• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Nilai rata-rata cash position tahun 2003-2005 secara berturut-turut adalah sebesar 1,80055, 1,4537 dan 1,2488. Jadi jumlah rata-rata dari cash position selalu mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata profitability tahun 2003-2005 secara berturut-turut adalah sebesar 0,0979, 0,1060 dan 0,0879. Jadi jumlah rata-rata dari profitability adalah fluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata variabel fim size tahun 2003-2005 secara berturut-turut adalah sebesar 13,6084, 13,7233 dan 13,8122. Jadi jumlah rata-rata fim size adalah selalu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata variabel debt to equity ratio tahun 2003-1005 secara berturut-turut adalah sebesar 0,86, 0,96 dan 0.98. Jadi jumlah rata-rata debt to equity ratio adalah selalu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata variabel devidend payout ratio tahun 2003-2005 secara berturut-

turut adalah sebesar 0,2130, 0,2641 dan 0,3690. Jadi jumlah rata-rata deviden payout ratio adalah selalu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Dari uji simultan diperoleh hasil bahwa cash posisition, profitability, firm size dan debt to equity ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap devidend payout ratio. Nilai R2 atau nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,218 atau 21,8%. Hal ini berarti 21,8% variasi devidend payout ratio bisa dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas yaitu cash posisition, profitability, firm size dan debt to equity ratio sedangkan sisanya sebesar 78,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Dari hasil tersebut maka manajemen dapat memperhatikan faktor cash posisition, profitability, firm size dan debt to equity ratio sebagai prediksi untuk menentukan kebijakan deviden.

Hasil pengujian parsial terhadap variabel cash position menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari cash posisition terhadap devidend payout ratio, . Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi yang mempunyai hasil cash posisition tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Dengan demikian teori yang dinyatakan oleh Riyanto terbukti bahwa posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan bearnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena deviden merupakan “cash outflow”, maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

Dari uji parsial terhadap variabel profitability diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari profitability terhadap devidend payout ratio. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi dan Yuniningsih yang menyatakan variabel profitability tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil ini konsisten dengan teori yang dikemukakan oleh Hanafi bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap kebijakan deviden. Profitabilitas adalah keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Oleh karena itu deviden yang diambilkan dari keuntungan bersih akan mempengaruhi devidend payout ratio. Perusahaan yang semakin besar keuntunganya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai deviden.

Pengujian parsial terhadap variabel firm size diperoleh hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari firm size terhadap deviden payout ratio, Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian dari Susilowati yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan deviden. Namun hasil ini konsisten dengan penelitian Sudarsi yang menyatakan bahwa firm size tidak mempunyai pengaruh terhadap rasio pembayaran deviden. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa firm size tidak dijadikan pertimbangan dalam menetukan kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur yang membagikan deviden dan terdaftar di BEJ tahun 2002-2003.

Hal ini di sebabkan karena semakin besar perusahaan maka kesempatan investasi akan semakin besar pula. Dengan banyaknya kesempatan investasi tersebut maka akan lebih baik jika keuntungan yang ada ditanamkan pada investasi yang dapat menghasilkan NPV positif, sehingga perusahaan membayarkan deviden yang rendah. Hal ini sesuai dengan teori deviden residual, yang menurut teoti ini perusahaan menetapkan kebijakan deviden setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, deviden yang dibayarkan merupakan nilai sisa setelah semua usulan investasi yang menguntungkan habis dibiayai (Hanafi 2004:372).

Pengujian parsial terhadap variabel debt to equity ratio diperoleh hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari debt to equity ratio terhadap devidend payout ratio. Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan Sudarsi (2002) bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Namun hasil ini berbeda dengan teori yang dikemukakan Gitosudarmo bahwa besar kecilnya deviden payout ratio dipengaruhi oleh kebutuhan dana untuk melunasi utang. Hasil ini menunjukan bahwa debt to equity ratio bukan merupakan faktor yang menjadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan deviden pada perusahaan menufaktur yang mengeluarkan deviden dan terdaftar di BEJ tahun 2003-2005.

Hal ini disebabkan karena adanya teory signal yang berpendapat bahwa deviden sebagai signal oleh perusahaan yang merupakan indikasi prospek perusahaan di masa yang akan datang. Ada kecenderungan harga saham akan

naik jika ada pengumuman kenaikan deviden, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan deviden. Jika perusahaan merasa bahwa prospek di masa mendatang baik, pendapatan, aliran kas diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat dimana deviden yang meningkat tersebut dibayarkan, maka perusahaan akan meningkatkan deviden. Pasar akan merespon positif pengumuman kenaikan deviden tersebut. Walaupun besarnya debt to equity ratio tinggi perusahaan bisa jadi tetap membayarkan deviden yang tinggi kepada pemegang saham agar perusahaan dianggap masih mempunyai prospek yang bagus, sehingga pemegang saham tetap menanamkan investasinya.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Nilai rata-rata cash position tahun 2003-2005 selalu mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata profitability tahun 2003-2005 adalah fluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata variabel fim size tahun 2003-2005 adalah selalu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata variabel debt to equity ratio tahun 2003-2005 adalah selalu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata variabel devidend payout ratio tahun 2003-2005 adalah selalu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

