• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4. Pembahasan dan Implikasi Penelitian

Pada penelitian ini memiliki implikasi yang luas untuk berbagai macam pihak yang terkait dengan profesi akuntan, seperti yang ditunjukan oleh penelitian ini bahwa auditor memiliki sikap independensi yang kuat dimana auditor sudah bias sepenuhnya berlaku independen terhadap profesi auditnya apabila didalam penugasan tersebut terdapat hubungan antara auditor dengan klien.

Pada penelitian ini Hubungan Auditor dengan Klien, akuntan terus menerus dihadapkan dengan masalah pemeriksaan yang melibatkan pilihan – pilihan sulit antara nilai – nilai yang bertentangan. Dalam keadaan ini klien bisa mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Klien bisa menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Karena secara umum dianggap bahwa auditor termotivasi oleh etika profesi dan standar pemeriksaan, maka auditor berada dalam situasi masalah. Memenuhi tuntutan klien sama saja berarti melanggar etika dan standar pemeriksaan namun bila tidak memenuhi tuntutan klien maka menghasilkan sangsi dari klien berupa kemungkinan penghentian penugasan. Untuk meningkatkan independensi auditor maka sangatlah dibutuhkan peningkatan komitmen profesi auditor didalam Kantor Akuntan Publik (KAP), sehingga dapat mengatasi masalah – masalah yang sering terjadi dalam penugasan. Penelitian ini didukung oleh peneliti terdahulu Dwi

Hubungan dengan Klien bahwa pentingnya dalam hubungan KAP dengan Klien ditunjukan dengan adanya pengaruh positif langsung ( direct effect ) perasaan positif dan kesesuaian nilai dalam hubungan KAP dengan Klien ( affective intentions ) dengan kecenderungan klien untuk terus melanjutkan hubungan kerja dengan KAP.

Pada penelitian ini Auditor juga harus memiliki keahlian untuk memenuhi Independensi Auditor. Hubungan keahlian auditor dengan independensi Auditor yang lemah atau tidak signifikan. Auditor mengutamakan keahliannya untuk mencapai independensi. Sehingga auditor tidak memenuhi tuntutan klien. Penelitian ini didukung oleh Sekar Mayangsari (2003) dengan judul pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit, yang berisikan pendapat auditor yang ahli dan independen berbeda dengan auditor yang hanya memiliki salah satu karakter atau sama sekali tidak mempunyai karakter tersebut. Pada kelompok yang ahli dan independen rata – rata pendapat yang diberikan menunjukan pendapat mereka lebih mengarah pada lemahnya kelangsungan hidup perusahaan tersebut sedangkan pada kelompok yang cenderung memberikan pendapat bahwa perusahaan yang dianalisis memiliki kesulitan dalam kelangsungan hidupnya. Padahal yang sudah disebutkan semula kasus yang diberikan adalah benar – benar laporan keuangan dari suatu perusahaan yang sudah dilikuidasi. Atau dengan kata lain pendapat auditor yang ahli dan independen cenderung

Selain hubungan auditor dengan klien dan keahlian dalam penelitian ini juga menguji hubungan antara kualitas dengan independensi auditor. Dimana hasil dari penelitian ini menunjukan hubungan yang kuat atau signifikan. Auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien. Adapun kemampuan untuk menentukan salah saji yang material dalam laporan keuangan perusahaan tergantung dari kompetensi auditor sedangkan kemauan untuk melaporkan temuan yang salah saji tersebut tergantung pada independensinya. Hal ini bisa disebabkan karena auditor ingin menjaga citra profesionalismenya. Didukung oleh penelitian Eunike Christina Elfarini ( 2007 ) dengan judul Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.

Selain tiga variable di atas independensi auditor juga dapat dipengaruhi faktor lingkungan atau budaya dari kantor akuntan publik itu sendiri. Dimana biasanya dapat dilihat dari tingkat pengaruh dari rekan seprofesinya.

