BAB III. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
1. Komponen biaya ekspor yang dikeluarkan oleh PT. Mondrian a. Biaya pengadaan (purchasing cost)
Dalam melakukan ekspor PT. Mondrian mengeluarkan biaya pengadaan berupa :
1) Biaya bahan baku : Kain
2) Biaya bahan pembantu : Benang katun, Benang polystar, Benang obras, Label/ etiket
3) Upah karyawan
b. Biaya Pemasaran dan Administrasi Umum (marketing and admin cost) 1) Biaya pencetakan brosur
75 2) Biaya sertifikasi
3) Biaya pengiriman sample produk c. Biaya Pengelolaan (handling charges)
Biaya pengelolaan yang dikeluarkan PT. Mondrian dalam melakukan ekspor adalah :
1) Biaya trucking dari pabrik ke port 2) Biaya administrasi
3) Biaya pembuatan dokumen pengapalan d. Pungutan-pungutan negara (export taxes)
1) Pajak ekspor yang berkenaan dengan kegiatan ekspor barang
2) Bea barang, PT. Mondrian melaporkan kegiatannya kepada badan Bea dan Cukai yang berlokasi di Surakarta dan Semarang guna memperoleh PE (Persetujuan Ekspor) dan PM (Persetujuan Muat). e. Jasa pihak ketiga (third party services)
1) Biaya jasa transportasi (EMKL/EMKU)
PT. Mondrian menggunakan jasa PT. Ritra Cargo yang berlokasi di Surakarta sebagai jasa pengurusan transportasi (freight forwading) untuk angkutan laut dan angkutan udara.
2) Premi asuransi (insurance premium) 3) Biaya surveyor (inspection certificate)
76 4) Biaya sertifikasi-sertifikasi f. Biaya pengapalan
PT. Mondrian mengeluarkan biaya pengapalan (freight cost) untuk mengirim barang yang mau dieksport dari pelabuhan muat ke pelabuhan negara tujuan.
Tabel 3.1
Nama dan Tempat Pelabuhan Muat Tahun 2010
Nama Pelabuhan Tempat Prosentase
Pengiriman
Soekarno Hatta Jakarta 35%
Tanjung Emas Semarang 25%
Tanjung Priok Jakarta 40%
Sumber : Bagian devisi ekspor-impor PT. Mondrian g. Biaya asuransi (insurance cost)
PT. Mondrian sangat jarang mengeluarkan biaya asuransi untuk mengurangi resiko kerusakan dan kehilangan selama proses pengiriman barang karena produk yang diekspor PT. Mondrian berupa pakaian jadi kemungkinan untuk rusak relatif kecil. Dan syarat penyerahan barang yang digunakan oleh PT. Mondrian adalah term FOB (Free On Board) sehingga biaya asuransi tidak ditanggung oleh PT. Mondrian tetapi ditanggung oleh pembeli.
77
2. Penentuan harga jual produk ekspor yang dilakukan oleh PT. Mondrian dengan metode cost-plus mark up.
Ada beberapa cara dalam menentukan harga jual ekspor antara lain dengan metode : Cost plus mark up (Seller’s market price), Subsidized Price, Current Market price (buyer’s price), Dumping (market penetration price). PT. Mondrian dalam menentukan harga jual ekspor menggunakan metode “ Cost plus mark up (Seller’s market price)” yaitu penentuan harga jual (HJ) untuk ekspor ditetapkan atas dasar :
Contoh :
a. Goods : Dress (gaun)
Brand : D. Abadi
Berikut ini adalah data mengenai perhitungan Biaya Bahan Baku, biaya bahan penolong (BBP), dan Biaya CMT, yang dipakai dalam proses produksi.
