• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

C. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Hasil uji regresi berganda yang didapat adalah yang berpengaruh dan signifikan adalah struktur modal dan kinerja perusahaan dan yang tidak berpengaruh dan tidak signifikan adalah pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Hasil temuan ini sesuai dengan temuan Safrida (2008) yang mengemukakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

1. Pengaruh Strukur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Modigliani dan Miller pada tahun 1963 yang menyatakan bahwa dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak.

Hasil penelitian ini didukung dengan temuan yang dilakukan oleh Safrida (2008), yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, berbeda dengan hasil penelitian ini adalah penelitian ini berpengaruh positif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari koefisien regresi struktur modal sebesar 0,368

dan signifikan sebesar 0,013, yang berarti bahwa setiap adanya kenaikkan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0,368 satuan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Wijaya, dkk (2010) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Konsisten penelitian ini diduga, periode tahun 2006 sampai tahun 2009 keadaan perekonomian mulai kondusif sehingga setiap penggunaan hutang sudah dapat mempengaruhi nilai perusahaan, meskipun keputusan pendanaan diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total ekuitas yang menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas, selanjutnya keputusan pendanaan diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total aktiva yang mengukur prosentase dana yang disesuaikan oleh kreditur dalam membiayai aktiva perusahaan, lalu keputusan pendanaan diukur juga dengan rasio total hutang jangka panjang terhadap total ekuitas yang menunjukkan perbandingan antara klaim keuangan jangka panjang yang digunakan untuk mendanai kesempatan investasi jangka panjang dengan pengembalian (rate of return) jangka panjang pula, keputusan pendanaan diukur juga dengan rasio dari total hutang terhadap perkalian antara jumlah saham yang beredar dikalikan dengan

closing price, sedangkan nilai perusahaan diukur dengan harga pasar perlembar saham terhadap nilai buku perkembar saham.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Trade off Theory yang menyatakan bahwa peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, teori tersebut menjelaskan bahwa ketika stuktur modal berada diatas target titik optimal maka setiap peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan.

2. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hasil temuan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2008) yang menyatakan bahwa penciptaan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan memperoleh laba ternyata terbukti, yaitu bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukungsignaling theoryyang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyaiearning yang semakin meningkat merupakan signal bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek bagus di masa yang akan mendatang.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Bukhori (2012) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan

mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Peneliti menyatakan bahwa semakin banyak personil yang menjadi dewan komisaris dapat berakibat pada makin buruk kinerja yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut dikarenakan dengan semakin banyaknya anggota dewan komisaris maka badan ini akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perannya, diantaranya kesulitan dalam komunikasi dan koordinasi antar anggota dewan komisaris. Dengan semakin banyaknya anggota dewan komisaris, pengawasan terhadap dewan direksi jauh lebih baik, masukan atau opsi yang akan didapat direksi akan jauh lebih banyak.

3. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2012), dimana penelitian tersebut mengukur nilai perusahaan dengan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel moderating yang menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya denganleverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost) antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah

sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Pertumbuhan perusahaan yang cepat akan mengakibatkan semakin besarnya kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan. Semakin besar R&D cost-nya maka berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh.

Hasil ini tidak sesuai dengan temuan Safrida (2008) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap perubahan harga saham, yang artinya bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan perusahaan direspon positif oleh investor, sehingga akan meningkatkan harga saham. DariTrade off theorytersirat makna bahwa pertumbuhan perusahaan secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya (2011) yang menyebutkan pertumbuhan perusahaan dan struktur modal mempunyai pengaruh dengan nilai perusahaan.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, hasil temuan ini sesuai dengan hasil temuan yang dilakukan oleh Fachrudin (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh baik secara langsung ataupun secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan memang meningkatkan efisiensi discreationary expense namun tidak meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi hutang, beban bunga meningkat sehingga discreationary expense meningkat, tetapi peningkatan discreationary expense tidak meningkatkan kinerja. Kinerja yang digunakan adalah pertumbuhan perusahaan, yaitu rasio laba bersih dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham. Discreationary expense adalah beban yang dikeluarkan berdasarkan kebijaksanaan seorang manajer, meliputi beban operasi, beban non operasi, beban bunga, serta gaji dan upah. Dalam hal inidiscreationary expense adalah jumlah beban usaha ditambah beban bunga. Pada saat penggunaan hutang meningkatkan beban bunga maka discreationary expensemeningkat. Dalam format laporan laba rugi, penjualan dikurang beban pokok penjualan dikurang discreationary expense menghasilkan laba usaha. Laba usaha ditambah pendapatan (beban) lain-lain dan ditambah manfaat (beban) pajak menghasilkan laba bersih.

5. Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa struktur modal dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan uji hipotesis juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dan ukuran perusahaan tidak bepengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil temuan berbeda oleh Safrida (2008) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pertumbuhan adalah dampak atas arus dana perusahaan dari perubahan operasional yang disebabkan oleh pertumbuhan atau penurunan volume usaha. Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan.

Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan investor pun akan mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik. Hasil temuan ini membuktikan bahwa pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif dan signifikan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait