• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Tipe Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak

Secara kategorial tipe-tipe dalam frase adjektiva dapat dibedakan atas: 1. Adjektiva Diikuti Keterangan Intensitas

Frase adjektiva dapat berupa adjektiva diikuti oleh keterangan intensitas. Adapun intensitas yang digunakan dalam bahasa Melayu dialek Hamparan Perak ialah kali ‘sekali’ dan agaq ‘agak’.

Contoh :

(1) AdEk pemalu kali.

Adik pemalu sekali. ‘Adik pemalu sekali’. (2) TentRa iyon kuatkali.

Tentara itu gagah sekali. ‘Tentara itu gagah sekali’.

(3) KepalEnyE pening kali.

Kepalanya pusing sekali. ‘Kepalanya pusing sekali’.

(4) Makcik agaq sakEt.

Bibik agak sakit. ‘Bibik agak sakit’.

(5) Kebon pakcik agaq jaoh.

Kebun paman agak jauh. ‘Kebun paman agak jauh’.

Pada contoh-contoh di atas terdapat frase adjektiva yang terdiri atas adjektiva

pemalu, kuat, pening, sakEt, dan jaoh yang masing-masing diikuti atribut intensitas

kali ‘sekali’ atau didahului oleh atribut intensitas agaq ‘agak’. 2. Adjektiva Diiringi Perbandingan

Frase adjektiva dapat dibentuk dari adjektiva diiringi atau didahului keterangan perbandingan. Perbandingan itu berupa keterangan mengenai kesamaan, kelebihan, atau kekurangan kualitas sesuatu dibandingkan dengan sesuatu yang lain.

Contoh :

(6) LebEh tinggi pangkatnyE daRipadE pangkatku. Lebih tinggi pangkatnya daripada pangkatku. ‘Lebih tinggi pangkatnya daripada pangkatku’. (7) TanEman padi lebEh gemok daRipade palawija. Tanaman padi lebih subur daripada palawija. ‘Tanaman padi lebih subur daRipada palawija’

(8) Tenggeken makcik same sedapnye dengan tenggeken emak.

Masakan bibi sama enaknya dengan masakan ibu. ‘Masakan bibi sama enaknya dengan masakan ibu’. (9) TabE manih sepeRti artis.

Senyuman manis seperti arti. ‘Senyuman manis seperti artis’.

(10) Laman RumEnyEbelom beRsih. Halaman rumahnya kurang bersih. ‘Halaman rumahnya kurang bersih’.

3. Adjektiva Diiringi Paling

Frase adjektiva dapat juga berupa adjektiva diiring atau didahului oleh superlatif

palin ‘paling’. Contoh :

(11) Rina palin kayE di Hamparan Perak. Rina paling kaya di Hamparan Perak. ‘Rina paling kaya di Hamparan Perak’. (12) BadannyE palin kecik.

Badannya paling kecil. ‘Badannya paling kecil’.

(13) HargE pakEyan di sini palin mahal. Harga baju di sini paling mahal. ‘Harga baju di sini paling mahal’. (14) DaeRa iyon palinkotoR.

Daerah itu paling kotor ‘Daerah itu paling kotor’. (15) RasE limau iyon palinsegeR.

rasa jeruk itu paling segar ‘Rasa jeruk itu paling segar’.

kecik, mahal, kotoR, dan segeR yang didahului dengan kata palin ‘paling’, yang menyatakan makna superlatif.

4. Adjektiva Diikuti Adjektiva

Frase adjektiva dapat juga terdiri dari yang diikuti dengan adjektiva. Berbeda dengan frase adjektiva lain yang bersifat atribut, frase adjektiva ini bersifat koordinatif.

Contoh :

(16) KayE miskin besilatuRahmi di sini. Kaya miskin bersilahturahmi di sini. ‘Kaya miskin bersilahturahmi di sini’. (17) ManggE yang dijual bEsak kEcik.

Mangga yang dijual besar kecil. ‘Mangga yang dijual besar kecil’. (18) Idop mati adEk di tangan Allah.

Hidup mati ada di tangan Allah. ‘Hidup mati ada di tangan Allah’.

(19) MeRa putEh bekibaR di aRena bulutangkis Atlanta. Merah putih berkibar di arena bulutangkis Atlanta.

