• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini akan menganalisis unsur-unsur yang membentuk sistem pemasaran anggrek potong Vanda douglas di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Unsur-unsur tersebut yaitu menganalisis lembaga dan saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, perilaku dan keragaan pasar di Desa Rawakalong. Kemudian menganalisis efisiensi operasional Anggrek Vanda douglas melalui analisis kuantitatif yaitu marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya. Selanjutnya unsur-unsur tersebut diidentifikasi untuk melihat gambaran sistem pemasaran Anggrek Vanda douglas yang efisien di Desa Rawakalong.

Identifikasi Lembaga Pemasaran

Sistem pemasaran anggrek potong Vanda douglas tidak terlepas dari peran lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses pemasaran di Desa Rawakalong. Lembaga-lembaga pemasaran tersebut yang terlibat adalah petani sebagai produsen primer lalu pedagang pengumpul dari kelompok tani, pedagang besar bunga Pasar Rawabelong, pedagang pengecer, dan florist. Berikut penjelasan peran lembaga-lembaga pemasaran di Desa Rawakalong sebagai berikut.

1) Petani adalah lembaga pemasaran di tingkat paling bawah yang melakukan kegiatan budidaya Anggrek Vanda douglas dan berperan sebagai produsen anggrek di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

2) Pedagang pengumpul kelompok tani adalah lembaga pemasaran kelompok tani yang berperan dalam menampung, mengumpulkan, dan menyalurkan hasil panen Anggrek Vanda douglas dari petani yang kemudian disalurkan atau dijual ke lembaga pemasaran berikutnya yaitu pedagang besar di Pasar Rawabelong.

3) Pedagang besar bunga adalah lembaga pemasaran yang berada di Pasar Rawabelong, Jakarta Barat yang menjual beranekaragam jenis bunga potong segar, didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia dalam skala yang besar.

Pedagang bunga Rawabelong berperan dalam menjual Anggrek Vanda

douglas kepada konsumen.

4) Pedagang pengecer adalah lembaga pemasaran individu yang menjual bunga

Anggrek Vanda douglas dalam jumlah kecil (eceran) secara langsung kepada florist dan konsumen akhir.

5) Florist adalah lembaga pemasaran individu atau kelompok yang menerima pasokan bunga Anggrek Vanda douglas dari petani. Petani menjual bunga Anggrek Vanda douglas langsung kepada florist yang sudah menjadi langganan tetap, dan digunakan sebagai bunga tambahan dalam rangkaian bunga sehingga dijual kepada konsumen dalam keadaan bunga sudah dirangkai. Banyaknya bunga yang dibeli jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan rangkaian pada karangan bunga maupun dalam vas bunga.

Analisis Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran anggrek potong Vanda douglas di Desa Rawakalong melibatkan beberapa lembaga pemasaran yang dimulai dari petani sebagai produsen primer. Petani yang terlibat dalam lembaga pemasaran sebanyak 20 orang yang tergabung dalam Kelompok Tani Sugih Mukti berjumlah 15 orang dan 5 orang dari Kelompok Tani Maju. Petani-petani tersebut menjual hasil panennya kepada lembaga-lembaga pemasaran berikutnya sehingga akan terbentuk saluran pemasaran. Lembaga-lembaga pemasaran yang terbentuk dalam saluran pemasaran tersebut melakukan fungsi-fungsi pemasaran. Adapun pola saluran pemasaran yang terbentuk pada sistem pemasaran anggrek potong Vanda douglas

di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dapat dilihat sebagai berikut.