i) Biaya Bahan Baku (BBB)
Perhitungan BBB yang sesungguhnya dipaki dalam proses produksi dress (gaun), diterangkan pada tabel 3.2
78
Tabel 3.2
Perhitungan Biaya Bahan Baku Untuk Produk Dress (Gaun) Jenis
Produk Jenis Biaya
Standar Harga Standar Bahan Jumlah Gaun (dress) Biaya Bahan Baku Rp. 16.630 / m 2 m Rp. 33.260 Total Rp. 33.260 Sumber : PT. Mondrian
ii)Biaya Bahan Penolong (BBP)
Perhitungan BBP yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi dress (gaun), diterangkan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Perhitungan Biaya Bahan Penolong Untuk Produk Dress (Gaun) Jenis
Produk Jenis Biaya
Standar Harga (roll) Standar bahan / m Jumlah Gaun
(dress) Biaya Bahan Penolong
Benang Katun Rp. 3.600 0.04722 Rp. 170 Benang Polyster Rp. 5.000 0.05500 Rp. 275 Benang Obras Rp. 4.800 0.05729 Rp. 275 Asesoris Label / etiket (lbr) Rp. 121 Rp. 150 1 1 Rp. 121 Rp. 150 Total Rp. 991 Sumber : PT. Mondrian
iii) Biaya Cutting, Making, Treaming (CMT)
Perhitungan CMT yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi dress (gaun), diterangkan pada tabel 3.4.
79
Tabel 3.4
Perhitungan Biaya CMT
Jenis Pekerjaan Biaya
Cutting (pemotongan) Rp. 1.500 Assembling (perakitan) Rp. 1.000 Sewing (penjahitan) Rp. 1.500 Printing (penyablonan) Rp. 1.000 Buttoning up (pengancingan) Rp. 700 Ironing (penyetrikaan) Rp. 700 Packing (pengepakan) Rp. 599 Jumlah Total Rp. 6.999 Sumber : PT. Mondrian
iv) Penentuan Biaya Overhead Pabrik (BOP) yang dibebankan dalam proses produksi
Dalam penentuan BOP yang dibebankan dalam proses produksi, terlebih dahulu perusahaan membuat anggaran BOP setiap bulannya. Anggaran tersebut biasanya sesuai dengan anggaran BOP bulan sebelumnya dan dipakai untuk BOP bulan selanjutnya, karena perusahaan mengasumsikan bahwa anggaran BOP setiap bulannya adalah sama. Kecuali ada perubahan-perubahan karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya kenaikan tarif BBM, listrik, dan yang lainnya. Jadi BOP di perusahaan ini tidak dibuat tiap bulan, tetapi tergantung dari adanya perubahan-perubahan yang kiranya diperlukan. Perhitungan BOP di PT. Mondrian adalah sebagai berikut :
80 BOP dianggarkan (per bulan) :
Biaya tenaga kerja : Rp. 125.650.000
Biaya Telepon : Rp. 29.545.807
Biaya Listrik : Rp. 52.309.622
Biaya pemeliharaan dan reparasi : Rp. 26.265.169
Biaya transportasi : Rp. 45.306.915
Biaya asuransi kesehatan : Rp. 34.504.625 +
BOP dianggarkan / bulan : Rp. 313.582.138
Perhitungan harga jual produk ekspor produk Dress (Gaun) : Komponen biaya ekspor :
1) Fabric costing details (biaya bahan baku) = Rp. 33.260 2) Accessories costing details (biaya bahan pembantu) = Rp. 991 3) CMT costing details :
a. Cutting (pemotongan) b. Assembling (perakitan) Perhitungan BOP per unit
BOP Per Unit = BOP dianggarkan / bulan
∑ rata-rata pesanan per bulan = Rp. 313.582.138
40.000 unit = Rp. 7.841
81 c. Sewing (penjahitan) d. Printing (penyablonan) e. Buttoning up (pengancingan) f. Ironing (penyetrikaan) g. Packing (pengepakan) Total CMT costing = Rp. 6.999 4) Factory Overhead = Rp. 7.841
5) Other costing details a. Freight (pengapalan)
b. Risk value (biaya kerusakan)
Total other costing = Rp. 1.575
TOTAL COSTING = Rp. 50.666
Penentuan harga jual ekspor :
Production costing = Rp. 50.666 Administration costing = Rp. 2.989
Profit of Mondrian = Rp 834
FOB price = Rp. 54.489
82
Export price stuktur produk Dress (Gaun) I. Production Cost
Raw material Rp. 33.260 Accessories Rp. 991 CMT costing (Direct labour) Rp. 6.999
Factory Overhead Rp. 7.841 + Harga Pokok Produksi (HPP) Rp. 49.091
II.Marketing & Admin. Cost
Marketing & Admin. Cost Rp. 2.989 +
Rp. 52.080
Profit Rp. 834 +
Total Rp. 52.914
Harga Exwork US$ 5,708 US$ 1/Rp. 9.270
52.914/9.270 = 5,708
III. Handling & Transportation
Freight Cost Rp. 1.575 +
83
b. Goods : Polo shirt
Brand : Teodore
Berikut ini adalah data mengenai perhitungan Biaya Bahan Baku, biaya bahan penolong (BBP), dan Biaya CMT, yang dipakai dalam proses produksi.