‘Merah putih berkibar di arena bulutangkis Atlanta’. (20) Balok kayu yang disusun iyon beukuRan panjang pendek. Balok kayu yang disusun itu berukuran panjang pendek. ‘Balok kayu yang disusun itu berukuran panjang pendek’.

Frase dalam kalimat (16) – (20) itu adalah frase adjektiva yang terdiri atas kayE diikuti miskin, bEsak diikuti kecik, idop diikuti mati, meRa diikuti putEh, dan panjang diikuti pendek. Frase itu berbentuk adjektiva.

4.2 Bentuk Frase Adjektiva Bahasa Melayu dialek Hamparan Perak

Ditinjau dari bentuk, frase adjektiva bahasa Melayu dialek Hamparan Perak dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni adjektiva asal dan adjektiva bentukan. 1. Adjektiva Asal

Adjektiva asal adalah adjektiva yang berbentuk monomorfonemik, hanya terdiri dari atas satu morfem yang berupa kata dasar, seperti :

paEt ‘pahit’

pedEs ‘pedas’

gemok ‘subur’

rikik ‘kerdil’

beuntung ‘beruntung’

Pemakaian contoh di dalam kalimat : (21) BuwEh priye rasEnyE paEt.

Buah pare rasanye pahit. ‘Buah pare rasanya pahit’.

(22) CabE kEcik rasEnyE lebEh pedEs daripade cabE bEsak.

Cabai kecil rasanya lebih pedas daripada cabai besar. ‘Cabai kecil rasanya lebih pedas daripada cabai besar’. (23) Batang betik iyon gemok kali.

Batang pepaya itu subur benar ‘Batang papaya itu subur benar’.

(24) Batang manggE iyon rikik kaRne tidEk peRna dipupuk. Batang mangga itu kerdil karena tidak pernah dipupuk. ‘Batang mangga itu kerdil karena tidak pernah dipupuk’. (25) NasEpnyE beuntung, peRempuwannyE mendE dan pandE.

Nasipnya beruntung, istrinya cantik dan pintar. ‘Nasipnya beruntung, istrinya cantik dan pintar’. Contoh lain sebagai berikut :

dekEt ‘dekat’

cadang ‘rusak’

itam ‘hitam’

dedak ‘basah kuyup’

putEh ‘putih’ abEs ‘habis’ hangat ‘panas’ takot ‘takut’ awus ‘haus’ kuat ‘erat’ beteh ‘lapar’ ganding ‘genit’ beteng ‘kenyang’ abEs ‘habis’ sedap ‘enak’

iRang ‘jernih’

bEsak ‘besar’

ingEt ‘ingat’

balut ‘lepas’

iwen ‘cermat, teliti’

baRu ‘baru’

kEcik ‘kecil’

bayeu ‘basi’

gaduh ‘ribut’

2. Adjektiva Bentukan

Adjektiva bentukan adalah adjektiva yang berbentuk polimorfemik, yang terdiri atas dua morfem atau lebih. Adjektiva bentukan dapat dibentuk tiga macam cara, yakni denagn penambahan afiks, dengan proses reduplikasi, atau dengan pemajemukan.

3. Adjektiva Berafiks

Afiks yang dapat digunakan untuk membentuk adjektiva polimorfemik adalah prefiks se- dan yang digunakan harus sudah tergolong adjektiva.

Contoh :

se + mendE semendE ‘secantik’

se + panjang sepanjang ‘sepanjang’

se + bEsak sebesaR ‘sebesar’

se + pedEs sepedEs ‘sepedas’

se + mahal semahal ‘semahal’

(26) Anak mudE iyon semendE emaknyE.

Gadis itu secantik ibunya. ‘Gadis itu secantik ibunya’.

(27) Sayang anak sepanjang jalan, sayang emak tidEkadE batEsnyE.

Sayang anak sepanjang jalan, sayang ibu tidak ada batasnya. ‘Sayang anak sepanjang jalan, sayang ibu tidak ada batasnya’. (28) SebEsak-bEsaknyE kambEngtidEksebEsak sapi.

Sebesar-besarnya kambing tidak sebesar sapi. ‘Sebesar-besarnya kambing tidak sebesar sapi’.