(1) Pola Saluran I : Petani  Pedagang Pengumpul  Pedagang Besar  Konsumen

(2) Pola Saluran II : Petani  Florist  Konsumen

(3) Pola Saluran III: Petani  Pedagang Pengecer  Konsumen (4) Pola Saluran IV: Petani  Pedagang Besar  Konsumen

Panen Anggrek Vanda douglas pada kondisi normal dilakukan 1 sampai 2 kali seminggu dan berbunga sepanjang tahun. Anggrek Vanda douglas yang dihasilkan oleh petani responden rata-rata setiap minggunya dari Bulan Januari hingga Maret 2014 sebanyak 2273 ikat atau 227 300 tangkai. Setiap 1 ikat dihitung 100 tangkai bunga. Hasil panen bunga dijual atau dipasarkan ke lembaga-lembaga pemasaran berikutnya hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen. Petani-petani anggrek di Kelompok Tani Sugih Mukti dan Kelompok

Tani Maju mengumpulkan Anggrek Vanda douglas kepada pedagang pengumpul

kelompok tani kemudian dijual ke Pasar Rawabelong atau ada yang langsung menjual ke pedagang pengecer, pedagang besar, dan florist.

Berdasarkan hasil penelitian observasi di lapangan dan keterangan informasi dari petani bahwa Anggrek Vanda douglas berbunga setiap tahunnya. Namun produksi bunga pada Bulan Maret 2014 terjadi penurunan produksi yang sangat tinggi yang belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Prediksi menurut beberapa petani anggrek bahwa salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi bunga yang mungkin terjadi adalah faktor cuaca dan iklim yang tidak menentu. Hasil penelusuran di lapangan diperoleh 4 pola saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas yang berasal dari 20 orang yang tergabung dalam Kelompok Tani Sugih Mukti dan Kelompok Tani Maju Desa Rawakalong. Skema pola saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dapat dideskrispsikan dalam skema pada Gambar 6.

Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar (Pasar Rawabelong) Florist K O N S U M E N Pedagang pengecer 12.14% 100% 100% 100% 5.81% 100% 72.20%

2

3

1

100% 15.66%

4

Gambar 6 Skema pola saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Keterangan:

: Saluran Pemasaran I : Saluran Pemasaran II : Saluran Pemasaran III : Saluran Pemasaran IV

Anggrek potong Vanda douglas yang dihasilkan petani Kelompok Sugih Mukti dan Kelompok Tani Maju selama musim panen Bulan Januari hingga Maret 2014 sebanyak 2273 ikat atau 227 300 tangkai bunga yang tersebar pada 4 saluran pemasaran di Desa Rawakalong. Anggrek Vanda douglas yang dihasilkan pada saluran I adalah sebanyak 164 100 tangkai atau 72.20% dari total anggrek pada petani responden. Pada saluran I sebanyak 14 orang (70%) dari total petani responden menitipkan Anggrek Vanda douglas kepada pedagang pengumpul kelompok tani. Saluran pemasaran II menghasilkan produksi sebesar 27 600 tangkai atau 12.14% yang dilakukan oleh petani responden berjumlah 2 orang (10%). Pada saluran III merupakan saluran dengan jumlah petani responden 1 orang (5%) yang menghasilkan Anggrek Vanda douglas sebanyak 13 200 tangkai (5.81%). Sedangkan pada saluran IV menghasilkan bunga sebanyak 35 600 tangkai (15.66%) dengan jumlah petani responden sebanyak 3 orang (15%). Sebaran petani responden yang ada pada setiap saluran pemasaran di Desa Rawakalong dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Sebaran petani responden dan volume penjualan anggrek potong Vanda douglas di setiap saluran pemasaran anggrek di Desa Rawakalong pada musim panen Bulan Januari-Maret 2014

Saluran Pemasaran Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Volume Anggrek Vanda douglas (Tangkai) Persentase (%) Saluran I 14 70.00 164 100 72.20 Saluran II 2 10.00 27 600 12.14 Saluran III 1 5.00 13 200 5.81 Saluran IV 3 15.00 35 600 15.66 Total 20 100.00 227 300 100.00

Sumber: Data primer (diolah), 2014

Penjelasan kondisi efisiensi pemasaran pada sistem pemasaran anggrek potong Vanda douglas di Desa Rawakalong mencakup keseluruhan mengenai biaya-biaya pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran yang terlibat pada proses pemasaran. Berikut adalah penjelasan secara lebih rinci terkait efisiensi saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas.

Saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling banyak dilakukan oleh petani anggrek yaitu sebanyak 14 orang petani responden (70%) dengan volume penjualan dari Bulan Januari sampai Maret 2014 sebanyak 164 100 tangkai (72.20%). Petani pada saluran I menjual hasil panen Anggrek Vanda douglas kepada pedagang pengumpul kelompok tani untuk kemudian dijual kepada pedagang besar di Pasar Rawabelong hingga konsumen akhir. Petani tidak melakukan proses tawar menawar harga kepada pedagang pengumpul karena sebagian besar petani pada saluran ini menjual Anggrek Vanda douglas dalam jumlah banyak sehingga dapat mengurangi risiko Anggrek Vanda douglas tidak terjual. Petani dan pedagang pengumpul kelompok tani yang juga merangkap sebagai petani memiliki ikatan kerja sama yang cukup lama dan saling mempercayai satu sama lainnya, salah satunya karena merupakan satu anggota aktif di dalam Gapoktan.

Berdasarkan keterangan Tabel 14 menunjukkan bahwa rincian biaya Anggrek Vanda douglas pada saluran I telah dikonversi dalam satuan Rp per tangkai. Setelah petani memetik hasil panen bunga anggrek maka hasil panen bunga dikumpulkan dan diikat dengan tali rafia. Biaya pengikatan dengan tali rafia ditanggung oleh petani. Biaya pengikatan tali adalah Rp20 000 (setiap ikatan menampung 100 ikat bunga). Setelah seluruh bunga diikat maka petani mengumpulkan hasil panennya kepada pedagang pengumpul. Kemudian pedagang pengumpul menjual ke Pasar Rawabelong pada dini hari karena aktivitas pemasaran di Pasar Rawabelong pada saat bunga masih segar berlangsung pada dini hari pukul 01.00 sampai 06.00 menggunakan motor atau mobil. Biaya parkir motor di Pasar Rawabelong adalah Rp5 000 dan biaya transportasi menuju Pasar Rawabelong dalam perjalanan pulang-pergi adalah Rp20 000. Perjalanan menuju Pasar Rawabelong ditempuh selama 45 menit. Proses penjualan atau penyaluran Anggrek Vanda douglas dilakukan pada dini hari pukul 02.00 sampai 03.00 menggunakan sepeda motor, jika volume penjualan 5-10 ikat atau menggunakan mobil, jika volume penjualan bunga mencapai 30- 200 ikat bunga.

Tabel 14 Biaya pemasaran Anggrek Vanda douglas

pada saluran pemasaran I

Biaya pemasaran Jumlah rata-rata

(Rp/tangkai) Petani Pengikatan (tali) 2.00 Jumlah 2.00 Pedagang pengumpul Parkir 5.00 Transportasi 20.00 Jumlah 25.00 Pedagang besar Penyusutan 150.00 Retribusi pasar 2.50 Jumlah 152.50 Total Biaya 179.50 Saluran Pemasaran I

Beberapa pedagang di Pasar Rawabelong bersiap-siap menunggu kedatangan pengumpul yang menjadi langganannya untuk membeli produksi

Anggrek Vanda douglas. Pedagang Pasar Rawabelong menanggung biaya

penyusutan dan retribusi pasar. Biaya penyusutan bunga Anggrek Vanda douglas

sebesar Rp150 per tangkai dari harga beli. Biaya retribusi pasar adalah Rp10 000 per hari. Harga rata-rata yang diterima pedagang besar dari pedagang pengumpul adalah Rp720 per tangkai. Harga jual rata-rata bunga Anggrek Vanda douglas di tingkat pedagang besar Pasar Rawabelong adalah Rp2 438 per tangkai.

