• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK

C. Pembahasan

Berdasarkan penyajian data dan analisis data tentang ”Bimbingan dan Konseling Islam dengan Teknik Modelling dalam Mengatasi Perilaku Agresif Anak di Desa Ketegan Tanggulangin-Sidoarjo” yang telah dilakukan oleh konselor, maka pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modeling melalui Sikap Peduli dalam mengatasi Perilaku Agresif Anak di Desa Ketegan Tanggulangin- Sidoarjo?

Pada proses bimbingan konseling islam dengan teknik modeling ini, konseling menggunakan langkah-langkah konseling yaitu:

b. Identifikasi masalah c. Diagnosa

d. Prognosa

e. Treatment/terapi dengan teknik modeling yang relevan.

f. Follow up untuk menindaklanjuti sekaligus melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi.

2. Bagaimana pelaksanaan akhir Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modeling melalui Sikap Peduli dalam mengatasi seorang anak berperilaku aresif di Desa Ketegan Tanggulangin - Sidoarjo?

Sebelum konselor membahas tentang keberhasilan konseling, disini konselor mengingatkan kembali bahwa tujuan dari bimbingan konseling adalah untuk membantu individu mengatasi masalah yang dihadapi dan mengubah perilakunya kearah yang lebih maju dan dapat mengambil keputusan serta bertanggungjawab atas keputusannya itu.

Untuk keberhasilan dalam memberikan konseling tergantung pada diri konseli itu sendiri, apakah konseli mau merubah perilakunya yang menjadi lebih baik atau tidak. Akan tetapi dengan keberhasilan konseling berarti konseli akan mampu melewati masalah psikologis selama dia menjalani hidup.

Dalam penelitian ini, keberhasilan pelaksanaan konseling ditunjukkan dengan perubahan sikap yang lebih baik oleh konseli. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian konseling islam dengan teknik modeling yang dilakukan konselor dapat dikatakan berhasil karena pada awalnya ada 7 yang dialami konseli sebelum proses konseling, akan tetapi sesudah proses konseling 5 gejala itu tidak lagi dilakukan konseli. Untuk tingkat keberhasilan konseling konseling, konselor mengacu pada prosentase kualitatif dengan hasil 71,4% dengan standart uji 60% sampai dengan 75% dikategorikan cukup berhasil.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Peneliti mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan di Desa Ketegan Tanggulangin-Sidoarjo yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling melalui Sikap Peduli terdiri dari lima langkah, yaitu Identifikasi Masalah, Diagnosis, Prognosis, Terapi/Treatment dan Evaluasi/Follow Up. Untuk membangun sikap Peduli pada konseli, maka dapat dilakukan pada langkah terapi/treatment, diantaranya:

a. Membiasakan mengucapkan kalimat istighfar. b. Mengajarkan saling berbagi.

c. Melerai perkelahian.

d. Mengajarkan menjadi pendengar baik. e. Mencontohkan untuk menahan emosi. f. Menawarkan bantuan.

g. Membiasakan mengucapkan kata “tolong dan terima kasih”. h. Lapang dada dengan menghargai pendapat.

i. Mengalihkan tindakan.

2. Hasil Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling melalui Sikap Peduli

Perubahan yang terjadi pada konseli ada dua kriteria, yaitu perubahan pikiran dan perilaku.

a. Pikiran

Konseli sekarang sudah dapat membedakan perbuatan yang seharusnya dilakukan dan yang tidak. Setiap kali mau berbuat ulah, dia memikirkan sebab akibat yang akan dia peroleh jika melakukan tindakan tersebut. b. Perilaku

Konseli sekarang konseli sudah jarang sekali membuat gaduh di dalam kelas, yang biasanya sering mengolok-olok temannya dengan panggilan yang jelek atau panggilan ngejek orang tua temannya. Arul jika di kelas sibuk dengan kegiatannya sendiri, dia sekarang lebih senang menggambar, bermain kartu dengan temannya. Dia sudah tidak pernah lagi menggoda temannya yang biasanya menyembunyikan buku temannya, melempari dengan penghapus ataupun pensil, dsb. Ketika berbicarapun dia tidak menyentak atau dengan tidak dengan nada bicara tinggi. Dia lebih sering mengucapkan kalimat istihgfar bila ada sesuatu hal apapun. Teman- temannya sekarang juga senang berteman dengan Arul karena dia sudah tidak pernah memukul ataupun menyuruh-nyuruh temannya dengan kasar.

Orang tua konseli pun sekarang merasakan perubahan dari anaknya, walaupun ketika di rumah Arul takut dengan ayahnya, tapi kata ayahnya Arul sekarang bicaranya lebih sopan dan tidak membentak-bentak. Selain itu orang tua konseli juga sudah membiasakan ketika berbicara ataupun menyuruh anaknya dengan perlakuan yang baik, tidak seperti dulu lagi yang sering melakukan perlakuan kasar. Baik Arul maupun orang tuanya sekarang lebih saling menyayangi dan memahami satu sama lain.

