• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Analisis Konseptual

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 37-42)

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti telah uraikan pada sub bab sebelumnya. Dapat diketahui bahwa event GMT 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dengan Tema besar “Wonderful Total Solar Eclipse 2016” tidak dapat dipungkiri adalah event yang diselenggarakan dengan melihat sebuah fenomena langka dan dijadikan peluang bagi Indonesia untuk

dapat meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara. Dengan begitu, potensi daerah yang dikunjungi juga dapat diekspose dan dijadikan daya tarik bagi para Wisatawan untuk berkunjung kembali.

Tahapan Kemenpar dalam menyusun sebuah event sudah sangat tepat yaitu dengan langkah pertama mengidentifikasi kekurangan pada suatu daerah melalui fakta data yang dimiliki dan terjadi di lapangan. Yakni mempertimbangkan jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke 12 propinsi yang dilewati GMT masih dalam jumlah yang sedikit yang dapat diihat pada tabel 1 mengenai total kunjungan wisnus tahun 2015. Melihat peluang bahwa GMT tidak akan terjadi di titik yang sama dalam kurun waktu yang sebentar, tetapi butuh puluhan tahun bahkan ratusan tahun, serta membangun keberanian dan mengubah sudut pandang masyarakat terhadap gerhana yang bagi sebagain orang masih sangat lekat dengan mitos-mitos.

Setelah menganalisa data kemudian menyiapkan program yang sesuai dengan fenomena alam yang akan terjadi, menentukan target yang akan dicapai lewat event tersebut, menunjuk PIC dalam pelaksanaan program dan berbagai persiapan lainnya. Dimana berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, pada kesempatan kali ini PIC adalah Departemen Pengembangan Pariwisata Nusantara. “Wonderful Total Solar Eclipse 2016” adalah event yang diselenggarakan Kemenpar di propinsi-propinsi yang dilalui GMT.

Acara yang diselenggarakan dikemas dalam bentuk yang menarik mulai dari Seminar GMT untuk membuka sudut pandang tentang gerhana, konser musik, tarian adat, solat gerhana, hingga lomba fotografi, video dan tulisan dengan tema Wonderful Indonesia.

Pada kegiatan aksi dan komunikasi Kemenpar telah menjalankan perannya sebagai organisasi pemerintah dengan melibatkan EO, banyak media, masyarakat, dinas, para stakeholder pariwisata lainnya sperti hotel , agen perjalanan, dan berkoordinasi dengan baik bersama pihak-pihak yang memiliki andil dalam event yang diselenggarakan. Hubungan ini juga mencerminkan Komunikasi Pariwisata yang kompleks yang telah di bahas pada Bab 2.2. , bahwa komunikasi dalam industri pariwisata melibatkan komunikasi yang kompleks antara komunikasi organisasi bahkan personal dikarenakan stakeholder yang begitu banyak.

PIC untuk acara terpilih adalah Departemen Pengembangan Pariwisata Nusantara. Dibawah departemen tersebut banyak Asisten Deputi yang memiliki tugas masing-masing agar event berjalan dengan lancar. Tanpa komunikasi yang jelas maka akan terjadi banyak kesalahan dalam penyampaian pesan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Everet M. Rogers mengenai komunikasi organisasi, yakni organisasi sebagai sebuah sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.

Event diadakan berdasarkan hasil analisis fakta yang ditemukan dilapangan dan telah disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Maka dapat

dikatakan bahwa event ini sangat sesuai dengan kebutuhan Kemenpar untuk semakin mengukuhkan Indonesia lewat pariwisata dan mengembangkan potensi daerah yang dilalui GMT.

Tidak dipungkiri bahwa event ini juga merupakan event yang dilangsungkan dengan memanfaatkan fenomena alam yang terjadi. Kendala yang dialami atau lebih tepatnya dikhawatirkan adalah faktor alam di luar kuasa Kemenpar. Jika langit mendung di titik pengamatan, atau bahkan polusi udara yang mampu menghalangi pandangan wisatawan ketika melihat GMT.

Secara teknis persiapan telah dilakukan tiga sampai dua bulan sebelum gerhana terjadi dan itu merupakan waktu yang mumpuni untuk dilakukan berbagai runutan acara mulai dari publikasi, persiapan teknis dan lain sebagainya.

Dalam hal publikasi peneliti melihat bahwa apa yang dilakukan oleh Kemenpar sudah efektif. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil wawancara dengan informan dimana kedua baik secara langsung maupun tidak langsung terhubung dengan apa yang dilakukan Kemenpar. Satya Winnie yang telah mendengar mengenai akan terjadinya GMT via televisi dan ternyata mendapat kehormatan untuk menjadi undangan Kemenpar untuk menyaksikan fenomena langka GMT. Serta Yayan Mardiyanah yang ternyata melihat pemberitaan lewat Kompas dan Kompas telah bekerja sama dengan Kemenpar untuk publikasi event tersebut.

Banyaknya pemberitaan lewat berbagai media juga mempengaruhi tingkat kunjungan ke titik pengamatan. Kedepan disarankan Kemenpar terus menjalin hubungan yang baik dengan para stakeholdernya , terlebih lagi media yang

memilki program tentang perjalanan atau petualangan sehingga anak muda akan lebih banyak lagi yang bergerak menuju destinasi-destinasi menakjubkan di Indonesia.

Dari proses awal hingga sampai pada tahap evaluasi, peneliti menemukan fakta bahwa apa yang dilakukan Kemenpar telah sesuai dengan penerapan strategi komunikasi dimana dalam membuat sebuah acara harus memiliki tujuan yang dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam sebuah organisasi atau mencapai target awal dengan mengawal proses sedari awal hingga akhir bahkan pasca event.

No Tahap Yang Dilakukan Kemenpar

1 Fact Finding Menganalisa data kunjungan wisatawan di

masing-masing Propinsi yang dilewati oleh GMT.

2 Planning - Menentukan target kunjungan wisatawan

nusantara

- Menentukan PIC penyelengaraan acara

- Berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Event Organizer mengenai acara yang akan diselenggarakan.

3 Taking Action and Communication

- Mempublikasikan lewat berbagai Media , baik cetak, online, media ruang, dan lainnya.

- Penyelenggaraan berbagai cara yang telah dipersiapkan, yaitu Konser , Seminar, Dan Lomba Fotografi.

4 Evaluation - Melakukan perhitungan atas pencapaian target

kunjungan selama GMT berlangsung.

- Mengadakan pertemuan untuk membahas segala kendala dan kekurangaan selama event berlangsung.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 37-42)

Dokumen terkait