Saluran Pemasaran II

Saluran pemasaran II dilakukan oleh petani responden sebanyak 2 orang (10%). Volume penjualan bunga dari Bulan Januari hingga Maret 2014 adalah 27 600 tangkai (12.14%). Pola pemasaran saluran II terdiri atas petani dan florist. Saluran ini dipilih petani karena petani dapat menjual Anggrek Vanda douglas dalam jumlah sedikit dengan harga jual yang telah disepakati bersama dengan florist. Sistem pembayaran menggunakan sistem abodemen yaitu berapapun hasil panennya baik dalam jumlah sedikit atau banyak, harga yang diterima petani adalah tetap yaitu Rp750 per tangkai.

Berdasarkan keterangan Tabel 15 memperlihatkan bahwa rincian biaya Anggrek Vanda douglas pada saluran II yang dikonversi dalam satuan Rp per tangkai. Petani dikenai biaya pengikatan (tali), biaya transportasi, dan biaya retribusi karena petani melakukan fungsi fisik yaitu aktivitas pengangkutan (transportasi) dan fungsi fasilitas yaitu fungsi pembiayaan. Petani mengeluarkan biaya transportasi sebesar Rp30 000 menggunakan sepeda motor dan biaya retribusi Rp10 000 setiap satu kali setor bunga.

Tabel 15 Biaya pemasaran Anggrek Vanda douglas

pada saluran pemasaran II

Biaya pemasaran Jumlah rata-rata

(Rp/tangkai) Petani Pengikatan (tali) 2.00 Transportasi 100.00 Retribusi 33.33 Jumlah 135.33 Florist Jasa Pengiriman 500.00 Tenaga Kerja 700.00 Jumlah 1200.00 Total Biaya 1335.33

Florist menggunakan berbagai macam jenis bunga potong dan daun potong untuk dihias dan dirangkai menjadi karangan bunga salah satunya Anggrek Vanda douglas. Jumlah bunga yang akan dirangkai sesuai dengan

permintaan dan kebutuhan konsumen. Florist dikenai biaya penggunaan jasa pengiriman bunga kepada konsumen sebesar Rp500 000 per orang per hari dan biaya tenaga kerja untuk merangkai bunga sebesar Rp100 000 per orang per hari. Harga jual rata-rata untuk satu papan ungkapan karangan bunga adalah Rp400 000 dan tergantung ukuran papan dan tingkat kesulitan pembuatan rangkaian bunga.

Saluran Pemasaran III

Pola saluran pemasaran III terdiri atas petani dan pedagang pengecer. Petani responden yang terlibat pada saluran III hanya 1 orang (5%) dengan volume penjualan dari Bulan Januari sampai Maret 2014 adalah 13 200 tangkai (5.81%). Petani menanggung biaya pengikatan tali sebesar Rp20 000. Pada saluran ini pedagang pengecer membeli bunga Anggrek Vanda douglas langsung mendatangi kebun petani anggrek di Desa Rawakalong. Petani menjual Anggrek

Vanda douglas ke pedagang pengecer dengan harga Rp700 per tangkai.

Pedagang pengecer menjual berbagai jenis anggrek tanah seperti Anggrek Vanda douglas, Anggrek Gymstory dan Anggrek Arachnis sp (anggrek kalajengking) kepada konsumen. Bunga anggrek tanah tersebut diikat kemudian dibungkus di dalam kardus dan dijual kepada konsumen langganan di daerah Suter, Jakarta Utara.