(29) SepedEs-pedEs cabE bEsak tidEk sepedEs cabE kEcik.

Sepedas-pedas cabai besar tidak sepedas cabai kecil. ‘Sepedas-pedas cabai besar tidak sepedas cabai kecil’. (30) HargE tanEhdi desE tidEk semahal hargE di kotE.

Harga tanah di desa tidak semahal harga di kota. ‘Harga tanah di desa tidak semahal harga di kota’.

Pembentukan dengan afiks yang lain akan mengakibatkan perubahan kelas kata. 4. Adjektiva Majemuk

Pemajemukan adjektiva bahasa Melau dialek Hampran Perak dapat dibedakan menjadi empat macam, yakni pemajemukan yang bersal dari morfem bebas dan morfem bebas, morfem bebas dan morfem terikat, morfem terikat dan morfem bebas, dan morfem terikat dan morfem terikat.

lantam ‘angkuh’

malEs ‘malas’

Pemakaian contoh di dalam kalimat :

(31) Anak iyon lantam tidEk endak bekawan.

Anak itu angkuh tidak mau bersahabat. ‘Anak itu angkuh tidak mau bersahabat’.

(32) Anak iyon memang malEs, tidEk endak bekeRjE.

Anak itu memang malas, tidak mau bekerja. ‘Anak itu memang malas, tidak mau bekerja’.

b. Adjektiva yang tidak bersifat idiomatis, seperti terlihat pada contoh berikut : baEk buRok ‘baik buruk’

tuhE mudE ‘tua muda’

baEk ati ‘baik hati’

hangat sejok ‘panas dingin’

kEcik ati ‘kecil hati’

Pemakaian contoh di dalam kalimat :

(33) BaEk buRok yang dihadapi usah lupE kepade Tuhan. Baik buruk yang dihadapi jangan lupa kepada Tuhan. ‘Baik buruk yang dihadapi jangan lupa kepada Tuhan’. (34) TuhE mudE semuanyE ajak makan.

‘Tua muda semuanya ajak makan’.

(35) Iye uRang baEk ati, nasEb uRang dikelehkennyE.

Ia orang baik, nasip orang diperhatikannya. ‘Ia orang baik, nasip orang diperhtikannya’. (36) Hangat sejok badanku kaRnE takot.

Panas dingin badanku karena takut. ‘Panas dingin badanku karena takut’.

(37) Iye kEcik ati samE sayE kaRnE endaknyE tidEk diikutkEn.

Ia kecil hati sama saya karena maunya tidak diikutkan. ‘Ia kecil hati sama saya karena maunya tidak diikutkan’. c. Adjektiva Majemuk dari Morfem Bebas dan Morfem Terikat

Adjektiva majemuk yang berasal dari morfem bebas dan morfem terikat bersifat idiomatis, seperti :

gelap gulitE ‘gelap gulita’

itam pekat ‘hitam pekat’

sunyi senyap ‘sunyi senyap’

Dalam contoh di atas, morfem gelap ‘gelap’, sunyi ‘sunyi’ merupakan morfem bebas, tetapi gulitE, pekat, senyap merupakan morfem terikat yang tidak dapat berdiri sendiri karena tidak memiliki makna laksikal. Morfem tersebut selalu muncul dalam bentuk kombinasi.

Pemakaian contoh di dalam kalimat :

(38) KaRne pelitE mati, RumE jadi gelap gulitE.

‘Karena lampu mati, rumah jadi gelap gulita’.

(39) WarnEnye itam pekat.

Warnanya hitam pekat. ‘Warnanya hitam pekat’.

(40) JikE malEm di sini sunyi senyap tidEk adE uRang.

Jika malam disini sunyi senyap tidak ada orang. ‘Jika malam disini sunyi senyap tidak ada orang’. d. Adjektiva Majemuk dari Morfem Terikat dan Morfem Bebas

Adjektiva majemuk yang berasal dari morfem terikat dan morfem bebas bersifat idiomatis, seperti :

sangat ResE ‘sangat resah’

tidEk jujuR ‘tidak jujur’

gembirE ‘senang’

beseRakan ‘berantakan’

Morfem lasah, pet, unjuk, dan sagak pada contoh di atas merupakan morfem terikat. Dan tidak memiliki makna leksikal dan dapat berdiri sendiri sebgai kata. Morfem sangat resah, gelisah ‘sembunyi’, ati ‘hati’, menjadikan tidak teratur’ merupakan morfem bebas.

