• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

D. Pembahasan

1. Pengaruh pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

Hasil pengujian hipotesis dari pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa menyatakan bahwa pada taraf signifikansi (α ) = 0,05 dan dk = (2-1) (2-1) = 1, tampak bahwa nilai

2

χ tabel = 3,841 < χ2 hitung = 15,22, yang artinya Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahan siswa.

Berdasarkan deskripsi data tentang pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi diperoleh hasil sebagai berikut : kriteria sangat baik sebanyak 13 responden, kriteria baik sebanyak 87 responden, kriteria cukup baik sebanyak 286 responden, kriteria buruk sebanyak 56 responden dan kriteria sangat buruk sebanyak 33 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi di sekolah secara umum terkategorikan cukup baik. Sedangkan berdasarkan deskripsi data tentang jiwa kewirausahaan siswa diperoleh hasil sebagai berikut : kriteria sangat tinggi sebanyak 27 responden, kriteria tinggi sebanyak 99 responden, kriteria cukup tinggi sebanyak 251 responden, kriteria rendah sebanyak 80 responden dan kriteria sangat rendah sebanyak 18 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara umum jiwa kewirausahaan siswa terkategorikan cukup tinggi.

Pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa terkategorikan cukup baik oleh sebab silabus mata pelajaran ekonomi dikembangkan dengan memperhatikan lingkungan sekolah dan tuntutan kebutuhan siswa, dan disusun secara jelas yang dibuat sesuai dengan materi pelajaran dengan melibatkan tenaga kependidikan. Guru melaksanakan tugas mengajar dan administrasi sekolah, mengembangkan kegiatan belajar mengajar, dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan memberikan pengalaman nyata dalam dunia kerja yang berkaitan dengan materi pelajaran, memperhatikan rasa ingin tahu siswa, guru juga memberikan peluang secara bebas untuk berkreasi atau mengembangkan kreasi, memberi penilaian hasil belajar siswa bidang studi ekonomi (meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik), melakukan penilaian di luar kelas, menetapkan standar penilaian dan menginformasikan pencapaian hasil belajar kepada siswa setelah ujian, dan melakukan berbagai pendekatan kegiatan belajar. kepala sekolah melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait yang mengarah pada kompetensi guru, sekolah secara rutin melakukan evaluasi pelaksanaan KBK. Siswa memperoleh kejelasan hasil belajar yang telah ditempuh selama satu semester, program pembelajaran setelah penerapan kurikulum berbasis kompetensi lebih menarik, materi pembelajaran disesuaikan dengan tuntutan kompetensi siswa untuk saat ini dan masa depan, memberikan dasar bagi siswa untuk memiliki kecakapan hidup untuk belajar sepanjang hayat, kurikulum bidang studi ekonomi memuat

seperangkat mata pelajaran, isi mata pelajaran yang mudah dipahami siswa yang disampaikan menjadikan dasar siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan dunia kerja, dan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar memberikan peluang, informasi dari multi media dan menggunakannya dalam pembelajaran. Namun demikian beberapa indikator berikut tampak masih belum memuaskan seperti pembuatan portofolio untuk setiap mata pelajaran di kelas dan kegiatan pembelajaran setelah penerapan kurikulum berbasis kompetensi belum menarik dan menyenangkan.

Sedangkan hasil dari deskripsi tentang jiwa kewirausahaan siswa terkategorikan cukup tinggi disebabkan oleh siswa memiliki tekad yang kuat dalam menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan, mau bertanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya atau tenaga untuk mencapai keberhasilan, selalu menempatkan tujuan yang tinggi dan selalu berusaha untuk mencapainya, siswa biasanya mengemukakan gagasan atau ide-ide dan memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda dengan dirinya, memiliki keyakinan yang tinggi pada kemampuan diri sendiri, selalu memiliki ide baru yang lebih baik, mampu menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan yang terjadi disekitarnya. Siswa dapat selalu memotifasi dirinya sendiri, memiliki cita-cita yang tinggi dan berusaha untuk mewujudkannya, Selalu tertarik untuk melakukan kegiatan yang menantang, dan siswa suka berdiskusi. Walau demikian indikator yang

memang benar-benar masih sangat kurang adalah siswa tidak mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan kegiatan tanpa paksaaan.

Pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi berpengaruh terhadap jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh baik buruknya pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi di sekolah akan menentukan tinggi rendahnya jiwa kewirausahaan siswa. Jika pelaksanaan kurikulum di sekolah yang masih cukup baik atau bahkan buruk (butir-butir indikator yang telah disebutkan di atas) perlu diperbaiki. Seperti siswa ditugaskan untuk membuat portofolio untuk setiap mata pelajaran, sebagai dasar evaluasi/penilaian guru di kelas dan guru membuat metode pengajaran yang lebih baik dan kreatif setelah penerapan kurikulum berbasis kompetensi supaya pembelajaran di kelas dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Kurikulum merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan program pembelajaran (Sumarna Surapranata, 2000:1), dan menjadi alat untuk membentuk kepribadian anak sebagaimana yang diharapkan (Iskandar W, 1999:2) . Jadi pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi yang baik akan mempengaruhi jiwa kewirausahaan siswa.

2. Pengaruh profesionalitas guru bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

Hasil pengujian hipotesis dari profesionalitas guru bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α ) = 0,05 dan dk = (2-1) (2-1) = 1, tampak bahwa nilai

2

χ tabel = 3,841 < χ2 hitung = 22,38, yang artinya Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara profesionalitas guru bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahan siswa.

Berdasarkan deskripsi data tentang profesionalitas guru bidang studi ekonomi diperoleh hasil sebagai berikut : kriteria sangat baik sebanyak 28 responden, kriteria baik sebanyak 143 responden, kriteria cukup baik sebanyak 200 responden, kriteria buruk sebanyak 71 responden dan kriteria sangat buruk sebanyak 33 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa profesionalitas guru bidang studi ekonomi di sekolah adalah cukup baik. Sedangkan deskripsi data tentang jiwa kewirausahaan siswa diperoleh hasil sebagai berikut : kriteria sangat tinggi sebanyak 27 responden, kriteria tinggi sebanyak 99 responden, kriteria cukup tinggi sebanyak 251 responden, kriteria rendah sebanyak 80 responden dan kriteria sangat rendah sebanyak 18 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan siswa adalah cukup tinggi.

Profesionalitas guru bidang studi ekonomi terkategorikan cukup baik oleh sebab guru bidang studi ekonomi mampu menjelaskan dengan tuntas, dapat menjawab semua pertanyaan dari siswa, dapat menciptakan suasana

belajar yang kondusif di dalam kelas, dapat menyusun satuan pelajaran sesuai dengan landasan pendidikan yang berlaku. Guru bidang studi ekonomi juga dapat menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran, dapat berinteraksi dengan siswa, melakukan kegiatan konseling pada para siswa, selalu mengembangkan dalam pembelajaran, dapat memberi contoh materi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjalin interaksi dengan guru lain dan masyarakat. Guru dapat bersikap bijaksana, sabar, ceria, tidak membawa masalah di rumah ke sekolah, disipilin, dapat mengendalikan emosi, berhati-hati dalam bertindak, berpenampilan sederhana, dan tidak menyombongkan dirinya maupun atas ilmu yang dimilikinya. Adapun indikator yang masih kurang baik dari hasil penelitian ini yaitu guru bidang studi ekonomi belum menjalankan kegiatan administrasi di sekolah secara sungguh-sungguh. Padahal guru yang profesional adalah sosok guru yang dituntut dapat menjalankan tugas administratif seperti pengelolaan kelas, pendekatan individu siswa selain tugas pembelajarannya di kelas.

Sedangkan hasil dari deskripsi tentang jiwa kewirausahaan siswa terkategorikan cukup tinggi disebabkan oleh siswa memiliki tekad yang kuat dalam menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan, mau bertanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya atau tenaga untuk mencapai keberhasilan, selalu menempatkan tujuan yang tinggi dan selalu berusaha untuk mencapainya, siswa biasanya mengemukakan gagasan atau ide-ide dan memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda dengan dirinya,

memiliki keyakinan yang tinggi pada kemampuan diri sendiri, selalu memiliki ide baru yang lebih baik, mampu menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan yang terjadi disekitarnya. Siswa dapat selalu memotifasi diri sendiri, memiliki cita-cita yang tinggi dan berusaha untuk mewujudkannya, selalu tertarik untuk melakukan kegiatan yang menantang, dan suka berdiskusi. Walau demikian indikator yang memang benar-benar masih sangat kurang seperti siswa tidak mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan kegiatan tanpa paksaaan.