Biaya transportasi, biaya retribusi, biaya pengikatan, dan biaya pengemasan ditanggung oleh pedagang pengecer. Biaya transportasi sebesar Rp50 000. Biaya retribusi pasar adalah Rp5 000 untuk setiap kali setor, dan biaya pengemasan menggunakan kardus yaitu Rp21 per tangkai serta biaya pengemasan (tali) rafia yaitu Rp20 000. Harga jual rata-rata ketiga jenis anggrek tanah kepada konsumen adalah Rp2 500 per tangkai. Biaya-biaya pemasaran Anggrek Vanda douglas pada saluran pemasaran III dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Biaya pemasaran Anggrek Vanda douglas

pada saluran pemasaran III

Biaya pemasaran Jumlah rata-rata

(Rp/tangkai) Petani Pengikatan (tali) 2.00 Jumlah 2.00 Pedagang pengecer Transportasi 161.29 Retribusi 16.00 Pengikatan (tali) 65.00 Pengemasan (kardus) 21.00 Jumlah 262.90 Total Biaya 264.90 Saluran Pemasaran IV

Saluran pemasaran IV terdiri atas petani dan pedagang dari Pasar Rawabelong yang membeli langsung dari petani anggrek di Desa Rawakalong.

Petani responden yang menjual hasil panen ke pedagang besar sebanyak 3 orang (15%) dengan volume penjualan pada musim panen Bulan Januari sampai Maret 2014 adalah 35 600 tangkai (15.66%). Petani hanya menanggung biaya pengikatan. Sedangkan biaya transportasi, biaya penyusutan, dan biaya retribusi pasar ditanggung oleh pedagang besar dari Pasar Rawabelong.

Tabel 17 Biaya pemasaran Anggrek Vanda

douglas pada saluran pemasaran IV

Biaya Pemasaran Jumlah rata-rata

(Rp/tangkai) Petani Pengikatan (tali) 2.00 Jumlah 2.00 Pedagang besar Transportasi 40.00 Penyusutan 168.00 Retribusi pasar 4.00 Jumlah 212.00 Total Biaya 214.00

Berdasarkan informasi dari Tabel 17 menunjukkan bahwa biaya transportasi menggunakan mobil setiap membeli ke petani dan menjual ke konsumen adalah Rp100 000. Biaya penyusutan yang ditanggung pedagang besar adalah Rp168 per tangkai. Biaya retribusi pasar yang dikenai pedagang besar Rp10 000 per hari. Harga jual rata-rata Anggrek Vanda douglas yang diterima petani adalah Rp700 per tangkai dan harga jual rata-rata Anggrek Vanda douglas

yang diterima pedagang besar ke konsumen adalah Rp2 438 per tangkai.

Analisis Fungsi Pemasaran

Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aktivitas penyaluran Anggrek Vanda douglas dari petani hingga konsumen. Setiap lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi waktu dan tempat. Adapun lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran Anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong terdiri dari petani, pedagang pengumpul kelompok tani, pedagang besar di Pasar Rawabelong, pedagang pengecer, dan florist. Berikut aktivitas fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani dan lembaga pemasaran lainnya dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani dan lembaga- lembaga pemasaran di Desa Rawakalong

Lembaga pemasaran Fungsi pemasaran Aktivitas dari fungsi

pemasaran

Petani

Pertukaran Penjualan

Fisik Pengemasan dan

pengangkutan (saluran II)

Fasilitas Pembiayaan, informasi pasar

(kadang-kadang), standardisasi dan grading (kadang-kadang)