Pemakaian contoh di dalam kalimat : (41) Sejak tenan iyE keliatan ResE gelisE.

Sejak tadi ia kelihatan resah gelisah. ‘Sejak tadi, ia sangat gelisah’.

Bekerja sambil tidak jujur sering berakibat.

‘Bekerja dengan tidak jujur sering berakibat buruk’. (43) Iye gembirE ati kaRnE lulus.

Ia senang hati karena lulus. ‘Ia senang hati karena lulus’.

(44) MengapE baRang-baRang iyonbeseRakEn sepeRti iyon?.

Mengapa barang-barang ini berantkan seperti ini?. ‘Mengapa barang-barang berantakan begini?’. e. Adjektiva Majemuk dari Morfem Terikat dan Morfem Terikat

Adjektiva majemuk yang berasal dari morfem terikat dan morfem terikat berafiks idiomatic. Setiap morfem yang menjadi dasar bentukan tersebut tidak memiliki makna leksikal, hanya memiliki makna gramatikal.

Contoh :

rayas rayis ‘tidak rapih’ ‘coreng moreng’

nganyas kanyas ‘ceroboh’ ‘tergesa-gesa’

usEl - usEl ‘usil’ ‘usik-usik’

bacak - bacik ‘acak-acakan’

teRang - bendeRang ‘terang benderang’

Pemakaian contoh di dalam kalimat :

(45) MukEnye Rayas Rayis.

Wajahnya coreng – moreng. ‘Wajahnya coreng – moreng’.

(46) KeRjenyE usah tegesE– gesE, kelehken satu – satu. Kerjanya jangan tergesa – gesa, perhatikan satu –satu.

‘Kerjanya jangan tergesa –gesa, perhatikan satu – satu’. (47) Usah usEl - usEl kelakuan uRang iyon tidEk mendE.

Jangan usil - usil kelakuan orang itu tidak baik. ‘Jangan usil akan kelakuan orang lain, itu tidak baik’. 5. Reduplikasi Adjektiva

Reduplikasi adjektiva bahasa melayu dialek Hamparan Perak dapat dibedakan menjadai dua macam, yakni reduplikasi atas seluruh bentuk dasar (reduplikasi utuh) dan redupkikasi berafiks.

a. Reduplikasi atas Seluruh Bentuk Dasar

Reduplikasi adjektiva yang berupa reduplikasi seluruh bentuk dasar hanya terdiri ats satu macam, yakni reduplikasi seluruh ben tuk dasar berupa kata dasar. Bentuk dasar yang berupa kata bentuk.

cekel - cekel ‘pelit – pelit’

pembagi - pembagi ‘pemberi – pemberi’

sikit - sikit ‘sedikit - sedikit’

lambat - lambat ‘pelan - pelan’

mendE - mendE ‘cantik – cantik’

Pemakaian contoh di dalam kalimat: (48) MeRekE cekel - cekel kali.

Mereka pelit – pelit benar. ‘Meraka pelit – pelit benar’.

(49) URangnyE pembagi – pembagi.

‘Orangnya suka memberi’. (50) Sulangi adEkmusikit – sikit.

Suapi adikmu sedikit – sedikit. ‘Suapi adikmu sedikit – sedikit’.

(51) Jalan lambat – lambat usah lekas - lekas nanti tejatoh.

Jalan pelan - pelan jangan cepat – cepat nanti terjatuh. ‘Berjalan pelan - pelan jangan terlalu cepat nanti terjatuh’.

(52) Anak mudEnyE mendE - mendE.

Gadisnya cantik – cantik. ‘Gadisnya cantik – cantik’. b. Reduplikasi Berafiks

Reduplikasi berafiks adalah reduplikasi yang desertai pembubuhan afiks. Afiks yang dapat digunakan dalam reduplikasi adjektiva hanya terbatas pada prefiks se-, misalnya :

sejaoh - jaoh ‘sejauh – jauh’

semanih – manih ‘semanis – manis’

sesejok – sejok ‘sedingin – dingin’

sekuat – kuat ‘sekuat – sekuat’

sejaat – jaat ‘sejahat –jahat’

Pemakaian contoh di dalam kalimat:

(53) Sejaoh - jaoh lalu, iyE masEh pulang ke kampong jugE.