Manfaat dari penelitian ini memberikan informasi kepada auditor untuk meningkatkan sikap mentalnya apabila dalam penugasan audit terdapat hubungan auditor dengan klien, keahlian dan kualitas tidak akan merubah profesionalisme karena tidak independen. Sehingga dalam pengambilan keputusan auditor tidak dapat terpengaruh oleh faktor – faktor tersebut dan tetap bisa menjaga inde[endensinya kemudian hasil pemeriksaan dapat

4.5. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Dari hasil penelitian ini Hubungan Auditor dengan Klien menunjukan tingkat hubungan yang kuat terhadap independensi auditor. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan Sekar Mayangsari ( 2003 ) pendapat auditor yang ahli dan independensi berbeda dengan auditor yang hanya mempunyai salah satu karakter atau sama sekali tidak mempunyai karakter tersebut. Artinya auditor yang ahli dan independensi rata – rata pendapat yang diberikan menunjukan pendapat mereka lebih mengarah pada lemahnya kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Ratmono dan Yogi Hendro Prabowo ( 2006 ) Independence merupakan anteseden penting bagi adanya komitmen dalam hubungan jangka panjang antara KAP dan klien. Pentingnya komitmen dalam hubungan antara KAP dan klien ditunjukan dengan adanya pengaruh positif langsung (direct effect) perasaan positif dan kesesuaian nilai dalam hubungan KAP dengan klien (affective commitment) dengan kecenderungan klien untuk terus melanjutkan hubungan kerja dengan KAP (continuance intentions). Hasil penelitian juga menunjukan bahwa perhatian KAP terhadap kebutuhan klien pada tingkat interaksi karyawan – pelanggan (client orientation) dapat meningkatkan situasi kerja antara klien dan auditor untuk mencapai tujuan bersama (cooperation).

Hasil penelitian ini juga mendukung teori John O. Miller dengan bukunya Training for a Profession menyebutkan cirri profesi sebagai berikut : 1. Para anggota memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperolehnya

dari latihan akademik pada lembaga perguruan tinggi.

2. Para anggota mempertahankan suatu standar etik yang tinggi berdasarkan otonomi dan kebebasan.

3. Para anggota termasuk dalam suatu ikatan yang dibentuk untuk melindungi dan memperhatikan kepentingan anggota dan ikatan tadi mempergunakan standar etik untuk melindungi masyarakat.

4. Para anggota dalam memberikan jasa dalam masyarakat umum, dapat bekerja sendiri sebagai akuntan publik atau sebagai pegawai pada suatu kantor akuntan publik.

Dari apa yang disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa teori – teori yang dikemukakan mengemukakan menguatkan teori – teori yang sudah ada terhadap hasil dari penelitian ini dan penelitian terdahulu.

4.6. Perbedaan Dengan Penelitiann Terdahulu

Tabel 4.21. Rangkuman Penelitian terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan

1 Mayangsari

( 2003 )

Pengaruh Keahlian

Audit Dan Independensi Terhadap

Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen

Pendapat auditor yang ahli dan independen berbeda dengan auditor yang hanya memiliki salah satu karakter atau sama sekali tidak mempunyai karakter tersebut. Pendapat auditor pada kelompok ini mempunyai tingkat prediksi yang lebih baik dibandingkan pada kelompok yang lain. Kesimpulan ini diambil karena pada kelompok auditor yang ahli dan independen, rata–rata pendapat yang diberikan menunjukan pendapat mereka lebih mengarah kepada lemahnya kelangsungan hidup perusahaan tersebut sedangkan pada kelompok yang lain cenderung memberikan pendapat bahwa perusahaan yang dianalisis tidak mengalami kesulitan dalam kelangsungan hidupnya.

2 Wulangian

( 2005 )

Integritas dan Objektifitas Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Serta Faktor-

Faktor yang Mempengaruhinya

1. Kualitas auditor, kemampuan keuangan auditor,

hubungan auditor dengan klien, besar kecilnya klien, jangka waktu audit, lamanya hubungan audit, dan ketaatan terhadap ketentuan serta peraturan yang berlaku, secara bersama-sama berpengaruh terhadap integritas dan objektifitas auditor pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya, dengan nilai F 13,135 dengan signifikansi 0,000 serta R2 sebesar 0,686.

2. Kualitas auditor, hubungan auditor dengan klien,

jangka waktu audit, dan lamanya hubungan audit, berpengaruh terhadap integritas dan objektifitas auditor. Pengaruh terbesar ada pada variable kualitas auditor, yang ditandai dengan koefisien beta distandarkan sebesar 0,316.

