• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

E. Pembahasan

1. Laporan Posisi Keuangan(Balance Sheet)

Terdapat sembilan paragraf dalam PSAK No. 45 yang mengatur mengenai laporan posisi keuangan organisasi nirlaba, akan tetapi penulis mengambil delapan paragraf untuk menganalisis penyajian laporan posisi keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45 karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok laporan posisi keuangan, yaitu paragraf 11, paragraf 12, paragraf 13, paragraf 14, paragraf 15, paragraf 16, paragraf 17, dan paragraf 18. Dari hasil analisis penyajian laporan keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45, terdapat tiga paragraf yang disajikan sesuai sebagian yaitu paragraf 11, paragraf 12, dan paragraf 13. Lima paragraf lainnya tidak relevan jika disajikan oleh LSM SIGAB hal tersebut karena tidak sesuai dengan keadaan di LSM SIGAB.

Laporan posisi keuangan LSM SIGAB mengklasifikasikan aset berdasarkan aset lancar, karena LSM SIGAB belum mempunyai aset tetap sehingga tidak muncul informasi aset tetap pada laporan posisi keuangan. Aset lancar tersebut seperti Mandiri IDR dan Petty Cash. Selain itu untuk liabilitas, LSM SIGAB hanya menyajikan liabilitas ke dalam liabilitas lancar saja karena liabilitas yang dimiliki semuanya memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga informasi mengenai liabilitas tidak lancar atau liabilitas jangka panjang tidak diinformasikan pada laporan

11

4

posisi keuangan. Apabila nantinya LSM SIGAB memiliki liabilitas jangka panjang maka akan lebih rinci jika liabilitas diklasifikasikan menjadi liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek. Informasi mengenai aset dan liabilitas telah disajikan dengan karakteristik yang serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen, seperti Mandiri IDR dan Petty Cash.

Laporan posisi keuangan LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai pembatasan atas aset karena pendonor tidak membatasi terhadap sumbangan yang diberikan, sehingga tidak terdapat klasifikasi aset neto. LSM SIGAB hanya menjalankan aturan yang telah diberikan oleh donatur, termasuk aturan dalam penyajian laporan keuangan, karena LSM SIGAB hanya menjalankan program yang telah menjadi kesepakatan antara pihak LSM SIGAB dan pendonor itu sendiri. Informasi mengenai pembatasan aset yang diberikan donatur dalam laporan keuangan akan menjadi lebih detail.

Informasi mengenai Activity Advances pada laporan posisi keuangan LSM SIGAB merupakan aset lain dalam bentuk uang muka yang diperoleh dari pendonor sebelum melakukan kegiatan atau program yang akan dilakukan LSM SIGAB. Selain itu informasi mengenaiNet Income pada laporan posisi keuangan LSM SIGAB menunjukkan sisa dana dari pendonor setelah digunakan untuk biaya program atau aktivitas yang dilakukan oleh LSM SIGAB. Sisa dari dana yang diberikan akan

11

5

diserahkan kembali kepada pendonor, karena sisa dana tersebut merupakan hak dari pendonor itu sendiri, dan sudah menjadi kewajiban bagi pihak LSM SIGAB untuk menyerahkan sisa dana tersebut kembali. LSM SIGAB masih menggunakan istilahNet Income pada laporan posisi keuangan, karena penyajian laporan keuangan LSM SIGAB belum menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba.

Laporan posisi keuangan LSM SIGAB menyajikan informasi mengenai total aset, total liabilitas dan total ekuitas. Laporan posisi keuangan pada tahun 2014 menyajikan informasi total aset sebesar Rp224.212.110,00 dan total ekuitas sebesar Rp 224.212.110,00 Untuk liabilitas tidak terdapat informasi angka dalam laporan posisi keuangan karena pada tahun 2014 tidak terdapat informasi mengenai liabilitas. 2. Laporan Aktivitas

Terdapat empat belas paragraf yang mengatur mengenai laporan aktivitas organisasi nirlaba, akan tetapi penulis mengambil sepuluh paragraf untuk menganalisis penyajian laporan aktivitas LSM SIGAB menurut PSAK No. 45 karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok laporan aktivitas, yaitu paragraf 20, paragraf 21, paragraf 22, paragraf 23, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 26, paragraf 27, paragraf 28, dan paragraf 29. Dari hasil analisis penyajian laporan keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45, terdapat tiga paragraf yang sudah diterapkan LSM

11

6

SIGAB secara keseluruhan, yaitu paragraf 26, paragraf 27, dan paragraf 29. Untuk paragraf 22 LSM SIGAB sudah menerapkan sebagian. Enam paragraf lainnya tidak relevan jika disajikan dalam laporan aktivitas oleh LSM SIGAB karena tidak sesuai dengan keadaan di LSM SIGAB.