Sejauh – jauh merantau ia masih pulang ke kampung juga. ‘Sejauh – jauh merantau ia masih pulang ke kampung juga’.

(54) Semanih – manih jambu tentu lebEh manih gulE.

Semanis – manis jambu tentu lebih manis gula. ‘Semanis – manis jambu tentu lebih manis gula’.

(55) Sesejok - sejok aeR,lebEh sejok es. Sedingin – dingin air lebih dingin es. ‘Sedingin – dingin air, lebih dingin es’. (56) Sekuat – kuat keRbo masEh kuat gajah. Sekuat – kuat kerbau masih kuat gajah. ‘Sekuat – kuat karbau masih kuat gajah’.

(57) Sejaat – jaat uRang tuhE tentu ingEn anaknyE baEk.

Sejahat – jahat orang tua tentu ingin anaknya baik. ‘Sejahat – jahatnya orang tua tantu ingin anaknya baik’.

4.3 Ciri Frase Adjektiva bahasa Melayu dialek Hamparan Perak

Adjektiva mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

1) Adjektiva dapat menduduki fungsi predikat dalam klausa nominal

Contoh :

(58) PadangnyE luas.

Ladangnya luas. ‘Ladangnya luas’.

(59) BungEnyE iyon mendE.

‘Bunganya itu cantik’.

Luas ‘luas’ dan mendE ‘cantik’ pada contoh di atas berfunsi sebagai predikat. Pada kalimat itu kedua kata tersebut adalah adjektiva.

2) Adjektiva dapat diberi keterangan kali ‘sekali’, seperti pada :

kali = lekas sekali = cepat

lambat pelan

banyak banyak

sikit sedikit

sakEt sakit

Pemakaian contoh di dalam kalimat: (60) MotoRpet iyon maju lekas kali.

Mobil itu melaju cepat sekali. ‘Mobil itu melaju cepat sekali’ (61) AdEk bejalan lambat kali.

Adik berjalan pelan sekali ‘Adik berjalan pelan sekali’. (62) Jambu banyak kali.

Jambu banyak sekali. ‘Jambu banyak sekali’.

(63) Engko membagi sayE manggE sikit kali.

Kamu memberi saya mangga sedikit sekali. ‘Kamu memberi saya mangga sedikit sekali’.

(64) Kakiku sakEt kali.

Kakiku sakit sekali. ‘Kakiku sakit sekali’.

3) Adjektiva dapat diingkari dengan kata ingkar tidek ‘tidak’, seperti pada :

tidEk = sihat tidak = sehat

mudE mudah

mendE bagus

sikit sedikit

hamE ramai

Pemakaian contoh di dalam kalimat :

(65) Ngajar muRid supayE mendE bebahasE Melayu tidEk mudE.

Mengajar murid supaya pandai berbahasa Melayu tidak mudah. ‘Mengajar murid supaya pandai berbahasa Melayu tidak mudah’.

(66) URang yang gemaR mengumpatkEnuRang laEn iyon tidEk mendE.

Orang yang suka menggunjingkan orang itu tidak baik. ‘Orang yang suka menggunjingkan orang itu tidak baik’. (67) KeluwaR duit tidEk sikit.

Keluar uang tidak sedikit. ‘Keluar uang tidak sedikit’.

(68) SudEh tigE aRi iyon iyE tidEk sihat.

Sudah tiga hari ini ia tidak sehat. ‘Sudah tiga hari ini ia tidak sehat’.

(69) Yang datEngtidEk hamE.

Yang datang tidak ramai. ‘Yang datang tidak ramai’.

4) Adjektiva dapat diberi keterangan pembanding: lebeh ‘lebih’, kuRang ‘kurang, atau palin ‘paling’. Lihat contoh berikut :

LebEh = baEk ‘lebih = baik

buRok buruk

kuRang = lekas ‘kurang = cepat

seRasi serasi

palin = dalem ‘paling = dalam

seRing sering

Pemakaian contoh di dalam kalimat:

(70) PakEyan yang iyon lebEh mendE daRipadE pakEyan yang iyon.