2. Variabel cash posisition, profitability, firm size dan debt to equity ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel devidend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang membagikan deviden dan terdaftar di BEJ tahun 2003-2005. Nilai R2 atau nilai koefisien determinasi adalah sebesar 21,8%. Hal ini berarti 21,8% variasi devidend payout ratio bisa dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas sedangkan sisanya sebesar 78,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.

3. Variabel cash posisition dan profitability berpengaruh secara signifikan terhadap variabel devidend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang membagikan deviden dan terdaftar di BEJ tahun 2003-2005. Sedangkan variabel firm size dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel devidend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang membagikan deviden dan terdaftar di BEJ tahun 2003-2005.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi manajemen perusahaan emiten, memperhatikan faktor cash posisition dan profitability dalam menentukan kebijakan deviden. Sehingga dapat membantu manajemen untuk menentukan kebijakan deviden yang optimal.

2. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan jembatan untuk melakukan penelitian lanjutan khususnya di bidang kajian yang sama.

C. Implikasi Kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka implikasi kebijakan yang dapat diberikan melalui penelitian ini baik kepada investor maupun manajemen perusahaan adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Cash Posisition, Profitability, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Deviden Payout Ratio. Besarnya koefisien determinasi dari adalah sebesar 21,8% yang artinya 21,8% variasi Deviden Payout Ratio bisa dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel bebas yaitu Cash Posisition, Profitability, Firm Size dan Debt to Equity Ratio sedangkan sisanya sebesar

78,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Dari hasil diatas maka manajemen perusahaan perlu memperhatikan faktor Cash Posisition, Profitability, Firm Size dan Debt to Equity Ratio dalam menentukan besarnya rasio pemmbayaran deviden, sehingga dapat tercapai kebijakan deviden yang optimal.

Dalam menentukan kebijakan deviden, manajemen perusahaan memperhatikan faktor cash position dan profitability, karena berdasar hasil uji parsial dalam penelitian ini menunjukan variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

1. Pemilihan variabel yang diduga berpengaruh terhadap kebijakan deviden hanya terdiri dari empat aspek saja (cash posisition, profitability, firm size dan debt to equity ratio). Hal ini memungkinkan terabaikannya faktor lain yang justru dapat mempunyai lebih pengaruh terhadap kebijakan deviden. 2. Periode pengamatan yang hanya tiga tahun yaitu dari tahun 2003 sampai

dengan 2005, sehingga data tidak dapat menjelaskan proyeksi kebijakan jangka panjang dan sampel yang diperoleh adalah jumlahnya terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta:BPFE Ang, Robert. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediesoft Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Bringham dan Houston. 2001. Manajemen Keuangan,Buku II. Jakarta: Erlangga C. Erna Susilawati. 2000. 'Dampak Faktor-faktor Keagenan dan Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Biaya Transaksi Terhadap Rasio Pembayaran Deviden'. Jurnal Siasat Bisnis. Vol,2.No.5, Maret. Hal.111-125.

ECIFN. 2005. Indonesian Capital Market Directory. Jakarta : The Jakarta Stock Exchange

Gitosudarmo, Indriyo. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Uneversitas Diponegoro

Horne James C Van dan John M. Wachowich. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Hanafi M. Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Munawir. 2001. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Transito

Mutamimah, Sulistyo. 2000. 'Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Deviden Per Share Perusahaan-Perusahaan yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta'. Ekobis Vol.1. No.3. September 2000 : 123-133.

Sudarsi, Sri. 2002. 'Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Devident Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)'. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.9, No.1, Maret. Hal. 76-88.

Sunarto dan Andi Kartika. 2003. ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta’. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.10, No.1, Maret. Hal. 67-82.

Wasis. 1983. Pembelanjaan Perusahaan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana

Yuniningsih. 2002. 'Interpendensi Antara Kebijakan Devidend Payout Ratio, Financial Leverage, dan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Jakarta’. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol.9,No.2, September: Hal. 164-182.