i) Biaya Bahan Baku (BBB)
Perhitungan BBB yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi Polo shirt (Kemeja Polo), diterangkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Perhitungan Biaya Bahan Baku untuk produk Polo shirt (Kemeja Polo)
Jenis
Produk Jenis Biaya
Standar Harga Standar Bahan Jumlah Kemeja Polo (Polo shirt) Biaya Bahan Baku Rp. 15.645 / m 1.80 m Rp. 28.162 Total Rp. 28.162 Sumber : PT. Mondrian
ii) Biaya Bahan Penolong (BBP)
Perhitungan BBP yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi Polo shirt (Kemeja Polo), diterangkan pada tabel 3.6.
84
Tabel 3.6
Perhitungan Biaya Bahan Penolong untuk produk Polo shirt (Kemeja Polo)
Jenis
Produk Jenis Biaya
Standar Harga (roll) Standar bahan / m Jumlah Kemeja Polo
(Polo shirt) Biaya Bahan Penolong
Benang Katun Rp. 3.600 0.04694 Rp. 169 Benang Polyster Rp. 5.000 0.04080 Rp. 204 Benang Obras Rp. 4.800 0.05708 Rp. 274 Label / etiket (lbr) Rp. 150 1 Rp. 150 Total Rp. 797 Sumber : PT. Mondrian
iii) Biaya Cutting, Making, Treaming (CMT)
Perhitungan CMT yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi Polo shirt (Kemeja Polo), diterangkan pada tabel 3.4.
iv) Penentuan Biaya Overhead Pabrik (BOP) yang dibebankan dalam proses produksi
Perhitungan BOP yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi Polo shirt (Kemeja Polo) sama dengan perhitungan BOP yang dipakai dalam proses produksi Dress (Gaun).
85
Perhitungan harga jual produk ekspor produk Polo shirt (Kemeja Polo):
1) Fabric costing details (biaya bahan baku) = Rp. 28.162 2) Accessories costing details (biaya bahan pembantu) = Rp. 797 3) CMT costing details : a. Cutting (pemotongan) b. Assembling (perakitan) c. Sewing (penjahitan) d. Printing (penyablonan) e. Buttoning up (pengancingan) f. Ironing (penyetrikaan) g. Packing (pengepakan) Total CMT costing = Rp. 6.999 4) Factory Overhead = Rp. 7.841
5) Other costing details a. Freight (pengapalan)
b. Risk value (biaya kerusakan)
Total other costing = Rp. 1.575 TOTAL COSTING = Rp. 45.374
86 Penentuan harga jual ekspor :
Production costing = Rp. 45.374 Administration costing = Rp. 2.987
Profit of Mondrian = Rp. 834
FOB price = Rp. 49.195
Keterangan : Kurs 1 USD/ Rp =Rp 9.270 = $ 5,307
Export price stuktur produk Polo shirt (Kemeja Polo): I. Production Cost
Raw material Rp. 28.162 Accessories Rp. 797 CMT costing (Direct labour) Rp. 6.999 Factory Overhead Rp. 7.841 + Harga Pokok Produksi (HPP) Rp. 43.799
II. Marketing & Admin. Cost
Marketing & Admin. Cost Rp. 2.987 + Rp. 46.788 Profit Rp. 834 +
Total Rp. 47.622
87 US$ 1/Rp. 9.270
47.622/9.270 = 5,137
III. Handling & Transportation
Freight Cost Rp. 1.575 +
FOB Price Rp. 49.195
c. Goods : Blouse
Brand : Gistex
Berikut ini adalah data mengenai perhitungan Biaya Bahan Baku, biaya bahan penolong (BBP), dan Biaya CMT, yang dipakai dalam proses produksi.