Baju yang itu lebih baik daripada baju yang itu. ‘Baju yang itu lebih baik daripada baju yang itu’.

(71) UjiannyE aRi iyon lebEh buRok daRipadE asEl ujiannyE semalEm.

Ujiannya hari ini lebih buruk daripada hasil ujiannya kemarin. ‘Hasil ujiannya hari ini lebih buruk daripada hasil ujiannya kemarin’. (72) KuReng seRasi jikEengkomemakE tudung iyon kaRnE pakEyanmu ijo.

Kurang serasi jika kamu memakai kudung itu karena bajumu hijau. ‘Kurang serasi jika kamu memakai kerudung itu karena warna bajumu hijau’.

Sumur paling dalam di desa ini.

‘Sumur yang paling dalam di desa ini’.

5) Adjektiva dapat diikuti oleh morfem terikat telalu ‘terlalu’

Contoh :

Telalu = lekas ‘terlalu = cepat

kEcik kecil

sikit sedikit

lihok encer

manih manis

Contoh dalam kalimat :

(74) Engko jalan telalu lekas, kasian adEkmu tetinggal.

Kamu jalan cepat terlalu cepat, kasihan adikmu tertinggal. ‘Kamu berjalan terlalau cepat , kasihan adikmu tertinggal’. (75) PakEyan yang iyon telalu kEcik tidEk cukup padE adEkmu.

Baju yang itu kecil terlalu tidak cukup pada adikmu. ‘Baju yang itu terlalu kecil, tidak cukup untuk adikmu’. (76) Kolak iyon telalu sikit, kitE tidEk kebagian.

Kolak itu sedikit terlalu kita tidak kebagian. ‘Kolak itu terlalu sedikit, kita tidak kebagian’. (77) Engko menyedu kopE telalu lihok.

Kamu menyedu kopi terlalu encer. ‘Kamu menyedu kopi terlalu encer’.

Kolak yang dibuat tadi itu terlalu manis. ‘Kolak yang dibuat tadi itu terlalu manis’.

6) Adjektiva dapat didahului oleh kata alangke ‘alangkah’, dan semaken ‘semakin’.

Contoh :

AlangkE = banyak alangkah = banyak

hamE ramai

SemakEn = sakEt semakin = sakit

lambat pelan

sedap enak

Pemakaian contoh di dalam kalimat: (79) AlangkE banyak engko memeli ikan.

Alangkah banyak kamu membeli ikan. ‘Banyak sekali kamu membeli ikan’.

(80) AlangkE hamE yang menganterkEn iyE lalu.

Alangkah ramai yang mengantarkan ia pergi. ‘Ramai benar yang mengantarkan ia pergi’. (81) KakinyE yang tekileR makEn sakEt.

Kakinya yang keseleo makin sakit. ‘Kakinya yang keseleo makin sakit’.

(82) Iye bejalEn makEn lambat.

Ia berjalan makin pelan. ‘Ia berjalan makin pelan’.

(83) MotoRpet iyon makEn mendE.

‘Mobil itu makin bagus’.

4.4 Fungsi Frase Adjektiva bahasa Melayu dialek Hamparan Perak

Frase adjektiva dalam bahasa Melayu dialek Hamparan Perak mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Berfungsi sebagai induk dalam kontruksi atributif. Contoh :

(84) KuwEh iyon sedap kali.

Kue ini enak sekali. ‘Kue ini enak sekali’.

(85) Ikan masin muRe kali di Hamparan Perak. Ikan asin murah sekali di Hamparan Perak. ‘Ikan asin murah sekali di Hamparan Perak’. 2. Berfungsi sebagai pewatas di dalam kontruksi atributif.

Contoh :

(86) Pulo yang mendE.

Pulau yang bagus. ‘Pulau yang bagus’.

(87) Anak mudE yang mendE.

‘Gadis yang cantik’. (88) AnjEng yang lancip.

Anjing yang galak. ‘Anjing yang galak’.

(89) Anak degil.

Anak nakal. ‘Anak nakal’.

3. Berfungsi sebagai predikat dalam kontruksi predikatif. Contoh :

(90) MotoRpet iyoncepEt kali.