Profesionalitas guru bidang studi ekonomi berpengaruh pada jiwa kewirausahaan siswa, hal ini kemungkinan disebabkan guru adalah sebagai fasilitator belajar bagi siswa. Cara dan metode mengajar yang tepat disertai contoh-contoh nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan kewirausahaan dan bentuk-bentuk latihan/tugas rumah akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan pendidikan yang profesional adalah pendidikan yang bobot pembekalan ketrampilannya lebih banyak dari pada penguasaan teori atau konsep karena pada dasarnya peserta didik disiapkan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam masyarakat (Dedi Supriadi, 1998:92). 3. Pengaruh kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

Hasil pengujian hipotesis dari pengaruh kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dan dk = (2-1) (2-1) = 1, tampak bahwa nilai χ2 tabel = 3,841 < χ2 hitung = 38,37, yang artinya Ho ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh antara kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahan siswa.

Berdasarkan deskripsi data tentang kultur keluarga diperoleh hasil sebagai berikut : kriteria sangat kondusif sebanyak 14 responden, kriteria kondusif sebanyak 75 responden, kriteria cukup kondusif sebanyak 291 responden, kriteria tidak kondusif sebanyak 79 responden dan kriteria sangat tidak kondusif sebanyak 16 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kultur keluarga siswa di rumah adalah cukup kondusif. Sedangkan deskripsi data tentang jiwa kewirausahaan siswa diperoleh hasil sebagai berikut : kriteria sangat tinggi sebanyak 27 responden, kriteria tinggi sebanyak 99 responden, kriteria cukup tinggi sebanyak 251 responden, kriteria rendah sebanyak 80 responden dan kriteria sangat rendah sebanyak 18 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan siswa adalah cukup tinggi.

Kultur keluarga siswa di rumah terkategorikan cukup kondusif oleh sebab siswa merasa gembira dan nyaman saat berkumpul bersama orang tua di rumah, diberi kebebasan untuk menyatakan pendapatnya, hubungan yang dekat dan harmonis diantara keluarga. Siswa merasakan persaudaraan yang dekat antara satu dengan yang lain, diberi tanggung jawab dalam keluarga, takut dan malu untuk melakukan kesalahan. Siswa merasa tidak ada pembedaan perlakuan antara anggota keluarga, mempunyai rasa saling memiliki diantara anggota keluarga, dan anggota keluarga taat akan peraturan yang ada.

Hubungan antara anggota keluarga sangat kondusif dilihat dari segi umur dapat saling menaruh rasa hormat yang besar terhadap anggota keluarga yang lebih tua. Ada beberapa indikator yang masih belum mendukung seperti : seorang bapak lebih dominan dalam menetapkan aturan-aturan dalam keluarga sehingga sosok seorang ibu lebih diabaikan yang biasanya keadaan seperti ini berdampak menjadikan hubungan di antara anggota keluarga tidak kondusif. Dalam keluarga orang tua lebih menaruh perhatian yang lebih besar pada anggota keluarga yang kuat (lebih mandiri, lebih pintar, dll) dari pada kepada anggota keluarga yang lebih lemah.

Hubungan yang terjalin dalam keluarga antara siswa dan orang tua serta perlakuan orang tua terhadap siswa sangat berpengaruh besar terhadap jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini dikarenakan orang tua adalah contoh teladan yang paling dekat dengan siswa, dengan kata lain keluarga adalah merupakan tempat pendidikan pertama dan utama yang sangat diperlukan siswa . Kedekatan dan keterbukaan antara orang tua dan siswa dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan melalui contoh-contoh kecil tentang kewirausahaan (bekerja melakukan suatu pekerjaan sendiri atau mandiri). Melalui kepercayaan orang tua kepada siswa dengan memberikan tugas dan tanggung jawab dapat melatih siswa menumbuhkan jiwa kewirausahaannya.

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Ada pengaruh pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini didukung dari hasil pengujian

2

χ tabel = 3,841 < χ2 hitung = 15,22.

2. Ada pengaruh profesionalitas guru bidang studi ekonomi jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini didukung dari hasil pengujianχ2 tabel = 3,841 < χ2 hitung = 22,38.

3. Ada pengaruh kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa. Hal ini didukung dari hasil pengujianχ2 tabel = 3,841 < χ2 hitung = 38,37. 4. Ada pengaruh pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi,

profesionalitas guru bidang studi ekonomi, dan kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti tidak dapat menelusuri lebih lanjut bagaimana kejujuran dan keseriusan responden dalam mengisi kuesioner, dan melihat secara nyata dalam pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, tentang pelaksanan kurikulumnya 2004 bidang studi ekonomi, maupun cara penyampaian

materi pelajaran oleh guru bidang studi ekonomi, serta melihat, mengamati kehidupan masing-masing responden di dalam keluarganya, bagaimana siswa diperlakukan di rumahnya. Sehingga hasil penelitian ini didapatkan hanya berdasarkan dari pengisian kuesioner saja yang memang dirasa kurang mendetail mengetahui realita yang dialami siswa dalam kehidupannya sehari-hari dan penelitian ini dirasa belum sempurna oleh karena hasil penelitian yang diperoleh bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

C. Saran

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa. Berdasarkan dari jawaban keseluruhan responden ternyata pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi masih harus ditingkatkan lagi dengan cara menerapkan pembuatan kertas kerja (portofolio) untuk setiap mata pelajaran harus dibuat bagi para siswa untuk setiap mata pelajaran. Sebelum menugaskan membuat portofolio, sebaiknya guru menjelaskan terlebih dahulu kepada para siswa. Kegiatan pembelajaran dalam penerapan kurikulum pun harus lebih menarik supaya siswa dapat lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran di kelas. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh profesionalitas guru

bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa. Profesionalitas guru bidang studi ekonomi di enam SMA di Kabupaten Sleman masih

terkategorikan cukup baik. Selain menjalankan tugas mengajar, guru bidang studi ekonomi harus dapat menjalankan kegiatan administrasi di sekolah secara sungguh-sungguh. Jadi seorang guru tidak hanya dapat menyampaikan materi pelajaran hingga selesai tetapi juga harus memperhatikan perkembangan siswa setiap harinya.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa. Hubungan antara siswa dengan keluarganya harus lebih dikondusifkan lagi agar kultur keluarga dapat sangat kondusif. Orang tua harus lebih selektif dan bijaksana lagi dalam memutuskan suatu masalah, seperti melarang anaknya sekolah sambil bekerja yang hanya sekedar untuk menambah uang saku. Bukankah hal ini dapat melatih anak untuk mandiri dan menanamkan jiwa kewirausahaan pada diri siswa selama tidak mengganggu belajarnya di sekolah. Hendaknya seorang ayah janganlah terlalu dominan dalam menetapkan aturan-aturan di keluarga karena hal ini akan menimbulkan kesenjangan antara anak dan ayahnya. Orang tua jangan terlalu membeda-bedakan antara anak yang lebih mandiri, lebih pintar, dan lain sebagainya.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data yang lebih lengkap, seperti mengadakan pengamatan langsung kelapangan untuk mengamati objek penelitian dan terjun langsung ke sekolah untuk mengikuti proses pembelajaran yang sesungguhnya supaya penelitiannya dapat

menghasilkan hasil yang sesuai dengan kenyataan/keadaan responden yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Dan apabila memugkinkan jumlah responden dalam penelitian selanjutnya ditambah lagi supaya hasil pengujian penelitian ini lebih akurat dan lebih mewakili populasinya. Dan bila perlu variabel penelitian ini lebih dikembangkan lagi dengan menambahkan variabel seperti faktor lingkungan sosial, tingkat sosial ekonomi orang tua, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Daniel Wayne. 1989. Statistika Nonparametrik Terapan. Jakarta: PT.Gramedia Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Bidang Studi Ekonomi. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2002. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat

Kurikulum Balitbang

Drucker, Peter F. 1994. Innovation and Entrepreneurship, Practice and Priciples, Terjemahan Rusdi Naib. Jakarta: Erlangga

Fakri mohammad.1998.Mengangkat Citra dan Martabat Guru.Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Husein Umar. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grasindo Persada

Hofstede. 1994. Cultures And Organizations. London: HarperCollinsPublisher Kitty Surra J. 2004.Artikel Guru SMU BPK Penabur KPS. Jakarta

Masidjo, Ign. 1975. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Mulyadi Usman. 1988. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara

Oemar Hamalik. 1978. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pustaka Marina

Pikiran Rakyat. 2005. Artikel DEPNAKERTRANS; Penanggulangan Pengangguran di Indonesia. http//www.google. com

Puskur.2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Balitbang

Sahertian Piet A. 1997. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Ofset Samana. 1995. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius

Schein, Edgar H. 1991. Organizational Culture and Leadership. San Fransisco: Jossey-Bass

Suharsimi Arikunto. 1991. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Supriadi Dedi. 1996. Mengangkat Citra ndan Martabat Guru. Jakarta: Adicipta Karya Nusa

Surapranata Sumarna. 2000. Penilaian Portofolio Implementasi kurikulum 2004. bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Uzer Usman. 1997. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Zimmerer, W. Thomas, Norman M. Scarborough. 1996. Entrepreneurship and

The New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Siswa-siswa SMA

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Progarm Studi Akuntansi, jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum 2004 Bidang Studi Ekonomi, Profesionalitas Guru Bidang

Studi Ekonomi, dan Kultur Keluarga Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa”. Bagi saya

penelitian ini bersifat wajib untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana kependidikan akuntansi.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastiakan bahwa jawaban Saudara hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.

Kami menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara. Oleh sebab itu, kami mohon maaf sebelumnya.

Demikain permohonan kami. Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Oktober 2005

Hormat kami,

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Kuesioner ini terdiri dari 5 (lima) bagian Bagian I Identitas responden

Bagian II Pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi Bagian III Profesionalitas guru

Bagian IV Kultur keluarga

Bagaian V Jiwa kewirausahaan

2. Berilah tanda silang (x) untuk jawaban yang paling saudara anggap sesuai dengan keadaan yang ada dan tersedia pada kolom sebelah kanan disetiap nomor pertanyaan 3. Pilihlah:

SS : jika saudara Sangat Setuju dengan pernyataan S : jika saudaraSetuju dengan pernyataan

R : jika saudaraRagu dengan pernyataan TS : jika saudara Tidak Setuju dengan pernyataan

STS : jika saudara Sangat TidakSetuju dengan pernyataan

3. Selesai mengerjakan periksa dan telitilah kembali, pastikan bahwa setiap pertanyaan dalam kuesioner ini telah semuanya terjawab.

BAGIAN I

Identitas Responden

1. Nama : ………..

2. Jenis kelamin : ………..

3. Kelas : ………..

4. Pekerjaan orang tua:

ƒ Bapak : ………..

BAGIAN II

PELAKSANAAN KURIKULUM 2004 BIDANG STUDI EKONOMI

No Keterangan Pendapat

1. Silabus mata pelajaran ekonomi dikembang- kan dengan memperhatikan kondisi lingkung- an sekolah dan daerah dan juga tuntutan kebutuhan siswa serta masalah-masalah yang dihadapi masyarakat yang berada di sekolah. 2. Silabus mata pelajaran ekonomi disusun seko-

lah dengan melibatkan tenaga kependidikan yang ada di sekolah/daerah.

3. Materi pelajaran bidang studi ekonomi dibuat sesuai dengan silabus dan dikembangkan berdasarkan pengalaman hidup dan peristiwa yang terjadi di masyarakat.

4. Guru bidang studi melaksanakan tugas (mengajar, administrasi, menyusun silabus) yang mendukung pada pencapaian tingkat kompetensi siswa.

5. Kepala Sekolah melaksanakan tugas (men- jamin, mengatur, menyusun laporan) dan melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait dan mengarah pada pencapaian tingkat kompetensi guru.

6. Sekolah secara rutin melakukan evaluasi pelaksanaan KBK (kurikulum berbasis kompe- tensi) dan menyampaikan hasil evaluasi kepada dinas pendidikan/daerah setempat. 7. Guru bidang studi ekonomi mengembangkan

kegiatan belajar mengajar dengan memper- hatikan minat, bakat, dan kemampuan siswa dengan memanfaatkan informasi dari berbagai informasi dari multimedia (internet).

SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS

8. Guru bidang studi ekonomi menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan memberi- kan pengalaman nyata dan dunia kerja yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dipe- lajari.

9. Guru bidang studi ekonomi memperhatikan rasa ingin tahu siswa terhadap hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

10. Guru bidang studi ekonomi memberikan peluang secara bebas untuk berkreasi atau mengembangkan kreasi (menciptakan hasil karya).

11. Saya diwajibkan untuk membuat kertas kerja (portofolio) untuk setiap mata pelajaran yang saya ikuti.

12. Penilaian hasil belajar siswa bidang studi ekonomi mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

13. Di samping melakukan penilaian di kelas, guru juga melakukan penilaian di luar kelas (tugas- tugas kurikuler).

14. Guru bidang studi ekonomi menetapkan standar penilaian dan menginformasikan pen- capaian hasil belajar siswa.

15. Guru bidang studi ekonomi melaporkan hasil belajar siswa segera setelah pelaksanaan uji- an (ulangan umum/harian).

16. Saya memperoleh kejelasan hasil belajar yang telah ditempuh selama satu semester.

17. Guru bidang studi ekonomi menggunakan berbagai pendekatan kegiatan belajar menga- jar untuk mencapai kompetensi belajar siswa.

SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS SS S R TS STS

Dokumen terkait