i) Biaya Bahan Baku (BBB)
Perhitungan BBB yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi blouse (blus), diterangkan pada tabel 3.7.
Tabel 3.7
Perhitungan Biaya Bahan Baku untuk produk Blouse (Blus) Jenis
Produk Jenis Biaya
Standar Harga Standar Bahan Jumlah Blus (Blouse) Biaya Bahan Baku Rp. 14.632 / m 2 m Rp. 29.265 Total Rp. 29.265 Sumber : PT. Mondrian
88 ii)Biaya Bahan Penolong (BBP)
Perhitungan BBP yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi blouse (blus), diterangkan pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Perhitungan Biaya Bahan Penolong untuk produk produk Blouse (Blus)
Sumber : PT. Mondrian
iii) Biaya Cutting, Making, Treaming (CMT)
Perhitungan CMT yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi Blouse (Blus), diterangkan pada tabel 3.4.
iv) Penentuan Biaya Overhead Pabrik (BOP) yang dibebankan dalam proses produksi
Perhitungan BOP yang sesungguhnya dipakai dalam proses produksi Blouse (Blus) sama dengan perhitungan BOP yang dipakai dalam proses produksi Dress (Gaun).
Jenis
Produk Jenis Biaya
Standar Harga (roll) Standar bahan / m Jumlah Blus
(Blouse) Biaya Bahan Penolong
Benang Katun Rp. 3.600 0.04722 Rp. 170 Benang Polyster Rp. 5.000 0.04080 Rp. 204 Benang Obras Rp. 4.800 0.05729 Rp. 275 Asesoris Rp. 100 1 Rp. 100 Label / etiket (lbr) Rp. 150 1 Rp. 150 Total Rp. 899
89
Perhitungan harga jual produk ekspor produk Blouse (Blus): 1) Fabric costing details (biaya bahan baku) = Rp. 29.265 2) Accessories costing details (biaya bahan pembantu) = Rp. 899 3) CMT costing details : a. Cutting (pemotongan) b. Assembling (perakitan) c. Sewing (penjahitan) d. Printing (penyablonan) e. Buttoning up (pengancingan) f. Ironing (penyetrikaan) g. Packing (pengepakan) Total CMT costing = Rp. 6.999 4) Factory Overhead = Rp. 7.841
5) Other costing details a. Freight (pengapalan)
b. Risk value (biaya kerusakan)
Total other costing = Rp. 1.575
90 Penentuan harga jual ekspor :
Production costing = Rp. 46.579
Administration costing = Rp. 2.987
Profit of Mondrian = Rp. 834
FOB price = Rp. 50.400
Keterangan Kurs 1 USD/ Rp = Rp 9.270 = $ 5,437
Export price stuktur produk Blouse (Blus): I. Production Cost
Raw material Rp. 29.265 Accessories Rp. 899 CMT costing (Direct labour) Rp. 6.999 Factory Overhead Rp. 7.841 + Harga Pokok Produksi (HPP) Rp. 44.902
II. Marketing & Admin. Cost
Marketing & Admin. Cost Rp. 2.987 + Rp. 47.991 Profit Rp. 834 +
91
Harga Exwork US$ 5,627 US$ 1/Rp. 9.270
48.825/9.270 = 5,627
III. Handling & Transportation
Freight Cost Rp. 1.575 +
FOB Price Rp. 50.400
Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Mondrian dalam penentuan harga jual antara lain :
a. Kurs nilai rupiah terhadap dolar yang tidak menentu menjadi faktor diluar kontrol perusahaan yang berakibat kesulitan dalam penentuan harga. b. Kenaikan biaya bahan pembantu yang kadang menjadikan profit
berkurang.