3 Ratmono dan

Prabowo ( 2006 )

Komitmen Dalam Hubungan Auditor Dan Klien: Anteseden dan Konsekuensi

Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukan bahwa Independence merupakan anteseden penting bagi adanya komitmen dalam hubungan jangka panjang antara KAP dan klien. Pentingnya komitmen dalam hubungan antara KAP dan klien ditunjukan dengan adanya pengaruh positif langsung (direct effect) perasaan positif dan kesesuaian nilai dalam hubungan

KAP dengan klien (affective commitment) dengan

kecenderungan klien untuk terus melanjutkan

hubungan kerja dengan KAP (continuance intentions).

Hasil penelitian juga menunjukan bahwa perhatian KAP terhadap kebutuhan klien pada tingkat interaksi

karyawan – pelanggan (client orientation) dapat

meningkatkan situasi kerja antara klien dan auditor untuk mencapai tujuan bersama (cooperation).

Tabel 4.22. Lanjutan Rangkuman Penelitian terdahulu

4 Fahmi

( 2006 )

Pengaruh Locus Of Control Dan Kualitas Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada PT. PERTAMINA (Persero) UP V Balikpapan

1. Hipotesis yang menyatakan bahwa Locus Of Control

dan kualitas auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan teruji kebenarannya.

2. Hipotesis yang menyatakan bahwa Locus Of Control

dan kualitas auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan teruji kebenarannya. 5 Elfarini ( 2007 ) Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit” (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah)

Kompetensi dan independensi secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh koefisien determinan (R2) sebesar 0,282. Koefisien ini mempunyai arti bahwa kedua variable bebas tersebut secara bersama – sama (simultan) memberikan sumbangan terhadap variable terikat sebesar 28,2 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Sedangkan sumbangan variable bebas terhadap variable terikat secara parsial yaitu dapat dilihat berdasarkan koefisien determinan parsial (r2) variable kompetensi sebesar 15,5 % dan variable independen sebesar 5,9 %. 6 Basuki ( 2009 ) Independensi Auditor Ditinjau Dari Hubungan Auditor Dengan Klien, Keahlian Dan Biaya Audit” (Studi Pada KAP Di Surabaya Pusat Dan Timur)

1. Hubungan auditor dengan klien ( X1

2. Hubungan antara keahlian ( X

) dengan independensi auditor ( Y ) menunjukan hubungan yang kuat dan signifikan. Hal ini dapat dilihat dari adanya kenyataan bahwa auditor lebih mementingkan hubungannya dengan klien agar ada penugasan berkelanjutan dan tidak mengutamakan independensinya telah teruji kebenarannya.

2

3. Hubungan antara biaya audit ( X

) dengan independensi auditor ( Y ) menunjukan hubungan yang lemah dan tidak signifikan atau tidak teruji kebenarannya.

3 ) dengan

independensi auditor ( Y ) menunjukan hubungan lemah dan signifikan telah teruji kebenarannya.

7 Ali

( 2010 )

Independensi Auditor

Ditinjau Dari Hubungan Auditor dengan Klien, Keahlian dan Kualitas Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

1. Hubungan Auditor dengan klien (X1) Berpengaruh

Positif dan nyata terhadap Independensi (Y), atau dapat diterima dengan tingkat [Sig. 0,000 < 0,05 : signifikan [positif].

2. Keahlian (X2) tidak berpengaruh positif (tidak nyata) terhadap Independensi (Y) atau tidak dapat diterima dengan tingkat [Sig. 0,463 > 0,05 : Tidak signifikan [positif].

3. Kualitas (X3) Berpengaruh Positif dan nyata

terhadap Independensi (Y), atau dapat diterima [Sig. 0,000 < 0,05 : Signifikan [positif].

Berdasarkan perbedaan pada tabel diatas, maka penelitian dapat memberikan saran untuk peneliti selanjutnya agar menggunakan objek penelitian di daerah luar jawa misalnya, Sumatera dan Kalimantan berbeda dan menambah variable lain yang dapat mempengaruhi Independensi Auditor seperti Budaya Organisasi, Biaya Audit, Komitmen Profesi, Pengaruh Gender dan lain – lain.

4.6.1. Konfirmasi Hasil Penelitian dengan Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya adalah untuk mengetahui Hubungan Auditor dengan Klien, Keahlian, dan Kualitas dengan Independensi Auditor.