LSM SIGAB tidak memberikan informasi mengenai perubahan kelompok aset neto karena tidak terdapat klasifikasi aset neto. Pihak pendonor dari awal masuk ikut bergabung untuk menjadi pendonor di LSM SIGAB, tidak memberikan aturan mengenai adanya klasifikasi aset neto. Sehingga pihak LSM hanya menjalankan apa yang menjadi perintah pendonor saja. Pihak pendonor memberikan fleksibilitas keuangan bagi LSM SIGAB untuk penggunaan aset dengan catatan sumber dana tersebut digunakan untuk keperluan menjalankan program yang telah menjadi kesepakatan bersama. Pihak LSM diwajibkan untuk memberikan bukti transaksi berupa nota sebagai bukti pendukung dari laporan keuangan yang telah dibuat. Nominal yang dicatumkan dalam laporan keuangan harus sesuai dengan nominal pada bukti atau nota pembelian yang dilampirkan.

Laporan aktivitas LSM SIGAB untuk memberikan informasi mengenai program-program yang telah dilaksanakan dan penggunaan sumber daya dari LSM SIGAB. Informasi yang disajikan meliputi pendapatan, beban, dan fund balance, akan tetapi laporan aktivitas tersebut tidak terdapat informasi mengenai klasifikasi aset neto, sehingga

11

7

tidak terdapat jumlah dari masing-masing aset neto. Laporan aktivitas LSM SIGAB hanya dapat disajikan dalam bentuk format saja karena bersifat rahasia.

Jika hasil dariincome(pendapatan) dikurangi dengan expense(beban) menunjukkan hasil positif dalam arti memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut akan diberikan kepada pendonor kembali atau akan diakumulasi dengan biaya program selanjutnya. Bukan merupakan hak pemilik atau anggota dari organisasi LSM untuk membagikan keuntungannya, karena kewajiban pemilik dan anggota organisasi LSM hanya menjalankan program yang telah menjadi kesepakatan dengan pihak pendonor dan memberikan pertanggungjawaban atas program atau aktivitas yang telah atau sedang berlangsung.

3. Laporan Arus Kas

Terdapat dua paragraf yang mengatur mengenai laporan arus kas, akan tetapi penulis mengambil satu paragraf untuk menganalisis penyajian laporan arus kas LSM SIGAB menurut PSAK No. 45 karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok laporan arus kas, yaitu paragraf 34. Dari hasil analisis penyajian laporan keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45, paragraf 34 tidak relevan jika diterapkan oleh LSM SIGAB karena tidak sesuai dengan kondisi di LSM SIGAB.

11

8

Menurut PSAK No. 45 paragraf 34, laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: laporan arus kas atau SAK ETAP bab 7 mengatur mengenai aktivitas pendanaan, aktivitas investasi, dan pendanaan nonkas. Untuk PSAK No. 2 penulis mengambil lima paragraf untuk menganalisis kesesuaian laporan arus kas LSM SIGAB dengan peraturan dalam PSAK No. 2, yaitu paragraf 10, paragraf 18, paragraf 21, paragraf 22, dan paragraf 31. Berdasarkan analisis penyajian PSAK No. 2, hanya satu paragraf yang sebagian sesuai dengan penyajian PSAK No. 2 yaitu paragraf 18. Tiga paragraf yaitu paragraf 10, paragraf 21, paragraf 22 tidak sesuai, dan paragraf 31 tidak relevan jika diterapkan oleh LSM SIGAB karena tidak sesuai dengan kondisi di LSM SIGAB.

Laporan arus kas LSM SIGAB belum menyajikan informasi mengenai pembatasan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, hal tersebut karena tidak terdapat investasi di LSM SIGAB. Selain itu tidak menampilkan aktivitas pendanaan seperti pembatasan dalam jangka panjang atas penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali; pembatasan atas penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan investasi untuk pemerolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi; dan pembatasan atas penggunaan jangka panjang pada bunga dan dividen.

Laporan arus kas LSM SIGAB mengungkapkan penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dan dicatatat pada kolom bank accounts, akan

11

9

tetapi tidak menyajikan secara rinci mengenai keterangan transaksi dari penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi. Nominal pada penerimaan dan pengeluaran kas disajikan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Karyawan bagian keuangan LSM SIGAB biasanya melihat laporanbudget comparating untuk melihat secara rinci keterangan atas penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Data laporan arus kas hanya disajikan dengan bentuk format saja karena bersifat rahasia dan tidak boleh diplublikasikan. Angka nol pada accounts receivable dan account payable menunjukkan bahwa tidak ada transaksi pada bulan tersebut tersebut.

Dokumen terkait