Didalam melakukan proses perhitungan biaya dan penentuan harga jual ekspor yang selama ini dilakukan, PT. Mondrian belum pernah menghadapi permasalahan seperti mendapat claim (tuntutan ganti rugi) yang disebabkan karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan pola yang diinginkan buyer. PT. Mondrian selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk buyer dengan memperhatikan pola yang diinginkan/ dipesan oleh buyer.
92
3. Incoterms yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam melaksanakan kegiatan ekspor.
PT. Mondrian menggunakan incoterm 2000 yang disesuaikan dengan kesepakatan yang terdapat pada kontrak dagang antara PT. Mondrian dengan buyer atau pelanggan, tapi kelompok terms yang biasanya digunakan PT. Mondrian adalah incoterm kelompok “F” Term yaitu FOB (free on board).
Dalam hal ini semua biaya sampai barang selesai dimuat di atas kapal sudah termasuk dalam harga termasuk biaya pengepakan, pengangkutan ke pelabuhan, dan ongkos muat ke atas kapal disamping harga barang itu sendiri (Amir MS, 2000 : 176).
Berikut ini adalah tabel negara tujuan ekspor dan syarat penyerahan barang yang dilakukan oleh PT. Mondrian pada tahun 2009.
Tabel 3.9
Negara Tujuan Ekspor dan Syarat Penyerahan Barang Tahun 2009
No Negara tujuan Prosentase Syarat penyerahan barang
1. Amerika (USA) 40% FOB
2. Inggris (UK) 35% FOB
3. Italy 25% FOB
93 Keterangan :
Syarat penyerahan barang dengan term FOB (Free On Board) memuat kondisi sebagai berikut :
a. Penjual menyerahkan barangnya di atas kapal clean on board (barang dimuat diatas kapal tanpa cacat).
b. Pembeli mengurus angkutan, membayar freight, dan menanggung asuransi.
c. Resiko pindah dari penjual ke pembeli setelah barang lewat pagar.
Pada FOB kewajiban penjual selesai setelah penyerahan barang ke kapal. Selanjutnya kewajiban penjual adalah :
a. Menyerahkan barang secara lengkap ke perusahaan pengangkutan barang.
b. Menyiapkan dokumen-dokumen ekspor.
c. Membayar biaya pemuatan barang yang tidak termasuk dalam biaya pengangkutan.
Sedangkan bagi pembeli tanggung jawab utamanya adalah : a. Menetapkan tempat pengangkutan dan cara pengapalan.
b. Mengurus pengangkutan dan membayar biaya pengangkutan ( dari pelabuhan muat sampai pelabuhan bongkar).
94
c. Membayar biaya pemuatan yang termasuk dalam biaya pengangkutan. Keterangan di atas merupakan alasan PT. Mondrian menggunakan incoterm FOB. Dengan resiko yang minim diharapkan profit yang diperoleh perusahaan akan meningkat.
95 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Mondrian, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Komponen biaya ekspor yang dikeluarkan oleh PT. Mondrian terdiri dari : Biaya pengadaan (purchasing cost), Biaya Pemasaran dan Administrasi Umum (marketing and admin cost), Biaya Pengelolaan (handling charges), Pungutan-pungutan negara (export taxes), Jasa pihak ketiga (third party services), Biaya pengapalan (freight cost) dan Biaya asuransi (insurance cost).
2. Cara penentuan harga jual produk ekspor yang dilakukan oleh PT. mondrian adalah dengan metode “ Cost-Plus Mark Up” (seller’s market price) yaitu penentuan harga jual (HJ) untuk ekspor ditetapkan atas dasar : Harga pokok + Profit yang diharapkan = Harga Jual (HJ).
Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Mondrian dalam penentuan harga jual antara lain :
c. Kurs nilai rupiah terhadap dolar yang tidak menentu menjadi faktor diluar kontrol perusahaan yang berakibat kesulitan dalam penentuan harga.
d. Kenaikan biaya bahan pembantu yang kadang menjadikan profit berkurang.
96
3. PT. Mondrian menggunakan incoterm 2000 yang disesuaikan dengan kesepakatan yang terdapat pada kontrak dagang antara PT. Mondrian dengan buyer atau pelanggan, tapi kelompok terms yang biasanya digunakan PT. Mondrian adalah incoterm kelompok “F” Term yaitu FOB (free on board).
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan mengambil kesimpulan, penulis memberikan saran-saran yang mungkin berguna dan bermanfaat bagi perusahaan. Antara lain :
1. Sebaiknya PT. Mondrian dalam menentukan komponen biaya ekspor lebih detail lagi, contohnya pada biaya pemasaran dan administrasi umum (marketing and admin cost) akan lebih jelas jika biaya-biaya yang dikeluarkan diterangkan detail supaya dalam penentuan biayanya seimbang dan tidak rugi.
2. Untuk menghadapi permasalahan karena produk tidak sesuai dengan ukuran / kesepakatan yang berhubungan dengan perhitungan biaya dan penentuan harga jual produk ekspor, hendaknya PT. Mondrian memasukkan biaya rejection rate (biaya kemungkinan produk ditolak). Sehingga apabila PT. Mondrian mengalami permasalahan tersebut tidak akan terjadi kerugian.
97
3. Untuk menghadapi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT. Mondrian dalam penentuan harga jual hendaknya PT. Mondrian menaikkan harga jual produk dengan cara menaikkan biaya bahan pembantu sesuai dengan harga yang ada di pasar. Akan tetapi harga jual produk tersebut tidak dinaikkan terlalu tinggi. PT. Mondrian juga harus mengimbangi dengan memberikan kualitas produk yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan agar buyer tidak beralih ke produk dari perusahaan lain yang sejenis.
98
DAFTAR PUSTAKA
Amir, MS, 2000, Seluk beluk teknik Perdagangan Luar Negeri, Penerbit PPM, Jakarta.
, 2004, Strategi Memasuki Pasar Ekspor, Penerbit PPM, Jakarta
Ana Shohibul, MA & Wahyu Agung Setyo, 2008, Export Costing Pricing, D-3 Bisnis Internasional, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas maret, Surakarta. Benry, Punan Ignatius, 1989, Teknik dan Strategi Bisnis Ekspor di Indonesia,
Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta
Carter & Usry, 2006, Akuntansi Biaya, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Doni Irmansyah, 2005, Analisis Penentuan Harga Jual Produk Dengan Metode Cost- Plus Pricing (Studi Kasus Pada PT. Mondrian). Skripsi S-1. Jurusan Akuntansi. Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”. Yogyakarta. Hari Murti & Wahyu Agung Setyo, 2008, Pedoman Penulisan Tugas Akhir dan
Magang, D-3 Bisnis Internasional, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
PPEI, BPEN dan DEPPERINDAG, 2009, Kumpulan Makalah Prosedur Ekspor dan Pelatihan Prosedur Ekspor, PPEI. Jakarta.
Roselyne, Hutabarat, 1996, Transaksi Eksport – Import, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Supriyono, 1991, Akuntansi Manajemen 3, Proses Pengendalian Manajemen, BPFE dan STIE YKPN, Yogyakarta
, 1992, Akuntansi Biaya, Edisi kelima, STIE YKPN, Yogyakarta Sugiyarsih, 2005, Export Costing And Pricing Pada PT. Tupai Adyamas
Indonesia Boyolali. Tugas Akhir. Diploma III. Bisnis Internasional. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak Untuk Dipublikasikan.