BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
D. Pembahasan
1. Terdapat Pengaruh Jenis Pendidikan Terhadap Hubungan Antara Locus of Control Dengan Perilaku Inovatif.
Rata – rata Locus of Control mahasiswa 61,40 dengan standar devisiasi 5,152 ; rata- rata jenis pendidikan 0,09 dengan standar devisiasi 0,294 ; dan rata – rata perilaku inovatif mahasiswa 48,47 dengan standar dengan standar devisiasi 4,737.
Analisis hubungan antara variabel locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa dilihat dari jenis pendidikan diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,028 dengan (P = 0,395) oleh karena probabilitas jauh diatas 0,05 maka korelasi locus of control dengan perilaku inovatif dilihat dari jenis pendidikan tidak nyata.
Selanjutnya untuk menguji ada tidaknya pengaruh jenis pendidikan terhadap hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa dilakukan analisis regresi dengan variabel moderator atau dummy (jenis pendidikan) dan diperoleh persamaan sebagai berikut.
Y = 18,904 + 39,450 D1 + 0,480 X1 + (-0,650 Di X1) + µi
Dari persamaan di atas, nampak bahwa nilai β (constant) sebesar 18,904; β (jenis pendidikan) sebesar 39,450; β (locus of control) sebesar 0,480; β (jenis pendidikan x locus of control) sebesar -0,650. Nilai di atas didapatkan dari hasil perhitungan pengujian hipotesis. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran III uji hipotesis penelitian).
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ada pengaruh negatif jenis pendidikan yang berbeda terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif. Hal ini tampak dari hasil pengujian hipotesis secara statistik yang
menunjukkan nilai signifikansi (
ρ
) = 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi (α) = 0,05 dan (β) jenis pendidikan bernilai negatif (-0,650).Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pendidikan mahasiswa PAK USD yang berbeda, dilihat dari SMU atau SMK ternyata mempunyai pengaruh yang negatif terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif. Pengaruh yang negatif ini mempunyai arti bahwa derajat hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif pada mahasiswa yang jenis pendidikannya SMK lebih rendah dari derajat hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif pada mahasiswa yang jenis pendidikannya SMU. Hal tersebut bisa terjadi karena mahasiswa yang berasal dari SMU yang tidak mendapatkan kewirausahaan dibangku sekolah, tetapi bisa saja dia sudah mengenal wirausaha dari lingkungan sekitar (seperti keluarga, masyarakat, atau bahkan sudah pernah berwirausaha sendiri). Sedangkan mahasiswa yang berasal dari SMK mengenal wirausaha hanya sebatas tuntutan atau kewajibannya sebagai siswa SMK yang memang harus mendapatkan dan menempuh mata pelajaran kewirausahaan, sehingga pengetahuan yang diperolehnya tidak dapat memberi perubahan yang berarti dalam dirinya khususnya dalam penelitian ini perilaku inovatifnya. Hal lain juga diduga karena jumlah sampel untuk mahasiswa yang jenis pendidikannya SMK kurang memadai.
2. Terdapat Pengaruh Pengalaman Berwiarusaha Terhadap Hubungan Antara
Locus of Control Dengan Perilaku Inovatif.
Rata – rata Locus of Control mahasiswa 61,40 dengan standar devisiasi 5,152 ; rata rata pengalaman berwirausaha 0,66 dengan standar devisiasi 0,475 ; dan rata – rata perilaku inovatif mahasiswa 48,47 dengan standar dengan standar devisiasi 4,737.
Analisis hubungan antara variabel locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa dilihat dari pengalaman berwirausaha -0,470 diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,470 dengan (P = 0,000) oleh karena probabilitas jauh dibawah 0,05 maka korelasi locus of control dengan perilaku inovatif dilihat dari jenis pendidikan sangat nyata.
Selanjutnya untuk menguji ada tidaknya pengaruh pengalaman berwirausaha terhadap hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa dilakukan analisis regresi dengan variabel moderator atau dummy (pengalaman berwirausaha) dan diperoleh persamaan sebagai berikut.
Y = 18,974 + 26,686 D2 + 0,528 X1 + (-0,508 D2 X1) + µi
Dari persamaan di atas, nampak bahwa nilai β (constant) sebesar 18,974; β (pengalaman berwirausaha) sebesar 26,686; β (locus of control) sebesar 0,528; β (pengalaman berwirausaha x locus of control) sebesar -0,508. Nilai di atas didapatkan dari hasil perhitungan pengujian hipotesis. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran III uji hipotesis penelitian).
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ada pengaruh negatif pengalaman wirausaha terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif. Hal ini tampak dari hasil pengujian hipotesis secara statistik yang
menunjukkan nilai signifikansi (
ρ
) = 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi (α) = 0,05 dan (β) pengalaman wirausaha bernilai negatif (-0,508).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman wirausaha mahasiswa PAK USD yang berbeda, dilihat dari yang sudah pernah berwirausaha dengan yang belum pernah berwirausaha ternyata mempunyai pengaruh yang negatif terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif. Pengaruh yang negatif ini mempunyai arti bahwa derajat hubungan antara antara locus of control dengan perilaku inovatif pada mahasiswa yang mempunyai pengalaman berwirausaha lebih rendah dari derajat hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif pada mahasiswa yang tidak mempunyai pengalaman berwirausaha. Hal tersebut bisa terjadi karena mahasiswa yang belum pernah berwirausaha mempunyai kemauan yang lebih tinggi, daripada mahasiswa PAK USD yang sudah pernah berwirausaha yang terkadang merasa sudah pernah berwirausaha sehingga merasa malas untuk berperilaku inovatif. Bisa juga mahasiswa yang sudah berpengalaman wirausaha terkondisi kurang berperilaku inovatif karena mereka masih banyak yang harus dilakukan. Selain itu juga karena populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PAK angkatan 2002-2003 yang sudah menempuh kuliah kewirausahaan, sehingga mungkin saja mahasiswa masih harus memikirkan bagaimana harus menjalankan tugas utamanya sebagai mahasiswa, yaitu
belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya diantaranya dalam rangka penyelesaian laporan perencanaan penelitian tugas akhirnya atau penyelesaian laporan penelitian tugas akhirnya (skripsi).
Tabel 20
Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Jenis Pendidikan dan Pengalaman Wirausaha terhadap hubungan antara Locus of Control
dengan Perilaku Inovatif
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Constant Variabel B Sd.Eror Beta t Sig JP = 18,904 JP x LOC -0,650 0,185 -2,417 -3,511 0,001 PW = 18,974 PW x LOC -0,508 0,158 -3,147 -3,226 0,002
Dari rangkuman hasil pengujian analisis regresi di atas maka nampak bahwa untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel D1 dan D2 terhadap Yi , maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi (β) dengan taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi (β) lebih rendah dari taraf signifikansi (α) 0,05. Hasil pengujian analisis regresi di atas diperoleh nilai signifikan untuk (D1 = 0,001) sehingga hipotesis I penelitian ini dapat diterima, yaitu pada jenis pendidikan yang berbeda terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif. Untuk hasil pengujian analisis regresi diatas diperoleh nilai signifikan untuk (D2 = 0,002) sehingga hipotesis II penelitian ini dapat diterima, yaitu pada pengalaman wirausaha yang berbeda terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif.