• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Dalam hasil analisis statistika deskriptif didapatkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan yang diukur dengan menggunakan Surat Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/MBU/2011. Kesimpulan tersebut didapatkan dengan menganalisis satu persatu grafik rata-rata hasil skor dari perhitungan rasio-rasio yang terdapat dalam aspek keuangan dan aspek operasional serta menganalisis tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta.

Aspek keuangan dan aspek operasional memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan dari kedua aspek tersebut oleh karena diberlakukannya BPJS Kesehatan. Hal ini juga didukung oleh penilaian tingkat kesehatan yang menunjukkan kenaikan dan penurunan yang biasa dan telah terjadi sebelum berlakunya BPJS Kesehatan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan.

Kebijakan pemerintah dapat dikatakan mempengaruhi jika sebelum dan sesudah diberlakukannya kebijakan tersebut terjadi perbedaan yang sangat tinggi. Contohnya, saat sebelum diberlakukannya BPJS Kesehatan tingkat kesehatan perusahaan swasta stabil dalam keadaan sehat dengan grafik yang stabil. Kemudian sesudah diberlakukannya BPJS Kesehatan, tingkat kesehatan perusahan swasta mengalami penurunan yang signifikan dan grafik terlihat menurun jika dibandingkan dengan sebelum diberlakukannya BPJS Kesehatan. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Kenaikan dan penurunan yang terjadi pada penelitian ini tidak dapat dikatakan terjadi akibat dari diberlakukannya BPJS Kesehatan karena kenaikan dan penurunan tersebut telah terjadi sebelum berlakunya BPJS Kesehatan.

Tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum berlakunya BPJS Kesehatan terlihat cukup baik. Begitu juga dengan tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. Kenaikan dan penurunan yang terjadi pada tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta terjadi secara bertahap. Contohnya saja yang terjadi pada PT Asuransi AXA Indonesia dan PT Tugu Pratama Indonesia. Tingkat kesehatan pada kedua

perusahaan tersebut telah mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Contoh lain yang terjadi pada PT ACE Life Insurance, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi AIA Indonesia, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT Asuransi Axa Finansial Indonesia, PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Avrist Assurance, dan PT BNI Life Insurance. Kesepuluh perusahaan asuransi swasta tersebut mengalami tingkat kesehatan yang naik turun setiap tahunnya. Namun, naik turunnya tingkat kesehatan tersebut telah terjadi sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. Berlakunya BPJS Kesehatan tidak membawa perbedaan dengan kesehatan perusahaan asuransi swasta.

Penelitian ini didukung dengan pernyataan dari seorang Humas salah satu asuransi di Medan yang tidak ingin di namanya dicantumkan dalam www.neraca.co.id. Beliau mengatakan bahwa secara signifikan tidak ada pengaruh asuransi dengan program BPJS Kesehatan. Dengan adanya BPJS Kesehatan, peserta akan memberikan angin segar dan keuntungan kepada pihak asuransi. Pihak asuransi swasta yang masuk dalam skema CoB memiliki kerjasama dengan BPJS Kesehatan dan secara tidak langsung memberikan keuntungan bagi pihak asuransi swasta. BPJS Kesehatan juga dapat menyadarkan para masyarakat pentingnya asuransi kesehatan.

Keberadaan BPJS Kesehatan tidak berdampak negatif terhadap kesehatan perusahaan asuransi swasta. Hasil ini memperlihatkan bahwa perusahaan asuransi swasta tidak mendapatkan hal buruk dari adanya BPJS

Kesehatan. Jika dilihat pada masing-masing web perusahaan asuransi swasta yang menjadi populasi sasaran dari penelitian ini, tiap perusahaan memberikan manfaat yang berbeda-beda dan lebih baik sehingga perusahaan dapat mempertahankan jumlah peserta asuransinya, sedangkan BPJS Kesehatan tidak memberikan pelayanan sebaik perusahaan asuransi swasta. Pada dasarnya, pengguna BPJS Kesehatan adalah warga negara Indonesia yang belum mempunyai asuransi kesehatan sebelumnya. Bagi warga negara yang telah mempunyai asuransi kesehatan sebelumnya, lebih memilih menggunakan asuransinya dan menggunakan BPJS Kesehatan sebagai kewajiban dari tempat bekerja atau kewajiban dari negara saja. Oleh karena fakta tersebut, dapat dipastikan bahwa perusahaan asuransi swasta tidak terpengaruh dengan adanya BPJS Kesehatan.

Berdasarkan pada statistik deskriptif dan pernyataan pendukung diatas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan asuransi swasta tidak terpengaruh dengan diberlakukannya BPJS Kesehatan karena tingkat kesehatan perusahaan asuransi cenderung telah cukup baik sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan dapat bekerjasama dengan perusahaan asuransi swasta dan bersama-sama membangun kepercayaan masyarakat terhadap asuransi kesehatan. Perusahaan asuransi swasta tidak khawatir akan kehilangan konsumen sejak berlakunya BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan belum dapat bersaing dengan perusahaan asuransi swasta lainnya karena pelayanan BPJS Kesehatan yang masih minim walaupun BPJS Kesehatan telah diwajibkan bagi seluruh warga negara Indonesia.

116

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, aspek keuangan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan dan aspek operasional menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. Kedua aspek tersebut didukung dengan tingkat kesehatan yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. Berdasarkan kedua aspek dan penilaian tingkat kesehatan, kesimpulan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan yang diukur dengan Surat Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/MBU/2011.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:

1. Populasi dalam penelitian terlalu umum, yaitu perusahaan asuransi swasta. Peneliti tidak memakai perusahaan asuransi kesehatan. Keterbatasan ketersediaan informasi daftar perusahaan asuransi kesehatan yang terdapat di Indonesia. Peneliti memilih perusahaan asuransi swasta yang mempunyai hubungan dengan BPJS Kesehatan saja.

2. Populasi sasaran penelitian yang kecil, yaitu hanya 32 perusahaan saja. Keterbatasan kesediaan laporan keuangan pada setiap web perusahaan asuransi swasta.

3. Periode penelitian yang masih pendek. BPJS Kesehatan yang masih tergolong baru dan resmi dibentuk pada tanggal 1 januari 2014. Hal ini yang menyebabkan peneliti hanya dapat meneliti selama 2 tahun.

4. Peneliti memakai penilaian tingkat kesehatan perusahaan asuransi khusus BUMN. Oleh karena keterbatasan peneliti dalam mencari peraturan yang menilai tingkat kesehatan perusahaan asuransi sangat minim, peneliti memakai peraturan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan asuransi khusus BUMN.

5. Aspek yang diteliti hanya sebatas dua aspek saja, yaitu aspek keuangan dan aspek operasional. Peneliti memiliki keterbatasan dalam mendapatkan data aspek administrasi dalam melakukan studi empiris. Aspek administrasi mengharuskan peneliti melakukan observasi ke setiap perusahaan asuransi yang diteliti.

6. Rasio dalam aspek operasional hanya sebatas tiga rasio saja, yaitu Rasio Kecukupan Investasi (RKI), Yield On Investment (YOI), dan Expense Ratio (ER). Tingkat Kepuasan Peserta (TKP) dan Penilaian Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) mengharuskan peneliti meneliti secara langsung satu per satu perusahaan asuransi swasta sedangkan penelitian ini bersifat studi empiris. Peneliti memiliki keterbatasan tidak dapat melakukan observasi ke seluruh perusahaan asuransi swasta yang diteliti.

7. Peneliti tidak memakai uji statistik. Oleh karena peneliti memakai statistika deskriptif, peneliti hanya mengambil kesimpulan dari perbedaan mean tiap rasio.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, maka menulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Populasi penelitian sebaiknya memakai jenis perusahaan asuransi yang lebih khusus agar pengaruh berlakunya BPJS Kesehatan lebih spesifik. 2. Periode penelitian sebaiknya lebih diperpanjang. Dalam waktu tiga atau

empat tahun kedepan kemungkinan BPJS Kesehatan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap stabilitas perusahaan asuransi swasta.

3. Peneliti selanjutnya dapat memakai penilaian tingkat kesehatan lainnya. Peneliti dapat mencari beberapa cara menilai tingkat kesehatan perusahaan asuransi lainnya.

4. Perhitungan sebaiknya memperhitungkan keseluruhan aspek yang terdapat dalam tiap-tiap jenis asuransi, yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administratif. Peneliti selanjutnya dapat melakukan studi kasus pada penelitian agar dapat menghitung aspek administrasi.

5. Peneliti selanjutnya dapat memakai uji Durbin Watson untuk menguji perbedaan tingkat kesehatan agar hasil pengujian lebih optimal.

119

DAFTAR PUSTAKA

ACE Life Assurance. Laporan Keuangan. http://www.acegroup.com/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

AIA Financial. Laporan Keuangan. http://www.aia-financial.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Allianz Life Indonesia. Laporan Keuangan. http://www.allianzlife.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Amirin, Tatang M. 2009. Subjek Penelitian, Responden Penelitian, dan Informasi (Narasumber) Penelitian. https://tatangmanguny.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2016.

Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha. Laporan Keuangan. http://www.wanaarthalife.com/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Asuransi Astra Buana. Laporan Keuangan. https://www.asuransiastra.com/. Diakses tanggal 26 juni 2016.

Asuransi Aviva Indonesia. Laporan Keuangan. http://aviva.co.id/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Asuransi AXA Indonesia. Laporan Keuangan. http://www.axa-insurance.co.id/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Asuransi Bangun Askrida. Laporan Keuangan. http://www.askrida.com/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Asuransi Bintang Tbk. Laporan Keuangan. http://www.asuransibintang.com/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Asuransi Central Asia. Laporan Keuangan. http://www.aca.co.id/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Asuransi Dayin Mitra Tbk. Laporan Keuangan. http://asuransidayinmitra.com/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Asuransi Mitra Maparya Tbk. Laporan Keuangan. http://www.mitrainsurance.com/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016. Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Laporan Keuangan. http://www.mag.co.id/.

Asuransi Sinar Mas. Laporan Keuangan. http://www.sinarmas.co.id/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Avrist Assurance. Laporan Keuangan. http://www.avrist.com/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

AXA Financial Indonesia. Laporan Keuangan. https://axa.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

AXA Mandiri Financial Services. Laporan Keuangan. https://www.axa- mandiri.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016. Bank Sentral Republik Indonesia. BI Rate. http://www.bi.go.id/. Diakses pada

tanggal 25 Februari 2016.

Bayundara, Kelik. Apa Dampaknya BPJS Kesehatan pada industri Asuransi Indonesia. http://marketeers.com/. Diakses pada tanggal 1 Juni 2016. BNI Life Insurance. Laporan Keuangan. http://www.bni-life.co.id/. Diakses pada

tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Boedijoewono, Noegroho. 2012. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis Jilid 1 (Deskriptif). Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Bringin Jiwa Sejahtera. Laporan Keuangan. http://www.bringinlife.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Central Asia Raya. Laporan Keuangan. http://www.car.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Dhaniati, Nia. 2011. “Analisis Pengaruh RBC, Rasio Underwriting, Rasio Hasil Investasi, Rasio Penerimaan Premi, Dan Rasio Beban Klaim terhadap Laba Perusahaan Asuransi (Studi Kasus pada 9 Perusahaan Asuransi Kerugian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Akuntansi. Jakarta: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Unversitas Gunadarma.

Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. 2015. Surat Edaran Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor: 32 Tahun 2015. Jakarta.

