukur. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dari data skala penelitian maka dapat dilakukan pengkategorisasian berdasarkan rumus pengkategorisasian.

Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Academic Self Management Berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh Siswa Kelas Akselerasi

Jenis Kelamin Kategorisasi jenjang Kategori N Persentase Laki-Laki X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 8 31% X ≥ 111 Tinggi 18 69% Total 26 100% Perempuan X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 22 43% X ≥ 111 Tinggi 29 57% Total 51 100%

Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa siswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 8 orang (31%), kategorisasi tinggi sebanyak 18 orang (69%). Sedangkan siswa kelas akselerasi berjenis kelamin perempuan yang memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 22 orang (43%), kategori tinggi sebanyak 29 orang (57%). Setelah diperoleh gambaran nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi Academic Self Management berdasarkan jenis kelamin seluruh siswa kelas akselerasi, selanjutnya gambaran Academic Self Management berdasarkan jenis kelamin pada siswa kelas akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan dapat dilihat dari nilai minimum, maksimum, Mean,

dan standar deviasi pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 16 sebagai berikut :

Tabel 16. Gambaran Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Academic Self Management Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas

Akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al–Azhar Medan. SMPS Harapan 2 Medan

Jenis kelamin

Mean Empirik Mean Hipotetik

Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max

Laki-laki 112,11 13,129 95 131 92,5 18,5 37 148 Perempuan 109,21 14,083 83 132 92,5 18,5 37 148

SMPS Al–Azhar Medan Jenis

kelamin

Mean Empirik Mean Hipotetik

Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max

Laki-laki 120,47 11,780 101 136 92,5 18,5 37 148 Perempuan 119,04 11,652 101 146 92,5 18,5 37 148

Dari tabel 16 diatas dapat dilihat bahwa mean empirik siswa yang berjenis kelamin laki-laki pada SMPS Harapan 2 Medan lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa siswa yang berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Sedangkan siswa jenis kelamin perempuan juga memiliki mean empirik yang lebih tinggi dari pada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa siswa yang berjenis kelamin perempuan dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur.

Dari tabel 16 diatas dapat dilihat pula bahwa mean empirik siswa yang berjenis kelamin laki-laki pada siswa SMPS Al-Azhar Medan lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa siswa yang berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi

daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Sedangkan siswa yang berjenis kelamin perempuan juga memiliki mean empirik yang lebih tinggi dari pada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa siswa yang berjenis kelamin perempuan dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Berdasarkan nilai Mean dan standar deviasi dari data skala penelitian maka dapat dilakukan pengkategorisasian berdasarkan rumus pengkategorisasian.

Tabel 17. Kriteria Kategorisasi Academic Self Management Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas Akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS

Al–Azhar Medan. SMPS Harapan 2 Medan Jenis Kelamin Kategorisasi

jenjang Kategori N Persentase Laki-Laki X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 4 44% X ≥ 111 Tinggi 5 56% Total 9 100% Perempuan X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 15 53% X ≥ 111 Tinggi 13 47% Total 28 100% SMP Al – Azhar Medan Jenis Kelamin Kategorisasi

jenjang Kategori N Persentase Laki-laki X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 4 24% X ≥ 111 Tinggi 13 76% Total 17 100% Perempuan X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 7 30% X ≥ 111 Tinggi 16 70% Total 23 100%

Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa siswa SMPS Harapan 2 Medan berjenis kelamin laki-laki memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 4 orang (44%), dan kategori tinggi sebanyak 5 orang (56%). Sedangkan Academic Self Management berjenis kelamin perempuan dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 15 orang (53%), dan kategori tinggi sebanyak 13 orang (47%).

Dari tabel 17 dapat dilihat pula bahwa siswa SMP Al-Azhar Medan berjenis kelamin laki-laki memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 4 orang (24%), dan kategori tinggi sebanyak 13 orang (76%). Sedangkan Academic Self Management berjenis kelamin perempuan dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 7 orang (30%) dan kategori tinggi sebanyak 16 orang (70%).

3. Gambaran Academic Self Management Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seluruh Siswa Kelas Akselerasi

Berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler subjek penelitian, maka diperoleh data subjek sebagai berikut :

Tabel 18. Gambaran Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Academic Self Management Berdasarkan Keikutsertaan dalam

Kegiatan Ekstrakurikuler Seluruh Siswa Kelas Akselerasi. Keikutsertaan

Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Mean Empirik Mean Hipotetik Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max Ikut 115,62 14,540 95 132 92,5 18,5 37 148 Tidak 114,90 13,479 83 146 92,5 18,5 37 148

Dari tabel 18 diatas dapat dilihat bahwa mean empirik siswa kelas akselerasi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada academic self management berdasarkan standar alat ukur. Sedangkan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki mean empirik yang lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada academic self management berdasarkan standar alat ukur. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dari data skala penelitian maka dapat dilakukan pengkategorisasian berdasarkan rumus pengkategorisasian sebagai berikut :

Tabel 19. Kriteria Kategorisasi Academic Self Management Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seluruh Siwa Kelas

Akselerasi. Ekstrakurikuler Kategorisasi jenjang Kategori N Persentase Ikut X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 3 37% X ≥ 111 Tinggi 5 63% Total 8 100% Tidak X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 27 40% X ≥ 111 Tinggi 42 60% Total 69 100%

Dari tabel 19, dapat dilihat bahwa siswa kelas akselerasi yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler memiliki Academic Self Management dalam kategori

tinggi sebanyak 5 orang (63%). Sedangkan siswa kelas akselerasi yang tidak mengikuti ekstrakurikuler memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 27 orang (40%), kategori tinggi sebanyak 42 orang (60%).