Pedagang pengumpul

Pertukaran Penjualan

Fisik Pengangkutan dan

penyimpanan

Fasilitas Pembiayaan, penanggungan

risiko, dan informasi pasar

Pedagang besar

Pertukaran Pembelian dan penjualan

Fisik Pengangkutan dan

penyimpanan

Fasilitas Pembiayaan, Penanggungan

risiko, informasi pasar

Pedagang pengecer

Pertukaran Pembelian dan penjualan

Fisik Penyimpanan, pengangkutan,

pengemasan

Fasilitas Pembiayaan, penanggungan

risiko, informasi pasar

Florist

Pertukaran Pembelian dan penjualan

Fisik Penyimpanan dan pengemasan

Fasilitas Penanggungan risiko,

pembiayaan dan informasi

pasar Sumber: Data primer (diolah), 2014

Informasi dari Tabel 18 memperlihatkan secara umum bahwa setiap lembaga pemasaran selama penelitian ini melakukan tiga fungsi utama pemasaran yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Pelaksanaan fungsi- fungsi pemasaran pada setiap lembaga pemasaran bertujuan untuk memperlancar proses penyaluran produk Anggrek Vanda douglas dari produsen ke konsumen akhir dan untuk mengurangi hambatan-hambatan terkait waktu, jarak, lokasi, dan alur informasi sehingga akan mempengaruhi besarnya biaya pada setiap lembaga pemasaran dalam proses pemasaran Anggrek Vanda douglas.

Dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa petani Anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong melakukan fungsi pertukaran yaitu hanya aktivitas penjualan, fungsi fisik (pengikatan dan pengangkutan pada saluran II), dan fungsi fasilitas (pembiayaan, kadang-kadang mencari informasi pasar, dan terkadang juga melakukan standardisasi dan grading). Pedagang pengumpul kelompok tani melakukan fungsi pertukaran (hanya penjualan), fungsi fisik (pengangkutan dan penyimpanan), dan fungsi fasilitas (pembiayaan, penanggungan risiko, dan

informasi pasar). Pedagang besar melakukan fungsi pertukaran berupa pembelian dan penjualan, fungsi fisik (pengangkutan dan penyimpanan), dan fungsi fasilitas (penanggungan risiko, pembiayaan, dan informasi pasar). Selanjutnya pedagang pengecer melakukan fungsi pertukaran (pembelian dan penjualan), fungsi fisik (pengangkutan, penyimpanan, dan pengemasan), dan fungsi fasilitas (pembiayaan, penanggungan risiko, dan informasi pasar). Sedangkan florist melakukan fungsi pertukaran (pembelian dan penjualan), fungsi fisik (penyimpanan dan pengemasan), dan fungsi fasilitas (penanggungan risiko, pembiayaan dan informasi pasar). Berikut adalah penjelasan menyeluruh terkait fungsi pemasaran yang dilakukan petani anggrek di Desa Rawakalong dan lembaga pemasaran yang terlibat. Dokumentasi dari aktivitas-aktivitas pemasaran di lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 3.

Fungsi Pemasaran di Tingkat Petani

Pada penelitian ini, petani sebagai pihak produsen melakukan tiga fungsi pemasaran utama yakni fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Petani anggrek potong Vanda douglas melakukan fungsi pertukaran yaitu aktivitas penjualan kepada pedagang pengecer, florist, dan pedagang besar. Petani pada saluran I menjual hasil panen bunga kepada pedagang pengumpul kelompok tani. Dalam kelompok tani tersebut, ada 5 orang petani yang merangkap sebagai pedagang pengumpul yang berperan dalam mengumpulkan dan menjual hasil panen anggrek ke lembaga pemasaran selanjutnya. Proses penjualan Anggrek

Vanda douglas dilakukan secara bebas oleh petani karena transaksi ini didasarkan adanya ikatan kekeluargaan dan rasa saling percaya yang terjalin cukup lama antar anggota kelompok tani (petani dan pedagang pengumpul).

Petani juga melakukan fungsi fisik yaitu aktivitas pengemasan dan kadang-kadang pengangkutan. Pengemasan bunga yang dimaksud adalah proses pengikatan bunga. Setelah seluruh bunga Anggrek Vanda douglas dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya para petani anggrek ini mengikat bunga-bunga Anggrek

Vanda douglas dengan menggunakan tali rafia. Fungsi pengangkutan terjadi pada saluran II dimana pada saluran ini petani melakukan aktivitas pengangkutan bunga Anggrek Vanda douglas ke florist yang menjadi langganan petani.

