BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian kausalitas menggunakan AMOS 16 untuk
menguji model hubungan struktural, diperoleh hasil:
H.1.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara image
terhadap customer expectation;
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini terbukti bahwa
image berpengaruh signifikan positif terhadap customer expectation
.
Hasil
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17, dimana image berpengaruh terhadap
customer satisfaction. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
image akan dapat meningkatkan customer expectation.
Image yang sudah diciptakan oleh public relation akan secara otomatis
akan membentuk harapan pelanggan terhadap speedy atas kesesuain janji-janji
(promo) yang telah diberikan oleh speedy dengan kinerja atau kualitas layanan
yang akan diberikan speedy (layanan sesuai dengan janji). Untuk itu image
speedy berpengaruh atas harapan pelanggan (customer expectation)
H.2.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara image
terhadap customer satisfaction;
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa
image berpengaruh signifikan positif terhadap customer satisfaction. Hasil
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17, dimana hubungan image terhadap customer
satisfaction tidak berpengaruh signifikan. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
setiap peningkatan image speedy belum tentu dapat meningkatkan customer
satisfaction.
Image belum tentu secara langsung dapat membentuk peningkatan
kepuasan pelanggan, dewasa ini Internet Provider Service di Indonesia sedang
menjamur, dimana persaingan semakin ketat antar provider-provider yang ada,
pembangunan image melalui berbagai iklan dan promo-promo dengan berbagai
penawaran yang semakin kompetitif terkadang tidak sesuai kualitas layanannya,
belum tentu sesuai dengan kualitas layanan yang diberikan. Kecenderungan
konsumen untuk mencoba berbagai produk provider pun menjadi alternatif
sebagai bentuk untuk mengetes (cross ceck) antara janji yang diberikan provider
dengan kualitas layanan yang diberikan provider tersebut. Image speedy yang
sudah terbentuk belum dapat membentuk juga sikap puas konsumen (pelanggan)
atas layanan speedy.
H.3.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara image
terhadap loyalty;
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa
image berpengaruh signifikan positif terhadap loyality. Hasil tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.17, dimana hubungan image terhadap customer loyality tidak
berpengaruh signifikan. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
image speedy belum tentu dapat meningkatkan loyality.
Image belum tentu secara langsung dapat membentuk peningkatan loyality
tanpa dimediasi dari perceived quality, perceived value, dan customer
satisfactions. Dalam membangun sikap loyal, seorang konsumen itu harus
merasakan produk Speedy itu sendiri, apabila konsumen merasa puas maka
Loyality akan terbentuk, sedangkan tanpa rasa puas atas layanan maka konsumen
tidak akan loyal terhadap Speedy.
H.4.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara customer
expectation terhadap perceived quality ;
Hipotesis keempat dalam penelitian ini terbukti bahwa customer
expectation berpengaruh signifikan terhadap perceived quality. Hasil pengujian
kausalitas menunjukkan bahwa customer expectation berpengaruh signifikan
terhadap perceived quality (nilai probabilitas < 0,05).
Semakin tinggi customer expectation maka meningkatkan juga perceived
quality, karena perceived quality disini adalah persepsi kualitas dari keseluruhan
produk Speedy, otomatis konsumen memiliki harapan yang baik atas manfaat-
manfaat dan kualitas dari Speedy. Dari harapan-harapan pelanggan tersebut,
otomatis perusahaan akan meningkatkan kualitas dari Speedy
H.5.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara customer
expectation terhadap perceived value ;
Hipotesis keempat dalam penelitian ini terbukti bahwa customer
expectation berpengaruh signifikan terhadap perceived quality. Hasil pengujian
kausalitas menunjukkan bahwa customer expectation berpengaruh signifkan
terhadap perceived value (nilai probabilitas < 0,05).
Semakin tinggi customer expectation maka akan meningkatkan juga
perceived value, karena perceived value disini adalah manfaat yang akan
diterima konsumen dibanding dengan pengorbanan yang dikeluarkan konsumen,
otomatis konsumen memiliki harapan yang baik atas manfaat-manfaat Speedy.
Semakin meningkatnya customer expectation akan meningkatnya pula perceived
value, hal ini mengindikasikan bahwa pengorbanan yang konsumen keluarkan itu
harus sebanding dengan manfaat-manfaat yang konsumen terima.
H.6.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara customer
expectation terhadap customer satisfaction;
Hipotesis keenam dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa customer
expectation berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. Hasil
pengujian kausalitas menunjukkan bahwa customer tidak berpengaruh signifikan
Peningkatan
customer expectation belum tentu
dapat meningkatkan
customer satisfaction. Secara langsung harapan pelanggan tidak dapat membentuk
kepuasan pelanggan tanpa dimediasi terlebih dahulu dari perceived value dan
perceived quality atas layanan Speedy. Semakin tinggi harapan pelanggan maka
akan semakin tinggi juga tuntutan pelanggan atas layanan kualitas dan juga
layanan atas nilai yang telah diberikan Speedy pada pelanggannya.
H.7.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara perceived
quality terhadap perceived value ;
Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini tidak terbukti. Hasil tersebut dapat
dilihat pada hasil pengujian kausalitas bahwa hubungan perceived quality
terhadap perceived value tidak berpengaruh signifikan positif dengan perolehan
nilai probabilitas sebesar 0,084 > 0,05.
Perceived quality disini belum tentu mempengaruhi perceived value,
Perceived quality Speedy disini meliputi kualitas keseluruhan dari Speedy,
kualitas teknis jaringan, kualitas layanan, dan kualitas jangkauan. Responden
(pelanggan Speedy Yogyakarta) dalam penelitian ini dari daerah yang berbeda-
beda, sehingga kemungkinan kualitas yang dirasakan responden juga akan
berbeda antara responden satu dengan yang lainnya. Perbedaan kualitas tersebut
yang akan membentuk persepsi nilai yang berbeda pula antar responden.
Responden yang hanya memakai atau hanya mengenal Brand Speedy akan
menganggap perbedaan antara kualitas dan nilai tersebut tidak masalah.
H.8.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara perceived
quality terhadap perceived value, dan customer satisfaction;
Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini terbukti. Hasil tersebut dapat
dilihat pada hasil pengujian kausalitas bahwa hubungan perceived quality
berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction (nilai probabilitas sebesar
0,008 < 0,05).
Perceived quality disini berpengaruh terhadap customer satisfaction,
indikasinya salah satu factor kepuasan pelanggan ditentukan dari kualitas Speedy.
Konsumen akan merasa puas jika sudah merasakan kualitas yang diberikan
Speedy. Karena dari kualitas layanan Speedy ini, konsumen dapat merasakan
langsung manfaat-manfaat dari produk Speedy. Jadi semakin meningkatnya
perceived quality otomatis semakin meningkatkan customer satisfaction.
H.9.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara perceived
value terhadap customer satisfaction;
Hipotesis kesembilan dalam penelitian ini tidak terbukti. Hasil tersebut
dapat dilihat pada hasil pengujian kausalitas bahwa hubungan perceived value
tidak
berpengaruh signifikan
positif terhadap customer satisfaction dengan
perolehan nilai probabilitas sebesar 0,059 > 0,05.
Semakin tinggi perceived value maka belum tentu akan semakin
meningkatkan customer satisfaction. Indikasinya, karena harga yang dikeluarkan
yang diberikan Speedy, sehingga konsumen kurang merasa puas, karena apa yang
dikeluarkan konsumen itu belum sesuai dengan apa yang konsumen dapatkan.
H.10.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan positif antara customer
satisfaction terhadap customer loyalty;
Hipotesis kesepuluh dalam penelitian ini terbukti bahwa customer
satisfaction berpengaruh signifikan positif terhadap customer loyalty. Customer
Satisfaction secara otomatis akan mempengaruhi Loyalty, karena dari kepuasaan
pelanggan itu terbentuk Loyalitas. Apabila konsumen merasa puas, maka
konsumen akan melakukan pembelian ulang atau kembali menggunakan produk
Speedy dan pada tingkat yang lebih jauh, konsumen yang merasa puas atas
kualitas yang diberikan Speedy, dia akan menginformasikan Speedy pada kerabat,
keluarga, dan teman. Hal tersebut adalah bentuk dari loyalitas pelanggan terhadap
manfaat produk yang telah dirasakan oleh pelanggan tersebut.
H.11.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan negatif antara customer
satisfaction terhadap complaints;
Hipotesis kesebelas dalam penelitian ini terbukti bahwa customer
satisfaction berpengaruh signifikan negatif terhadap complaints. Hasil tersebut
dapat dilihat pada perolehan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 (bahkan pada
level 1%). Semakin tinggi kepuasan pelanggan maka akan semakin menurunkan
komplain pelanggan terhadap layanan Speedy.
Semakin tinggi kepuasan pelanggan maka secara otomatis akan semakin
berkurang juga komplain dari pelanggan atas layanan yang telah diberikan
Speedy. Terpuaskannya kebutuhan atau harapan pelanggan atas layanan yang
diberikan Speedy maka akan semakin menurunkan kekecewaan pelanggan atas
kualitas layanan yang diharapkan pelanggan pada Speedy sehingga pelanggan
tidak menutup kemungkinan untuk tidak komplain atas layanan yang diberikan
Speedy.
H.12.