Setelah diperoleh gambaran nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi Academic Self Management berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler seluruh siswa kelas akselerasi, selanjutnya gambaran Academic Self Management berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler pada siswa kelas akselerasi SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan dapat dilihat dari nilai minimum, maksimum, Mean, dan standar deviasi pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 20 sebagai berikut :

Tabel 20. Gambaran Nilai Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Academic Self Management Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa Kelas Akselerasi SMPS Harapan 2 Medan

dan SMPS Al-Azhar Medan. SMPS Harapan 2 Medan Keikutsertaan

Kegiatan Ektrakurikuler

Mean Empirik Mean Hipotetik Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max Ikut 110,82 13,923 95 105 92,5 18,5 37 148 Tidak 99,67 5,033 83 132 92,5 18,5 37 148 SMPS Al – Azhar Medan Keikutsertaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Mean Empirik Mean Hipotetik Mean Sd Min Max Mean Sd Min Max Ikut 125,00 7,616 112 132 92,5 18,5 37 148 Tidak 118,89 11,921 101 146 92,5 18,5 37 148 Dari tabel 20 diatas dapat dilihat bahwa mean empirik siswa SMPS Harapan 2 Medan yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki

Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Sedangkan siswa SMPS Harapan 2 Medan yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki mean empirik yang lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur.

Dari tabel 20 diatas dapat dilihat juga bahwa mean empirik siswa SMP Al-Azhar Medan yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih tinggi dari pada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Sedangkan siswa SMPS Al-Azhar Medan yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki mean empirik yang lebih tinggi daripada mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dari data skala penelitian, maka dapat dilakukan pengkategorisasian berdasarkan rumus pengkategorisasian sebagai berikut :

Tabel 21. Kriteria Kategorisasi Academic Self Management Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa Kelas Akselerasi

SMPS Harapan 2 Medan dan SMPS Al-Azhar Medan. SMPS Harapan 2 Medan Ektrakurikuler Kategorisasi jenjang Kategori N Persentase Ikut X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 3 100% X ≥ 111 Tinggi 0 0%

Total 3 100% Tidak X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 16 47% X ≥ 111 Tinggi 18 53% Total 34 100% SMPS Al – Azhar Medan Ekstrakurikuler Kategorisasi jenjang Kategori N Persentase Ikut X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 0 0% X ≥ 111 Tinggi 5 100% Total 5 100% Tidak X < 74 Rendah 0 0% 74 ≤ X < 111 Sedang 11 31% X ≥ 111 Tinggi 24 69% Total 35 100%

Dari tabel 21 dapat dilihat bahwa siswa SMPS Harapan 2 Medan yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 3 orang (100%), kategori tinggi sebanyak 0 orang (0%). Sedangkan siswa kelas akselerasi yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 16 orang (47%), kategori tinggi sebanyak 18 orang (53%).

Dari tabel 21 dapat dilihat pula bahwa siswa SMP Al-Azhar Medan yang mengikuti kegiatan dalam ekstrakurikuler memiliki Academic Self Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 0 orang (0%), kategori tinggi sebanyak 5 orang (100%). Sedangkan siswa kelas akselerasi yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki Academic Self

Management dalam kategori rendah sebanyak 0 orang (0%), kategori sedang sebanyak 11 orang (31%), kategori tinggi sebanyak 24 orang (69%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari 77 subjek penelitian disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Serta diperoleh hasil sebanyak 0 orang (0%) memiliki Academic Self Management pada kategori rendah, 30 orang (49%) berada pada kategori sedang, dan 47 orang (61%) berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa kelas akselerasi telah memiliki Academic Self Management cukup tinggi.

Menurut Dembo (2004), siswa yang memiliki Academic Self Management yang tinggi mampu mengatur atau mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, mampu menciptakan kondisi optimal untuk belajar dan menghilangkan rintangan yang mengganggu proses belajar. Sedangkan siswa yang memiliki Academic Self Management yang rendah memiliki kepercayaan yang salah mengenai kemampuan, proses belajar dan motivasi, tidak menyadari akan perilaku belajarnya yang tidak efektif, tidak mampu untuk mempertahankan strategi belajar dan motivasi yang efektif, dan tidak siap untuk mengubah perilaku belajarnya. Mayoritas siswa kelas akselerasi memiliki Academic Self Management dalam kategori tinggi. Hal ini tercermin dari nilai skor aitem-aitem yang meresepresentasikan strategi tersebut tinggi dan terlihat siswa kelas akselerasi dapat menyelesaikan tugas dengan baik misalnya bertanya kepada teman atau

guru, memiliki target nilai raport yang hendak dicapai setiap semester, merencanakan masa depan, menyempatkan diri untuk memeriksa ulang jawaban dan membaca instruksi soal dengan teliti.

Ditinjau dari Academic Self Management siswa SMPS Harapan 2 Medan, disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki Academic Self Management yang lebih tinggi daripada Academic Self Management berdasarkan standar alat ukur. Serta diperoleh hasil sebanyak 0 orang (0%) berada pada kategori rendah, 19 orang (51%) berada pada kategori sedang, dan 18 siswa (49%)

Dokumen terkait