Mobil itu cepat sekali. ‘Mobil itu cepat sekali’. (91) ARi iyon hangat kali.

Hari ini panas sekali. ‘Hari ini panas sekali’. (92) KakinyE mendE kali.

Kakinya bagus sekali. ‘Kakinya bagus sekali’.

4. Berfungsi sebagai komplemen subjek dalam konstruksi konektif. Contoh :

(93) MerekE betambE pandE.

‘Mereka bertambah pintar’. (94) RumEnye bEsak kali.

Rumahnya besar sekali. ‘Rumahnya besar sekali’.

(95) CulanEnyE kuReng panjang. Celananya kurang panjang. ‘Celananya kurang panjang’.

5. Berfungsi sebagai komplemen objek dalam konstruksi objektif. Contoh :

(96) IyE membuwat sayE susEh kali.

Iye membuat saya susah sekali. ‘Iye membuat saya susah sekali’.

(97) TidEk tidoRsemalEm - malEman iyE pening kali.

Tidak tidur semalam - malaman ia pusing sekali. ‘Tidak tidur semalam - malaman ia pusing sekali’. (98) Kucing iyon membuwat merekE celakE beRat. Kucing itu membuat mereka celaka berat. ‘Kucing itu membuat mereka celaka berat’.

6. Berfungsi sebagai objek langsung dalam konstruksi objektif. Contoh :

(99) Atiku menjadi susEh kali.

‘Hatiku menjadi susah sekali’. (100) Engko betambE tuhE teRos.

Kamu bertambah tua terus. ‘Kamu bertambah tua terus’.

(101) IyE menjadi gembiRe sepeRti semalEm.

Ia menjadi senang seperti kemarin. ‘Ia menjadi senang seperti kemarin’. 7. Berfungsi sebagai objek frase depan.

Contoh :

(102) Emak membuwat kuwEh dengan mudE kali.

Ibu membuat kue dengan mudah sekali. ‘Ibu mmebuat kue dengan mudah sekali’. (103) Nisa betambE mendE kali.

Nisa bertambah cantik sekali. ‘Nisa bertambah cantik sekali’. (104) Engko mengelEh daRi jaoh sajE.

Kamu melihat dari jauh saja. ‘Kamu melihat dari jauh saja’.

4.5 Makna Frase Adjektiva bahasa Melayu dialek Hamparan Perak

1. Adjektiva Berafiks se-

semendE ‘secantik’ ‘sama cantik’

sepanjang ‘sepanjang’ ‘sama panjang’

sebEsak ‘sebesar’ ‘sama besar’

sepedEs ‘sebesar’ ‘sama pedas’

semahal ‘semahal’ ‘sama mahal’

Pemakaian contoh di dalam kalimat:

(105) SemendE emaknyE.

Secantik ibunya. ‘Secantik ibunya’. (106) Sepanjang jalan Raye.

Sepanjang jalan raya. ‘Sepanjang jalan raya’.

(107) SebEsak pahE. Sebesar paha. ‘Sebesar paha’. (108) SepedEs cabE. Sepedas cabai. ‘Sepedas cabai’. (109) Semahal emas. Semahal emas. ‘Semahal emas’. 2. Adjektiva dengan Reduplikasi

1) Menyatakan ‘ketaktunggalan’ ; Contoh :

mudE - mudE ‘mudah – mudah’

muRe – muRe ‘murah – murah’

bEsak – bEsak ‘besar – besar’

mendE - mendE ‘bagus – bagus’

gemok - gemok ‘subur – subur’

Pemakaian contoh di dalam kalimat : (110) Sual ujian tenan mudE – mudE.

Soal ujian tadi mudah – mudah. ‘Soal ujian tadi mudah – mudah’. (111) HargE baReng di sanE muRe – muRe.

Harge barang di sana murah – murah. ‘Harga barang di sana murah –murah’. (112) BuwEh kelambiR iyon bEsak – bEsak.

Buah kelapa itu besar – besar. ‘Buah kelapa itu besar – besar’. (113) TanEman di sini gemok - gemok.

Tanaman di sini subur – subur. ‘Tanaman di sini subur – subur’.

Dokumen terkait