B.Saran-saran

1. Bagi konselor apabila menghadapi kasus seperti penelitian ini, hendaknya diperlukan waktu yang lebih lama, tidak cukup satu bulan untuk melaksanakan proses konseling, agar hasil yang didapat atau tingkat keberhasilan lebih efektif. Disamping itu, apabila menghadapi konseli jangan terlalu kaku/serius, karena akan membuat suasana tegang. Dan lebih meningkatkan profesi anda untuk membantu kesuksesan diri sendiri dan orang lainyang meminta bantuan.

2. Bagi konseli, hendaknya selalu berusaha untuk bersikap yang baik dan sewajarnya, jika ingin mendapatkan perhatian dari orang lain, tidak perlu dengan melakukan perbuatan yang tercela. Selain itu hendaknya selalu berfikir positif karena hal yang sekiranya irrasional atau perilaku yang tidak baik dilakukan, jangan sampai dilakukan, harus bisa lebih memilih apa yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya dijalankan. 3. Bagi pembaca pada umumya, janganlah menjadikan masalah sebagai beban

hidup yang harus disimpan sendiri, cobalah untuk sedikit terbuka dengan orang disekitar anda yang sanggup untuk membantu anda.

Alwisol, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rineka Cipta, 1995

Amir,Munir Samsul,Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2010 Amti, Ermandan Prayitno, Dasar- dasar BImbingan dan Konseling (Edisi

Revisi), Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999

Anantasari, Menyikapi Perilaku Agresif Anak, Jogjakarta : Kanisius, 2006

Andyani, Dian dan Abdul Majid, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003

Arifin, HM, Pokok- pokok Pikiran tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama di Sekolah dan Luar Sekolah, Jakarta : Bulan Bintang ,1998

Aswadi, Iyadah dan Ta’ziyah Perspektif Bimbingan Konseling Islam, Surabaya: Dakwah Digital Press, 2009

Berkowits, Leonard, Agresi 1; Sebab- sebab dan Akibatnya (terjemahan), Jakarta: Pustaka Binaman, 1995

Bungin, Burhan, Metode Penelitian Sosial: Format- format Kuantitatif dan Kualitatif, Surabaya: Universitas Airlangga, 2001

Byrne, Donn dan Robert A, Psikologi Social Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2005 Corey, Gerald, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung : PT.

Refika Aditama, 2003

Faqih, Rahim Aunur, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta : UII Press, 2001

Gunarsah, Singgih, Konseling dan Psikoterapi,Jakarta : Gunung Mulia, 2007 Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching, 2005

Hanurawan, Fattah, Psikologi Sosial Suatu Pengantar , Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010

Haryanto, Dany dan Ratna Yudhawati, Teori- teori Dasar Psikologi Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011

Hurlock,Elizabeth,Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga 1978

Kartono,Kartini,Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), Bandung:CV.Mandar Maju, 2007

Lubis,Lumonggan Namora,Memahami Dasar- dasar Konseling, Jakarta: Kencana, 2011

McLeod,John,Pengantar Konseling Teori dan Kasus Edisi ketiga,Jogjakarta:Pustaka Belajar, 2011

Moleong, J Lexy,Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998

Musnamar,Tohari, Dasar- dasar Konseptual Bimbingan Konseling Islam, Yogyakarta: UII Press,1992

Nurihsan,Juntika A dan Syamsu Yusuf,Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: Rosda, 2005

Pohan.Masalah Anak dan Anak Bermasalah, Jakarta : Intermedia, 1986

Prianto, A.Rose Mini, Perilaku anak Usia Dini Kasus dan Pemecahannya, Yogyakarta: Kanisius 2003

Purwanto,Yadi,Psikologi Kepribadian, Bandung: PT. Refika Editama, 2007 Razak, Nasruddin, Dienul Islam, Bandung : PT. Al- Ma’arif, 1996

Rimm, Silvia, Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, Jakarta: PT. Gramedia, 2003

Salahuddin,Anas,Bimbingan dan Konseling, Bandung: Pustaka Setia, 2010

Salim, Nur Muhammad, Strategi Konseling,Surabaya : Unesa University Press, 2005

Santrock, W John.Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 2, Jakarta : Erlangga, 2007

Sofyan, Willis, Remaja dan Masalahnya, Bandung: Alfabeta, 2010

Study Islam IAIN Surabaya, Pengantar Studi Islam, Surabaya : IAIN Press, 2005 Winkel, W.S, Bimbingan dan KOnseling di Sekolah Menengah, Jakarta:

Gramedia, 1989

Wiramihardja, A Sutarjo, Pengantar Psikologi Klinis, Bandung : PT Refika Aditama, 2004

Aditama, 2004

Yusuf, Syamsu, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung: Rizqi, 2009

Dokumen terkait