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan negatif antara complaints
terhadap loyalty.
Hipotesis keduabelas dalam penelitian ini terbukti bahwa complaints
berpengaruh signifikan negatif terhadap customer loyalty. Hasil tersebut dapat
dilihat pada perolehan nilai probabilitas sebesar 0,048 < 0,05. Semakin tinggi
komplain maka akan semakin menurunkan loyalitas pelanggan terhadap layanan
Speedy, yang berarti semakin rendah komplain maka akan semakin meningkatkan
loyalitas pelanggan terhadap Speedy.
Semakin sedikit komplain, maka akan semakin tinggi loyatitas.
Indikasinya, pelanggan yang jarang melakukan komplain bahkan pelanggan yang
tidak pernah komplain, berarti pelanggan itu merasa sudah puas dengan pelayanan
yang diberikan Speedy. Otomatis orang yang merasa puas, akan melakukan
pembelian ataupun memberikan informasi kepada teman, ataupun sanak saudara
atas kepuasan yang telah dirasakan dari produk Speedy, hal tersebut adalah
bentuk loyalitas pelanggan.
commit to user
128
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti bahwa image berpengaruh
signifikan positif terhadap customer expectation.
2.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa image berpengaruh
signifikan positif terhadap customer satisfaction.
3.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa image berpengaruh
signifikan positif terhadap loyality.
4.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini terbukti bahwa customer expectation
berpengaruh signifikan terhadap perceived quality.
5.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini terbukti bahwa customer expectation
berpengaruh signifikan terhadap perceived quality.
6.
Hipotesis keenam dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa customer
expectation berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction.
7.
Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa perceived quality
berpengaruh signifikan terhadap perceived value.
8.
Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini terbukti bahwa hubungan perceived
9.
Hipotesis kesembilan dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa hubungan
perceived value tidak
berpengaruh signifikan positif terhadap customer
satisfaction.
10.Hipotesis kesepuluh dalam penelitian ini terbukti bahwa customer satisfaction
berpengaruh signifikan positif terhadap customer loyalty.
11.Hipotesis kesebelas dalam penelitian ini terbukti bahwa customer satisfaction
berpengaruh signifikan negatif terhadap complaints.
12.Hipotesis kedua belas dalam penelitian ini terbukti bahwa complaints
berpengaruh signifikan negatif terhadap customer loyalty
B.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi selama
proses penelitian, diantaranya adalah:
1.
Keterbatasan waktu dan dana dari peneliti, dimana selama penyebaran
kuesioner dilakukan selama satu minggu sehingga peneliti hanya mampu
menyebar sebanyak 205 eksemplar kuesioner (kepada 205 responden), yang
terbagi menjadi 30 responden untuk untuk tryout (uji coba instrumen), dan
175 untuk sampel penelitian (sampel besar) setelah diperoleh hasil bahwa
kuesioner telah layak untuk dijadikan instrumen dalam penelitian (telah valid
dan reliabel).
2.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini hanya terbatas pada replikasi jurnal
utama yang digunakan peneliti.
3.
Keterbatasan jumlah sampel dapat mengakibatkan hasil penelitian yang
kurang dapat menggeneralisasikan populasi.
C.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, sehingga
diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi
Internet Provider Service Speedy yaitu PT. TELKOM Yogyakarta maupun bagi
penelitian selanjutnya:
1.
PT. TELKOM Yogyakarta diharapkan mampu meningkatkan layanan produk
dengan perbaikan-perbaikan kualitas layanan yang telah diberikan sehingga
dapat menumbuhkan citra positif dalam upaya untuk memperoleh brand
awareness konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen dan
meningkatkan loyalitas.
2.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi keterbatasan-
keterbatas dalam penelitian ini, diantaranya:
a.
Pengembangan variabel yang diteliti terhadap loyalitas tidak hanya
terbentur pada kualitas layanan dan kepuasan konsumen saja, tapi dapat
lebih kreatif mencari kajian lainnya yang dapat menciptakan peningkatan
loyalitas konsumen.
b.
Memperbanyak sampel diatas 300 responden, sehingga diharapkan hasil
yang dicapai dapat lebih optimal dan dapat mengungkap realita sesuai
kondisi di lapangan.
c.
Alangkah lebih baiknya apabila pengujian hipotesis dilakukan
menggunakan alat analisis PLS (Partial Least Square) sesuai dengan
penelitian sebelumnya, sehingga perbandingan hasil penelitian dapat lebih
akurat.
Dalam dokumen
HUBUNGAN PENERAPAN MODEL EUROPEAN CONSUMER SATISFACTION INDEX (ECSI) PADA PELANGGAN SPEEDY DI PT. TELKOM YOGYAKARTA
(Halaman 135-147)