Equity Life Indonesia. Laporan Keuangan. http://www.equity.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan: Panduan Bagi Akademisi, Manajer, dan Investor untuk menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Generali Indonesia. Laporan Keuangan. http://www.generali.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Harian Ekonomi NERACA. 2014. Asuransi Swasta: Kehadiran BPJS Bukan Halangan. http://www.neraca.co.id/. Diakses 26 Juni 2016

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.

Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Ibawa. 2012. Beberapa Pengertian dalam Pemakaian Analisis Rasio. http://zonaekis.com/. Diakses pada tanggal 26 Juni 2016.

Inhealth Indonesia. Laporan Keuangan. http://www.inhealth.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Jiwasraya. Laporan Keuangan. http://www.jiwasraya.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Karuniawati, Melissa Maya. 2012. “Analisa Pengukuran Kinerja Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Berdasarkan Metode Batas Tingkat

Solvabilitas Minimum PT. Asuransi Jiwasraya”. Jurnal Akuntansi. Jakarta:

Universitas Gunadarma.

Lippo General Insurance. Laporan Keuangan. http://www.lippoinsurance.com/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Manulife Indonesia. Laporan Keuangan. http://www.manulife-indonesia.com/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Martabat. 2016. Transformasi BPJS. http://www.jamsosindonesia.com/. Diakses pada tanggal 25 Februari 2016.

Menteri Badan Usaha Milik Negara. 2002. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Jakarta.

Menteri Badan Usaha Milik Negara. 2011. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER- 04/MBU/2011. Jakarta.

Menteri Badan Usaha Milik Negara. 2014. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER- 10/MBU/2014. Jakarta.

Menteri Kesehatan. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 828/MENKES/SKI/IX/2008. Jakata.

Munawir, S. 1983. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Prihadi, Toto. 2010. Analisis Laporan Keuangan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PPM Manajemen.

Purba, Radiks. 1992. Memahami Asuransi di Indonesia, Seri Umum No.10. Jakarta : PT Pustaka Binaman Presindo.

Sequis Financial. Laporan Keuangan. http://www.sequis.co.id/ Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Setiawan, Budi. 2015. Teknik Praktis Analisis Data Penelitian Sosial & Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan. Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Takaful Keluarga. Laporan Keuangan. http://www.takaful.co.id/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Tjiptono, Fandy. 1998. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset. Tokio Marine Life Insurance Indonesia. Laporan Keuangan.

http://www.tokiomarine.com/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Tugu Mandiri. Laporan Keuangan. http://www.tugumandiri.com/. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015 dan 10 Mei 2016.

Tugu Pratama Indonesia. Laporan Keuangan. http://www.tugu.com/. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Wijayanto, Dyonisius A. N. 2010. “Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan

Ditinjau Dari Aspek Keuangan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN NO. KEP-100/MBU/2002”. Skripsi Akuntansi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

124

LAMPIRAN I

Perhitungan

Aspek Keuangan

LAMPIRAN I.1

Perhitungan Return On Equity (ROE)

ROE 2012 (dalam ribuan)

No. Nama Perusahaan Asuransi Laba Setelah Pajak

(1)

Rata-rata Total Ekuitas (2)

ROE (1):(2)

1. PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Rp 100,022,060.00 Rp 1,164,850,095.00 8.6 2. PT ACE Life Insurance -Rp 13,741,850.00 Rp 181,054,420.00 -7.6 3. PT Asuransi Adira Dinamika Rp 343,453,000.00 Rp 903,692,000.00 38.0 4. PT Asuransi Adisarana Wanaartha Rp 110,950,000.00 Rp 371,435,000.00 29.9 5. PT Asuransi AIA Indonesia Rp 622,867,000.00 Rp 5,132,755,500.00 12.1 6. PT Asuransi Allianz Life Indonesia Rp 359,735,000.00 Rp 2,258,109,000.00 15.9 7. PT Asuransi Astra Buana Rp 741,330,000.00 Rp 2,259,320,500.00 32.8 8. PT Asuransi Aviva Indonesia -Rp 35,352,000.00 Rp 165,544,500.00 -21.4 9. PT Asuransi Axa Finansial Indonesia Rp 115,582,000.00 Rp 421,675,000.00 27.4 10. PT Asuransi AXA Indonesia -Rp 13,545,000.00 Rp 112,689,872.50 -12.0 11. PT Asuransi Axa Mandiri Finansial Service Rp 1,023,924,000.00 Rp 1,393,641,500.00 73.5 12. PT Asuransi Bangun Askrida Rp 94,820,000.00 Rp 174,003,000.00 54.5 13. PT Asuransi Bintang Tbk Rp 26,290,725.00 Rp 106,504,808.50 24.7 14. PT Asuransi Central Asia Rp 219,439,000.00 Rp 2,927,692,500.00 7.5 15. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk Rp 28,542,518.00 Rp 165,897,555.00 17.2 16. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Rp 203,308,000.00 Rp 568,009,500.00 35.8 17. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya Rp 103,510,000.00 Rp 1,106,570,000.00 9.4 18. PT Asuransi Jiwa Equity Life Indonesia Rp 36,274,000.00 Rp 169,245,500.00 21.4 19. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia -Rp 33,976,000.00 Rp 85,630,500.00 -39.7 20. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rp 1,382,373,000.00 Rp 4,795,423,500.00 28.8 21. PT Asuransi Jiwa Sequis Financial Rp 21,328,000.00 Rp 294,922,500.00 7.2 22. PT Asuransi Jiwa Sraya (Persero) Rp 268,189,000.00 Rp 1,372,011,000.00 19.5 23. PT Asuransi Mitra Maparya Tbk Rp 22,511,741.00 Rp 63,584,964.00 35.4 24. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk Rp 147,143,000.00 Rp 701,886,180.00 21.0 25. PT Asuransi Sinar Mas Rp 368,604,000.00 Rp 1,607,693,000.00 22.9 26. PT Asuransi Takaful Keluarga Rp 6,053,000.00 Rp 127,130,500.00 4.8 27. PT Asuransi Tugu Mandiri -Rp 12,181,000.00 Rp 81,221,500.00 -15.0 28. PT Avrist Assurance Rp 334,668,880.00 Rp 2,187,029,535.00 15.3 29. PT BNI Life Insurance Rp 60,018,000.00 Rp 313,264,500.00 19.2 30. PT Lippo General Insurance Tbk Rp 6,778,564.00 Rp 709,612,509.00 1.0 31. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia -Rp 45,758,000.00 Rp 87,635,000.00 -52.2 32. PT Tugu Pratama Indonesia Rp 196,357,000.00 Rp 1,873,798,500.00 10.5

ROE 2013 (dalam ribuan)

No. Nama Perusahaan Asuransi Laba Setelah Pajak

(1)

Rata-rata Total Ekuitas (2)

ROE (1):(2)

1. PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Rp 119,919,620.00 Rp 1,156,818,195.00 10.4 2. PT ACE Life Insurance Rp 28,886,240.00 Rp 296,103,925.00 9.8 3. PT Asuransi Adira Dinamika Rp 322,776,000.00 Rp 1,037,870,500.00 31.1 4. PT Asuransi Adisarana Wanaartha Rp 127,165,000.00 Rp 481,494,000.00 26.4 5. PT Asuransi AIA Indonesia Rp 715,619,000.00 Rp 5,221,152,500.00 13.7 6. PT Asuransi Allianz Life Indonesia Rp 513,599,000.00 Rp 2,617,588,000.00 19.6 7. PT Asuransi Astra Buana Rp 850,980,000.00 Rp 2,307,867,000.00 36.9 8. PT Asuransi Aviva Indonesia Rp 40,283,000.00 Rp 220,434,500.00 18.3 9. PT Asuransi Axa Finansial Indonesia Rp 43,946,000.00 Rp 617,748,500.00 7.1 10. PT Asuransi AXA Indonesia -Rp 39,807,000.00 Rp 132,014,000.00 -30.2 11. PT Asuransi Axa Mandiri Finansial Service Rp 1,024,273,000.00 Rp 1,809,279,500.00 56.6 12. PT Asuransi Bangun Askrida Rp 124,200,000.00 Rp 380,096,000.00 32.7 13. PT Asuransi Bintang Tbk Rp 19,792,073.00 Rp 123,379,890.00 16.0 14. PT Asuransi Central Asia Rp 221,522,000.00 Rp 3,654,350,500.00 6.1 15. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk Rp 32,841,044.00 Rp 186,506,333.00 17.6 16. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Rp 233,760,000.00 Rp 720,384,500.00 32.4 17. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya Rp 53,436,000.00 Rp 1,629,537,000.00 3.3 18. PT Asuransi Jiwa Equity Life Indonesia Rp 43,756,000.00 Rp 213,874,500.00 20.5 19. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia -Rp 51,889,000.00 Rp 109,066,000.00 -47.6 20. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rp 2,016,217,000.00 Rp 4,749,714,500.00 42.4 21. PT Asuransi Jiwa Sequis Financial Rp 6,347,000.00 Rp 306,480,000.00 2.1 22. PT Asuransi Jiwa Sraya (Persero) Rp 547,242,000.00 Rp 1,719,824,000.00 31.8 23. PT Asuransi Mitra Maparya Tbk Rp 9,255,775.00 Rp 131,797,815.50 7.0 24. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk Rp 152,770,000.00 Rp 813,648,500.00 18.8 25. PT Asuransi Sinar Mas Rp 276,482,000.00 Rp 1,848,413,500.00 15.0 26. PT Asuransi Takaful Keluarga Rp 16,024,000.00 Rp 137,206,000.00 11.7 27. PT Asuransi Tugu Mandiri -Rp 15,916,000.00 Rp 57,815,500.00 -27.5 28. PT Avrist Assurance Rp 439,266,600.00 Rp 2,067,990,125.00 21.2 29. PT BNI Life Insurance Rp 63,796,000.00 Rp 374,116,000.00 17.1 30. PT Lippo General Insurance Tbk Rp 80,912,000.00 Rp 925,142,980.50 8.7 31. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia -Rp 109,950,000.00 Rp 179,302,500.00 -61.3 32. PT Tugu Pratama Indonesia Rp 363,018,000.00 Rp 2,099,838,000.00 17.3

ROE 2014 (dalam ribuan)

No. Nama Perusahaan Asuransi Laba Setelah Pajak

(1)

Rata-rata Total Ekuitas (2)

ROE (1):(2)

1. PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Rp 202,723,000.00 Rp 1,219,292,310.00 16.6 2. PT ACE Life Insurance Rp 12,510,000.00 Rp 363,836,860.00 3.4 3. PT Asuransi Adira Dinamika Rp 390,362,000.00 Rp 1,211,087,000.00 32.2 4. PT Asuransi Adisarana Wanaartha Rp 9,512,000.00 Rp 536,432,500.00 1.8 5. PT Asuransi AIA Indonesia Rp 1,109,361,000.00 Rp 5,434,144,000.00 20.4 6. PT Asuransi Allianz Life Indonesia Rp 813,897,000.00 Rp 3,173,867,000.00 25.6 7. PT Asuransi Astra Buana Rp 1,013,716,000.00 Rp 2,497,277,000.00 40.6 8. PT Asuransi Aviva Indonesia -Rp 157,179,000.00 Rp 475,865,500.00 -33.0 9. PT Asuransi Axa Finansial Indonesia Rp 187,303,000.00 Rp 733,373,500.00 25.5 10. PT Asuransi AXA Indonesia -Rp 21,914,000.00 Rp 186,463,500.00 -11.8 11. PT Asuransi Axa Mandiri Finansial Service Rp 1,263,726,000.00 Rp 2,041,142,500.00 61.9 12. PT Asuransi Bangun Askrida Rp 152,464,000.00 Rp 449,221,500.00 33.9 13. PT Asuransi Bintang Tbk Rp 9,842,000.00 Rp 132,530,456.00 7.4 14. PT Asuransi Central Asia Rp 233,670,000.00 Rp 4,142,043,000.00 5.6 15. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk Rp 37,979,754.00 Rp 206,611,295.50 18.4 16. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Rp 398,823,000.00 Rp 968,819,500.00 41.2 17. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya Rp 69,059,000.00 Rp 1,964,923,000.00 3.5 18. PT Asuransi Jiwa Equity Life Indonesia Rp 46,215,000.00 Rp 260,596,000.00 17.7 19. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia -Rp 87,015,000.00 Rp 238,974,500.00 -36.4 20. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rp 1,134,320,000.00 Rp 5,273,046,500.00 21.5 21. PT Asuransi Jiwa Sequis Financial -Rp 2,103,000.00 Rp 242,007,500.00 -0.9 22. PT Asuransi Jiwa Sraya (Persero) Rp 669,215,000.00 Rp 2,104,716,500.00 31.8 23. PT Asuransi Mitra Maparya Tbk Rp 24,275,000.00 Rp 169,190,351.50 14.3 24. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk Rp 202,575,000.00 Rp 948,205,000.00 21.4 25. PT Asuransi Sinar Mas Rp 451,723,000.00 Rp 2,084,501,500.00 21.7 26. PT Asuransi Takaful Keluarga Rp 17,956,000.00 Rp 150,356,500.00 11.9 27. PT Asuransi Tugu Mandiri Rp 1,945,000.00 Rp 71,819,000.00 2.7 28. PT Avrist Assurance Rp 208,427,000.00 Rp 1,630,743,590.00 12.8 29. PT BNI Life Insurance Rp 128,778,000.00 Rp 2,535,233,000.00 5.1 30. PT Lippo General Insurance Tbk Rp 127,873,000.00 Rp 1,207,476,000.00 10.6 31. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia -Rp 148,330,000.00 Rp 408,449,500.00 -36.3 32. PT Tugu Pratama Indonesia Rp 361,844,000.00 Rp 2,456,072,000.00 14.7

ROE 2015 (dalam ribuan)

No. Nama Perusahaan Asuransi Laba Setelah Pajak

(1)

Rata-rata Total Ekuitas (2)

ROE (1):(2)

1. PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Rp 154,580,000.00 Rp 1,310,802,500.00 11.79 2. PT ACE Life Insurance -Rp 48,400,000.00 Rp 392,068,500.00 -12.34 3. PT Asuransi Adira Dinamika Rp 426,087,000.00 Rp 1,445,219,000.00 29.48 4. PT Asuransi Adisarana Wanaartha Rp 99,425,000.00 Rp 579,605,000.00 17.15 5. PT Asuransi AIA Indonesia Rp 1,930,441,000.00 Rp 6,730,913,500.00 28.68 6. PT Asuransi Allianz Life Indonesia Rp 806,099,000.00 Rp 4,049,785,000.00 19.90 7. PT Asuransi Astra Buana Rp 911,380,000.00 Rp 3,037,213,500.00 30.01 8. PT Asuransi Aviva Indonesia -Rp 182,725,000.00 Rp 624,405,000.00 -29.26 9. PT Asuransi Axa Finansial Indonesia Rp 196,818,000.00 Rp 826,921,000.00 23.80 10. PT Asuransi AXA Indonesia -Rp 37,337,000.00 Rp 219,394,000.00 -17.02 11. PT Asuransi Axa Mandiri Finansial Service Rp 1,267,381,000.00 Rp 2,171,211,500.00 58.37 12. PT Asuransi Bangun Askrida Rp 182,094,000.00 Rp 531,398,500.00 34.27 13. PT Asuransi Bintang Tbk Rp 28,199,000.00 Rp 148,861,000.00 18.94 14. PT Asuransi Central Asia Rp 184,202,000.00 Rp 4,209,187,000.00 4.38 15. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk Rp 44,273,233.00 Rp 231,183,736.50 19.15 16. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Rp 409,824,000.00 Rp 1,251,168,000.00 32.76 17. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya Rp 50,463,000.00 Rp 1,829,812,000.00 2.76 18. PT Asuransi Jiwa Equity Life Indonesia Rp 40,536,000.00 Rp 289,429,000.00 14.01 19. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia Rp 44,676,000.00 Rp 411,464,000.00 10.86 20. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rp 1,896,551,000.00 Rp 6,765,359,500.00 28.03 21. PT Asuransi Jiwa Sequis Financial Rp 7,634,000.00 Rp 241,050,000.00 3.17 22. PT Asuransi Jiwa Sraya (Persero) Rp 1,066,408,000.00 Rp 2,912,625,000.00 36.61 23. PT Asuransi Mitra Maparya Tbk Rp 9,171,000.00 Rp 213,598,000.00 4.29 24. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk Rp 193,750,000.00 Rp 1,271,431,000.00 15.24 25. PT Asuransi Sinar Mas Rp 468,205,000.00 Rp 2,447,169,500.00 19.13 26. PT Asuransi Takaful Keluarga Rp 21,000,000.00 Rp 159,460,500.00 13.17 27. PT Asuransi Tugu Mandiri Rp 25,875,000.00 Rp 128,398,000.00 20.15 28. PT Avrist Assurance Rp 274,414,000.00 Rp 1,485,839,500.00 18.47 29. PT BNI Life Insurance Rp 160,040,000.00 Rp 4,746,816,500.00 3.37 30. PT Lippo General Insurance Tbk Rp 77,653,000.00 Rp 1,300,360,500.00 5.97 31. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia -Rp 140,582,000.00 Rp 559,553,500.00 -25.12 32. PT Tugu Pratama Indonesia Rp 149,742,000.00 Rp 2,989,048,000.00 5.01

LAMPIRAN I.2

Perhitungan Return On Assets (ROA)

ROA 2012 (dalam ribuan)

No. Nama Perusahaan Asuransi Laba Sebelum Pajak

(1)

Rata-rata Total Aset (2)

ROA (1):(2)

1. PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Rp 107,998,990.00 Rp 1,514,631,130.00 7.1 2. PT ACE Life Insurance -Rp 17,529,170.00 Rp 574,945,255.00 -3.0 3. PT Asuransi Adira Dinamika Rp 405,488,000.00 Rp 3,254,618,500.00 12.5 4. PT Asuransi Adisarana Wanaartha Rp 110,275,000.00 Rp 2,337,159,000.00 4.7 5. PT Asuransi AIA Indonesia Rp 714,078,000.00 Rp 24,140,402,500.00 3.0 6. PT Asuransi Allianz Life Indonesia Rp 499,621,000.00 Rp 17,606,222,000.00 2.8 7. PT Asuransi Astra Buana Rp 881,347,000.00 Rp 6,391,575,000.00 13.8 8. PT Asuransi Aviva Indonesia -Rp 30,771,000.00 Rp 576,582,500.00 -5.3 9. PT Asuransi Axa Finansial Indonesia Rp 212,374,000.00 Rp 3,958,045,000.00 5.4 10. PT Asuransi AXA Indonesia -Rp 12,182,000.00 Rp 403,095,518.50 -3.0 11. PT Asuransi Axa Mandiri Finansial Service Rp 1,357,801,000.00 Rp 13,055,712,000.00 10.4 12. PT Asuransi Bangun Askrida Rp 117,415,000.00 Rp 677,531,500.00 17.3

Dokumen terkait