Hasil penelitian ini sesuai dengan manfaat yang diharapkan sehingga dapat memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan Publik ( KAP ), dan diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas audit terhadap klien serta peningkatan sikap mental yaitu Independensi. Bagi akademik, hasil penelitian ini diharapkan akan dapat digunakan sebagai referensi, tambahan khasanah kepustakaan dan bahan masukan bagi peneliti yang sama dimasa yang akan dating untuk dapat memahami kebutuhan dunia usaha dan menjawab tantangan globalisasi.

4.6.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dirasa oleh peneliti telah dilakukan secara optimal, namun demikian peneliti merasa dalam hasil penelitian ini masih ada beberapa keterbatasan antara lain :

1. Kendala yang bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dirasakan responden pada saat pengisian kuesioner tersebut yang dapat mempengaruhi cara menjawab, yang memungkinkan jawaban responden tidak jujur karena jawaban responden tidak dapat dikontrol oleh peneliti. 2. Dari hasil penelitian ini juga dapat dilihat adanya pengaruh dari variable

lain selain variable yang diteliti, sehingga dalam penelitian yang akan dating hendaknya diperhitungkan variable lain yang memungkinkan berpengaruh terhadap independensi auditor.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil mengenai Independensi Auditor Ditinjau dari Hubungan Auditor dengan Klien, Keahlian dan Kualitas Auditor Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya adalah:

1. Hubungan Auditor dengan klien (X1) Berpengaruh Positif dan nyata terhadap Independensi (Y), atau dapat diterima dengan tingkat [Sig. 0,000 < 0,05 : signifikan [positif].

2. Keahlian (X2) tidak berpengaruh positif (tidak nyata) terhadap Independensi (Y) atau tidak dapat diterima dengan tingkat [Sig. 0,463 > 0,05 : Tidak signifikan [positif].

3. Kualitas (X3) Berpengaruh Positif dan nyata terhadap Independensi (Y), atau dapat diterima [Sig. 0,000 < 0,05 : Signifikan [positif].

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Kantor Akuntan Publik

independensi para akuntan publik akan terganggu independensinya jika memiliki hubungan bisnis, keuangan dan manajemen atau karyawan dengan kliennya, hendaknya auditor harus bebas dari rayuan, bujukan atau pengaruh atau dari siapapun juga yang mempunyai kepentingan dengan audit. Dan pemerintah harus mendukungnya dengan mengeluarkan undang – undang supaya auditor dapat leluasa agar dapat independen. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian yang akan datang yang akan mengadakan penelitianyang lebih lanjut, yang berkaitan dengan masalah auditing. Dan diharapkan penelitian yang akan datang menggunakan objek penelitian yang berbeda dan menambah variabel yang dapat mempengaruhi independensi auditor.

Buku Teks

Anonim, 2003, Pedoman Penyusunan Usulan Dan Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur.

Henry Simamora, 2002, Auditing, Cetakan I Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

.

Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

______, 2008, Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, 2008.

Mulyadi, 1998, Auditing, Cetakan I Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nasir, Mochammad, 2005, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Santoso, Singgih, 2000, SPSS Statistic Parametrik, Penerbit PT Elex Media komputindo, Jakarta.

Soemarsono, 2003, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Surabaya. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, ”Standar Profesional Akuntansi Publik”,

Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Skripsi :

Eunike Christina Elfarini, 2007, ”Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit” (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Jawa Tengah).

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH017d/...di r/doc.pdf

Ginanjar Setyo Basuki 2009, ”Independensi Auditor Ditinjau Dari Hubungan Auditor Dengan Klien, Keahlian Dan Biaya Audit” (Studi Pada KAP Di Surabaya Pusat Dan Timur).

Anteseden Dan Konsekuensi”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, Agustus 2006.

Hanny Wulangian , 2005, ”Integritas Dan Objektifitas Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Serta Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya”, Majalah Ekonomi, Tahun XV, No 3A, Desember 2005.

Sekar Mayangsari, 2003, ”Pengaruh Keahlian Audit Dan Independensi Terhadap Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 6, No. 1, Januari 2003. Hal 1-22.

Artikel :

Dwi, ”Heboh Skandal Enron India”, Jawa Pos Ekonomi Bisnis, Jum'at, 09 Januari 2009.

Nur Hafiza, ”Hubungan Independensi Auditor Dengan Audit Fee”,

Data Kantor Akuntan Publik Daerah Surabaya Wilayah Indonesia Timur. http://akuntanpublikindonesia.com/

Dokumen terkait