Lampiran 1. Data mentah tahun 2003

NO Nama Perusahaan

EAT Kas Total Assets 1 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 63246 33578 523302 2 PT. Delta Djakarta Tbk. 37663 51886 398857 3 PT. Fast Food Jakarta Tbk. 36280 65208 280571 4 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 603481 1529698 15308854

5 PT. Mayora Tbk. 84617 180910 1284779

6 PT. Multi Bintang Tbk. 90222 73516 483004 7 PT. Tunas Baru Lampung 26433 14032 1151281 8 PT. Gudang Garam Tbk. 1838673 413718 17338899 9 PT. HM. Sampoerna Tbk. 1406844 1887008 10197768 10 PT. AKR Corporindo Tbk. 53853 187365 1559867 11 PT. Lautan Luas Tbk. 71647 91938 1228714 12 PT. Sorini Corporatian Tbk. 33064 54525 530999 13 PT. Ekadharma Tape Industri Tbk. 4342 20526 60825 14 PT. Intan Wijaya Tbk. 8007 14001 169119 15 PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 163299 65157 1486587 16 PT. Trias Sentosa Tbk. 169994 155938 1695870 17 PT. Lionmesh Prima Tbk. 1611 2567 34163 18 PT. Lion Metal Works Tbk. 12263 39622 120626 19 PT. Arwana Citramulia Tbk. 20605 7408 248100 20 PT. Surya Toto Indonesia Tbk. 31684 31650 554920 21 PT. Astra Graphia Tbk. 21414 119161 704664 22 PT. Andhi Candra Automotive

Tbk. 14008 37479 147905 23 PT. Astra International Tbk. 4421583 4550960 27404308 24 PT. Astra Otoparts Tbk. 206398 203858 1957303 25 PT. Goodyear Indonesia Tbk. 16436 45254 392263 26 PT. Tunas Ridean Tbk. 81112 64800 1485051 27 PT. Kimia Farma (Persero)Tbk. 45494 316592 1368145

28 PT. Merck Tbk. 50580 36738 200328

29 PT. Mandom Indonesia Tbk. 61853 7135 387601 30 PT. Unilever Indonesia Tbk. 1296711 1136579 3416276

Lampiran 2. Data mentah 2004

NO Nama Perusahaan

Kas EAT

Total Assets 1 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 47206 91640 671109 2 PT. Delta Djakarta Tbk. 119116 38696 455117 3 PT. Fast Food Jakarta Tbk. 85008 35861 322647 4 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 1394075 378056 15669008

5 PT. Mayora Tbk. 61217 85107 1280645

6 PT. Multi Bintang Tbk. 75485 86297 558388 7 PT. Tunas Baru Lampung 17170 16455 1352092 8 PT. Gudang Garam Tbk. 540136 1790209 20591389 9 PT. HM. Sampoerna Tbk. 2428218 1991852 11563295 10 PT. AKR Corporindo Tbk. 193665 76117 1690251 11 PT. Lautan Luas Tbk. 92110 51916 1424973 12 PT. Sorini Corporatian Tbk. 51682 35093 533484 13 PT. Ekadharma Tape Industri Tbk. 14069 4472 63086 14 PT. Intan Wijaya Tbk. 25742 11828 179910 15 PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 96279 206791 1564031 16 PT. Trias Sentosa Tbk. 20823 28966 1911757 17 PT. Lionmesh Prima Tbk. 2442 5505 42748 18 PT. Lion Metal Works Tbk. 33425 23553 146703 19 PT. Arwana Citramulia Tbk. 3118 25133 295971 20 PT. Surya Toto Indonesia Tbk. 89046 25879 708561 21 PT. Astra Graphia Tbk. 194004 37334 571015 22 PT. Andhi Candra Automotive Tbk. 1247 20441 144933 23 PT. Astra International Tbk. 5326131 5405203 39145053 24 PT. Astra Otoparts Tbk. 127413 223158 2436481 25 PT. Goodyear Indonesia Tbk. 48899 24991 440841 26 PT. Tunas Ridean Tbk. 51221 152731 2178179 27 PT. Kimia Farma (Persero)Tbk. 158755 77755 1173438

28 PT. Merck Tbk. 21185 57239 200466

29 PT. Mandom Indonesia Tbk. 2033 82492 472364 30 PT. Unilever Indonesia Tbk. 784455 1468445 3663709

2 PT. Delta Djakarta Tbk. 700.00 3522.00 135171 56405 455117 537784 130911 406052

3 PT. Fast Food Jakarta Tbk. 20.00 93.00 82697 41291 322647 377905 149700 228204

4 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 5.00 15.00 970911 124017 15669008 14786084 10042582 4308448

5 PT. Mayora Tbk. 25.00 60.00 113158 45730 1280645 1459968 547687 895020

6 PT. Multi Bintang Tbk. 3165.00 4130.00 10514 87014 558388 575385 347434 227912

7 PT. Tunas Baru Lampung 0.79 3.85 17939 6218 1352092 1451438 938257 511960

8 PT. Gudang Garam Tbk. 500.00 982.00 420471 1889646 20591389 22128851 9001696 13111455

9 PT. HM. Sampoerna Tbk. 550.00 544.00 1352844 2383066 11563295 11934600 7112839 4575555

10 PT. AKR Corporindo Tbk. 60.00 191.00 73829 119289 1979762 1979762 838127 974375

11 PT. Lautan Luas Tbk. 17.00 67.00 107319 52425 1424973 1608866 1042374 496240

12 PT. Sorini Corporatian Tbk. 60.00 198.00 29998 35582 533484 596641 227015 340597

13 PT. Ekadharma Tape Industri Tbk. 12.50 23.19 10734 5184 63086 75163 20358 54805

14 PT. Intan Wijaya Tbk. 20.00 64.00 17589 11590 179910 179211 18728 160482

15 PT. Asahimas Flat Glass Tbk. 80.00 490.00 61205 212552 1564031 1565678 364828 1200812

16 PT. Trias Sentosa Tbk. 3.00 6.00 28948 16429 1911757 2104464 1146494 957969

17 PT. Lionmesh Prima Tbk. 40.00 428.00 3560 4107 42748 42145 20941 21203

18 PT. Lion Metal Works Tbk. 100.00 366.00 39819 19022 146703 165030 30698 134332

19 PT. Arwana Citramulia Tbk. 11.50 39.00 665 35419 295971 364794 189567 172246

20 PT. Surya Toto Indonesia Tbk. 300.00 1269.00 53192 62884 708561 848136 632302 215834

21 PT. Astra Graphia Tbk. 33.00 26.74 127061 36066 571015 518803 233928 284875

22 PT. Andhi Candra Automotive Tbk. 16.00 20.00 6715 15970 144933 144415 29479 114935

23 PT. Astra International Tbk. 490.00 1348.00 3938633 5457285 39145053 46985862 22754709 20424345

24 PT. Astra Otoparts Tbk. 100.00 391.14 202143 279027 2436481 3028465 1160179 1636389

Lampiran 4. Output SPSS

Descriptif Statistic

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

cp(x) 90 -8,8685 7,8289 1,502660 1,8607311 pr(x) 90 -,0160 ,4008 ,097277 ,0764045 size(x) 90 10,4389 17,6654 13,714668 1,6243569 der(x) 90 ,12 3,88 ,9326 ,77036 dpr(x) 90 -1,5141 1,4379 ,282056 ,3461475 Valid N (listwise) 90

Regression

Variables Entered/Removedb der, cp, size, pra . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a. Dependent Variable: dpr b. Model Summaryb .467a .218 .182 .3131523 1.830 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: (Constant), der, cp, size, pr

a. Dependent Variable: dpr b. ANOVAb 2.328 4 .582 5.936 .000a 8.335 85 .098 10.664 89 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), der, cp, size, pr a.

Dependent Variable: dpr b.

Coefficients -.198 .292 -.679 .499 .076 .018 .407 4.117 .000 .940 1.063 1.342 .470 .296 2.857 .005 .856 1.168 .020 .022 .093 .919 .361 .899 1.112 -.042 .047 -.093 -.889 .377 .836 1.196 (Constant) cp pr size der Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics Dependent Variable: dpr a. Collinearity Diagnosticsa 3.766 1.000 .00 .02 .01 .00 .02 .647 2.412 .00 .52 .18 .00 .01 .438 2.932 .00 .30 .13 .00 .45 .142 5.146 .02 .15 .68 .02 .46 .006 24.392 .98 .01 .00 .98 .05 Dimension 1 2 3 4 5 Model 1 Eigenvalue Condition

Index (Constant) cp pr size der

Variance Proportions Dependent Variable: dpr a. Coefficient Correlationsa 1.000 -.018 -.310 .294 -.018 1.000 .010 .227 -.310 .010 1.000 -.151 .294 .227 -.151 1.000 .002 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 -.002 .006 .002 -.002 .221 der cp size pr der cp size pr Correlations Covariances Model 1 der cp size pr Dependent Variable: dpr a. Coefficientsa .306 .199 1.537 .128 .003 .013 .028 .256 .799 -.175 .320 -.063 -.547 .586 -.002 .015 -.017 -.152 .879 -.046 .032 -.168 -1.436 .155 (Constant) cp pr size der Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: ABSUT a.

Residuals Statisticsa -.658679 .658337 .282056 .1617442 90 -5.816 2.326 .000 1.000 90 .036 .213 .068 .029 90 .075387 .718120 .292643 .1402763 90 -.8554212 1.0760787 .0000000 .3060342 90 -2.732 3.436 .000 .977 90 -3.724 3.499 -.015 1.035 90 -1.58949 1.1155370 -.0105877 .3506970 90 -4.046 3.759 -.011 1.072 90 .199 40.114 3.956 5.374 90 .000 2.380 .036 .251 90 .002 .451 .044 .060 90 Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value

Adjusted Predicted Value Residual

Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: dpr a.

Dokumen terkait