Fungsi fasilitas yang dilakukan petani yaitu fungsi pembiayaan. Fungsi pembiayaan yang dilakukan petani adalah sebagai penyediaan modal untuk melakukan usahatani Anggrek Vanda douglas berupa biaya produksi. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bersatu yang menaungi Poktan Sugih Mukti dan Poktan Maju pernah mendapatkan bantuan pembiayaan modal dari pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan dan menunjang aktivitas usahatani di Desa Rawakalong. Bantuan pembiayaan modal tersebut adalah dana PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) pada tahun 2009 sebesar kurang lebih Rp100 juta. Fungsi fasilitas lainnya adalah informasi pasar. Petani kadang- kadang mendapatkan informasi perkembangan harga Anggrek Vanda douglas dari pedagang pengumpul kelompok tani dan pedagang besar di Pasar Rawabelong. Terkadang informasi harga yang diperoleh petani kurang transparan sehingga menyebabkan petani tidak dapat mempengaruhi harga jual anggrek di pasar dan hanya berperan sebagai price taker. Pada saluran II, petani bertindak sebagai price maker karena petani yang menentukan harga jual kepada pembeli. Sedangkan fungsi standardisasi dan grading juga kadang-kadang dilakukan oleh petani.

Dalam melakukan proses standardisasi dan grading, petani hanya mengumpulkan dan memilih bunga berdasarkan feeling petani. Tidak ada standar baku dalam hal pemilihan bunga. Petani hanya memilih bunga berdasarkan kualitas warna bunga yang cerah, bentuk batang lurus, dan memiliki kuntum bunga sebanyak 5-8 kuntum.

Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengumpul Kelompok Tani

Pedagang pengumpul kelompok tani ini juga merangkap sebagai petani Anggrek Vanda douglas. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul kelompok tani adalah fungsi pertukaran. Fungsi pertukaran ini berupa aktivitas penjualan bunga ke pedagang besar di Pasar Rawabelong. Proses penjualan Anggrek Vanda douglas ke pedagang besar tidak ada sistem kontrak, pedagang pengumpul menjual ke beberapa pedagang Anggrek Vanda douglas di Pasar Rawabelong yang sudah menjadi langganan tetap dan menjalin hubungan kerjasama yang cukup lama.

Kemudian fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengumpul kelompok tani yaitu aktivitas pengangkutan dan penyimpanan. Setelah hasil panen bunga diikat selanjutnya hasil panen tersebut diangkut ke rumah salah satu pedagang pengumpul kelompok tani untuk disimpan sementara sebelum hasil panen bunga dijual. Fungsi penyimpanan yaitu bunga Anggrek Vanda douglas

disimpan di tempat yang sejuk dan diletakkan di dalam ember kecil yang berisi air. Kemudian proses pengangkutan dan penjualan bunga Anggrek Vanda douglas

ke Pasar Rawabelong, Jakarta Barat menggunakan mobil jika volume bunga mencapai 30-200 ikat bunga dan motor jika volume bunga hanya 5-10 ikat bunga. Proses pemasaran bunga dari pedagang pengumpul kelompok tani dilakukan pada dini hari pukul 02.00 atau 03.00 menuju Pasar Rawabelong, Jakarta Barat.

Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang pengumpul kelompok tani berupa fungsi pembiayaan, penanggungan risiko, dan informasi pasar. Fungsi pembiayaan tersebut adalah biaya transportasi selama mengangkut barang dari petani ke pedagang besar Pasar Rawabelong. Sedangkan fungsi penanggungan risiko yang dihadapi pedagang pengumpul kelompok tani yaitu risiko harga jual dan risiko kerusakan atau kehilangan barang selama proses pengangkutan. Risiko harga yang dialami pedagang pengumpul adalah harga bunga yang sering berfluktuatif karena faktor permintaan konsumen dan ketersediaan produk bunga. Harga rata-rata bunga Anggrek Vanda douglas Rp72 000.00 per ikat di tingkat pedagang pengumpul kelompok tani. Penentuan harga didasarkan pada

Dokumen terkait